tag:blogger.com,1999:blog-85576112836207749302024-03-27T13:38:17.424+07:00ARTIKEL ISLAMJusmanhttp://www.blogger.com/profile/07155933794313781819noreply@blogger.comBlogger80125tag:blogger.com,1999:blog-8557611283620774930.post-80947297808898894432021-01-30T18:25:00.000+07:002021-01-30T18:25:03.186+07:00Siapakah Khalifah Islam Zaman ini?<p><b>Siapakah Khalifah Islam saat ini?</b></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNenZjIaBf1YfT7wgPUib3uiuF-84SJTEQLMkBh6AFUtS-RmbVk_m2FRFXlckIM535xW7cAqWetzTm5Qf5JC45JRd7tYgzoNk_OkrCxEhNrPM0zOJzVBsZWvgsZLiXb0FePiI9HqtjhDvE/s845/SIAPAKAH+KHALIFAH+ISLAM+SAAT+INI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="khalifah ahmadiyah" border="0" data-original-height="475" data-original-width="845" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNenZjIaBf1YfT7wgPUib3uiuF-84SJTEQLMkBh6AFUtS-RmbVk_m2FRFXlckIM535xW7cAqWetzTm5Qf5JC45JRd7tYgzoNk_OkrCxEhNrPM0zOJzVBsZWvgsZLiXb0FePiI9HqtjhDvE/w640-h360/SIAPAKAH+KHALIFAH+ISLAM+SAAT+INI.jpg" width="640" /></a></div><p><br /></p>Tahukah kalian jika kita mengetik di google dengan keyword 'Who is the Caliph of Islam today?' atau 'who is the present caliph of islam now' atau current caliph of Islam, maka google akan mengarahkan ke laman wikipedia dengan judul <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Ahmadiyya_Caliphate" target="_blank">Ahmadiyya Caliphate </a>dan Mirza Masroor Ahmad. Siapakah dia, beliau adalah <a href="http://ahmadiyah.id/ahmadiyah/khilafat" target="_blank">Khalifah </a>kelima Ahmadiyah. <p></p><p>Tetapi fakta ini ternyata memantik kemarahan umat Islam, mereka tidak setuju google manampilkan hasil pencarian yang mengarah pada Hazrat Mirza Masroor Ahmad. </p><p>Mereka kemudian melakukan suatu <i>campaign </i>dan petisi untuk menghapus hasil pencarian tersebut di Google dan Wikipedia. Tetapi terlepas dari <i>campaign </i>mereka yang mungkin berhasil menghapus keyword tersebut, tetapi kita kembali ke pertanyaan sebenarnya dari keyword di atas, ‘Siapakah <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Khalifah" target="_blank">Khalifah </a>Islam saat ini? Dan jika Hazrat Mirza Masroor Ahmad bukan Khalifah Islam saat ini, maka siapakah orangnya? Dan mungkinkah umat Islam saat ini memilih satu pemimpin tunggul untuk diikuti oleh seluruh umat Islam?</p><h3 style="text-align: left;">Pentingnya Persatuan Islam</h3><p>Tetapi sebelum pertanyaan ini terjawab, ada hal yang lebih penting juga, yaitu tidak adanya persatuan di dalam Islam. Mengapa? Sebelum Islam bersatu dalam satu kesatuan, maka terpilihnya satu pemimpin susah untuk terwujud. </p><p>Misalnya, jika umat Islam berkumpul memilih satu pemimpin, yang dihadiri berbagai perwakilan seluruh umat Islam, maka pertemuan itu akan sulit mencapai kesepakatan, karena faktanya saat ini setiap aliran saling bertentangan satu sama lain. </p><p>Kita kesampingkan dulu Ahmadiyah yang dituduh non-Muslim, setiap aliran Islam tidak hanya saling menyatakan kafir, tetapi kebencian dan dendam satu sama lain tergambar jelas dalam tulisan-tulisan mereka. </p><p>Misalnya permusuhan sengit antara Barelwi dan Deobandi yang telah berlangsung lebih dari 100 tahun. Dari Brelwi mengeluarkan fatwa mengkafirkan Deobandi, Sebaliknya Deobandi memfatwa kafir Brelwi. </p><p>Kemudian yang paling nyata adalah perbedaan antara Sunni dan Syiah. Sunni percaya bahwa setelah Rasulullah wafat maka digantikan oleh <i>khulafaur rasyidiin </i>yang empat. Sebaliknya Syiah berpandangan Rasullah (<i>shallallahu 'alaihi wasallam</i>) digantikan oleh 12 Imam, yang pertama adalah Ali (ra). Menurut Syiah Dua belas Imam atau Imamiyyah, penolakan atau ketidaktaatan kepada salah satu dari 12 imam merupakan pengkhianatan yang setara dengan penolakan pada Rasulullah. Oleh karena itu Syiah menolak kekhalifahan dari 3 khalifah dari <i>khulafaur rasyidiin</i>. </p><p>Jadi jika pemimpin Islam yang terpilih berasal dari Syiah, bagaimana dengan kaum Sunni mendamaikan perbedaan mendasar ini?</p><p>Atau jika kita kerucutkan pada <i>Ahlus Sunnah wal Jamaah</i>, apakah ketika dipilih seorang pemimpin di antara mereka, apakah semua yang menyatakan diri sebagai <i>Ahlu Sunnah wal Jamaah </i>akan menerimanya?</p><h3 style="text-align: left;">Khalifah Ahmadiyah </h3><p>Sebagai perbandingan jika ditanyakan kepada anak-anak ahmadi di seluruh dunia, siapa pemimpin mereka, maka jawabannya sama, yaitu Hazrat mirza masroor Ahmad. </p><p>Tidak ada yang salah dengan google dan wikipedia, karena mereka hanya melihat satu pemimpin yang tunggul dalam Islam, yaitu seorang pejuang Islam yang dari satu negara ke negara lain menyuarakan pesan damai Islam, memberi arahan kepada para pemimpin negara tentang pesan sejati Alquran dan Rasulullah saw.</p><p>Mirza Masroor Ahmad berbicara di Parlemen Inggris, Parlemen Eropa, Capitol Hill, Parlemen Kanada, Parlemen Belada, Markas Besar UNESCO dan banyak lagi. Beliau menyampaikan supaya manusia mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, membangun keadilan dan perdamaian sejati dalam masyarakat sesuai yang diajarkan alquran dan sunnah. </p><p>Selanjutnya beliau secara pribadi berkirim surat kepada para pemimpin politik dan agama yang berisi pesan damai Islam dan tentang resolusi damai untuk berbagai pemasalahan dunia sesuai ajaran alquran dan sunnah Rasulllah.</p><p>Jadi menjawab pertanyaan siapakah khalifah saat ini adalah suatu hal yang susah untuk konteks Islam masa kini, tetapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana supaya Islam ini bersatu. </p><p>Bersatu di bawah panji Rasulullah, bersatu menyebarkan tauhid, menuntut manusia pada jalan ketakwaan, memajukan umat Islam dan menciptakan perdamaian.</p><p>***</p><p>Kekhalifahan Ahmadiyah adalah kekhalifahan non-politik yang didirikan pada 27 Mei 1908 setelah wafatnya pendiri Ahmadiyah, Mirza Ghulam Ahmad, sosok Imam Mahdi yang dijanjikan. </p><p>Khilafah Ahmadiyah sangat berbeda sekali dengan angan-angan sebagian kelompok Islam yang mamahami Khilafah sebagai kekuasaan politik dan militer di seluruh dunia. Khilafah Ahmadiyah tidak bersifat politik; tetapi bersifat rohani dan keagamaan.</p><p>Tujuannya untuk menuntun manusia kepada jalan ketakwaan, membawa persatuan bangsa-bangsa di dunia, dan untuk menciptakan perdamaian dan keamanan dengan cara menjaga kemerdekaan, kehidupan dan kehormatan seluruh umat manusia!</p><p>Saat Umat Islam menunggu kedatangan Imam Mahdi yang akan melancarkan Jihad dengan kekerasan terhadap orang-orang kafir, Khilafah Ahmadiyah memegang motto “Love for all, hatred for none”.</p><div><br /></div><p><br /></p>Jusman Jatihttp://www.blogger.com/profile/18387192344915725357noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8557611283620774930.post-29879357267465301572020-09-10T18:57:00.001+07:002020-09-10T18:59:01.213+07:00 10 Negara dengan Populasi Muslim Terbesar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiQnEw4UTU1ZDVdwrr7HTM7-0zwa4W9YRu8SemdspcNQv8yVJOJVbwxH6A3xvcDU-2JpLRSZ1GjcmFkBmSx6nIdx4A35lv1gbAsPBacF79zDU-aW6STXSIGwB1t48sYaz-cxhvlTIblwBI/s700/islam+indonesia.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="populasi muslim terbesar" border="0" data-original-height="400" data-original-width="700" height="229" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiQnEw4UTU1ZDVdwrr7HTM7-0zwa4W9YRu8SemdspcNQv8yVJOJVbwxH6A3xvcDU-2JpLRSZ1GjcmFkBmSx6nIdx4A35lv1gbAsPBacF79zDU-aW6STXSIGwB1t48sYaz-cxhvlTIblwBI/w400-h229/islam+indonesia.jpg" width="400" /></a></div><br /><p>Negara mana saja yang memiliki populasi Muslim terbesar? </p><div>Berikut data-datanya, seperti yang dicantumkan dalam penelitian <a href="https://www.pewresearch.org/fact-tank/2019/04/01/the-countries-with-the-10-largest-christian-populations-and-the-10-largest-muslim-populations/" target="_blank">Pew Research Center </a></div><p>Tabel di bawah ini menjelaskan tentang persebaran, keragaman, dan proyeksi perubahan di masa depan. </p><p>Umat Islam lebih terkonsentrasi di pusat populasi utama Islam, yaitu dua pertiga (65 %) Muslim dunia tinggal di negara-negara dengan 10 populasi Muslim terbesar. </p><p><i><b>Baca juga:</b> <a href="https://1artikelislam.blogspot.com/2015/04/pemeluk-islam-akan-melebihi-kristen-di-2070.html" target="_blank">Pemeluk Islam Akan Melebihi Kristen tahun 2070 </a></i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbNqbAgMM14KTpcYWRAFqj8X8Dw4B813U-BSkF418lBiCBEGQGe-py82uUks8jHVwxm63J1XAlWYApOWmchYLifdi514TJh3RiNyxV0XUDNMBTpqc-3sOSq7DhPJPDqB-P07FYkbKDWiLe/s768/negara+muslim+terbesar.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="penduduk muslim terbesar" border="0" data-original-height="616" data-original-width="768" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbNqbAgMM14KTpcYWRAFqj8X8Dw4B813U-BSkF418lBiCBEGQGe-py82uUks8jHVwxm63J1XAlWYApOWmchYLifdi514TJh3RiNyxV0XUDNMBTpqc-3sOSq7DhPJPDqB-P07FYkbKDWiLe/s16000/negara+muslim+terbesar.png" /></a></div><br /><p>Dari daftar 10 populasi Muslim terbesar, di negara tersebut juga memiliki populasi agama lain yang besar, dalam beberapa kasus lebih besar. Misalnya di India, Islam memiliki populasi Muslim terbesar di sana, tetapi Islam masih sebagai agama minoritas (15 % dari populasi negara) di mana Hindu sebagai agama mayoritas.</p><p>Dari daftar terlihat bahwa populasi Islam telah berpindah dari pusat sejarahnya. Negara-negara dengan 5 populasi tertinggi semuanya berada di Asia Selatan dan Asia Tenggara atau di sub-Sahara Afrika, bukan di Timur Tengah. </p><p>Secara perbandingan antara Kristen dan Islam, populasi Kristen adalah 2,3 miliar, sedangkan Muslim 1,8 miliar. Tetapi selisih ini akan menyempit pada tahun 2060, ketika Pew Research Center memprediksi akan ada 3 miliar orang Kristen dan hampir 3 miliar Muslim. Hal itu disebabkan karena umat Islam rata-rata lebih muda dan memiliki lebih banyak anak daripada orang Kristen. </p><p>Daftar di tahun 2060 juga diperkirakan akan berubah. India diperkirakan akan menggantikan Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar. Namun populasi Muslim India akan tetap menjadi agama minoritas (19 %) di negara mayoritas Hindu tersebut. </p><p><br /></p>Jusman Jatihttp://www.blogger.com/profile/18387192344915725357noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8557611283620774930.post-24920429158758440022020-07-06T14:53:00.000+07:002020-07-06T14:53:58.801+07:00Lakukanlah 4 hal, Jika Tidak Sanggup Bersedekah<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-yLAjDCUdfWqetaaLXM2BpMXMXuR4ATqZPtJgPueuS_PBhrdo1l7TY69gqsL2ge93IYLDBNHuCF9yiMpvyaerwc_txBt1060BPMk7pH1RUDmzocHSXTZM9a7nUV_V_SJONi7EQTgYaB-5/s1600/bersedekah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="hadits sedekah" border="0" data-original-height="700" data-original-width="1050" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-yLAjDCUdfWqetaaLXM2BpMXMXuR4ATqZPtJgPueuS_PBhrdo1l7TY69gqsL2ge93IYLDBNHuCF9yiMpvyaerwc_txBt1060BPMk7pH1RUDmzocHSXTZM9a7nUV_V_SJONi7EQTgYaB-5/s320/bersedekah.jpg" title="lakukan 4 hal, jika tidak sanggung bersedekah" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Lakukanlah 4 hal ini, Jika kita tidak sanggup bersedekah dengan harta!<br />
<br />
Islam adalah agama yang sangat menekankan pada sikap peduli kepada sesama, salah satunya dengan bersedekah. Terdapat banyak ayat dan hadits tentang sedekah. Di antaranya Allah Ta'ala berfirman:<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
وَاَنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ</div>
<br />
<div style="text-align: center;">
Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuatbaiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS Al-Baqarah: 195)</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Allah Tabaraka wata’ala berfirman (di dalam hadits Qudsi): “Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu.” (HR. Muslim)</div>
<div style="text-align: left;">
<b><br /></b></div>
<h3>
<b>Jika tidak Sanggung Bersedekah</b></h3>
<div>
Manfaat puasa adalah dapat membantu saudara kita yang membutuhkan dan tentunya akan mendapatkan pahala dan keridhaan Allah ta'ala. Dua keutamaan inilah yang membuat para sahabat berlomba-lomba dalam berinfaq untuk sesama ataupun untuk Islam. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tetapi bagaimana jika kita berkeinginan untuk bersedekah tetapi kita tidak mampu? </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Diriwayatkan oleh Abu Bakar bin Abi Syaibah bahwa Rasulullah (Shallallahu 'alaihi wasallam) bersabda: "<b>Setiap muslim wajib bersedekah</b>."</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Lalu ditanyakanlah kepada beliau, bagaimana kalau dia tidak sanggup? Beliau menjawab: </div>
<br />
'<i>Hendaknya ia Bekerja dengan ketrampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu bersedekah.'</i><br />
<br />
Ditanyakan lagi kepada beliau bagaimana kalau dia tidak sanggup? Beliau menjawab:<br />
<br />
<i>'Hendaknya ia membantu orang yang dalam kesulitan.'</i><br />
<br />
Ditanyakan lagi pada beliau, bagaimana kalau dia tidak sanggup. Beliau menjawab,<br />
<br />
'<i>Hendaknya ia menyuruh kepada yang ma’ruf atau kebaikan.'</i><br />
<br />
Orang itu bertanya lagi, bagaimana kalau dita tidak sanggup? Beliau menjawab,<br />
<br />
"<i>Hendaklah ia mencegah diri dari perbuatan buruk, sebab itu juga merupakan sedekah.'</i><br />
(HR Muslim)<br />
<br />
Jadi dari hadits ini kita dapat mengetahui bahwa ada banyak cara untuk bersedekah dalam membantu sesama.<br />
<br />
<div>
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8557611283620774930.post-85103716744867147562015-04-13T21:43:00.000+07:002015-04-13T22:45:44.894+07:00Perubahan Pandangan Tentang Penyaliban dan Kewafatan Yesus/Nabi Isa Arif Khan - UK *<br />
<br />
Selama berabad-abad tiga agama Ibrahim; Yahudi, Kristen dan Islam mempunyai pandangan yang berbeda-beda tentang sosok <b>Nabi Isa</b> as, dalam berbagai bidang dan sisi kehidupannya.<br />
<br />
Penyaliban adalah peristiwa yang paling kontroversial dalam kehidupan <b>Yesus/Nabi Isa</b> as. Catatan-catatan tentang Penyaliban berbeda satu sama lain diantara agama-agama Ibrahim tersebut. Apa yang terjadi pada saat proses Penyaliban, dan peristiwa-peristiwa yang mengikutinya setelah itu, telah membuat orang terpecah belah, yang seringkali pahit, sejak abad pertama.<br />
<h3>
Pandangan Yahudi</h3>
<br />
Pandangan Yahudi di zaman Yesus sederhana; Yesus telah dijatuhi hukuman mati di atas kayu salib dan telah berhasil dieksekusi oleh pasukan Romawi, sehingga batal-lah pesan ke-almasihan-nya. Ia adalah Almasih yang palsu dan bukan sosok yang mereka tunggu. Di zaman ketika pemberontakan kaum Yahudi sering dipatahkan oleh orang-orang Romawi [misalnya Aquaduct Riots di awal pemerintahan Pontius Pilatus], Yesus menjadi sosok yang lain.<br />
<br />
Sampai hari ini orang-orang Yahudi masih menunggu kedatangan Almasih mereka. Sebuah simbol yang paling nyata dari penderitaan mereka adalah doa umum yang selalu dipanjatkan di Tembok Ratapan, yang dianggap bagian dari Bukit Bait Suci Kedua (Second Temple Mount) yang dibangun kembali oleh Herodes yang Agung di Yerusalem. Dinding tersebut telah diberi nama berdasarkan laporan dari abad ke 19 oleh para wisatawan Eropa yang sering menyebut tembok tersebut sebagai 'tempat meratap orang-orang Yahudi'. 1 Tempat ini juga disebut sebagai tempat dimana orang-orang Yahudi datang untuk meratapi kehancuran Bait Suci Kedua, yang terjadi sekitar 70 Masehi. Lebih dari 3000 tahun setelah Musa, orang-orang Yahudi masih belum menerima kebenaran Almasih, meskipun beberapa minoritas kelompok Yahudi telah menerima Yesus sebagai Almasih mereka.<br />
<br />
<h3>
Pandangan Kristen</h3>
<br />
Ayat Alkitab berikut menunjukkan arti pentingnya Penyaliban dan Kebangkitan dalam teologi Kristen; ayat ini diambil dari salah satu surat Paulus yang ada dalam Perjanjian Baru:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu."2</blockquote>
<br />
Keyakinan umat Kristiani terhadap Penyaliban adalah melalui kematian dan kebangkitan Yesus umat manusia telah diselamatkan dari Dosa Warisan Adam dan Hawa. Inilah aspek utama dari Doktrin Penebusan Dosa, pokok keyakinan umat Kristen. Dalam film dokumenter BBC 'Did Jesus Die?" Friar Jerome Murphu O'Connor menekankan pentingnya Penyaliban dan Kebangkitan. Ia mengatakan tentang Kebangkitan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"..hal yang sangat fundamental bagi iman Kristiani dan saya tidak meragukannya dan akan selalu seperti itu..." 3</blockquote>
<h3>
Pandangan Islam</h3>
<br />
Abad ke-7 Masehi, saat Islam muncul di Semenanjung Arab, kedudukan Nabi Isa as menjadi sosok yang ditekankan dan banyak diulang di dalam Al-Qur'an. Kita jumpai terdapat 25 kali penyebutan tentang Nabi Isa as dan salah satu Surah Al-Qur'an telah didedikasikan untuk ibunda beliau, Siti Maryam (Surah 19 - Surah Maryam)<br />
<br />
Berkaitan dengan Penyaliban, ayat-ayat Al-Qur'an tegas menolak tentang kematian Nabi Isa diatas kayu salib. Walaupun ayat ini telah ditafsirkan secara berbeda-beda. Pada umumnya pandangan Islam adalah meyakini bahwa Nabi Isa tidak dinaikkan di tiang salib melainkan diangkat ke langit dan orang lain menggantikannya di tiang salib - ini hanyalah salah satu dari berbagai pandangan tentang peristiwa tersebut.<br />
<br />
Al-Qur'an menjelaskan tentang Penyaliban ini bahwa bahwa orang-orang Yahudi tidaklah membunuh Nabi Isa as.<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Dan ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa Ibnu Maryam, Rasul Allah swt.,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula mematikannya di atas salib, akan tetapi ia disamarkan kepada mereka. Dan, sesungguhnya orang-orang yang berselisih dalam hal ini niscaya ada dalam keraguan tentang ini; mereka tidak mempunyai pengetahuan yang pasti tentang ini melainkan menuruti dugaan; dan mereka tidak membunuhnya dengan yakin. (Q.S 4:157)</blockquote>
<br />
Tetapi ayat ini telah ditafsirkan dalam dua versi yang yang sangat berbeda:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Tetapi, Allah telah mengangkat 'Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S 4:158)</blockquote>
<br />
Kalangan Islam pada umumnya berpandangan bahwa tubuh Nabi Isa as telah diangkat ke langit. Sedangkan ulama lainnya menafsirkan bahwa Allah telah memuliakan Nabi Isa as dalam hal kedudukannya, dengan menyelamatkannya dari kematian terkutuk di tiang salib.<br />
<br />
<h3>
Selamatnya Nabi Isa dari Penyaliban</h3>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc8Svc9BLt5GnL-SHdO_t7hDTtd8ZvB1ivB2hbqB5ShWhJMSqMDzBLRxwAFGvaW4vrgIIAqqaHHnXjZQ60LMHJ2HtVhpZavyuGa5WVoxJjiTbhPUzdfni84RIaa7K7dtruEdK4H_8Zp6nz/s1600/survive.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Jesus Survive" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc8Svc9BLt5GnL-SHdO_t7hDTtd8ZvB1ivB2hbqB5ShWhJMSqMDzBLRxwAFGvaW4vrgIIAqqaHHnXjZQ60LMHJ2HtVhpZavyuGa5WVoxJjiTbhPUzdfni84RIaa7K7dtruEdK4H_8Zp6nz/s1600/survive.jpg" title="Yesus Survive" /></a></div>
Adalah Pandangan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad yang mengatakan bahwa Nabi Isa tidak mati saat Penyaliban, tetapi ia selamat dari percobaan tersebut. Ketika kita membaca ayat-ayat Al-Qur'an dengan pengertian ini kita akan menemukan arti yang lebih rasional dan jauh dari pemahaman supranatural. Begitu juga dengan penafsiran ini kitapun juga bisa mencocokkan riwayat Al-Qur'an dan Alkitab dan nampak keduanya menunjukkan kisah yang sama.<br />
<br />
Pandangan tentang Nabi Isa selamat dari Penyaliban bukanlah yang baru. Dalam dunia ilmiah pandangan ini dikenal dengan <i>the Swoon Theory</i> yang sudah dikenal di kalangan ilmiah sejak 1780. Di zaman modern sekarang, ide ini telah mendapatkan penerimaan dan cakupan yang lebih luas di kalangan akademisi, dokumenter dan film.<br />
<ul>
<li><b>Elain Pagels</b></li>
</ul>
Professor Elain Pagels, Profesor Agama di Universitas Princeton, berkomentar tentang teori ini, ia menyatakan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Ada banyak versi dari cerita ini, salah satunya terdapat di dalam sebuah buku tahun lalu The Passover Plot yang menunjukkan bahwa Yesus telah dibius (diberi obat penenang) di kayu salib, sehingga ia diturunkan lebih awal dan karena itulah ia bisa selamat, tentu saja ini adalah sebuah kemungkinan." 4</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Ini adalah satu-satunya pandangan yang berdasarkan Al-Qur'an dan Alkitab yang keduanya mungkin saja benar dalam riwayat tentang peristiwa penyaliban. Terdapat banyak petunjuk dalam Perjanjian Baru bahwa Yesus selamat dari Penyaliban (Muslim Herald, Edisi Khusus, vol. 18, No. 6, Juni 1978)</blockquote>
<br />
<ul>
<li><b>Dr Jamers Tabor</b></li>
</ul>
Dalam dokumenter BBC yang sama, Dr James Tabor, Ketua Depertemen Studi Agama di Universitas North Carolina, menjelaskan lebih dalam tentang peristiwa yang terjadi 2000 tahun yang lalu.<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Ketika kalian memperhatikan kisah Yesus dan bagaimana beliau dieksekusi oleh pasukan Romawi, beliau berada di tiang salib selama enam jam, asumsinya adalah ia sudah mati. Para prajurit Romawi memerika tubuh beliau. Ada dua orang lainnya yang disalibkan, yang sesuai dengan kisah Injil mereka kemudian dipatahkan kakinya untuk mempercepat kematian mereka, karena akan memasuki hari sabat. Saat mereka menghampiri Yesus mereka menyatakan beliau telah mati. Hal itu nampaknya karena tubuh beliau sudah tidak bergerak lagi dan sudah berhenti bernafas. Mereka kemudian mengurus tubuhnya dan menempatkannya di dalam kubur dan diperkirakan semua tertutup, dan untuk tujuan praktis beliau sudah mati - pertanyaanya adalah, apakah beliau sudah mati secara klinis?</blockquote>
<br />
Dr Tabor selanjutnya menjelaskan bahwa terjemahan yang lebih baik untuk <i>Resurrection</i> (kebangkitan) adalah '<i>resusciatation</i>' (Penyadaran kembali). Ia lebih lanjut menjelaskan hal ini dengan mengatakan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Kami memiliki cerita-cerita, baik di dunia modern ataupun dunia kuno, tentang orang-orang yang tampak mati dan untuk penjelasan praktisnya memang telah mati - yaitu mereka sudah tidak merespon lagi dunia luar - tetapi pada kenyataannya kemudian mereka bangkit kembali. Kami menyebutnya ini sebagai proses resusitasi, tetapi jika Anda ingin membahasakannya maka hal itu akan disebut 'Resurrection' (kebangkitan)."</blockquote>
<br />
Perlu dijelaskan disini bahwa Dr James Tabor sendiri tidak memiliki keyakinan bahwa Nabi Isa as selamat dari Penyaliban. Dr Tabor menjelaskan hal ini di dalam bukunya, The Jesus Dynasty, dan di dalam korespondensi pribadinya, bahwa keyakinannya adalah Nabi Isa as mati diatas tiang salib bukan selamat dari Salib.<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Ada yang mengatakan bahwa Yesus kemungkinan belum mati secara klinis, tetapi ia telah mengalami beberapa keadaan koma dan kemudian ia pulih... Saya pikir kita tidak perlu meragukan lagi bahwa dengan di eksekusinya Yesus melalui Penyaliban oleh tentara Romawi, ia benar-benar telah mati." <span style="font-size: xx-small;">5</span></blockquote>
<br />
Hal ini nampaknya berkaitan dengan penelitian Dr Tabor yang dipublikasikan secara internasional, 1st Century tomb in Jerusalem yang dikenal sebagai Makam Talpiot dan lebih populer sebagai 'The Jesus Family Tomb'. Komentar di makam ini berada diluar lingkup artikel ini.<br />
<ul>
<li><b>Holger Kersten</b></li>
</ul>
Teolog lain yang menulis tentang pendapat ini adalah seorang ilmuwan Jerman Holger Kresten. Kersten terkenal karena bukunya The Jesus Conspiracy yang berani mengatakan bahwa Kain Kafan dari Turin adalah bukti nyata bahwa Nabi Isa as tidak mati di tiang salib dan penentuan berapa umur kain kafan tersebut sengaja telah disabotase oleh Gereja Katolik untuk menutupi fakta ini. Materi ini akan dibahas di artikel mendatang, tetapi beberapa penelitian Kersten tentang Penyaliban ini cukup bernilai disini.<br />
<br />
Kersten menyoroti beberapa faktor menarik dari peristiwa Penyaliban yang mendukung pendapat bahwa Nabi Isa as telah selamat. Salah satu bagian dari analisa yang dilakukan oleh Holger Kersten, bersama dengan rekan penulisnya Elmar R. Gruber adalah berfokus pada penjelasan tentang Penguburan Nabi Isa as dan ruangan makam Nabi Isa. Kersten dan Gruber mengutip Injil untuk mendukung tesis mereka; bahwa Penguburan Nabi Isa as tidak pernah sampai selesai.<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Yesus tidak diletakkan di dalam ruangan dalam posisi memotong tegak lurus dengan dinding batu makam. Tetapi diletakkan diatas permukaan batu atau balkon terbuka. Pada pagi hari 'kebangkitan', Maria Magdalena melihat 'malaikat berpakatian putih, yang mana mereka disebutkan 'yang seorang duduk di sebelah kepala' dan yang lain di sebelah kaki, ditempat tubuh Yesus terbaring' (Yohanes 20:12). Yesus tidak ditempatkan membujur keatas, karena jika demikian, tidak ada yang bisa duduk dapat duduk di sebelah kepala...</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
...Yohanes mengatakan bahwa murid setia Yesus berlari kearah kuburan (20:5) dan menjenguk ke dalam dan melihat kain kafan terletak di tanah. Maria Magdalena 'menjenguk ke dalam dan melihat ke kuburan' (20:11), dan melihat dua 'malaikat disamping Yesus terbaring... penjelasan ini mendukung asumsi kami bahwa penguburan Yesus belum selesai. Jika ia sudah terbaring, tempat tersebut tidak akan terlihat lagi dari pintu masuk makam. <span style="font-size: xx-small;">6</span></blockquote>
<br />
Setelah itu, Kersten dan Gruber menguraikan penjelasan tentang ratusan kilogram gaharu dan mur yang digunakan pada tubuh Yesus yang dibawa oleh Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus. Mereka membahas tentang sifat medis ramuan tersebut, dimana hal itu telah dibahas secara detail oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad di dalam bukunya 'Masih Hindustan Me (Almasih di Hindustan). Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad menjelaskan bagaimana herbal tersebut digunakan untuk menghasilkan salap khusus yang kemudian disebut Marham Isa.<br />
<br />
<h3>
Pendapat Ulama Islam tentang Penyaliban</h3>
<br />
Dua ulama modern yang mendukung 'teori pingsan' (The Swoon Theory) ini adalah Ahmed Deedat dan Shabir Ally. Kedua ulama ini tidak mendukung klaim Jamaah Muslim Ahmadiyah dan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, tetapi mereka berdua dengan tegas mendukung pandangan bahwa Nabi Isa as selamat dari penyaliban, hal yang bertentangan dengan Islam ortodok pada umumnya.<br />
<ul>
<li><b>Ahmed Deedat</b></li>
</ul>
Ahmed Dedaat menulis sebuah buku yang berjudul. Crucifixion or Cruci-fiction, dimana pandangan mendukung bahwa Nabi Isa as tidak mati di tiang salib, melainkan beliau selamat dari Penyaliban. Deedat menjelaskan argumen-argumen umum yang disajikan untuk mendukung teori pingsan (seperti waktu yang singkat proses Penyaliban, Tanda Nabi Yunus as, dan Nabi Isa as makan dan minum setelah penyaliban). Selain itu Deedat juga merangkum koleksi cerita-cerita unik dari berbagai media tentang orang-orang yang memiliki pengalaman seperti peristiwa kebangkitan:<br />
<ol>
<li>Gadis kecil yang 'telah mati' bercerita bagaimana ia hidup kembali (seletelah 4 hari) - ("Daily News" 15/11/55)</li>
<li>Seorang pria yang telah mati selama dua jam ternyata masih hidup - "keajaiban" yang mengherankan para dokter - (Sunday Tribune, 27/3/60)</li>
<li>Ia telah mati selama 4 menit - jantungnya telah berhenti tetapi ia masih hidup - (Sunday Express, 23/7/61)</li>
<li>Dia tidak tahu kalau ia telah meninggal selama 90 detik - (Cape Argus, 16/3/61)</li>
<li>Dr. Hitge kembali dari kematian - (Cape Argus, 4/5/61)</li>
<li>Peti mati perpindah - Seorang pemuda tidak jadi dikubur hidup-hidup - (Sunday Tribune, 13/5/62)</li>
<li>Kembali dari kematian - setelah disangka mati selama 2 hari - (Post, 25/7/65)</li>
<li>"Mayat" mengedipkan matanya pada pengurus pemakaman - dokter menulis sertifikat kematian - (Daily News, 25/3/75)</li>
<li>"Secara klinis telah mati" - seorang balita hidup kembali setelah satu jam perjuangan hidup - (Natal Mercury, 5/12/82)</li>
<li>Apakah dia mati atau hidup? Dilema yang dihadapi dokter transplantasi (Sunday Tribune, 17/7/83)</li>
<li>Berguncang dan bangkit - Dinyatakan mati secara klinis 'karena terlalu banyak minuman keras Natal - (Daily News, 3/1/84) <span style="font-size: xx-small;">7</span></li>
</ol>
<br />
Ahmed Deedat sangat disegani dalam berbagai dialog Kristen-Islam dan debat publik. Gayanya yang tanpa kompromi membuatnya banyak pendukung dari berbagai sekolah pemikiran Islam dan juga dari para lawan.<br />
<br />
Memiliki pandangan yang tampaknya mendukung Ahmadiyah tentu akan menarik perhatian dan kritik dari Muslim dan Kristen lainnya. Salah satu kritik tersebut adalah dari Mohammed Bana dari Afrika Selatan:<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Deedat gemar memberikan kuliah tentang denominasi lain, tetapi sangat jarang tentang Islam. Dia tampaknya memiliki satu pandangan khusus yaitu tentang Penyaliban Yesus. Dalam kuliah-kuliahnya ia hampir tidak memberikan pandangan dari sudut pandang Islam, ataupun sudut pandang Kristen, sehingga membingungkan para pendengarnya. Saya yakin ia suka menyenangkan kelompok Qadiani di negeri ini dengan sebagian besar memberikan pandangan mereka bahwa Yesus, setelah dinaikkan di tiang salib, kemudian pingsan. Sekarang mengapa Deedat memberitahu pendengarnya bahwa Yesus pingsan setelah disalibkan, karena tidak satupun di dalam Al-Qur'an disebutkan tentang Yesus disalibkan dan pingsan. Hanya Deedat yang dapat menjelaskan kepada kita apakah dia tengah berkotbah tentang doktrin Kristen, doktrin Islam atau doktrin Qadiani. <span style="font-size: xx-small;">8</span></blockquote>
<br />
Kritikan lainnya berasal dari John Gilchrist, seorang apologis Kristen dan salah satu penulis dari situs 'Answering Islam'. Gilchrist menulis:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Kami tak pernah berhenti bertanya-tanya mengapa Ahmed Deedat terus mengangkat isu teori bahwa Yesus memang telah disalibkan tetapi selamat dari kematian salib. Keheranan kami muncul dari dua pertimbangan. Disatu sisi sisi pandangan ini hanya dipegang oleh aliran sesat sekte Islam Ahmadiyah dan mereka dikecam oleh Kristen maupun Islam. <span style="font-size: xx-small;">9</span></blockquote>
<ul>
<li><b>Shabir Ally</b></li>
</ul>
Shabir Ally adalah Presiden Islamic Information and Dawah International Centre yang berpusat di Toronto, Kanada. Shabir Ally mendapatkan gelar BA dan MA dalam studi Agama dan saat ini sedang mengejar gelar PhD serta menjadi Imam dan pembawa acara TV mingguan berjudul 'Biarkan Al-Qur'an Bicara' (Let the Qur'an Speak)<br />
<br />
Di awal-awal debat-debat dengan banyak sarjana Kristen yang terkenal, Shabir Ally memposisikan diri dengan berpendapat bahwa Nabi Isa as tidak pernah dinaikkan di tiang salib, melainkan orang lain menggantikannya di tiang salib. Belakangan, dalam debat-debat publiknya, Shabir telah mengubah pendekatannya dengan posisi mendukung pandangan Ahmadiyah bahwa Nabi Isa as telah selamat dari Penyaliban.<br />
<br />
Bagi pihak Kristen, ini adalah titik serangan mereka melawan Ally: mengapa ulama tersebut mendukung pandangan yang dimiliki oleh sekte yang dianggap sesat oleh Muslim ortodoks? Dalam sesi tanya jawab setelah pembicaraan di Universitas Toronto, seorang kristen apologis, Tony Costa Junior, mengajukan keberatan ini terhadap Ally. Meskipun Shabir menjelaskan bahwa ia percaya dengan selamatnya Nabi Isa di tiang salib, tetapi menolak klaim Ahmadiyah bahwa Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad telah menggenapi nubuatan tentang kedatangan Almasih kedua kali, ia secara terbuka mengakui:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Saya telah melihat berbagai penjelasan yang umumnya diikuti oleh Muslim Sunni, bahwa ada orang lain yang telah menggantikan Nabi Isa as di kayu salib, dan saya telah menyaksikan bahwa meskipun terdapat berbagai macam penjelasan, para komentator tidak sependapat khususnya tentang apa yang sebenarnya terjadi pada saat itu dan bagaimana pergantian tersebut dilakukan. Dan tampaknya mereka mengikuti pendapat yang berasal dari Irak, menurut sebuah analisa yang baik oleh seorang Neal Robinson, yang sekarang telah menjadi Muslim, dalam bukunya Kristus Dalam Islam dan Kristen... Terdapat rencana untuk membunuh Nabi Isa as tetapi mereka tidak berhasil membunuhnya dan tidak pula menyalibkannya, menyalibkannya dalam arti membunuhnya melalui penyaliban. Itu adalah definisi yang telah dijelaskan dalam Tafsirul-Qur'an oleh Abdul Majid Daryabadi, yang merupakan Tafsir Al-Qur'an Sunni. Jadi saya tetap dalam posisi saya dan tidak mengubahnya, tetapi itu hanya penafsiran.</blockquote>
<br />
Dalam korespondensi saya pribadi dengan Shabir Ally, ia menjelaskan kepada saya pandangannya dalam kalimat berikut:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Dalam pandangan Sunni, akhir dari Nabi Isa as adalah misteri. Tafsir umum dari Al-Qur'an 4:157 hampir semuanya menafsirkan bahwa orang lain yang disalibkan. Tetapi beberapa penafsir modern bersedia menerima bahwa yang dimaksudkan sebenarnya adalah Nabi Isa as tidak mati di tiang salib. Dan sepertinya menurut saya pendekatan terakhir lebih benar."</blockquote>
<br />
Setelah mengatakan itu ia dengan dengan cepat menambahkan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Tahun lalu saya telah membaca buku Yesus Wafat di Kashmir dan yang terbaru adalah buku Yesus di India. Saya harus mengatakan bahwa saya tidak menemukan hal yang meyakinkan. Bagi saya Keyakinan bahwa Nabi Isa as selamat dari tiang salib tidak berarti bahwa ia melakukan perjalanan ke luar Palestina. Saya tidak tahu apa yang akhirnya terjadi pada sosok Nabi Isa as."</blockquote>
<br />
Meskipun secara terbuka ia menjauhkan diri dari pendapat Muslim Ahmadiyah dan Mirza Ghulam Ahmad, Shabir Ally telah menyatakan bahwa posisinya tentang Penyaliban adalah sesuai dengan pandangan yang diungkapkan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad dan diyakini oleh para Ahmadi Muslim.<br />
<br />
<h3>
Nubuatan 'Mematahkan Salib' di Akhir Zaman</h3>
<br />
Simbolisme Penyaliban, khususnya 'Salib' menarik disebutkan secara khusus dalam tradisi Islam dalam kaitannya dengan kedatangan Almasih kedua kali. Di dalam Sahih Bukhari beberapa kali disebutkan bahwa Nabi Isa yang akan datang akan memecahkan Salib:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Diriwayatkan dari Abu Hurairah: Rasulullah saw bersabda: "..akan semakin dekat waktu turunnya kepada kalian Isa bin Maryam sebagai pemimpin yang adil, dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus upeti, dan hartapun semakin berlimpah, hingga tidak ada seorangpun yang mau menerimanya (sebagai penerima zakat)" <i><span style="font-size: xx-small;">10</span></i></blockquote>
<br />
Penafsir Islam umumnya menyatakan bawha nubuatan ini dimaknai secara literal, yaitu memecahkan semua salib dalam arti sebenarnya. Khalifah Ahmadiyah IV, Mirza Tahir Ahmad, menjelaskan pandangan lain, yang jika ditafsirkan seperti itu akan terdapat kejanggalan.<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Ia akan mulai meluncurkan kampanye melawan Kristen. Strateginya adalah dengan mematahkan setiap salib di dunia, yaitu benda apapun yang berbentuk salib. Ia akan mendatangi setiap katedral, setiap biara, tiap gereja dan kuil dan pertapaan Kristen. Ia akan menyusuri setiap jalan di tiap kota dan memperhatikan setiap orang yang lewat untuk mencari salib. </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Wanita mungkin akan menjadi sasaran utama pengawasan karena ia akan menyadari kebiasaan mereka yang jelek yang memiliki ukiran salib pada perhiasan dan ornamen mereka. Ia juga mengawasi mereka yang juga memakai kalung salib yang menggantung di leher mereka. Sehingga ia akan merebut semua kalung, gelang, liontin dan anting-anting yang bertanda salib. Malang benar para wanita yang lewat di depan Yesus tersebut, tetapi kemana mereka bisa bersembunyi?</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Sosok tersebut akan memasuki setiap rumah, mencari ke laci-laci lemari dan kotak perhiasan. Setiap dinding dan sudut rumah akan dia perhatikan. Salib harus dihancurkan dan dimusnahkan dari muka bumi ini. Ia tidak akan mati Sebelum tugas ini selesai. Inilah pandangan ortodoksi Muslim tetang misi Nabi Isa as jika ia kembali ke bumi ini. <i><span style="font-family: inherit; font-size: xx-small;">11</span></i></blockquote>
<br />
Penjelasan tentang maksud sebenarnya dari permisalan ini telah dijelaskan secara rinci oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad dan penggenapan dari nubuatan ini sangat jelas nampak dalam kehidupan kita.<br />
<br />
Beliau menjelaskan tentang "Mematahkan Salib:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Hadits ini tidak berarti bahwa Nabi Isa yang dijanjikan akan membunuh orang-orang kafir dan mematahkan salib; melainkan, mematahkan salib itu maksudnya adalah pada masa tersebut Tuhan langit dan Bumi, akan menzahirkan hakikat tersembunyi, yang dengan itu seluruh struktur salib hancur seketika.</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
...Sesuai dengan janji itu ia muncul sebagai Almasih yang dijanjikan. Kemudian tibalah saat untuk menghancurkan salib, yaitu masa dimana kesalahan-kesalahan akidah salib akan disibakkan seperti sepotong kayu dipatahkan menjadi dua. Jadi sekarang Langit telah membukakan jalan bagi penghancuran Salib, sehingga para pencari kebenaran dapat bangkit dan mencari. <span style="font-size: xx-small;">12</span></blockquote>
<h3>
Kesimpulan</h3>
<br />
Di zaman modern ini adalah eranya komunikasi digital satelit dan internet serta kebebasan beragama telah menyebar dengan luas, doktrin Penyaliban dan 'akidah Salib' telah banyak dipertanyakan yang mana belum pernah terjadi sebelumnya. Banyak stasiun televisi yang menampilkan dokumenter dan film yang menyajikan bukti-bukti dimana keyakinan kaum Kristiani tentang Penyaliban dan Kebangkitan adalah keliru.<br />
<br />
Yang terbaru adalah film dokumenter yang berjudul 'Jesus in India' yang diproduksi dan disutradarai oleh Paul Davids. Film yang berfokus pada pertanyaan tentang dimana Nabi Isa as menghabiskan kehidupannya antara usia 12 dan 30 tahun, jejak investigasi membawa sang eksplorer film Edward T Martin ke India dan akhirnya sampai ke makan Rozabal di Kashmir. Film ini juga mengeksplorasi pandangan-pandangan tentang selamatnya Yesus dari proses Penyaliban.<br />
<br />
Setelah hampir 2000 tahun diliputi kebingungan dan misteri tentang penyaliban kehidupan Nabi Isa as, muncullah penjelasan dan analisa rinci yang disampaikan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad. Menggabungkan wahyu Ilahi dan ilmu pengetahuan, kajian dari berbagai agama dan budaya, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad telah meletakkan titik terang terhadap peristiwa ini. Buku beliau Masih Hindustan Me (Jesus in India) telah meletakkan dasar-dasar penelitian yang membawa pada tahap saat ini, memerika bukti-bukti seputar perjalanan Nabi Isa as ke India. Tulisan ini telah diakui oleh para cendikiawan sebagai teks pertama yang menghubungkan kehidupan Nabi Isa di Palestina dan selamatnya beliau di tiang salib dengan perjalanan Nabi Isa ke Timur sampai akhirnya dimakamkan di Srinagar, Kashmir.<br />
<br />
Masih banyak perdebatan seputar permasalahan ini, tetapi kami melihat bahwa karya ilmiah dari seorang yang berasal dari desa kecil di India kini telah menjangkau khalayak masyarakat di seluruh dunia, dan orang-orang yang menentang Ahmadiyahpun kini mulai mengakui kebenaran beberapa keyakinan dan pernyataan berani yang sangat kontroversial tersebut sampai saat ini.<br />
<br />
Menghilangkan kegelapan dan kebingungan seputar Nabi Isa as telah dirangkum oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad dengan mengatakan dalam bukunya Jesus in India:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Akan tetapi sekarang, kegelapan tidak akan ada lagi. Malam telah berlalu dan berganti siang. Beberkatlah dia yang sekarang tidak luput lagi.</blockquote>
<b>Referensi:</b><br />
<br />
1. Modern Jerusalem, City of the Great King, James Turner Barclay, (1858), Challen, pp 493.<br />
2. Bible, 1 Corinthians 15:14<br />
3. ‘Did Jesus Die?’, BBC4/ Wild Planet Productions.<br />
4. ibid.<br />
5. The Jesus Dynasty Dr. James Tabor, Harper Element, London 2006, pp.203.<br />
6. Jesus lived in India, Holger Kersten, Element Books, London 1991, pp.166–167<br />
7. Crucifixion of Crucifiction, Ahmed Deedat, Islamic Book Services, 2001, Chapter 9 – ‘Ressurections Daily!”<br />
8. Mohammed Bana, Allegations Confirmed, p.3.<br />
9. The Crucifixion of Christ: A Fact, not Fiction, John Gilchrist, p.9<br />
10. Sahih Bukhari, Volume 3, Book 43, Number 656, 3:23:425 and 4:55:657 and Sunan Abu Dawud (book 37, number 4310)<br />
11. Revelation, Rationality, Knowledge and Truth, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad(ru), Islam International Publications Ltd, Tilford 1998, Part 7, Section 3.<br />
12. Jesus in India, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad(as), Islam International Publications Ltd, Tilford 1989.<br />
13. Official website: http://www.jesus–in–india–the–movie.com<br />
<br />
* <i>Penulis adalah peneliti Alkitab dan Editor website Tomb of Jesus, belum lama ia diwawancarai untuk film garapan Paul Davids - Jesus in India' - yang pertama kali ditayangkan di Sundance Channel.</i><br />
<i><br /></i>
Sumber: <a href="http://www.reviewofreligions.org/1440/the-changing-views-of-the-crucifixion/" target="_blank">Review of Religions</a><br />
Terjemah: JusmansyahUnknownnoreply@blogger.com45tag:blogger.com,1999:blog-8557611283620774930.post-13706262878096505932015-04-07T14:53:00.002+07:002015-04-07T14:53:54.725+07:00Pandangan Islam atas Teologi Paskah<b>Rasheed Reno</b><br />
<br />
<b>Paskah </b>adalah perayaan umat Kristen seluruh dunia yang memperingati kewafatan dan kebangkitan <b>Yesus Kristus</b> - sebuah peristiwa yang mereka yakini sebagai sarana keselamatan mereka.<br />
<br />
Islam tidak mengenal paskah, tetapi Islam meyakini akan kebenaran Yesus sebagai utusan Allah (nabi) yang benar, yang diutus oleh Allah taala kepada suku Bani Israel. Bahkan Islam mengajarkan untuk meyakini Nabi Isa dan kitabnya. Allah taala berfirman:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Ketika berkata malaikat-malaikat, “Hai Maryam, sesungguhnya Allah swt. memberi engkau kabar suka dengan satu kalimat dari-Nya tentang seorang anak laki-laki; namanya Al-Masih sa Ibnu Maryam, yang dimuliakan di dunia dan di akhirat, dan ia adalah dari antara orang-orang dekat kepada Allah swt.. (Ali Imran: 45)</blockquote>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaflAe1gJqioOYNpDxLs_D8OMqR49zjoPZcDHbIOt_wpBrm7HqWyxIGUndRB-ECbqJIEHZaKr7xYu6lnK6HuZgf56bZ5MuZah1JuntzOlSuRzOJ5LpHrTBuMPGo7l29FZEoQ5stSYTLk6T/s1600/yesus+islam.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Yesus, islam, paskah" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaflAe1gJqioOYNpDxLs_D8OMqR49zjoPZcDHbIOt_wpBrm7HqWyxIGUndRB-ECbqJIEHZaKr7xYu6lnK6HuZgf56bZ5MuZah1JuntzOlSuRzOJ5LpHrTBuMPGo7l29FZEoQ5stSYTLk6T/s1600/yesus+islam.jpg" title="Yesus" /></a></div>
Tetapi pemahaman Islam berbeda terhadap apa yang diyakini oleh Kristen saat ini. Islam, tidak percaya bahwa Yesus adalah Anak Tunggal Allah secara literal, melainkan hanya sebagai Anak Tuhan secara metaforik yang mencerminkan kualitas kesalehan.<br />
<br />
Pada Paskah, umat Islam juga tidak setuju tentang tujuan dan hasil dari penyaliban, bahwa Yesus wafat di tiang salib dan dibangkitkan untuk menebus dosa-dosa manusia. Islam menyajikan perspektif yang berbeda.<br />
<br />
Yang pertama adalah dalam tujuan penyaliban. Dalam kepercayaan Kristen, tujuan penyaliban adalah untuk menebus dosa-dosa manusia, sedangkan Islam meyakini bahwa tujuan penyaliban adalah sebagai bentuk kebenaran tanda kebesaran Tuhan. Bahwa dengan selamatnya Yesus dari penyaliban akan memperkuat keimanan kepada Tuhan yang telah menyelamatkannya. Keyakinan ini didukung oleh nubuatan Yesus sendiri:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. (Matius 12:40)</blockquote>
<br />
Muslim meyakini bahwa penyaliban itu bukan tentang kebangkitan dari kematian (<i>revival</i>) melainkan selamat dari kematian (<i>survival</i>).<br />
<br />
Dengan demikian, hal kedua dari perbedaan ini adalah, sebagai seorang utusan Tuhan yang benar, Yesus tidak mungkin dibunuh di kayu salib oleh para musuhnya. Umat Islam meyakini kematian di tiang salib adalah kematian terkutuk menurut Alkitab (Ulangan 21:23). Islam percaya bahwa Yesus menyamakan dirinya dengan Yunus, bahwa sebagaimana Yunus selamat dalam perut ikan, maka begitu juga Yesus juga selamat dari penyaliban.<br />
<br />
Al-Qur'an menegaskan pandangan ini dengan menyatakan bahwa Yesus diselamatkan dari kematian dan dilindungi oleh Allah taala:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Dan ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa Ibnu Maryam, Rasul Allah swt.,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula mematikannya di atas salib, akan tetapi ia disamarkan kepada mereka. Dan, sesungguhnya orang-orang yang berselisih dalam hal ini niscaya ada dalam keraguan tentang ini; mereka tidak mumpunyai pengetahuan yang pasti tentang ini melainkan menuruti dugaan; dan mereka tidak membunuhnya dengan yakin. (Annisa: 157)</blockquote>
<br />
Kami meyakini bahwa Yesus, menghadapi segala rintangan, dan selamat dari cobaan di tiang salib karena keajaiban besar dari Allah taala, sehingga hal itu memenuhi nubuatannya tentang Yunus. Upaya para lawan dengan penyaliban sama sekali gagal dan misi Yesus berlanjut dengan sukses, meskipun ada upaya-upaya penganiayaan untuk mengalahkan Yesus.<br />
<br />
Tetapi sementara Kristen dan Muslim mungkin tidak sependapat pada rincian Paskah, terdapat juga kesamaan dalam keyakinan kita. Yaitu Allah taala secara khusus telah mengutus Yesus, Almasih sebagai saksi kebenaran Allah. Terlepas dari perbedaan kita, umat Islam menghormati saudara-saudara Kristen dalam merayakan Paskah, dan merasakan kecintaan yang sama terhadap Nabi Isa ibnu Maryam.<br />
<br />
Sumber: <a href="http://www.themuslimtimes.org/2015/04/catholicism/easter-catholicism/a-muslims-views-on-the-theology-of-easter" rel="nofollow" target="_blank">TheMuslimTimes.org</a><br />
<br />
<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-8557611283620774930.post-38837356815136863202015-04-04T10:01:00.000+07:002015-04-07T09:51:27.792+07:00Islam, Agama Yang Berkembang Paling Cepat di DuniaDalam artikel sebelumnya kami telah memuat berita bahwa tahun 2<a href="http://1artikelislam.blogspot.com/2010/02/2050-rusia-menjadi-negara-islam.html" target="">050 Rusia akan menjadi negara Islam</a>, dan berita kali ini adalah tentang akan terjadinya paritas yang kecil antara penduduk Islam dan Kristen di pertengahan abad 21 ini.<br />
<br />
Tahun 2050 jumlah pengikut Islam akan menyamai agama Kristen, dan akan melebihi Kristen secara global pada tahun 2070, hal ini diproyeksikan oleh <i>Pew Research Center</i>, dengan alasan perbedaan tingkat pertumbuhan penduduk, populasi pemuda dan jumlah yang perpindahan agama.<br />
<br />
Studi ini mengatakan bahwa Kristen adalah agama terbesar di dunia pada tahun 2010, dengan perkiraan 2,2 miliar pengikut, mewakili hampir sepertiga (31 persen) dari semua populasi 6,9 miliar penduduk dunia. Islam berjumlah 1,6 miliar pengikut mewakili 23 persen dari populasi global.<br />
<br />
Jika tren demografi ini terus berlanjut, maka, Pew mengatakan bahwa di pertengahan abad ini, populasi Muslim diprediksikan meningkat sekitar 73 persen, dan mencapai 30 persen dari populasi dunia (2,8 miliar). Kristen akan menjadi 31 persen dari populasi dunia (2,9 miliar).<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicu3D6k2EiK3sPWlbMklFJ-RP1sHtzr_O8BX4yHHBzvfZ6SPFWem8o0sQB423l5tyDyLbzG43KjeZWEqAE98jCwv92tDeH4NyPJKvOv4MUwqSx7CCPNWR8EGfBoAT1iJ87RJ2w7stP8_sy/s1600/penduduk+muslim.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="jumlah muslim" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicu3D6k2EiK3sPWlbMklFJ-RP1sHtzr_O8BX4yHHBzvfZ6SPFWem8o0sQB423l5tyDyLbzG43KjeZWEqAE98jCwv92tDeH4NyPJKvOv4MUwqSx7CCPNWR8EGfBoAT1iJ87RJ2w7stP8_sy/s1600/penduduk+muslim.jpg" height="213" title="penduduk muslim" width="320" /></a></div>
<br />
"Alasan utama pertumbuhan Islam tidak hanya dalam jumlah tetapi karena karena tempat tinggal mereka," Alan Cooperman, direktur penelitian agama PEW, mengatakan kepada NPR. "Populasi Muslim terkonsentrasi di beberapa bagian dunia yang tingkat pertumbuhan penduduknya paling cepat di dunia."<br />
<br />
Alasan dari kecenderungan ini adalah karena beberapa faktor: Tingkat kesuburan, populasi pemuda dan orang-orang yang berpindah agama. Studi ini mengatakan penduduk Islam memiliki tingkat pertumbuhan penduduk tertinggi, dengan rata-rata-rata 3,1 per wanita - dibandingkan dengan penduduk Kristen sekitar 2,7 anak per wanita.<br />
<br />
Pada tahun 2010, lebih dari seperempat dari total populasi dunia berada di bawah usia 15 tahun. Persentase tertinggi anak-anak muda dari usia 15 tahun adalah Muslim, yang terdiri 34 persen dibandingkan Hindu sebesar 30 persen dan Kristen 27 persen.<br />
<br />
Pertumbuhan yang menonjol ini adalah salah satu alasan Muslim diprediksikan tumbuh lebih cepat daripada Hinda dan Kristen.<br />
<br />
Pertumbuhan dari agama dominan ini juga disebabkan karena booming yang terjadi. Misalnya, India akan menggantikan Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, bahkan dengan mayoritas Hindunya, Pew mengatakan, "empat dari setiap 10 orang Kristen di dunia akan hidup di sub Sahara Afrika.<br />
<br />
Hal yang luput dari laporan ini, karena tidak tersedianya data, adalah bagaimana penduduk Cina akan mempengaruhi lintasan ini. Jika 1,3 miliar penduduk Cina yang termasuk yang saat ini lima persen Kristen, dan lebih banyak lagi penduduk Cina yang beralih ke Kristen, maka hal itu akan berpengaruh pada jumlah tabulasi Kristen dunia.<br />
<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Sumber: RT<a href="http://rt.com/news/246381-islam-dominant-religion-christianity/">.com</a></div>
<div>
Laporan lengkapnya bisa dibaca di P<a href="http://www.pewforum.org/2015/04/02/religious-projections-2010-2050/" rel="nofollow" target="_blank">ewforum.org</a></div>
Unknownnoreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-8557611283620774930.post-30367086153686704622015-03-24T12:50:00.001+07:002015-04-01T21:33:59.444+07:00Nabi Muhammad saw Pembawa Obor KemanusiaanDr. Ijaz Ahmad Qomar - Canada<br />
<br />
<a href="http://1artikelislam.blogspot.com/2013/03/kejujuran-bukti-kebenaran-muhammad_9.html" target="_blank"><b>Nabi Muhammad</b> saw</a> sosok pribadi yang agung. Catatan kehidupan beliau, mulai dari kelahirannya sampai beliau wafat telah sampai kepada kita secara komprehensif. Riwayat tentang segala ucapan dan tindakan beliau terpelihara dengan baik sehingga tidak ada sosok lain di dunia ini, yang setiap sisi kehidupanya, setiap aspek karakter dan ajarannya terdokumentasikan dengan baik yang dapat dibandingkan dengan kelengkapan catatan Nabi Muhammad saw. Bahkan hidup beliau sendiri merupakan buku yang terbuka, dimana kepribadian beliau yang suci senantiasa bersinar terang.<br />
<br />
Nabi Muhammad saw dilahirkan di Mekkah pada tahun 570 M. Pada saat itu, setiap wilayah di dunia telah tenggelam dalam degradasi moral. Ajaran murni agama Kristen telah semakin memudar. Di India, penyembahan berhala dan ratusan isme semakin berkembang. Diskriminasi rasial yang berdasarkan kasta dan dogma "tak tersentuh" telah merajalela. Situasi ini digambarkan di dalam Al-Qur'an:<br />
<blockquote class="tr_bq">
Kerusakan telah meluas di daratan dan di lautan, di sebabkan perbuatan tangan manusia... (Ar-Rum: 41)</blockquote>
Bahkan bangsa-bangsa beradab telah berada di tangga terendah dari tangga agama, moral dan spiritual. Bahkan pada abad ke-5 dan ke-6, dunia beradab sedang berdiri di tebing kehancuran moral. Masyakat telah tenggelam pada perbuatan-perbuatan kotor, kebodohan, dan keacuhan. Keburukan dari alkolisme, perjudian, penindasan, tirani, kekerasan, kekejaman dan berbagai perbuatan buruk lainnya adalah hal yang biasa pada masa itu. Kepribadian Nabi Muhammad saw secara alami telah dianugerahi dengan keberuntungan. Ketaatan kepada Sang Pencipta dan cahaya kenabian di dalam diri beliau membuat beliau tidak pernah terpengaruh oleh penyakit masyarakat tersebut. Beliau adalah perwujudan dari kesucian, kemurnian akhlak dan kesalehan.<br />
<br />
Dalam kondisi masyarakat seperti itu Allah Taala mengutus Nabi Muhammad saw, pada usia 40 tahun, untuk memimpin umat manusia pada tahun 610 M. Saat Nabi Muhammad saw mengangkat suara melawan kemusyrikan dan penyembahan berhala dan mengajak dunia menuju Keesaan Tuhan yang sejati, orang-orang dari suku beliau, dan bahkan seluruh bangsa Arab menentang beliau dengan keras. Mereka menganiaya Nabi Muhammad saw dan para pengikut beliau, tetapi Nabi Muhammad saw tidak pernah goyah dan tetap berdiri teguh dalam keyakinannya kepada Keesaan Allah. Meskipun menghadapi penderitaan dan penindasaan yang kuat, beliau tetap gigih menyampai pesan Allah. Para pengikut awwalin memberikan semua pengorbanan untuk mempertahankan keimanan yang baru itu. Mereka siap untuk berpisah dengan orang-orang terdekat dan orang-orang yang mereka sayangi, mereka siap menderita kerugian harta dan benda-benda berharga yang mereka miliki, semata-mata karena keimanan mereka. Mereka diusir dari rumah mereka, tetapi orang-orang itu tidak berhasil mengusir mereka bahkan menggeser sedikit saja keimanan mereka.<br />
<br />
Setelah tiga belas tahun penganiayaan akhirnya Nabi Muhammad saw dan para pengikut beliau berhijrah dari Mekkah ke Madinah. Tetapi musuh Islam tidak membiarkan mereka begitu saja, bahkan mereka ingin menghapuskan Islam dengan kekuatan mereka. Untuk alasan inilah Allah mengizinkan Nabi Muhammad saw untuk membela diri dengan tujuan semata-mata untuk membangun perdamaian dan kebebasan berkeyakinan. Meskipun dengan perlengkapan yang minim dan pasukan yang kecil, Allah taala menganugerahkan kesuksesan kepada mereka. Hal itu semata-mata karena bantuan dan dukungan dari Allah taala kepada Nabi Muhammad saw.<br />
<br />
Hanya delapan tahun setelah hijrah dari Mekkah, orang-orang Mekkah tunduk kepada Nabi Muhammad saw. Pada saat itu bisa saja beliau menetapkan balas dendam kepada orang-orang kafir Mekkah atas kebiadaban mereka sebelumnya, karena beliau sekarang telah bertindak sebagai pemenang, tetapi beliau memilih untuk memaafkan mereka semua. Tindakan pengampunan tersebut tiada bandingnya dalam sejarah umat manusia.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhimmcvr44jqh78yPGROJzA6w86uxVINisCCj4PmsMVP_p8tu0QI2pJI4fS2NRa6BBrDPSd1saRjopC4c6kmi3aPokbvZaSPCWbI0VKpRhGLrmzOVnwsPWzcoOA8Nw2O8x9xFFlRbxV41Ys/s1600/muhammad.jpg" imageanchor="1"><img alt="Nabi Muhammad saw" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhimmcvr44jqh78yPGROJzA6w86uxVINisCCj4PmsMVP_p8tu0QI2pJI4fS2NRa6BBrDPSd1saRjopC4c6kmi3aPokbvZaSPCWbI0VKpRhGLrmzOVnwsPWzcoOA8Nw2O8x9xFFlRbxV41Ys/s1600/muhammad.jpg" title="Muhammad saw" /></a></div>
<br />
Saya akan menuliskan aspek-aspek kehidupan Nabi Muhammad saw, akhlak dan ajaran beliau yang menjadikan beliau sebagai pembawa obor kemanusiaan dan pemersatu bangsa.<br />
<h3>
<b>Tauhid - Keesaan Allah yang unik</b></h3>
<br />
Untuk menciptakan persatuan dalam pikiran dan tindakan, penting sekali untuk menerima dan menghayati Keesaan Tuhan dengan penuh. Jika kita semua memiliki Pencipta yang satu, Sang Pembimbing, Sang pemelihara dan Pemberi Pertolongan, maka meskipun kita berbeda-beda dalam berbagai keyakinan tertentu, tetapi kita dapat bersatu dalam plaform bersama. Untuk alasan inilah, Nabi Muhammad saw telah meletakkan penekanan pada Keesaan Tuhan dan menyatakan, "Tidak ada yang patut disembah kecuali Allah". "Katakanlah Allah itu Esa dan Tidak memiliki sekutu." Jadi, Nabi Muhammad saw mengundang semua bangsa dunia dalam bahasa Al-Qur'an ini:<br />
<blockquote class="tr_bq">
Katakanlah, “Hai Ahli-kitab, marilah kepada satu kalimat yang sama di antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah kecuali kepada Allah swt., dan tidak pula kita mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, dan sebagian yang lain sebagai Tuhan selalin Allah swt... (Ali Imran: 64)</blockquote>
Dengan menerima ajakan ini secara sungguh-sungguh maka hal ini akan menghilangkan perbedaan kita dan saling membenci dan menghina; segala dendam dan dengki akan hilang. Konsep Islam tentang Allah sebagai <i>Robbul 'alamiin</i> (Tuhan semesta alam) yang dibawa dan disebarkan oleh Nabi Muhammad saw kepada dunia, maksudnya adalah Tuhan bukanlah Pemelihara untuk Muslim saja, atau Hindu, Kristen dan Budha, tetapi Pemelihara kita semua, terlepas dari semua afiliasi dan nomenklatur kita. Bahkan orang-orang yang menyangkal keberadaan Tuhan juga mendapatkan manfaat dari sifat-sifat Allah. Konsep kesatuan Tuhan dan Sang Pemelihara kita semua adalah batu pondasi dimana bangunan persatuan dan persaudaraan universal dapat dan harus dibangun.<br />
<h3>
<b>Kenabian Universal</b></h3>
<br />
Harus diingat bahwa sebelum kedatangan Nabi Muhammad saw, semua nabi, rasul dan reformer dikirim hanya untuk bangsa-bangsa tertentu saja dan bersifat terbatas pada daerah-daerah tertentu. Tak satupun dari antara mereka yang membuat klaim universal. Inilah perbedaan Nabi Muhammad saw, pesan beliau tidak terbatas hanya untuk kaum Quraisy atau Mekkah dan orang Arab saja, tetapi ditujukan kepada seluruh umat manusia dan seluruh bangsa. Hal ini dijelaskan di dalam Al-Qur'an:<br />
<blockquote class="tr_bq">
Katakanlah, “Hai manusia, sesungguhnya aku Rasul Allah kepada kamu sekalian... (Al-Araf: 159)</blockquote>
Dengan demikian beliau mengundang kepada semua bangsa di dunia untuk berada dalam satu sumber, sehingga akan menjadi awal bagi kesatuan dalam pikiran dan tindakan mereka.<br />
<h3>
<b>Kebebasan Berkeyakinan</b></h3>
<br />
Kebebasan hati nurani adalah hak asasi setiap manusia. Dalam era komtemporer ini, setelah usaha bertahun-tahun, PBB mengadopsi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia pada tahun 1948. Pada bagian ke 18, kebebasan pikiran, hati nurani dan agama telah diterima sebagai hak dasar manusia. Tapi, sebenarnya pondasi telah diletakkan lebih dari 1400 tahun yang lalu, ketika Nabi Muhammad saw mengajarkan hak individu dan kolektif setiap orang yang berbeda dalam hal pemikiran, pendapat, sikap dan keyakinan. Perbedaan bagaimanapun tidak dapat diterapkan pada orang lain dengan kekerasan, karena hal ini bertentangan dengan kebebasan hati nurani dan dapat menumpahkan darah manusia.<br />
<br />
Al-Qur'an telah menyatakan dengan tegas.<br />
<blockquote class="tr_bq">
Tidak ada paksaan dalam agama. Sesungguhnya jalan benar itu nyata bedanya dari kesesatan.. (Albaqarah: 256)</blockquote>
Ajaran ini adalah bukti kebebasan berkeyakinan yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw.<br />
<h3>
Kesetaraan Untuk semua Manusia</h3>
<br />
Faktor yang merusak persatuan bangsa adalah karena tidak adanya kesetaraan diantara mereka. Nabi Muhammad saw memainkan peran utama dalam menghapus perbedaan ras, suku dan kasta yang terdapat diantara orang-orang pada waktu itu, dan dipersembahkan kepada dunia sebuah piagam kesetaraan yang tiada banding. Beliau memberi bentuk piagam ini dalam bentuk perintah Al-Qur'an sebagai berikut:<br />
<blockquote class="tr_bq">
Hai manusia, Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan; dan Kami telah menjadikan kamu bangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu dapat saling mengenal. Sesungguhnya, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Maha Waspada. (Al-Hujurat: 13)</blockquote>
Prinsip kesetaraan Al-Qur'an ini telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw pada kesempatan Khutbah terakhir. Khutbah tersebut dapat diringkas dalam kata-kata berikut:<br />
<br />
Kalian adalah bersaudara. Semua orang adalah sama menurut Islam. Arab tidak memiliki keunggulan diatas orang Non-Arab, begitupun non Arab diatas orang Arab. Seorang pria kulit putih tidak ada keunggulan diatas pria kulit hitam, atau dalam hal ini seorang pria kulit hitam tidak ada kelebihan diatas pria kulit putih, tetapi yang membedakan hanyalah orang-orang yang memperlihatkan kebenaran dan usaha untuk mencapainya. Menurut Islam, tidak ada perbedaan dalam mendapatkan pahala berdasarkan warna kulit atau keturunan.<br />
<h3>
Menegakkan Keadilan</h3>
<br />
Pembentukan perdamaian memerlukan penerapaan keadilan dan kejujuran, jika penerapannya buruk maka hal itu dapat menghancurkan bangsa dan konsekuensi yang mengerikan. Oleh sebab itu Nabi Muhammad saw menekankan bahwa semua orang, terlepas dari status mereka, harus diperlakukan dengan keadilan sejati. Ajaran Al-Qur'an sangat jelas menerangkan tentang hal ini:<br />
<blockquote class="tr_bq">
Sesungguhnya Allah swt. menyuruh berlaku adil dan berbuat kebaikan dan memberi kepada kaum kerabat ; dan melarang dari perbuatan keji, dan hal yang tidak disenangi, dan memberontak. Dia memberi kamu nasihat supaya kamu mengambil pelajaran. (An-Nahl: 90)</blockquote>
Dan standar keadilan yang diperlukan adalah:<br />
<blockquote class="tr_bq">
Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu berdiri teguh karena Allah, menjadi saksi dengan adil; dan janganlah kebencian sesuatu kaum mendorong kamu bertindak tidak adil. Berlakulah adil; itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah swt. Sesungguhnya, Allah swt. Maha Mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan. (Almaidah: 8)</blockquote>
Nabi Muhammad saw diriwayatkan telah bersabda bahwa negara-bangsa-bangsa terdahulu telah dihancurkan karena mereka menghukum masyarakat lemah dan membiarkan orang-orang yang berada pada status sosial yang lebih tinggi.<br />
<h3>
Menghormati Pendiri Semua Agama</h3>
<br />
Untuk menciptakan persatuan diantara bangsa-bangsa di dunia, Nabi Muhammad saw telah memberikan kita aturan emas untuk menghormati dan menghargai para Pendiri atau tokoh suci dari berbagai agama. Jika kita tidak mengikuti aturan emas ini, maka hal itu akan berpotensi menciptakan saling permusuhan dan perselisihan, yang akan merusakan kedamaian masyarakat dan menciptakan pertumpahan darah.<br />
<br />
Nabi Muhammad saw menyampaikan ajaran Al-Qur'an ini untuk mengakhiri permusuhan:<br />
<blockquote class="tr_bq">
...dan bagi setiap kaum ada seorang pemberi petunjuk. (Ar-Ra'd: 7)</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
... Dan tiada suatu kaum pun melainkan telah diutus kepada mereka seorang pemberi ingat. (Al-Fathir:25)</blockquote>
Karena semua utusan Tuhan diutus dengan oleh Tuhan yang sama, maka tugas kita adalah menghormati mereka dalam ukuran yang sama. Jadi jika kita benar-benar yakin kepada Nabi Muhammad saw maka kita akan menghargai pendiri agama lain sebagai bagian dari keimanan kita.<br />
<br />
Di masa hidup Nabi Muhammad saw seorang Yahudi dan orang Arab bertengkar tentang keunggulan masing-masing nabi mereka. Orang Yahudi tersebut merasa sakit hati dengan cara Muslim tersebut menyampaikan klaimnya. Ketika orang Yahudi itu mengeluhkan perihal tersebut kepada Nabi Muhammad saw, beliau memperingatkan perilaku Muslim tersebut dengan bersabda: 'Jangan meninggikan aku diatas Musa". Inilah standar toleransi yang tingga dan kesopanan Nabi Muhammad saw yang harus kita miliki.<br />
<br />
Nabi Muhammad saw tidak hanya mewariskan kepada kita ajaran dalam menghormati pendiri agama lain dan nabi-nabi, tetapi juga mengajarkan kita supaya tidak menjelek-jelekkan keyakinan dan prinsip-prinsip mereka:<br />
<blockquote class="tr_bq">
Dan, janganlah kalian memaki apa yang diseru mereka selain Allah swt., maka mereka memaki Allah swt. karena rasa permusuhan, tanpa ilmu... (Al-An'am: 109)</blockquote>
Terdapat persitiwa terkenal tentang toleransi yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad saw dalam hidupnya. Beliau mengizinkan delegasi Kristen Najran untuk melakukan ibadah mereka di masjid Madinah. Sejarah dunia belum menghasilkan contoh seperti dalam menghomati dan toleran terhadap keyakinan orang lain.<br />
<h3>
Menentang Kekejaman terhadap Hewan</h3>
<br />
Nabi Muhammad saw memperingatkan perlakuan kejam terhadap hewan dan memerintahkan bahwa hewan diperlakukan dengan baik, karena mereka juga adalah ciptaan Tuhan. 'Abdullah bin Mas'ud meriwayatkan:<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Ketika kami dalam suatu perjalanan bersama dengan Nabi (saw) kami melihat dua merpati kecil di dalam sarang dan kami menangkap mereka. Burung itu masih sangat kecil. Ketika induk burung kembali ke sarang, ia tidak menemukan anak-anaknya yang masih kecil di dalamnya, ia mulai terbang berputar-putar. Nabi Muhammad saw tiba di tempat ia melihat burung merpati itu, beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian telah menangkap anaknya, ia harus segera mengembalikannya untuk menenangkannya. (Abu Dawud)</blockquote>
Pada suatu kesempatan, Nabi Muhammad saw melihat seseorang yang memberikan cap dengan besi panas pada pada wajah keledai. Ketika ditanya mengapa ia melakukan hal itu, orang tersebut mengatakan kepada Nabi (saw) bahwa hal tersebut adalah praktek yang ia ikuti dari bangsa Romawi untuk menandai binatang. Nabi Muhammad saw mengatakan bahwa hewan tidak boleh dicap di wajah mereka, itu adalah bagian yang peka dari tubuh. Jika cap diperlukan, maka dilakukan pada paha atau bagian yang kurang sensitif pada tubuh hewan.<br />
<br />
Terakhir, tapi tidak kalah penting adalah bagaimana guru universal, Nabi Muhammad saw merevolusi cara dunia dalam memandang kaum perempuan.<br />
<h3>
Hak-Hak Perempuan</h3>
<br />
Sebelum kedatangan Nabi Muhammad Al-Mustofa saw, status perempuan begitu menyedihkan. Melalui ajaran Nabi (saw) status perempuan telah terangkat ke tempat yang sangat terhormat di dalam masyarakat. Hal ini disebabkan oleh Nabi (saw), seperti yang kita baca dalam Al-Qur'an:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Dan perempuan-perempuan mempunyai hak yang sama dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf...(Al-Baqarah: 228)</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
...dan perlakukanlah mereka secara baik-baik.. (An-Nisa: 19)</blockquote>
Di dalam hadits Bukhari, terdapat sabda Nabi (saw) spesifik menyatakan bahwa orang yang memperlakukan istrinya dengan cara yang baik sangat dekat dengan Tuhannya. Di dalam masyarakat, Nabi Muhammad saw memberikan hal yang sama terhadap perempuan sebagaimana laki-laki, dengan tetap memperhatikan masing-masing karakteristik yang dikaruniakan Tuhan kepada mereka. Islam adalah agama yang pertama yang memberikan kepada wanita hak dalam warisan. Dalam hal warisan wanita menerima bagian tertentu dari harta keluarganya. Wanita adalah pemilik penuh akan kekayaan dan hasil tabungannya, dan bebas untuk mempergunakan hartanya atau uang sesuai dengan keinginannya. Dan tentu saja, dalam kerohanian, laki-laki dan perempuan dinyatakan memiliki status yang sama, sebagaimana diatur di dalam Al-Qur'an:<br />
<blockquote class="tr_bq">
Maka Tuhan mereka telah mengabulkan doa mereka, “Sesungguhnya Aku tidak akan menyia-nyiakan amalan orang yang beramal dari antaramu baik laki-laki maupun perempuan. Sebagian kamu adalah dari sebagian lain... (Ali Imran: 195)</blockquote>
Nabi Muhammad saw sangat sensitif dengan perasaan perempuan dimana suatu ketika saat melakukan shalat berjamaah, beliau mendengar seorang anak menangis dan beliau menyelesaikan shalat dengan cepat. Setelah itu beliau menjelaskan bahwa setelah mendegar tangisan anak, ia berpikir bahwa ibu dari anak itu sedang dalam masalah; sehingga ia menyelesaikan shalat sehingga ia bisa meraih anaknya.<br />
<br />
Beliau saw selalu menyarankan orang-orang yang melakukan perjalanan sebisa mungkin pulang dengan segera sehinggi istri dan anak-anak mereka tidak merasakan beban perpisahan yang terlalu lama. Beliau saw memberikan penekanan yang besar pada kebaikan terhadap perempuan, dan sering mengatakan bahwa jika seorang ayah mendidik anak perempuannya dengan penuh perawatan dan membesarkan mereka, Allah akan menyelamatkan mereka dari api neraka. Beliau bersabda:<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Wanita telah diciptakan dari tulang rusuk dan bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah paling atas. Jika kalian mencoba untuk meluruskannya kalian akan mematahkannya dan jika kalian membiarkannya ia akan tetap bengkok. Jadi perlakukanlah wanita dengan baik. (Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).</blockquote>
<h3>
Penutup</h3>
<br />
Kepribadian, karakter, tindakan dan ucapan Nabi Muhammad saw sedemikian rupa tingginya sehingga jika semua itu diadopsi oleh dunia yang beradab dengan sungguh-sungguh, maka dunia ini akan menjadi tempat yang damai dan segala permasalahan yang kompleks dapat diselesaikan dengan mudah. Seorang penulis besar, George Bernard Shaw mengatakan:<br />
<blockquote class="tr_bq">
Dia harus dipanggil sebagai juru selamat kemanusiaan. Saya yakin, jika orang seperti beliau diasumsikan memegang kekuasaan tunggal di dunia modern ini, dia akan berhasil mengatasi segala permasalahan sedemikian hingga membawa kedamaian dan kebahagiaan yang dibutuhkan dunia.</blockquote>
Apa penghargaan dari kita semua kepada Nabi Muhammad saw? Nabi Muhammad saw adalah sosok ideal untuk dicontoh dan semua kebijaksanaan Al-Qur'an tecermin di dalam perbuatan dan ucapan Nabi sehingga kita harus berupaya untuk mengikutinya.<br />
<br />
sumber: <a href="http://www.reviewofreligions.org/2143/the-holy-prophetsaw-%E2%80%93-the-torchbearer-of-humanity/" target="_blank">Review of Religions</a><br />
Terjemah: Jusman<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8557611283620774930.post-25403951932611757572015-03-11T14:44:00.000+07:002015-03-18T23:14:08.103+07:00Menghilangkan Dosa Dengan Tobat dan Istighfar<div style="text-align: justify;">
Apakah <b>Dosa</b> itu dan bagaimana cara <b>menghilangkan</b>nya. Umat Kristen dengan doktrin penebusan dosanya meyakini bahwa dosa manusia sudah ditebus oleh darah Yesus di tiang salib. Manusia terlalu kotor dan tidak mampu menghilangkannya dengan kekuatan sendiri, hanya Yesuslah yang bisa menebus segala kesalahan. Tetapi Islam tidak mengajarkan konsep penebusan dosa tersebut tetapi Islam mengajarkan dosa bisa dihilangkan dengan <b>tobat</b>. Allah menciptakan manusia tidak hanya diberikan segala kemampuan jasmaniah melainkan telah dilengkapi juga kekuatan rohaniah, termasuk ketika dia berdosa manusia sebenarnya telah diberi kemampuan untuk bangkit, dengan bertobat dan menebusnya dengan kebaikan yang lebih banyak. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hakikat dosa bukanlah bahwa Allah menciptakan dosa lalu kemudian sesudah ribuan tahun baru terpikir oleh-Nya untuk pengampunan dosa, tidak; tetapi sebagaimana lalat memiliki dua sayap, di satu sayapnya terdapat penawar dan di sebelahnya terdapat racun, demikian pula pada manusia ada dua 'sayap' satu sayap maksiat dan yang satu lagi sayap penyesalan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj31pHVdy0wBGiDigPSBCfU9FKhb38_j9IubXlK7YroV1_dfOW-PgMEzj3yGELzUZV9qp2rUtHlBN_dkYG-xvcUVSCvF76rBwK2UbZsK_yGVZYdoJAgZmoEO296TWVfvJDhoa-pID_Pm0CE/s1600/tobat+istighfar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="tobat dan istighfar" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj31pHVdy0wBGiDigPSBCfU9FKhb38_j9IubXlK7YroV1_dfOW-PgMEzj3yGELzUZV9qp2rUtHlBN_dkYG-xvcUVSCvF76rBwK2UbZsK_yGVZYdoJAgZmoEO296TWVfvJDhoa-pID_Pm0CE/s1600/tobat+istighfar.jpg" height="141" title="tobat" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tobat merupakan bukti perasaan menyesal. Ini sudah merupakan kaidah umum bahwa jika seseorang memukul orang lain maka sesudahnya ia akan menyesal dan merasa bersalah, seolah-olah kedua sayapnya mengepak secara bersamaan, yaitu ketika racun beraksi terdapat pula antidotnya. Kini pertanyaannya adalah mengapa dosa itu dibuat, mengapa manusia tidak diciptakan saja menjadi suci semua tanpa cela sebagaimana pikiran orang-orang Kristen. Jawabannya adalah kendatipun ia racun namun karena terdapat sifat mematahkan di dalamnya, maka ia memiliki fungsi sebagai penawar. Racun juga apabila sudah melalui sebuah proses maka itu akan berfungsi sebagai obat. Dari racun-racun seperti itu banyak sekali diramu menjadi obat-obatan. Dari suatu kesalahan seorang dapat belajar sehingga menjadi insan yang lebih kuat, yang lebih awas. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika tidak ada dosa maka akan muncul racun yang lain, yaitu<b> racun keangkuhan</b> yang dengan itu akan menghancurkan manusia. Jadi tobat akan berfungsi menghilangkannya. Tobat akan menghindarkan manusia dari bahaya takabur dan ujub. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
<b>Bertobat Dengan Memperbanyak Istighfar</b></h3>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai seorang mukmin mestilah kita memperbanyak istighfar dan tobat kepada Allah. Jika satu sayap sudah mengepak, artinya kita telah diperingatkan untuk kembali kepada Allah meminta ampun, dan selanjutnya memperbaiki kesalahan dengan tidak mengulanginya dan menggantinya dengan kebaikan-kebaikan yang baru. Jika junjungan kita yang Mulia Nabi Muhammad saw saja masih beristighfar setidaknya 70 kali sehari, maka apalagi kita yang seharusnya melakukan lebih banyak lagi. Tobat itu tidak berarti hanya berlaku kepada orang yang pada saat itu melakukan dosa, tetapi tobat juga belaku untuk setiap kondisi sebagai penghadang dari potensi dosa yang bisa saja terjadi kemudian hari. Ia akan menjadi pelindung, yaitu kita yang mengenali dosa itu sebagai dosa maka ia akan lebih berhati-hati untuk menjauhi dosa tersebut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika kita dengan kesungguhan hati menangis memohon ampunan kepada Allah, maka Allah dengan sifat Ghofurnya akan memaafkan kita. Seseorang yang terus beristighfar maka hatinya akan melihat dosa itu sebagai suatu hal yang jijik dan ia tidak ingin mendekatinya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara alami umat Islam telah tertanam rasa jijik akan daging babi, padahal ribuan perbuatan lainnya yang kotor tetap saja dilakukan. Jadi hikmahnya adalah Allah telah meletakkan contoh rasa jijik dan rasa tidak suka kepada daging babi, maka rasa itu jugalah yang harus ditumbuhkan kepada setiap perbuatan dosa. Dan hal itu bisa dilakukan dengan tobat dan memperbanyak istighfar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika dalam diri manusia telah tertanam rasa benci pada dosa dan kemudia mengayunkan langkahnya kepada perbaikan diri, maka lama kelamaan segenap keburukannya akan menjauh. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yakinlah bahwa di dalam tobat terdapat buah-buah yang berlimpah. Ini merupakan sumber mata air keberkatan. Pada hakikatnya para wali dan orang-orang saleh adalah mereka yang bertobat dan kemudian mereka terus istiqomah dalam tobatnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu kita harus tingkatkan tobat kita kita jadikanlah amal kita mendatangkan ridho sang Pemilik kita. Ingatlah bahwa hukuman dari kekeliruan akidah kita akan diputuskan di akhirat nanti, keputusan menjadi orang Hindu atau Kristen atau menjadi orang Islam. Tetapi orang yang aniaya yang bergelimang dosa dan pelanggaran, di dunia ini juga ia akan mendapatkan hukuman.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sabda Nabi saw berikut kiranya dapat menjadikan kita hamba-hamba yang bertobat dan memperbaiki diri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Allah lebih senang kepada orang yang bertobat daripada orang yang haus menemukan air, orang yang mandul lalu punya anak, dan orang yang tersesat lalu menemukan jalan. Dan barangsiapa bertobat kepada Allah dengan tobat yang baik, maka Allah membuat lupa dua malaikat yang mengawasi amal tersebut (Rakid dan Atid), seluruh anggota badannya, dan tempat dalam tanah (kubur) terhadap kesalahan-kesalahan orang yang tobat dan dosa-dosanya." (HR Ibnu Abbas)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga Allah menerima tobat kita. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com13tag:blogger.com,1999:blog-8557611283620774930.post-65338714653352587792015-02-28T09:35:00.000+07:002015-04-01T21:37:23.839+07:00Bilal Bin Rabah Simbol Kesetaraan Sosial Islam<div style="text-align: justify;">
ABU TARIQ HIJAZI</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bilal Bin Rabah</b> ra adalah salah satu nama yang paling terkenal dalam sejarah <b>Islam</b>. Seorang budak Negro dari Habsyah (Ethiopia), Bilal merupakan bukti nyata dari penghormatan Islam terhadap <b>kesetaraan sosial</b>, anti rasisme dan keadilan sosial.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lahir pada 680 Masehi di Mekkah, bersama orang tuanya - Rabah dan Hamamah - Bilal juga menjadi budak dari Umayyah bin Khalaf, seorang musuh Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika Umayyah mendengar bahwa Bilal masuk Islam, ia menyiksanya dan memaksanya untuk melepaskan keimanan barunya. Tetapi dengan penuh kecintaan kepada Nabi Muhammad saw dan Islam, Bilal tetap teguh dalam keimanannya. Meskipun ia disiksa dengan kejam ia terus mengatakan "<i>Ahad, Ahad</i>." (Allah itu satu, Allah itu satu)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh91h9k-hH_TK7yCl-_YDPo45wYAVxYljce3L9SquimXgHnmFLyrBS-DxXL4N0SWWnnDTifYvAUSnOFYohSWw0gj1EJ4dVomUKFOkNvWgveY0RyzIl9ggP35I44hk56AZODxlGU-XY2qaiZ/s1600/bilal+bin+rabah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img alt="Bilal Bin rabah" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh91h9k-hH_TK7yCl-_YDPo45wYAVxYljce3L9SquimXgHnmFLyrBS-DxXL4N0SWWnnDTifYvAUSnOFYohSWw0gj1EJ4dVomUKFOkNvWgveY0RyzIl9ggP35I44hk56AZODxlGU-XY2qaiZ/s1600/bilal+bin+rabah.jpg" height="194" title="Bilal bin rabah" width="320" /></a>Ketika Nabi Muhammad saw mengetahui tentang penganiayaan yang dialami Bilal, ia mengutus Abu Bakar ra, yang menebusnya dari sang penindas dan membebaskannya dari perbudakan. Kebebasan ini adalah hadiah pertama Islam kepada Bilal. Khalifah Kedua Umar Bin Khattab menghormati Bilal dengan menyebutnya sebagai Sayyidina (pemimpin kami).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilal menjadi salah seorang sahabat yang paling dipercaya dan setia kepada Nabi Muhammad saw. Beliau termasuk orang yang pertama masuk Islam. Bilal ikut hijrah bersama Nabi Muhammad saw ke Madinah dan ikut dalam pertempuran-pertempuran besar termasuk perang Badar, Uhud, Khandaq dll. Saat Perang Badar, ia berhashil membunuh musuh Islam dan orang yang telah memperbudak dan menindasnya - Umayyah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nabi Muhammad saw adalah orang pertama yang menyatakan kesetaraan diantara manusia dalam sejarah dunia 1400 tahun yang lalu. Dihadapan lebih dari 120.000 sahabat saat haji, beliau menyatakan:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Wahai para manusia, ingatlah sesungguhnya Tuhan kalian itu satu, dan bapak kalian itu satu. Ingatlah, tidak ada keunggulan orang Arab atas orang ajam/asing, dan tidak bagi orang ajam atas orang Arab, tidak bagi orang kulit putih atas kulit hitam, dan tidak bagi orang kulit hitam atas kulit putih kecuali taqwa."</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nabi memilih Bilal menjadi salah satu sahabat yang mulia. Munculnya Bilal sebagai seorang yang menonjol dalam sejarah Islam adalah bukti pentingnya pluralisme dan kesetaraan ras dan sosial dalam Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat Abdullah bin Ziyad menceritakan bahwa ia telah bermimpi diajari metode dan kalimat Azan, Nabi Muhammad saw menyukainya dan menunjuk Bilal sebagai orang pertama yang mengumandangkan azan di Madinah dengan bacaan tersebut. Ketika Umar ra mendengar azan, ia bergegas mendatangi Nabi Muhammad saw dan mengatakan kepada beliau bahwa ia juga bermimpi azan dengan bacaan yang sama. Dengan demikian azan dikumandangkan pertama kali oleh Bilal. Nabi saw menunjuknya sebagai Muazzin Rasul.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena Bilal merupakan orang Afrika pertama yang memeluk Islam, umat Islam Afrika masih merasa bangga dengan kehormatan yang diberikan kepada orang Afrika tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kehormatan besar lainnya bagi Bilal adalah setelah Fatah Mekkah pada 8 Hijriah. Ketika kota Mekkah menyerah dan semua orang baik Muslim dan non Muslim berkumpul di suatu halaman, Nabi saw meminta Bilal untuk menaiki atap Ka'bah dan mengumandangkan azan dari atasnya. Ini adalah azan pertama yang dikumandangkan di Mekkah al-Mukarromah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitulah pengabdian Bilal di dalam Islam dan pencapaian kerohanian yang ia dapatkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu kali Nabi Muhammad saw bersabda:</div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
"Wahai Bilal, perbuatan khusus apa yang telah engkau lakukan sehingga saya mendengar suara langkahmu berjalan di depanku di Surga." Bilal menjawab, "Setiap kali saya berwudhu, saya melaksanakan shalat dua rakaat sebagai Tahiyyatul Wudhu." </div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Bilal merupakan seorang <i>Ashabssuffah</i>. Istilah <i>Ashabussuffah</i> adalah sebutan kepada para sahabat yang tinggal di beranda, disamping masjid Nabi saw di Madinah setelah hijrah dan mempelajari ilmu-ilmu agama disana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak Bilal mendapatkan kehormatan menjadi salah satu Suffa, ia mengumpulkan banyak hadists Nabi saw. Sekitar 20 ulama merupakan bagian dari <i>Ashabussuffa</i>, diantaranya Usamah bin Zaid, Bara Bin Azib dan Abdullah bin Umar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika Raja Najasyi dari Habsyah mengirim tiga tombak sebagai hadiah kepada Nabi Muhammad saw, Nabi saw memberikannya kepada Umar, Ali, dan Bilal yang menggunakan tombak untuk membenarkan arah shalat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bilal di Syiria</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah Nabi Muhammad saw wafat, Bilal merasa sulit untuk menghabiskan waktu di Madinah tanpa Nabi tercinta (saw). Dia meminta kepada Khalifah Abu Bakar untuk membiarkannya pergi ke Syiria untuk berjihad. Dan disana ia menghabiskan sisa waktu hidupnya. Ia mengumandangkan azan hanya dua kali setelah itu. Yang pertama adalah ketika Khalifah Umar bin Khattab datang ke Syiria dan kedua kalinya ketika ia mengunjungi makam Nabi Muhammad saw di Madinah. Setelah mendengar suara azannya orang-orang menangis, karena mengingat masa-masa kehidupan Nabi Muhammad saw.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilal meninggalkan Madinah untuk pergi ke Syiria (kemudian Syam) dan tinggal disana. Ketika Khalifah Umar mengunjungi Baitul Maqdis (Yerusalem), ia meminta Bilal untuk mengumandangkan azan. Dan ketika ia mengumandangkan Azan, para sahabat menangis tersedu-sedu teringat masa lalu. Diriwayatkan bahwa Khalifah Umar menangis yang mana ia belum pernah menangis seperti itu sebelumnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika Bilal berada di Syiria, ia melihat dalam mimpi Nabi Muhammad saw berkata kepadanya "Wahai Bilal, mengapa engkau tidak mengunjungiku". Ia kemudian langsung bergegas ke Madinah dan menyampaikan shalawat dan salam di makam Nabi saw sambil menangis dan menempelkan wajahnya ke makam Rasul.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika ia melihat Hassan dan Husain, cucu Nabi saw, ia langsung merangkul mereka. Atas permintaan mereka, Bilal mengumandangkan azan dengan suara gemetar dan berlinangan air mata. Mendengar Azannya Bilal, orang-orang berdatangan ke Masjid Nabawi. Ini adalah azan terakhirnya di Madinah.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSjdxuW9GiacjxshnO9WRLnpC2wkFTSGDzM29jL5FkqxrJWE-1hMpI7iE7kjbUaEJy5vuj09x0qYcHcklYdZKyivOwQ9iC_s_c2jO9qZjCGyN2oerXrUQx3Yc5i3fPZ3lk6gcP9V0m6JFC/s1600/makam+Bilal+bin+rabah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="kisah Bilal Bin Rabah" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSjdxuW9GiacjxshnO9WRLnpC2wkFTSGDzM29jL5FkqxrJWE-1hMpI7iE7kjbUaEJy5vuj09x0qYcHcklYdZKyivOwQ9iC_s_c2jO9qZjCGyN2oerXrUQx3Yc5i3fPZ3lk6gcP9V0m6JFC/s1600/makam+Bilal+bin+rabah.jpg" height="193" title="Bilal Bin Rabah" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Makam Bilal Bin Rabah</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilal menghabiskan hari-hari terakhirnya di Syiria. Beliau wafat pada 18 Hijriah pada usia 64 tahun dan dimakamkan di <i>Bab-al-Sagheer </i>dekat Jama Umavi di Damaskus. Ia melayani Nabi saw selama 25 tahun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Islam telah mengangkat derajatnya pada tingkat seperti yang Umar bin Khattab memanggilnya sebagai Sayyidina (pemimpin kami).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di saat-saat pembaringan terakhirnya, istrinya Hind menangis, '<i>wa hazana'</i> (suatu kesedihan yang besar) dan Bilal menjawab, <i>Wa Tarabaa'</i> (suatu sukacita yang besar); "Besok saya akan berjumpa dengan orang yang saya cintai - Muhammad saw dan para sahabatnya."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: ARABNEWS.COM</div>
<div style="text-align: justify;">
Dikutip dari: <a href="http://www.themuslimtimes.org/2015/01/countries/saudi-arabia/bilal-ibn-rabah-the-symbol-of-human-equality" rel="nofollow" target="_blank">The Muslim Times</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com16tag:blogger.com,1999:blog-8557611283620774930.post-9189531514698459602015-02-15T11:43:00.001+07:002020-06-09T17:43:32.963+07:00Perbedaan Islam yang Damai dan Kelompok Muslim Teroris<br />
Wajah <a href="http://1artikelislam.blogspot.com/2013/01/jika-islam-damai-mengapa-ada-perang.html" target="_blank"><b>Islam</b> yang <b>damai</b></a> telah tercoreng oleh munculnya tindakan-tindakan ekstremisme yang dilakukan oleh kelompok-kelompok <b>teroris</b> atau individu ekstrimis. Sebuat saja fenomena ISIS dan peristiwa Charlie Hebdo yang sekarang mencuat. Mengapa mencoreng, karena mereka tidak ada hubungannya dengan ajaran<b> Islam</b> dan contoh Nabi Muhammad saw. Bagaimana kita mengatakan bahwa teroris tidak ada kaitannya dengan ajaran Islam? Untuk menjawab itu adalah dengan membandingkan antara tindakan mereka dengan bagaimana sebenarnya Islam mengajarkannya.<br />
<br />
Tulisan dibawah ini akan membuka wawasan kita semua dan menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas. Tulisan ini dikutip dari pidato <u><a href="https://www.alislam.org/khilafat/fifth/" rel="nofollow" target="_blank">Hadrat Mirza Masroor Ahmad</a></u>, dalam kesempatan seminar perdamaian yang diselenggarakan di London.<br />
<br />
<h3>
<b>Perbedaan Islam yang Damai dan Kelompok Muslim Teroris</b></h3>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWtKbwqiXd1975rnD5wIr_cm3k62RwCC6pBwu6mkzr7Gvz3bMXcxxgFbyL67VrNS_cKyjp7AyMqxPKXC-ZMW4DVwUn_YYkPuIu75aeHBQYCZ375M5qyV6yNHIJFSmVT9lf9jll99kb34s/s1600/timessquaread.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWtKbwqiXd1975rnD5wIr_cm3k62RwCC6pBwu6mkzr7Gvz3bMXcxxgFbyL67VrNS_cKyjp7AyMqxPKXC-ZMW4DVwUn_YYkPuIu75aeHBQYCZ375M5qyV6yNHIJFSmVT9lf9jll99kb34s/s1600/timessquaread.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
Kenyataan bahwa semua tindakan tersebut dilakukan dengan mengatasnamakan Islam benar-benar menyedihkan dan menyakitkan bagi semua umat Islam yang cinta damai karena ideologi barbar dan tidak manusiawi seperti itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan agama apapun. Sebaliknya ajaran Islam yang sejati adalah perdamaian dan keamanan bagi semua orang. Jika kita melihat di dalam Al-Qur'an dan juga teladan akhlak Rasulullah saw, sangat jelas bahwa umat Islam awal tidak pernah memulai setiap peperangan atau kekerasan. Jika umat Islam terlibat dalam peperangan maka itu murni bersifat defensif dan tujuan mereka hanya untuk menghentikan para penindas dari kekejaman. Mereka tidak pernah memaksakan superioritas mereka atau bertindak tidak adil. Mereka tidak pernah berupaya untuk menguasai daerah jajahan atau negara dan menundukkan para penduduknya.<br />
<br />
Kehidupan Nabi Muhammad saw menjadi saksi bahwa selama bertahun-tahun awal kenabian beliau, di tempat kelahirannya di Mekkah, beliau menyebarkan ajaran Islam hanya dengan cara cinta dan kasih sayang. Namun orang-orang Mekkah justru menolaknya bahkan memperlakukan beliau dengan cara yang sangat kejam dan tanpa ampun. Beliau dan para para pengikutnya dianiaya secara brutal sampai akhirnya melalui perintah Ilahi, Nabi saw harus berhijrah dari Mekkah ke Madinah. Namun, setelah Hijrah, orang-orang Mekkah tidak membiarkan umat Islam begitu saja, melainkan mereka berangkat dengan persenjataan lengkap dan mengobarkan perang melawan Islam. Saat itulah untuk pertama kalinya, atas dasar perintah Allah, umat Islam diberi izin untuk berjuang membela diri.<br />
<br />
<h3>
<b>Alasan diizinkannya Perang</b></h3>
<b><br /></b>
Alasan diberikannya izin secara jelas dinyatakan dalam surah 22:40-41 dimana Allah mengatakan bahwa izin untuk perang defensif diberikan karena jika umat Islam tidak membela diri, maka kedamaian seluruh dunia akan terancam. Para penentang tidak hanya ingin menghilangkan Islam, tetapi sebenarnya ingin menghilangkan segala bentuk agama di dunia. Oleh karena itu, Al-Qur'an menyatakan bahwa jika izin tidak diberikan maka tidak akan ada gereja, sinagog, kuil, masjid dan tempat ibadah lainnya yang akan aman. Oleh karena itu, umat Islam diizinkan untuk melawan yang bukan saja untuk menyelamatkan Islam tetapi juga untuk menyelamatkan agama itu sendiri, seperti tersebut dalam ayat diatas.<br />
<br />
Dalam penjelasan ini, Kalian akan dapat memahami sendiri betapa kelirunya umat Islam sekarang yang mengklaim bahwa mereka diizinkan untuk membunuh non-Muslim; merebut wilayah kekuasaan dan memperbudak mereka. Sebaliknya Islam adalah agama yang menjamin hak-hak setiap individu untuk hidup dengan kebebasan dan kemerdekaan. Dan Islam adalah agama yang menjamin hak setiap individu untuk hidup dengan damai dan rukun, terlepas dari iman dan latar belakang mereka.<br />
<br />
Rasulullah saw, Contoh dalam Membangun Masyarakat yang Bersatu dan Damai<br />
Saya telah sebutkan sebelumnya, bagaimana Nabi saw berhijrah ke Madinah bersama para pengikutnya dan cara dimana umat Islam melebur dengan masyarakat lokal adalah contoh yang sempurna bagaimana berhijrah dan berintegrasi ke dalam lingkungan masyarakat baru. <br />
Sebelum umat Islam tiba ada dua kelompok utama yang tinggal di kota Madinah - orang-orang Yahudi dan orang Arab. Setelah kedatangan Islam kelompoknya menjadi tiga yaitu umat Islam, orang-orang Yahudi dan orang Arab non-Muslim. Nabi saw segera menyatakan bahwa penting bagi mereka untuk hidup damai dan rukun sehingga beliau mengusulkan perjanjian damai diantara mereka. Menurut ketentuan perjanjian ini masing-masing kelompok dan masing-masing suku diberikan hak-hak mereka. Kehidupan dan kekayaan semua pihak dijamin dan setiap kebiasaan yang sudah ada diantara suku-suku juga harus dihormati. Hal ini juga disepakati bahwa jika ada seseorang datang dari Mekkah dengan tujuan untuk menimbulkan kerugian atau kerusakan ia tidak akan diberikan perlindungan oleh siapapun di Madinah dan juga tidak akan dilibatkan dalam pakta perjanjian apapun dengan mereka. Selanjutnya jika musuh bersama menyerang Madinah maka ketiga kelompok akan bergabung bersama-sama dan mempertahankan kota sebagai kesatuan, meskipun juga ditetapkan bahwa non-Muslim tidak akan dipaksa berjuang bersama kaum Muslim jika belakangan pernah diserang atau diperangi di luar madinah.<br />
<br />
Selain itu perjanjian orang-orang Yahudi dengan kelompok lain akan dihormati oleh umat Islam. Orang-orang yahudi akan hidup dengan agama mereka dan Muslim akan tinggal dengan agama mereka.<br />
<br />
Dalam ketentuan yang diterima oleh ketiga kelompok tersebut, disepakati juga Nabi Muhammad saw sebagai Kepala Negara. Meskipun demikian, seperti yang saya katakan sebelumnya, orang-orang Yahudi tidak akan terikat oleh Syariah tetapi akan terikat hanya dengan hukum dan adat istiadat Yahudi. Ini adalah contoh sempurna dari toleransi dan saling menghormati dari Nabi Muhammad saw, tetapi pada saat ini ISIS telah mengklaim bahwa Hukum Syariah harus ditegakkan pada setiap orang, tidak peduli agama atau latar belakang mereka. <br />
<br />
Pada saat itu, Nabi Muhammad saw juga menegakkan hak-hak kaum wanita dalam perjanjian itu. Telah ditetapkan dengan jelas bahwa tidak boleh ada wanita diambil paksa dari rumahnya atau menentang kehendaknya. Dengan demikian, bagaimana dapat dibenarkan bahwa ISIS mengklaim bahwa wanita non-Muslim dapat dianggap sebagai harta dan barang bergerak mereka? Menurut perjanjian, tidak seorangpun boleh dipaksa untuk menerima Islam, sebaliknya dengan tegas dinyatakan bahwa orang-orang Yahudi dan non-Muslim di Madinah, akan diperlakukan dengan cinta dan kasih sayang dan dianggap sebagai saudara oleh umat Islam. Jadi inilah adalah ringkasan dari perjanjian yang yang saling mengikat masyarakat Madinah setelah kedatangan kaum Muslimin.<br />
<br />
Sejarah telah mencatat bahwa umat Islam mentaati perjanjian itu dan jikapun ada pelanggaran itu dilakukan oleh pihak lain. Sebagai pemimpin yang diakui di Madinah, kadang-kadang Nabi Muhammad saw harus berurusan dengan para individu atau kelompok yang melanggar perjanjian atau terlibat dalam pelanggaran. Tetapi beberapa teguran diberikan secara wajar, sesuai dengan ketentuan perjanjian, dan bukan sikap tidak adil. Dengan demikian ini adalah manifestasi pemerintahan di dalam Islam, yang pondasinya telah diletakkan oleh Nabi Muhammad saw, kemudian dilanjutkan oleh para Khalifah Rasyidah dan sepanjang abad pertama Islam.<br />
<br />
Dan hari ini, jika ISIS atau pemerintahan Islam manapun bertindak melawan prinsip-prinsip keadilan sejati dan persamaan tersebut, maka mereka tidak lain hanya untuk memenuhi kepentingan peribadi atau kepentingan politik mereka sendiri. Kalaupun mereka mengaku bertindak atas nama Islam, tetapi tindakan mereka itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan Islam atau ajaran Nabi Muhammad saw.<br />
<br />
Jika kita melihat sejarah Arab sebelum munculnya Nabi Muhammad saw, mereka adalah masyarakat dimana setiap suku berusaha untuk menegaskan hak-hak mereka melalui perang dan pertumpahan darah. Namun, dalam masyarakat yang sama, Nabi Muhamamd saw membawa sebuah revolusi dimana beliau mendirikan sebuah sistem peradilan yang tepat dimana masing-masing kelompok diperlakukan sesuai dengan tradisi atau keyakinan agama masing-masing. Jika seseorang mempelajari sejarah Islam awal dengan cara yang adil dan tidak bias, maka ia akan melihat bahwa selama era awal Nabi Muhammad saw dan para Khalifah Rasyidah, sikap umat Islam adalah sempurna.<br />
<br />
<h3>
<b>Penyebaran Islam Dilakukan Dengan Damai</b></h3>
<b><br /></b>
Tidak pernah mereka menjadi agresor dalam peperangan manapun dan mereka juga tidak pernah berupaya untuk menaklukkan suatu wilayah. Dimanapun mereka berupaya untuk menyebarkan ajaran Islam mereka melakukannya hanya dengan cara penyebaran yang damai. Misalnya, Islam menyebar ke Cina dan India Selatan, tidak ada di dalam sejarah manapun dinyatakan bahwa tentara Muslim pernah menyerang negara-negara tersebut; sebaliknya, Islam menyebar ke negara-negara tersebut dan bangsa lain melalui cara yang damai. Pada periode selanjutnya, beberapa Raja-Raja Islam memulai peperangan untuk berbagai alasan, tetapi mereka sendiri tidak bisa disalahkan sepenuhnya, karena dalam perangpun para penduduk yang ditangkap tidak pernah dipaksa untuk masuk Islam. Tentu saja, Al-Qur'an menolak peperangan yang demikian, Islam hanya mengajarkan propogasi damai.<br />
<br />
Seperti yang telah saya katakan, manakala Allah memberikan izin untuk perang agama yang bersifat defensif, itu diberikan hanya sebagai sarana untuk melindungi semua agama dan bukan hanya Islam. Dalam banyak ayat berbeda di dalam Al-Qur'an, Allah taala telah menetapkan prinsip-prinsip peperangan. Misalnya, dalam Surah 2:191, Allah telah menetapkan prinsip perang defensif dimana Dia berfirman bahwa perang hanya dilakukan kepada mereka yang memulai perang melawan kalian dan jangan melampaui batas atau bertindak kejam, karena Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.<br />
<br />
Satu lagi, dalam Surah 16:127 Allah taala memerintahkan umat Islam supaya tidak melampaui batas dalam peperangan. Allah berfirman bahwa hukuman dilakukan harus proporsional dengan kerugian yang mereka alami.<br />
<br />
Dalam Surah 8:62, Allah taala menjelaskan bahwa jika para penindas tersebut cenderung kepada perdamaian dan menyodorkan rekonsiliasi maka umat Islam harus menyambutnya dan tidak mempertanyakan apakah mereka tulus atau tidak.<br />
<br />
Selanjutnya dalam Surath 9: 4, Al-Qur'an menyatakan bahwa umat Islam harus mematuhi setiap perjanjian atau pakta yang dibentuk kepada orang-orang musyrik jika mereka tidak bertindak agresif dan terus menjaga persyaratan perjanjian dari sisi mereka. Allah berfirman bahwa ini adalah syarat kebenaran dan Allah mencintai orang-orang yang benar.<br />
<br />
Dalam Surah 5:9 Allah memerintahkan umat Islam untuk selalu bertindak jujur dan adil, bahkan dalam keadaan perang. Allah berfirman bahwa permusuhan suatu bangsa atau orang lain, jangan menjadikan umat Muslim untuk bertindak tidak adil karena hal itu menentang kebenaran.<br />
<br />
Dalam Surah 8: 68, Allah berfirman bahwa tidak layak bagi seorang Nabi untuk mempunyai tawanan diluar kondisi perang karena dengan melakukannya akan menunjukkan bahwa mereka bukan untuk meraih ridha Allah, mereka hanya mengejar dunia atau kekuasaan. Dengan demikian ini membuktikan dengan sangat jelas bahwa di luar perang dilarang untuk memiliki tawanan. Tetapi pada hari ini kita melihat mereka yang menyebut diri mereka islamis secara paksa telah memenjarakan orang-orang yang tak terhitung banyaknya, sementara perempuan yang tak berdaya dijadikan selir.<br />
<br />
Di dalam Surah 47:5 Allah taala telah menyatakan bahwa tawanan perang harus dibebaskan setelah peperangan berakhir. Dalam ayat ini, Allah telah menjelaskan bahwa mereka dibebaskan dengan tebusan sejumlah uang, atau lebih baik mereka dibebaskan sebagai bentuk kebaikan dan kemurahan hati. Dengan demikian, ketika perang berakhir tawanan harus dibebaskan dan ini berlaku bagi lak-laki maupun perempuan. Pada masa dulu, perempuan diajak ke medan perang untuk mendukung dan memotivasi para prajurit yang berjuang, sehingga para wanita juga dapat saja ditangkap. Al-Qur'an, bagaimanapun, telah membuat kategori yang jelas bahwa jangan ada perempuan yang diperlakukan dengan kejam atau dilanggar dengan cara apapun.<br />
<br />
Mengenai pembayaran uang tebusan untuk membebaskan seorang tawanan, dalam surah 24:34, Al-Qur'an menyatakan bahwa jika seseorang tidak mampu untuk membebaskan seorang tahanan maka yang lain harus mengizinkan angsuran dan membebaskan orang tersebut. Ayat-ayat yang berkaitan dengan membebaskan budak harus dipahami dalam konteks perang selama periode awal. Pada saat itu, orang-orang yang berjuang dalam perang menggunakan biaya pribadi dan membawa sendiri persenjataannya, sehingga mereka diizinkan untuk mengambil uang tebusan untuk membebaskan tahanan mereka. Namun dalam perang saat ini, pemerintahlah yang mendanai semua ekspedisi dan tidak ada biaya pribadi yang dikeluarkan tentara. Dengan demikian, soal bagaimana memperlakukan tawanan perang adalah urusan pemerintah atau organisasi internasional untuk menentukan dan bukan individu tentara. Program pertukaran tawanan dapat terjadi atau persetujuan lainnya antara negara-negara dapat terjadi pada tingkat pemerintah dalam upaya membawa perdamaian jangka panjang. <br />
Tentu saja, pemenjaraan yang dilakukan secara individual sudah tidak ada lagi, dan siapapun yang melakukannya sepenuhnya bertentangan dengan Islam.<br />
<br />
Di dalam Al-Qur'an, Allah juga menjelaskan bahwa jangan berpandangan iri pada kekayaan orang lain dan ini merupakan prinsip emas bagi perdamaian dunia. Jika salah satu perintah Islam ini diikuti maka tidak akan pernah ada pertanyaan tentang seorang Muslim yang mengambil alih suatu wilayah, teritorial atau kekayaan orang lain. Dalam Surah 10:100 Allah menyatakan bahwa Jika Allah berkehendak, Dia bisa membuat seluruh dunia menerima Islam, namun Allah tidak memaksa manusia dan Dia mengajarkan kepada Nabi saw, bahwa pemaksaan tidak diizinkan untuk menyebarkan pesan Islam, karena agama itu adalah berkaitan dengan urusan hati nurani masing-masing individu.<br />
<br />
Oleh karena itu, sangat jelas, dalam keadaan apapun, tidak pernah diizinkan memaksa orang lain untuk menerima Islam dan tentunya tiap agama manapun. Tentu saja, umat Islam telah diminta untuk menyebarkan pesan Islam, hanya itu saja. Dalam Surah 18:30 Allah berfirman kepada Nabi Muhammad saw untuk memberitahukan kepada dunia bahwa kebenaran telah datang dari Tuhan mereka, yang merupakan sarana keberhasilan dan kesejahteraan dan mereka bebas untuk menerima atau menolaknya. Kata-kata ini sangat jelas bagi semua orang untuk melihat dan mendengar. Semua orang bebas untuk percaya atau tidak percaya. Dan ketika Nabi Muhammad saw hanya diizinkan untuk menyampaikan pesan-pesan Islam dan tidak lebih dari itu - maka bagaimana bisa para pemimpin Islam saat ini telah melampaui batas dan berpikir bahwa mereka mempunyai lebih banyak kekuasaan, otoritas dan hak-hak dibandingkan Nabi Muhammad saw?<br />
<br />
Jadi saya telah memberikan ringkasan ajaran Islam, berdasarkan ayat-ayat Al-Qur'an, yang membuktikan bahwa tindakan kekejaman yang dilakukan oleh kelompok Muslim dan bahkan negara tertentu benar-benar bertentangan dengan Islam.<br />
<br />
<br />
<b>Perbedaan Islam yang Damai dan Kelompok Muslim Teroris</b><br />
Sumber: <a href="https://ahmadiyah.id/" target="_blank">Ahmadiyah.id</a><br />
<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-8557611283620774930.post-85273988738609387652014-04-03T14:56:00.001+07:002015-04-01T21:44:05.179+07:00KONTRIBUSI AHMADIYAH UNTUK PERDAMAIAN DUNIABeberapa waktu lalu tepatnya 11 Februari 2014, sekitar 500 perwakilan dari berbagai elemen telah berkumpul untuk menghadiri acara<b> Konferensi Agama-Agama dunia</b>, yang diadakan di Guildhall, [1] London, Konferensi ini diprakarsai oleh Jamaah Ahmadiyah. Salah satu yang menjadi sorotan utama para pembicara adalah apakah agama masih bisa menunjukkan perannya untuk dunia saat ini dan apakah agama masih menjadi sumber kebaikan. Suatu pertanyaan yang sederhana, tetapi menjadi penting ketika dihadapkan pada kondisi dunia saat ini yang penuh peperangan, pertikaian, dan kekacauan dimana-mana.<br />
<br />
Agama disatu sisi memang solusi mujarab untuk menciptakan perdamaian, tetapi jubah agama yang diharapkan dapat menciptakan perdamaian kinipun telah berdarah-darah pula. Sebuah kompilasi komprehensif terbaru dari sejarah peperangan manusia , Encyclopedia of Wars oleh Charles Phillips dan Alan Axelrod telah mendokumentasikan 1763 peperangan, 123 diantaranya diklasifikasikan sebagai konflik agama. [2]<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkYOYYtpppabuDC-SGeHQNynFyxXwS87pX85G4B3Dj0dQwXOrcItSeMG7aP6Ck4pyIAIFPYdLps5a6zxMuJb-2Ik5oZvbfSAEPEQs4KYyIZXTDbxSF0mZRfqUcqeQmaupK6-XKCsqXeY7N/s1600/Ahmadiyya-Peace-Symposium-.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkYOYYtpppabuDC-SGeHQNynFyxXwS87pX85G4B3Dj0dQwXOrcItSeMG7aP6Ck4pyIAIFPYdLps5a6zxMuJb-2Ik5oZvbfSAEPEQs4KYyIZXTDbxSF0mZRfqUcqeQmaupK6-XKCsqXeY7N/s1600/Ahmadiyya-Peace-Symposium-.jpg" height="162" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div style="text-align: start;">
<span style="font-size: xx-small;">Suasana Peace Symposium ke 4 di Masjid Baitul Futuh London</span></div>
<div style="text-align: start;">
<span style="font-size: xx-small;">yang diselenggarakan oleh Ahmadiyah.</span></div>
<div style="text-align: start;">
<span style="font-size: xx-small;">Photo: Themuslimtimes.org</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Jemaat Ahmadiyah di satu sisi, tampil sebagai organisasi Islam yang terus berusaha untuk menjawab dan membuktikan pertanyaan-pertanyaan diatas. Ahmadiyah yang merupakan korban penindasan itu sendiri kini telah menjadi pioner perdamaian di seluruh dunia - baik melalui sumbangan-sumbangan ideologi maupun sumbangan nyata - dengan menunjukkan bahwa agama adalah solusi untuk perdamaian dan sumber kebaikan untuk dunia.<br />
<br />
<h3>
<b>1. KONTRIBUSI PEMIKIRAN AHMADIYAH BAGI PERDAMAIAN DUNIA DAN KEHARMONISAN</b></h3>
<br />
Hendaknya dimaklumi, kontribusi ideologi damai oleh Ahmadiyah tidak lain adalah ajaran-ajaran Islam itu sendiri yang sarat perdamain dan kasih sayang. Revitalisasi ajaran damai ini menjadi penting ketika dihadapkan dengan ideologi terorisme dan ekstremisme yang merebak di dunia Islam saat ini yang justru bertentangan dengan ajaran damai Islam.<br />
<br />
Di dalam data itu disebutkan oleh Encyclopedia of Wars diatas bahwa diantara 66 peperangan yang melibatkan agama, 66 diantaranya dilakukan oleh Islam, suatu fakta paradoksal dari ajaran <b><a href="http://1artikelislam.blogspot.com/2013/01/jika-islam-damai-mengapa-ada-perang.html" target="_blank">Islam damai</a></b> yang dibawa oleh Rasulullah saw.<br />
<br />
Ideologis Ahmadiyah untuk perdamaian dibawah ini sebagian besar dikutip dari buku-buku Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad dan Khalifah beliau. Khususnya dari buku Khalifatul Masih IV rh, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad, Islam's Response To Contemporary Issues. [3]<br />
<br />
<h3>
<b>A. Tidak Ada Monopoli Kebenaran Agama</b></h3>
<br />
Salah satu sebab adanya pertentangan diantara agama-agama adalah adanya beberapa agama yang memonopoli klaim kebenaran dan wahyu, dengan mengesampingkan agama lain, atau dengan tidak menganggap bahwa Allah juga telah menurunkan bimbingan-Nya kepada semua orang di luar golongan agama mereka. Gagasan ini menimbulkan fanatisme dan ekstremisme. Di satu sisi Al-Qur’an menyatakan bahwa tidak saja Rasulullah saw, Allah juga telah mengutus nabi-nabi untuk setiap umat. ( Q.S 16:36; Q.S 40 : 78 dan Q.S 35 : 243– 24). Dalam menafsirkan ayat-ayat ini Hadhrat Mirza Tahir Ahmad rh. mengatakan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Memperhatikan hal di atas, jelas bahwa Islam tidak memonopoli kebenaran dan menafikan agama-agama lainnya, bahkan secara runtut menyatakan bahwa di setiap zaman dan di seluruh bagian dunia, Tuhan telah memperhatikan kebutuhan spiritual dan keagamaan manusia dengan cara membangkitkan Rasul-rasul yang menyampaikan kabar samawi kepada umat kepada siapa mereka diutus dan ditugaskan. [4]</blockquote>
<br />
Lebih lanjut beliau menjelaskan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Sikap yang ditunjukkan oleh Islam terhadap agama-agama dan para pendirinya bisa menjadi faktor yang amat penting dalam mempersatukan dan mempererat hubungan di antara berbagai agama. [5] Pandangan tersebut merubah sikap permusuhan terhadap ajaran Nabi-nabi agama lain menjadi sikap saling menghormati.</blockquote>
<br />
<h3>
<b>B. Tidak ada Monopoli atas Keselamatan</b></h3>
<br />
Penyebab lain dari fanatisme agama adalah klaim keselamatan, bahwa hanya melalui agamanyalah seseorang akan diselamatkan, pemeluk agama-agama selain agama mereka akan terkutuk selamanya. Hal sederhana ini memiliki potensi berbahaya bagi kedamaian dunia, terlebih jika pandangan kaku, sempit dan tanpa toleransi ini dikemukakan dalam bahasa yang provokatif maka akah timbul banyak pertikaian dan kerusuhan.<br />
<br />
Sebaliknya Alquran mengatakan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang Yahudi, dan orang-orang Sabi, dan orang-orang Nasrani - barangsiapa diantara mereka benar-benar beriman pada Allah dan Hari Kemudian dan beramal saleh, maka tak akan ada ketakutan menimpa mereka tentang yang akan datang dan tidak pula mereka berdukacita tentang yang sudah-sudah. (S.5 Al-Maidah: 70)</blockquote>
Mengomentari ayat ini Hadhrat Mirza Tahir Ahmad mengatakan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Kata Sabi digunakan oleh orang Arab untuk menggambarkan umat lain yang jelas non-Arab dan non-Yahudi yang memiliki kitab wahyu tersendiri. Dengan demikian semua pengikut agama-agama yang didasarkan pada wahyu samawi sama memperoleh kepastian bahwa sepanjang mereka tidak memusuhi suatu agama baru dan mereka menjalankan agamanya sendiri dengan sepenuh hati, mereka tidak perlu khawatir akan kemurkaan Tuhan dan mereka tetap berhak atas syafaat. [6]</blockquote>
<br />
<h3>
<b>C. Simpati Kepada Seluruh Manusia Tanpa Memandang Warna Kulit atau Keyakinan Agama.</b></h3>
<br />
Sebagai Almasih di zaman ini, misi dari pendiri gerakan Ahmadiyah dalam Islam adalah untuk menyatukan dan melayani umat manusia. Dalam buku Paigham Sulh [7] sehari sebelum kewafatannya, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad menulis:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Allah memulai Al-Qur’an dengan Surah Al-Fatihah berikut: Alhamdilillahi robbil ‘alamiin, yaitu segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Kata ‘alamiin berarti seluruh alam, hal itu meliputi semua orang yang berbeda, semua tingkat umur dan semua perbedaan suku bangsa. Dimulainya Al-Qur'an dengan ayat ini dirancang untuk melawan pandangan orang-orang yang berusaha memonopoli takdir Tuhan yang tak terbatas hanya bagi bangsa meraka sendiri dengan mengesampingkan orang lain, seolah-olah dalam penciptaan mereka Tuhan telah mencampakkan mereka sebagai ciptaan yang tidak berharga, atau mungkin mereka disisihkan untuk dilupakan oleh-Nya, atau (naudzubillah) mereka tidak diciptakan oleh-Nya." [8]</blockquote>
Beliau lebih lanjut mengatakan:<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Rekan sebangsaku! Sebuah agama, yang tidak menanamkan kasih sayang universal ia sama sekali bukanlah agama. Demikian pula manusia yang tidak memiliki sifat kasih sayang maka ia sama sekali bukanlah manusia. Tuhan kami tidak pernah membedakan antara satu sama lainnya. Hal ini digambarkan oleh fakta bahwa semua potensi yang diberikan kepada Arya, juga diberikan pada ras yang menghuni Arabia, Persia, Suriah, Cina, Jepang, Eropa dan Amerika. Bumi yang diciptakan oleh Allah untuk menyediakan persediaan umum bagi seluruh manusia. Matahari, bulan dan bintang-bintang-Nya merupakan sumber cahaya untuk semua orang, mereka juga memiliki banyak manfaat lainnya. Demikian juga, semua orang mengambil manfaat dari unsur-unsur ciptaan-Nya seperti air, api, tanah dan produk sejenis lainnya seperti biji-bijian, buah-buahan dan sarana-sarana penyembuhan dll. Semua ciptaan Allah ini memberikan kita suatu pelajaran bahwa kita juga harus bersikap murah hati dan ramah terhadap sesama manusia dan tidak bakhil dan kikir." [9]</blockquote>
Beliau mengumumkan:<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Saya menyatakan kepada seluruh umat Islam, Kristen, HIndu dan Arya bahwa saya tidak memiliki musuh di dunia ini. Saya mencintai manusia dengan penuh kasih seperti kasih sayang seorang ibu kepada anak-anaknya, bahkan lebih dari itu. Musuh saya hanyalah doktrin palsu yang membunuh kebenaran. Simpati kepada manusia adalah tugas saya. Pendirian saya adalah untuk membuang kedustaan. Saya menolak paganisme, kelakuan buruk, ketidakadilan dan tindakan amoral." [10]</blockquote>
<br />
Beliau juga menasehatkan:<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Prinsip yang harus kita pegang adalah bahwa kita harus memiliki kebaikan hati untuk seluruh umat manusia. Jika ada yang melihat rumah seorang tetangga Hindu terbakar dan tidak datang membantu untuk memadamkan api, saya benar-benar mengatakan bahwa ia bukanlah umatku. Jika ada pengikut saya, setelah melihat seseorang yang mencoba untuk membunuh seorang Kristen tetapi tidak berusaha untuk menyelamatkannya, saya benar-benar mengatakan bahwa ia bukanlah umatku. [11]</blockquote>
<br />
<h3>
<b>D. Kebebasan Beragama</b></h3>
<br />
Tidak akan ada perdamaian di dunia tanpa adanya kebebasan beragama kepada setiap orang. Banyak penafsiran jihad saat ini yang bertentangan dengan konsep kebebasan beragama. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad memperbaiki pemahaman ini, beliau menulis:<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Prinsip kedua yang telah saya tegakkan adalah klarifikasi doktrin jihad yang telah disalah-artikan oleh sebagian muslim yang tuna ilmu. Saya telah diberi pemahaman oleh Allah Taala bahwa praktek-praktek saat ini yang dianggap sebagai jihad sepenuhnya bertentangan dengan ajaran Al-Qur'an. [12]</blockquote>
Beliau lebih lanjut mengatakan:<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Tak satupun dari Muslim sejati yang pernah hidup menyatakan bahwa kekuatan harus digunakan untuk penyebaran Islam. Di sisi lain, Islam selalu berkembang dari kualitas keunggulannya yang inheren. Orang-orang Islam yang memiliki pandangan berbeda, yang percaya bahwa Islam harus disebarkan dengan kekuatan, tampaknya tidak memiliki kesadaran akan keindahan yang inheren dalam Islam." [13]</blockquote>
Menjelaskan poin ini Beliau mengatakan: "Jika bentuk-bentuk paksaan telah digunakan dalam mengajak orang ke dalam Islam dan para Sahabat Nabi Muhammad saw adalah buah dari paksaan tersebut, maka mustahillah bagi mereka yang tetap menunjukkan pada saat cobaan, sifat-sifat keteguhan dan ketulusan yang hanya bisa ditampilkan oleh mukmin sejati. [14]<br />
<br />
<h3>
<b>E. Islam Menolak Segala Bentuk Terorisme</b></h3>
<br />
Dalam mengutuk terorisme dalam segala bentuk, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad mengatakan:<br />
“Sejauh menyangkut Islam, ia tegas menolak dan mengutuk segala bentuk terorisme. Ia tidak memberikan perlindungan atau pembenaran atas tindakan kekerasan, baik itu dilakukan oleh individu, kelompok maupun pemerintah ... Saya sangat mengutuk semua tindakan dan bentuk terorisme, karena ini adalah keyakinan saya paling dalam bahwa tidak saja Islam tetapi juga agama benar manapun, apapun namanya, yang mendukung kekerasan dan pertumpahan darah kepada orang yang tidak bersalah, wanita dan anak-anak atas nama Tuhan. " [15]<br />
<br />
Tentunya dunia kita akan menjadi tempat yang lebih aman untuk ditinggali, jika semua umat beragama, baik Muslim atau non-Muslim, secara tegas dan tulus mengutuk kekerasan dan terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya.<br />
<br />
<h3>
<b>F. Kerjasama Antar-Agama Dalam pelayanan Kepada Umat Manusia dan pememberatasan Kejahatan Sosial.</b></h3>
<br />
Mengomentari ayat ayat-ayat Al-Qur’an (Q.S. 5: 2 ; Q.S. 60: 7 - 8 ; Q.S. 3: 64), Hadhrat Mirza Tahir Ahmad mengatakan:<br />
<blockquote class="tr_bq">
”Umat Muslim pun diajarkan untuk mengundang para Ahli Kitab dan bekerjasama dengan mereka dalam penyebaran ajaran keesaan Tuhan yang merupakan keyakinan bersama mereka. Inti ajaran dari ayat di bawah ini adalah penekanan pada kebersamaan dan pengembangan program bersama bagi kemaslahatan manusia dan bukan untuk mempertegas bidang-bidang perbedaan yang hanya akan membawa perselisihan. [16]</blockquote>
Beliau mengingatkan keluarga dan para pemimpin sosial dan agama dalam tanggung jawab mereka untuk membantu penguasa dalam menanggapi dekadensi moral yang berkembang dari masyarakat internasional, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad mengatakan:<br />
<blockquote class="tr_bq">
"...Tapi apa yang saya coba tekankan hanyalah fakta bahwa menurut Islam, kekuatan negara saja tidak cukup untuk menekan, mencegah atau meminimalisir kejahatan. Sekali saja kecenderungan kriminal dibiarkan untuk tumbuh dan berkembang di lingkungan rumah tangga dan masyarakat pada umumnya, hal terbaik yang bisa dilakukan oleh negara adalah menghilangkan gejalanya dari waktu ke waktu. Akar penyebab kejahatan terlalu jauh untuk dijangkau tangan hukum. Ini adalah pekerjaan utama dari keluarga, tokoh agama dan tokok publik di setiap masyarakat untuk memberantas kejahatan. [17]</blockquote>
<br />
<h3>
<b>2. TINDAKAN NYATA AHMADIYAH UNTUK PERDAMAIAN DUNIA</b></h3>
<br />
Tentunya untuk mewujudkan perdamaian dunia tidak hanya terbatas pada upaya teoritis dan doktrinal semata, perlu upaya nyata dalam mewujudkannya. Ahmadiyah telah mewujudkan hal itu dalam berbagai cara. Dalam bab ini saya akan berfokus pada sosok Khalifah Ahmadiyah ke-5, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, upaya-upaya besar yang dilakukan selama kekhalifahan beliau kami kira sudah cukup mewakili tindakan nyata Ahmadiyah untuk perdamaian dunia.<br />
<br />
Berikut saya kutipkan dari situs resmi Ahmadiyah internasioal, alislam.org tentang Inisatif perdamaian yang dilakukan beliau dan Jemaat Ahmadiyah.<br />
<br />
”Melalui khutbah-khutbah, kuliah, buku dan pertemuan-pertemuan pribadi beliau terus menerus mengajurkan pada peningkatan ibadah kepada Allah taala dan pelayanan kemanusiaan. Beliau juga terus melakukan advokasi penegakan hak asasi manusia universal, masyarakat yang adil dan pemisahan antara agama dan negara.<br />
<br />
Sejak terpilih menjadi khalifah, Mirza Masroor Ahmad telah memimpin kampanye di seluruh dunia untuk menyampaikan pesan damai Islam melalui media cetak ataupun digital. Dibawah kepemimpinannya cabang nasional Jamaah Muslim Ahmadiyah telah meluncurkan kampanye yang mencerminkan ajaran Islam yang benar dan damai. Ahmadi muslim di seluruh dunia terlibat dalam upaya akar rumput untuk mendistribusikan jutaan selebaran perdamaian untuk Islam dan non muslim, menjadi tuan rumah simposium antar agama dan perdamaian dan mengadakan berbagai Al-Qur’an untuk menyajikan pesan Al-Qur’an yang benar dan mulia. Kampanye ini telah mendapat liputan media di seluruh dunia dan menunjukkan bahwa Islam adalah pioner perdamaian, setia terhadap negara dimana tinggal dan pelayanan kemanusiaan.[18]<br />
<br />
Pada tahun 2004, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad meluncurkan Simposium Perdamaian Nasional (National Peace Symposium) tahunan dimana tamu dari semua lapisan masyarakat datang berkumpul untuk bertukar ide pada pengembangan perdamaian dan kerukunan. Setiap tahun simposium menarik banyak para menteri, anggota parlemen, politisi, pemimpin agama dan pejabat lainnya. Pada tahun 2009 Huzur juga meluncurkan 'Ahmadiyya Muslim Prize for the Advancement of Peace" (Penghargaan Ahmadiyah untuk kemajuan perdamaian). Penghargaan perdamaian internasional untuk individu atau organisasi yang telah menunjukkan komitmen luar biasa dan pelayanan untuk penciptaan perdamaian dan kemanusiaan.<br />
<br />
Beberapa Pidato perdamaian Beliau yang bersejarah diantaranya:<br />
<br />
• 27 Juni 2012, Mirza Masroor Ahmad menyampaikan pidato perdamaian “Jalan menuju perdamaian - Hubungan antar bangsa-bangsa” di Capitol Hill, washington DC. Acara ini dihadiri lebih dari 30 anggota kongres amerika, Korps Diplomatik, Gedung Putih dan staff Depatemen Luar negeri, para profesor, para tokoh LSM, tokoh agama, perwakilan media, perwakilan Negara dan berbagai lapisan masyarakat. Yang istimewanya beliau dibuatkan Resolusi Khusus untuk menyambut beliau, dimana tertulis di Resolusi tersebut : "Menyambut Yang Mulia, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, pemimpin spriritual dan administratif Jamaah Muslim Ahmadiyah seluruh dunia ke Washington DC dan mengakui komitmennya untuk perdamaian dunia, keadilan, anti kekerasan, HAM, kebebasan beragama dan demokrasi." [19]<br />
<br />
• Setahun kemudian 11 May 2013, beliau kembali ke Amerika dalam lawatannya keAmerika dan Kanada. Beliau menyampai pidato “Islamic Solution for World Peace” di Montage, Beverly Hills, LA. Dihadiri lebih dari 300 politisi, akademisi dan para pemimpin komunitas, termasuk Letnan Gubernur California, kandidat wali kota Eric Garcetti, dan beberapa anggota Kongres Amerika Serikat. [20]<br />
<br />
• 11 Juni 2013 Mirza Masroor Ahmad menyampaikan pidato di Houses of parliament di London, di Westminster. dihadiri oleh 68 pejabat, termasuk 30 anggota parlemen dan 12 anggota House of lords, termasuk 6 menteri kabinet dan 2 menteri. Berbagai media termasuk BBC, Sky TV dan ITV juga hadir meliput acara tersebut. [21]<br />
<br />
• 4 desember 2012, Mirza Masroor Ahmad menyampaikan pidato utama yang bersejarah di Parlemen Eropa, Brussel, kepada lebih dari 350 tamu yang mewakili 30 negara. Dalam pidato 35 menitnya, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad menyampaikan tentang seruannya kepada Uni Eropa untuk mempertahankan persatuannya, membahas permasalahan imigrasi yang meningkat ke negara-negara Barat, menganjurkan kesetaraan dalam hubungan internasional dan berbicara panjang lebar tentang ajaran utama Islam dalam kaitan dengan perkembangan perdamaian dunia. [22]<br />
<br />
Dalam kesempatan khutbah jum’at Mirza Masroor Ahmad memberikan rincian hasil dari kunjungan beliau berbagai negara untuk menyebarkan perdamaian melalui pidato-pidato dan nasehat-nasehat beliau kepada semua lapisan masyarakat, mulai dari para petinggi pemerintahan sampai rakyat biasa.<br />
<br />
“Ketika saya mengadakan lawatan ke Amerika pada tahun yang lalu, secara keseluruhan sebanyak 12 juta orang telah menerima pesan-pesan ajaran Islam. Di waktu lawatan ke dua kota di Canada 8.5 juta penduduk telah menerima pesan-pesan ajaran Islam. Jadi di dalam kedua Negara ini ada 20.5 juta manusia telah menerima amanat ajaran Islam melalui cara itu. Dari segi ini juga tidak terhitung banyaknya karunia Allah swt turun kepada kita sehingga terbuka jalan-jalan baru untuk menyampaikan amanat Ahmadiyyah kepada penduduk dunia. Di dalam lawatan saya selalu terbuka jalan untuk menyampaikan amanat ini, setelah itu lebih luas lagi ditingkatkan oleh para Muballighin yang mempunyai semangat dan kecintaan tinggi untuk bertabligh. Dan dengan karunia Allah Ta’ala usaha-usaha merekapun diberkati dengan sukses yang sangat gemilang. Begitu juga di waktu lawatan ke Jerman saya mendapat taufiq untuk meletakkan batu fondasi pertama dua buah Mesjid dan menghadiri Jalsa Salana (Pertemuan Tahunan Ahmadiyah) juga di sana. Di sana semua upacara diliput oleh Radio, TV dan juga oleh beberapa buah Surat Kabar Lokal. Bukan terbatas hanya media Jerman saja melainkan saluran TV Austria, Swizerland yang berdekatan dengan perbatasan Negara Jerman bersama-sama meliput semua kegiatan selama lawatan saya di Jerman, hingga secara keseluruhan amanat Ahmadiyah telah sampai kepada 4 juta orang. Kemudian lawatan ke Singapura, Australia, New Zealand dan Jepang. Selama lawatan ke Negara-negera itu sejumlah media meliput perjalanan saya dengan luas sekali. Dan sebagaimana telah saya katakan sebelumnya bahwa amanat Islam oleh Ahmadiyah telah sampai kepada 30 juta orang di sana ... Melalui Radio dan TV sepanjang lawatan-lawatan saya telah disampaikan amanat Islam Ahmadiyah kepada 182 juta enam ratus ribu orang di atas dunia. Begitu juga di dalam tahun 2013 melalui 1.088 buah Surat Kabar telah disampaikan amanat Islam Ahmadiyah kepada lebih dari 160 juta orang. [23]<br />
<br />
Tidak saja itu, Mirza Masroor Ahmad telah mengirim Pesan Perdamaian kepada pemimpin-pemimpin dunia, dalam upaya mengajak mereka untuk menciptakan perdamaian dunia, karena melalui merekalah, selaku pemimpin bisa mengendalikan dan mengarahkan kepada langkah perdamaian. Beliau telah berkirim surat kepada Paus Benediktus XVI, Perdana Menteri Israel, Presiden Republik Islam Iran, Presiden Amerika Serikat, Perdana Menteri Kanada, Penjaga Dua Tempat Suci Raja Kerajaan Arab Saudi, Perdana Menteri Dewan Negara Republik Rakyat Cina, Perdana Menteri Inggris Raya, Kanselir Jerman, Presiden Republik Perancis, Ratu Inggris Raya dan Negara Persemakmuran, Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran.<br />
<br />
Kepada Paus Benediktus XVI, Mirza Masroor Ahmad menulis:<br />
<br />
“Karena Anda memiliki suara yang sangat berpengaruh di dunia, saya mendorong Anda juga untuk menyebarkan secara luas kepada dunia bahwa dengan menempatkan hambatan di jalan keseimbangan alam yang ditetapkan Tuhan, maka mereka akan dengan cepat menuju kepada kehancuran. Pesan ini perlu untuk disampaikan lebih lanjut dan lebih luas dari sebelumnya dan dengan upaya yang lebih besar. Semua agama-agama di dunia membutuhkan kerukunan dalam beragama dan semua orang di dunia memembutuhkan terciptanya semangat cinta, kasih sayang dan persaudaraan. Dan doa saya adalah semoga kita semua memahami tanggung jawab kita dan memainkan peranan kita dalam menegakkan kedamaian dan cinta, dan untuk pengakuan Pencipta kita di dunia. [24]<br />
<br />
Dalam suratnya kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Mirza Masroor Ahmad menulis:<br />
<br />
“Oleh karena itu, permintaan saya kepada Anda adalah bukan menghantarkan dunia ke dalam cengkeraman dunia, buatlah upaya maksimal untuk menyelamatkan dunia dari bencana global, daripada menyelesaikan sengketa dengan kekuatan, Anda harus mencoba menyelesaikannya melalui dialog, sehingga kita dapat memberi ‘hadiah’ kepada generasi masa depan kita dengan masa depan yang cerah daripada memberi ‘hadiah’ mereka dengan ketidak-berdayaan serta kecacatan. [25]<br />
<br />
Kepada Presiden Barack Obama, Mirza Masroor Ahmad Menulis:<br />
<br />
“Permintaan saya kepada Anda – yang pada dasarnya untuk semua pemimpin dunia, bahwa daripada menggunakan kekerasan untuk menekan negara lain, gunakanlah dialog dan kebijaksanaan. Negara-negara besar di dunia seperti Amerika Serikat harus memainkan peran mereka menuju pembentukan perdamaian. Mereka tidak boleh menjadikan tindakan negara-negara kecil sebagai alasan untuk menggangu keharmonisan dunia. Saat ini senjata nuklir tidak hanya dimiliki oleh Amerika Serikat dan negara besar lainnya, melainkan negara-negara kecil sekalipun sekarang memiliki senjata pemusnah massal tersebut, dimana mereka yang berkuasa sering terlampau gegabah dengan bertindak dengan tanpa pemikiran dan pertimbangan. Dengan demikian permintaan saya dengan rendah hati kepada Anda untuk berusaha secara maksimal untuk mencegah negara-negara besar dan kecil dari meletusnya Perang Dunia Ketiga. Seharusnya tidak ada keraguan di dalam pikiran kita bahwa jika kita gagal dalam tugas ini maka akibat dari perang semacam itu tidak akan terbatas hanya pada negara-negara miskin Asia, Eropa dan Amerika, melainkan generasi masa depan kita yang harus menanggung konsekuensi mengerikan dari tindakan kita. [26]<br />
<br />
Kepada Perdana Menteri Inggris, David Cameron, Mirza Masroor Ahmad menulis:<br />
<br />
“Oleh karena itu adalah keinginan yang bersemangat dan doa saya bahwa Anda dan para pemimpin dari semua negara-negara besar dapat memahami kenyataan mengerikan ini, dan tidak menjalankan kebijakan agresif dan memanfaatkan untuk memaksakan demi mencapai tujuan Anda, tetapi anda harus berusaha untuk mengadopsi kebijakan yang mempromosikan dan mengamankan keadilan.<br />
Itulah beberapa kontribusi nyata oleh Ahmadiyah, masih banyak lagi tindakan nyata akar rumput yang menyebarkan pesan perdamaian secara massal di berbagai negara, baik berupa penyebaran brosur-brosur, seminar-seminar, pameran-pameran, iklan bilboard dll, yang tidak mungkin kami rinci mengingat keterbatasan tempat. [27]<br />
<br />
Langkah Ahmadiyah memang unik, organisasi Islam yang menjadi objek penindasan, penganiayaan, pembunuhan dan diskriminasi kini menjadi pioner dalam mewujudkan perdamaian dunia, bukannya menjadi organisasi pendendam. Seorang Pendeta Kristen Rev. Chuck Currie menulis di Huttingtonpost.com:<br />
<br />
“Kita semua tahu kejadian tentang komunitas suatu agama atau etnis yang diusir dari tanah air mereka dan bagaimana banyak dari komunitas tersebut berusaha dari waktu ke waktu untuk untuk mengambil langkah balas dendam. Tidak akan ada yang unik tentang Jamaah Muslim Ahmadiyah jika setelah meninggalkan Pakistan menuju markas baru di Inggris, gerakan mereka kemudian berubah menjadi gerakan kekerasan. Sebaliknya, mereka telah menggunakan pengalaman dan kisah-kisah mereka untuk menarik perhatian pada penderitaan manusia dan menyebarkan pesan perdamaian dan rekonsiliasi yang konsisten dengan pendirian mereka. Pencarian mereka untuk keadilan tidak hanya untuk umat Islam tetapi untuk setiap orang beriman – dan orang-orang yang tidak beragama, termasuk ateis. Dalam hal ini, Seorang Pendeta Kristen seperti saya menemukan banyak hal untuk mengagumi.” [28]<br />
<br />
Dalam kunjungan Gusdur ke Israel ketika diundang menyaksikan perjanjian damai antara Israel dan Yordania, Gusdur menyempatkan bertemu dengan sejumlah warga Israel baik dari kalangan orang-orang Yahudi maupun dari kalangan orang-orang Arab Muslim dan Kristen, diantaranya mereka mengatakan kepada Gusdur: “Hanya mereka yang berada dalam keadaan perang yang bisa merasakan apa makna kata damai”. [29] Itulah mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan langkah yang diambil Ahmadiyah untuk perdamaian; pengalaman ditindas, dianiaya dan di-diskriminasi telah membuat Ahmadiyah berjuang untuk menegakkan perdamaian, disamping itu memang sebuah nilai yang harus diperjuangkan sesuai dengan amanat Islam yang damai.<br />
<br />
Dengan mengulang perkataan Hadhrat Mirza Tahir Ahmad bahwa akar penyebab kejahatan terlalu jauh untuk dijangkau oleh campur tangan penguasa, termasuk para pemimpin agama tokoh masyarakat. Maka menjadi pekerjaan utama dari keluarga dan diri kita sendiri untuk meminimalisir kejahatan di masyarakat. Mutu dan sikap tiap individu dari suatu masyarakat memiliki peran utama dalam penciptaan masyarakat yang damai dan teratur. Kualitas bangunan yang hendak dibuat oleh agama akan bergantung kepada kualitas material pembentuknya yaitu kualitas para umat beragama. Sehingga perlu kita untuk meningkatkan sikap berlomba dalam kebaikan, untuk membangun masyarakat yang lebih baik, meningkatkan kasih sayang di lingkungan keluarga, menumbuhkan empati dan sikap tolong menolong, menanamkan berbuat baik untuk semata-mata ikhlas karena Allah bukan karena sombong ataupun pamer, dan terakhir meningkatkan kecintaan kepada Allah taala, karena kedamaian sejati tidak akan dapat terbentuk tanpa kecintaan kepada Tuhan, hal itu akan menimbulkan mutu respek kita kepada ciptaan-Nya.<br />
<br />
Footnote:<br />
<br />
[1] http://www.alislam.org/egazette/press-release/historic-conference-of-world-religions-held-at-guildhall-london/<br />
[2] http://www.godandscience.org/apologetics/war_and_religion.html#n02<br />
[3] Bab ini sebagian sebagian besar adalah terjemahan dari artikel Promised Messiah’s(as) Ideological Contribution to World Peace and Harmony (http://www.reviewofreligions.org/download/RR200305.pdf)<br />
[4] Islam ’s Response toContemporary Issues<br />
[5] ibid<br />
[6] ibid<br />
[7] Paigham Sulh merupakan buku terakhir yang ditulis oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad yang dimaksudkan sebagai bahan pidato di Lahore, yang berisi tentang rekonsiliasi antara Muslim dan Hindu di India, beliau menginginkan kedua kaum ini dapat hidup rukun, damai dan makmur serta saling menghormati. Tetapi pidato ini belum selesai karena beliau wafat pada tanggal 26 Mei 1908, tetapi tulisan ini tetap dibacakan pada konferensi yang diadakan tanggal 21 Juni 1908 di Punjab University Hall, Lahore. (Introduction The Books of The Promissed Messiah oleh Naseem Mahdi)<br />
[8] A Message of Peace, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, p.9<br />
[9] ibid hal.7-8<br />
[10] Arbain pt.1, p 344<br />
[11] Sirajum-Munir p 28<br />
[12] Tohfa Qaisariyya<br />
[13] Tiryaquul- Qulub catatan kaki, hal 167<br />
[14] Masih Hindustan Mein pp.11-12<br />
[15] Penumpahan Darah atas Nama Agama, Mirza Tahir Ahmad<br />
[16] Islam ’s Response to Contemporary Issues by Hadhrat Mirza Tahir Ahmad<br />
[17] ibid<br />
[18] http://www.alislam.org/khilafat/fifth/<br />
[19] http://www.alislam.org/egazette/press-release/khalifa-of-islam-makes-historic-address-at-capitol-hill/<br />
[20] http://www.alislam.org/egazette/press-release/head-of-ahmadiyya-muslim-jamaat-delivers-historic-address-in-southern-california/<br />
[21] http://www.alislam.org/egazette/updates/address-by-head-of-ahmadiyya-muslim-community-at-houses-of-parliament-london-on-11th-june-2013/<br />
[22] https://www.alislam.org/egazette/press-release/khalifa-of-islam-makes-historic-address-at-european-parliament/<br />
[23] Khutbah Huzur, tanggal 3 Januari 2014<br />
<br />
[24] Krisis Dunia dan Jalan Menuju Perdamaian, Mirza Masroor Ahmad, hal. 49<br />
[25] Ibid, hal xv<br />
[26] Ibid, hal 166<br />
[27] Ibid, hal 190<br />
[28]http://www.huffingtonpost.com/rev-chuck-currie/ahmadiyya-community_b_1031947.html<br />
[29]http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,4-id,42801-lang,id-c,kolom-t,Peran+Gus+Dur+dalam+Misi+Perdamaian+Israel+Palestina-.phpx<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-8557611283620774930.post-54978797380578483582013-06-28T18:27:00.004+07:002015-04-01T21:45:06.617+07:00RASULULLAH saw dan EMANSIPASI WANITA<span style="font-size: large;"><b>Rasulullah saw Pembebas Kaum Wanita</b></span><br />
<br />
<b>Oleh: <a href="http://www.alislam.org/library/mahmood.html" rel="nofollow" target="_blank">Hadhrat Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad ra</a></b><br />
<br />
<br />
Berbagai aspek kehidupan Nabi Muhammad Saw. sangatlah sempurna, sehingga siapapun yang memilih untuk menulis mengenai hal tersebut akan tercengang dan sangatlah sulit untuk memilih topik ini. Dengan mempertimbangkan kebutuhan masa kini, bagaimanapun, saya berharap dapat mengangkat sisi kehidupan Nabi Muhammad Saw., mengenai cara beliau membebaskan dunia dari perbudakan yang terang-terangan, yang menjadi kutukan bagi kemanusiaan. Saya maksudkan disini adalah, perbudakan terhadap wanita.<br />
<br />
Sebelum kedatangan Nabi Muhammad Saw., seluruh wanita di seluruh bagian dunia berada dalam posisi sebagai budak dan dianggap sebagai barang yang bisa dimiliki, dan perbudakan terhadap mereka menjadi bumerang bahkan terhadap laki-laki, dalam hal anak laki-laki dari seorang budak perempuan tidak memiliki spirit kebebasan yang sama.<br />
<br />
Tidak ada keraguan, wanita, baik karena kecantikannya ataupun karakternya yang berkilau, mampu, dalam kasus2 perorangan, mendominasi laki-laki, namun kebebasan yang diperoleh tersebut tidak dapat diartikan sebagai kebebasan sebenarnya, untuk alasan sederhana bahwa wanita tidak memiliki hak terhadap kebebasan. Ini hanya merupakan pengecualian dari aturan yang berlaku umum, dan kebebasan yang sesungguhnya luarbiasa, sulit untuk dapat menjadi budaya dari aspirasi yang sesungguhnya.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIjmreCpwImljdWnVh-MW2kCF0IdrVlhdaGe6VbnowdrV3SmsqLiGPsqJkoHqLzoPt4uwCUFl4IKkyB11TMJ48AWRgV4CKJdCC34PsdRtSZrSpO5qFu-8kOUsPafOSmd2FeBE7wtNWB4AB/s284/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Rasulullah saw " border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIjmreCpwImljdWnVh-MW2kCF0IdrVlhdaGe6VbnowdrV3SmsqLiGPsqJkoHqLzoPt4uwCUFl4IKkyB11TMJ48AWRgV4CKJdCC34PsdRtSZrSpO5qFu-8kOUsPafOSmd2FeBE7wtNWB4AB/s284/images.jpg" title="" /></a><br />
Rasulullah Saw., datang sekitar 1.350 tahun lalu (ketika tulisan ini dibuat. terj). Sebelum itu, tidak ada agama ataupun negara yang memberikan kebebasan kepada wanita sebagai sebuah hak. Tentu saja, di negara2 dimana tidak ada hukum yang berlaku, wanita bebas dari segala ketidakberdayaan. Namun, tetap saja kebebasan semacam inipun tidak dapat dikatakan sebagai kebebasan sejati. Lebih dapat diartikan sebagai ijin. Kebebasan sejati adalah yang muncul dari peradaban dan sesuai dengan hukum. Kebebasan yang kita dapatkan pada saat kita melanggar hukum bukanlah kebebasan sama sekali, karena kebebasan semacam ini tidak menghasilkan kekuatan karakter.<br />
<br />
II<br />
<br />
<br />
Pada masa Rasulullah Saw., dan sebelumnya, wanita ditempatkan pada kondisi dimana dia bukan pemilik dari harta yang ia miliki, suaminya dianggap sebagai pemilik harta istrinya. Wanita tidak memiliki bagian dari harta ayahnya. Dia juga tidak dapat mewarisi harta dari suaminya, walaupun dalam beberapa kasus, dia dapat mengelola harta tersebut selama suaminya masih hidup. Pada saat telah menikah, seorang wanita dianggap sebagai harta suaminya, tidak dimungkinkan untuk berpisah darinya, atau sebagai alternatif, suaminya memiliki hak untuk menceraikannya namun wanita tidak diberi hak untuk memisahkan diri dari suaminya, bagaimanapun sulitnya masalah yang ia hadapi.<br />
<br />
Apabila suaminya meninggalkannya, mengabaikan kewajibannya terhadapnya, ataupun melarikan diri dari istrinya, tidak ada hukum yang melindungi wanita. Menjadi kewajiban bagi wanita untuk menerima konsekuensinya, bekerja untuk menghidupi diri dan anak-anaknya. Sang suami, memiliki hak, ini diluar masalah tempramen yang tinggi, untuk memukul istrinya, dan istrinya bahkan tidak boleh meninggikan suara untuk melawan hal tersebut. Apabila suami meninggal, istri, di beberapa negara, diberikan kepada kerabat suami, yang dapat menikahinya, atau kepada siapapun yang mereka inginkan, baik sebagai sumbangan ataupun balas jasa dari keuntungan yang diterima. Di beberapa tempat, dilain pihak, wanita lebih dianggap sebagai properti suaminya. Beberapa suami akan menjual istrinya apabila mereka kalah berjudi, dan pada saat mereka melakukan itu, mereka menganggap hal tersebut adalah merupakan hak suami.<br />
<br />
Seorang wanita tidak memiliki hak terhadap anak-nya baik dalam posisinya sebagai seorang istri, ataupun dalam posisi dia tidak tergantung pada suaminya. Dalam urusan rumah tangga ia tidak memiliki hak istimewa. Bahkan dalam agama dia tidak memiliki status. Dalam ikatan sipiritual-pun wanita tidak memiliki bagian. Sebagai konsekuensinya, para suami terbiasa menghamburkan harta istri-istri mereka dan meninggalkan mereka tanpa memberikan sedikitpun untuk keperluan istrinya. Si Istri, tidak dapat, walaupun itu harta mereka sendiri, memberikan sebagai sumbangan atau untuk menolong kerabatnya, tanpa persetujuan suaminya, dan suami yang serakah tidak akan memberikan ijin untuk hal tersebut.<br />
<br />
Mengenai harta milik orangtua seorang wanita, dimana ada ikatan kasih sayang yang dalam, wanitapun tidak memiliki bagian. Dan anak-anak perempuan memiliki hak yang sama atas orangtuanya sebagaimana anak laki-laki. Orangtua yang memiliki rasa keadilan, selama hidupnya akan memberikan sebagian hartanya kepada anak-anak perempuan mereka, dan menyisakan hanya untuk nafkah keluarga mereka. Hal ini tidak berlaku untuk anak laki-laki, karena setelah kematian orangtua, mereka akan mewarisi seluruh harta (dan karenanya seharusnya tidak boleh berkeberatan apabila saudara perempuan mereka menerima pemberian dari orangtua mereka); yang menjadi pertimbangan mereka adalah, saudara perempuan mereka pada saat itu memiliki lebih banyak dari mereka.<br />
Mengenai harta suaminya, dimana seorang istri memiliki hubungan yang total, wanita juga tidak memiliki hak. Kerabat jauh dari suami dapat meminta bagian, namun tidak seorang istri. Seorang istri, sebenarnya, adalah orang yang menjaga harga diri suami, seorang pasangan hidup, yang pengabdian dan kasih sayangnya tentunya sangat berkontribusi terhadap pendapatan seorang suami. Disisi lain, disaat seorang istri mengelola harta suaminya, dia tidak memiliki hak dan bagian sedikitpun dari harta tersebut. Bila seorang istri dapat membelanjakan pendapatan dari harta tersebut, ia tetap tidak boleh mengatur bagiannya. Dalam hal untuk sedekah, karenanya, ia tidak diperbolehkan untuk menentukan sesuai keinginannya.<br />
<br />
Apabila suami berlaku kejam terhadap istrinya, ia tidak dapat berpisah dari suaminya. Pada masyarakat dimana perpisahan dimungkinkan, adalah pada kondisi dimana wanita yang menghargai diri sendiri memilih kematian sebagai cara perpisahan. Sebagai contoh, sebuah perpisahan harus memberikan bukti kesalahan dari salah satu pihak, termasuk juga bukti perlakuan buruk dari suami. Lebih buruk lagi, pada kasus-kasus demikian, dimana pihak istri sudah tidak mungkin lagi hidup dengan suaminya, ia tetap tidak dapat berpisah dari suaminya, namun ia hanya diijinkan untuk tinggal terpisah, yang merupakan salah satu bentuk penyiksaan juga, karena dengan demikian ia dipaksa untuk menjalani kehidupan yang kosong dan tidak memiliki tujuan.<br />
<br />
Pada beberapa kasus terjadi dimana suami dapat menceraikan istrinya kapanpun ia suka, sementara seorang istri tidak dimungkinkan untuk meminta cerai. Apabila seorang suami meninggalkan istri, atau meninggalkan negaranya tanpa memberi tunjangan, istri wajib untuk tetap menjalani kehidupan tanpa hak untuk mengabdikan dirinya pada negara atau masyarakat. Kehidupan perkawinan, alih-alih memberikan suatu kebahagian, malah menjadi kehidupan yang penuh penderitaan untuk seorang istri. Kewajiban istri tidak hanya melaksanakan kewajiban suami dan dirinya namun ia juga wajib untuk menunggu suaminya. Kewajiban suami, sebutlah untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga menjadi tanggung jawab istri, belum lagi kewajibannya sendiri untuk mengasuh dan membesarkan anak-anaknya. Beban mental disatu sisi, dan kewajiban menyediakan materi di sisi lain.<br />
<br />
Semuanya ini, singkat kata, ditoleransi dalam kasus yang melibatkan mahluk malang dan tidak dilindungi ini. Wanita dipukuli, dan dianggap sebagai properti suami. Ketika suami meninggal, jandanya dipaksa untuk menikah dengan kerabat suaminya atau dijual untuk mendapatkan uang. Kenyataanya, para suami sendiri juga menjual istrinya. Pangeran bangsa India seperti Panawas kehilangan istri mereka di meja judi dan untuk melawan hukum kepemilikan tanah, seorang Puteri terhormat seperti Drupadi, tidak dapat sedikitpun bersuara.<br />
<br />
Dalam hal pendidikan anak-anak, para ibu tidak diajak diskusi dan mereka tidak memiliki hak terhadap anak-anak mereka. Apabila ayah dan ibu berpisah, anak-anak diserahkan kepada ayah. Wanita tidak memiliki hak apapun terhadap rumah tangga. Kapanpun suami menghendaki, ia dapat melempar istrinya dari rumah dan hingga mesti terlunta-lunta tanpa tempat berteduh.<br />
<br />
III<br />
<br />
Kedatangan Rasulullah Saw. menghapuskan seluruh kebiadaban ini dengan satu sapuan. Beliau menyatakan bahwa Tuhan telah mempercayakan kepadanya tugas untuk menjaga hak-hak wanita.<br />
<br />
Beliau menyatakan dengan nama Allah bahwa sebagai manusia pria dan wanita adalah sama, dan pada saat mereka hidup bersama, sebagaimana laki-laki memiliki hak-hak tertentu terhadap wanita, demikian pula sebaliknya, wanita memiliki hak-hak tertentu terhadap laki-laki. Wanita dapat memiliki hak terhadap hartanya sebagaimana laki-laki. Seorang suami tidak memiliki hak untuk menggunakan harta istrinya, selama si istri, dengan kehendaknya sendiri, tidak memberi ijin. Untuk mengambil paksa hak miliknya ataupun dimana wanita malu untuk menunjukkan penolakannya, adalah salah. Apapun yang diberikan oleh suami dengan ikhlas, akan menjadi hak istri dan suami tidak boleh mengambilnya lagi. Ia juga berhak mewarisi harta orangtuanya sebagaimana saudara lelakinya. Namun dengan menimbang bahwa kewajiban menanggung keluarga adalah pada laki-laki, dan wanita dianggap hanya perlu menanggung dirinya sendiri, maka bagiannya adalah separuh dari bagian laki-laki, dari seluruh harta orang tua mereka yang meninggal.<br />
<br />
Sama halnya, seorang ibu juga berhak mewarisi harta dari anak laki-lakinya yang meninggal sebagaimana juga ayah anak laki-laki tersebut. Namun mengingat situasi yang berbeda2 dan tanggungjawab yang ia emban dalam kasus-kasus tertentu, bagiannya bisa sama bisa juga kurang dari bagian ayahnya. Apabila suaminya meninggal istri berhak mendapat warisan, baik ia memiliki atau tidak memiliki anak, karena ia dianggap tidak tergantung dengan hal lainnya.<br />
<br />
Pernikahannya (sudah dianggap lazim) adalah, tanpa ragu lagi, merupakan ikatan suci, dimana, setelah suami istri menikmati keintiman yang paling dalam, sehingga perpisahan suami istri adalah suatu hal yang sangat dibenci. Namun bagaimanapun, separah apapun perbedaan diantara duabelah pihak, dalam masalah agama, fisik, ekonomi, sosial ataupun mental, mereka haruslah memiliki komitmen kuat untuk mempertahankan keutuhan perkawinan mereka, dan tidak boleh menghancurkan hidup mereka dan menghancurkan tujuan keberadaan mereka.<br />
<br />
Apabila perbedaan ini muncul, dan suami dan istri sepakat bahwa mereka tidak dapat hidup bersama, mereka (telah diajarkan) dapat – dengan persetujuan bersama – mengakhiri kebersamaan. Namun apabila hanya suami yang memiliki pandangan ini dan istri tidak, dan mereka gagal untuk saling menyesuaikan diri satu sama lain, urusan ini haruslah di bantu oleh dua orang hakam, yang satu mewakili suami dan yang satu mewakili istri. Apabila hakam ini memutuskan bahwa kedua belah pihak harus berupaya untuk tetap hidup bersama, maka sebaiknya masing-masing pihak berusaha menyelesaikan masalah sesuai dengan rekomendasi hakam. Apabila kesepakatan tidak dapat dicapai, suami dapat menceraikan istri, namun dalam kasus ini, ia tidak memiliki hak untuk mengambil kembali apapun yang telah ia (sebelum bercerai) berikan kepada istrinya, termasuk seluruh mas kawin (mahar).<br />
<br />
Apabila di lain pihak istri yang menginginkan perpisahan dan bukan sang suami, istri harus mengajukan permohonan kepada hakim, dan apabila hakim telah yakin bahwa tidak ada motif buruk dari permohonan tersebut maka hakim dapat memutuskan perpisahan. Hanya pada kasus tertentu saja istri harus mengembalikan kepada suaminya, harta yang telah diberikan kepadanya, termasuk mahar/mas kawin. Apabila suami gagal untuk memenuhi kewajibannya dalam perkawinan, atau tidak mau berbicara lagi dengan istrinya atau ia meminta istrinya untuk pisah ranjang, ia tidak boleh melebihi batas waktu tertentu. Dalam waktu empat bulan setelah perlakuan tersebut ia harus menyatakan apakah akan mempertahankan perkawinannya atau menceraikan istrinya.<br />
<br />
Apabila suami menghentikan nafkah kepada istrinya atau meninggalkannya, atau tidak lagi mengurus istrinya, maka perkawinan tersebut dapat dibatalkan. (Tiga tahun telah ditetapkan sebagai batas meninggalkan istri oleh para hakim muslim). Istri kemudian bebas untuk menikah lagi.<br />
<br />
Suami harus bertanggungjawab terhadap pemeliharaan istri dan anak-anaknya. Ia hanya boleh menerapkan disiplin yang sewajarnya, namun apabila untuk mendisiplinkan ini harus memberikan hukuman, ia harus memiliki saksi yang cukup dan mengungkapkan kesalahan istrinya dan mendasarkan penilaiannya pada bukti-bukti. Hukuman tersebut tidak boleh meninggalkan cacat yang menetap.<br />
<br />
Seorang suami tidak “memiliki” istrinya sebagai properti. Ia tidak boleh menjualnya, atau memaksanya dalam pekerjaan rumah tangga. Istri berbagi segala hal dalam rumah tangga, dan perlakuan suami terhadap istri akan menunjukkan posisi dimana ia berada. Sebuah perlakuan yang lebih rendah daripada yang seharusnya dilakukan oleh seorang laki-laki dengan status suami adalah tidak benar.<br />
<br />
Pada saat suaminya meninggal, keluarganya tidak memiliki hak terhadap istri. Istri boleh bebas dan apabila ada kesempatan maka ia memiliki hak untuk menikah lagi. Tidak seorangpun boleh menghalanginya. Seorang janda juga tidak harus ditempatkan ditempat tertentu. Ia boleh tinggal di rumah suaminya selama empat bulan sepuluh hari sampai semua hak istri dan hak keluarganya telah selesai diurus.<br />
<br />
Setahun setelah kematian suaminya seorang janda, apapun yang terjadi padanya, adalah berhak untuk menggunakan rumah suaminya, sehingga ia dapat menggunakan apa yang tertinggal untuk kebutuhannya dan ia memiliki tempat tinggal.<br />
<br />
Apabila suami cekcok dengan istrinya maka suami yang harus meninggalkan rumah, dan tidak boleh meminta istrinya untuk keluar, karena rumah menjadi hak istri. Dalam hal pengurusan anak-anak, wanita memiliki hak dan kewajibannya. Ia harus dilibatkan.<br />
<br />
<br />
Dalam persoalan anak-anaknya, wanita tidak boleh diabaikan dalam hal apapun. Perihal menyusui, pengasuhan adalah tergantung pada pendapatnya. Apabila suami dan istri merasa tidak mungkin lagi untuk hidup bersama, dan menginginkan untuk berpisah, maka pengasuhan anak yang masih kecil harus diserahkan kepada sang ibu. Pada saat anak-anak dewasa, untuk tujuan pendidikan, anak boleh kembali kepada ayahnya. Selama anak-anak tinggal dengan ibunya, maka pemeliharaan harus disediakan oleh ayah. Ayah juga harus membayar waktu dan upaya yang dikeluarkan si ibu dalam mengurus anak-anaknya.<br />
<br />
Singkatnya, wanita memiliki status independen. Pahala spiritual juga terbuka untuknya. Ia juga dapat mencapai kemuliaan tertinggi dalam kehidupan akhirat, dan dalam kehidupan dunia ia dapat berperan serta dalam berbagai urusan kemasyarakatan. Dalam hal ini ia memiliki hak untuk diperlakukan sama dengan laki-laki.<br />
<br />
IV<br />
<br />
Inilah ajaran dari Rasulullah Saw. yang disebarkan pada saat standar perlakuan di seluruh dunia adalah kebalikannya. Melalui perintahnya, beliau membebaskan wanita dari perbudakan yang telah menjadi satu dengan kehidupan mereka selama ribuan tahun, dimana mereka dipaksa menerimanya di berbagai belahan dunia, belum lagi tekanan dari berbagai agama terhadap wanita. Seorang laki-laki dalam satu masa, menghapus seluruh rantai perbudakan ini! Membawa kebebasan bagi para ibu, dan beliau pada saat yang sama membebaskan anak-anak dari sentimen perbudakan dan menyemaikan dan memupuk ambisi dan harga diri yang tinggi.<br />
<br />
Namun demikian, dunia tidak menghargai nilai ajaran tersebut. Apa yang dianggap sebagai keuntungan diberi label sebagai tirani. Perceraian dan perpisahan dianggap sebagai masalah, warisan dianggap menghancurkan keluarga, independensi seorang wanita dianggap sebagai penghancuran kehidupan rumah tangga. Selama seribu tiga ratus tahun, hal tersebut terus dipraktikkan secara membabi buta, padahal apa yang disampaikan Rasulullah adalah untuk kebaikan umat manusia. Berlanjut dengan hujatan terhadap ajarannya yang menyatakan bahwa ajaran tersebut bertentangan dengan fitrah manusia. Lalu tiba satu masa dimana kalimat Tuhan (yang disampaikan melalui rasulnya) kemudian menjadi nyata. Orang-orang yang menganggap dirinya beradab, mulai mematuhi ajaran Rasulullah. Semua orang, kemudian mulai mengubah aturan mereka untuk menyesuaikan dengan ajaran Rasulullah.<br />
<br />
Undang-undang di Inggris, yang mempersyaratkan adanya perlakuan buruk dan sewenang-wenang, dan kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi pada salah satu pihak sebagai syarat perceraian, diubah pada tahun 1923. Perlakuan buruk sudah cukup memenuhi syarat perceraian pada undang-undang yang baru.<br />
<br />
Selandia Baru memutuskan, pada tahun 1912, bahwa bila seorang istri tidak waras selama tujuh tahun, perkawinannya dapat dibatalkan. Pada tahun 1925, lebih lanjut diatur bahwa apabila suami atau istri tidak dapat memenuhi kewajiban perkawinan mereka, maka mereka boleh bercerai atau berpisah. Apabila dalam waktu tiga tahun suami istri tidak memperdulikan satu sama lain, maka cerai dijatuhkan. Suatu peniruan yang bagus terhadap hukum Islam, tentunya, namun baru dibuat setelah 1.300 tahun penyerangan terhadap ajaran Islam.<br />
<br />
Di Negara bagian Australia, Queensland, ketidakwarasan selama lima tahun, dianggap cukup sebagai alasan untuk bercerai. Di Tasmania, sebuah undang-undang yang diberlakukan pada tahun 1919, yang mengatakan bahwa perlakuan buruk, meninggalkan selama empat tahun, kebiasaan mabuk, dan pengacuhan selama tiga tahun, masuk penjara, pemukulan, ketidak warasan, harus, baik salah satu maupun seluruhnya cukup menjadi alasan untuk bercerai. Di Victoria, undang-undang yang diberlakukan tahun 1923 menyatakan bahwa apabila seorang suami tidak mengurus istrinya selama tiga tahun, atau berlaku buruk, atau tidak memberi nafkah, menganiaya istrinya, maka perceraian dimungkinkan. Selanjutnya diatur bahwa apabila masuk penjara, pemukulan, perilaku buruk dari pihak istri, ketidakwarasan, perlakuan sewenang-wenang dan percekcokan terus menerus cukup menjadi alasan untuk perceraian atau perpisahan.<br />
<br />
Di bagian barat Australia, selain undang-undang yang mengatur hal tersebut diatas, pernikahan seorang wanita yang dalam keadaan mengandung juga dinyatakan tidak sah atau batal (Islam juga memiliki pandangan yang sama)<br />
<br />
Di Kuba, telah diputuskan pada tahun 1918 bahwa perilaku buruk, pemukulan, mencaci maki, berada dalam pemeriksaan polisi, kebiasaan mabuk, kebiasaan berjudi, tidak dapat memenuhi kewajiban, tidak menafkahi, penyakit menular atau kesepakatan bersama, dapat diterima sebagai syarat perceraian atau perpisahan.<br />
<br />
Italy menyatakan pada tahun 1919 bahwa wanita harus memilik hak atas hartanya. Ia dapat memberikannya sebagai sumbangan atau menjualnya apabila ia menghendaki. (hingga saat ini di Eropa, wanita tidak diakui sebagai pemilik dari hartanya sendiri)<br />
<br />
Di Mexico juga, kondisi sebagaimana diatas dianggap cukup sebagai syarat untuk bercerai. Disamping itu, kesepakatan bersama juga dianggap cukup. Hukum ini diberlakukan tahun 1917. Portugal memberlakukan tahun 1915, Norwegia 1909, Swedia 1920, dan Swiss pada tahun 1912 telah memberlakukan undang-undang yang mengijinkan perceraian dan perpisahan. Di Swedia, hukum mengharuskan ayah untuk menunjang kebutuhan hidup anaknya sampai dengan usia delapan belas tahun.<br />
<br />
Di Amerika walaupun undang-undang mengharuskan untuk menjaga hak ayah terhadap anaknya, namun pada praktiknya, hakim mulai memperhatikan faktor kelemahan dari pihak ibu, dan sekarang ayah wajib untuk menafkahi anaknya yang tinggal dengan ibunya. Tentu saja terdapat banyak kekurangan dalam hukum mereka. Walaupun hak laki-laki dijaga, namun wanita juga diijinkan untuk memiliki hak terhadap hartanya. Pada saat bersamaan, di banyak negara bagian, diatur apabila suami mengalami cacat tetap, maka istri harus menunjang kebutuhan hidup suami.<br />
<br />
Wanita sekarang memiliki hak untuk memilih, dan jalan telah terbuka dimana mereka dapat memberikan suara terhadap kepentingan nasional. Namun demikian, semua ini terjadi 1300 tahun setelah Rasulullah Saw. menyebarkan ajarannya. Banyak hal yang masih menunggu untuk terjadi. Di beberapa negara, wanita masih tetap tidak memiliki bagian dari warisan orang tua atau suaminya. Demikian juga dalam beberapa masalah lainnya, Islam terus memberikan pedoman kepada seluruh dunia, walaupun dunia belum mengakui hal tersebut. Dalam waktu yang tidak lama lagi, bagaimanapun juga, dunia akan menerima tuntunan dari Rasulullah saw mengenai hal ini, sebagaimana juga mengenai hal lainnya, hal mana Rasulullah telah memulainya atas nama kebebasan bagi wanita akan segera membuahkan hasil.<br />
<br />
Terjemah: Damayanti Natalia<br />
Sumber: <a href="http://www.alislam.org/library/books/Muhammad-the-liberator-of-women.html" rel="nofollow" target="_blank">http://www.alislam.org/library/books/Muhammad-the-liberator-of-women.html</a><br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-8557611283620774930.post-85305503394252388202013-06-12T17:28:00.001+07:002015-04-01T22:53:47.709+07:00Perjuangan Membangun Islam oleh Ahmadiyah<br />
Oleh: Ahmad Nata, Tasikmalaya<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<i>Yang dimaksud dengan kemenangan Islam ini ialah menaklukkan hati. Yaitu
menaklukkan dan meyakinkan setiap orang agar ia sadar bahwa ia mempunyai
Khaliq Sang Pencipta, yang telah menciptakan orang tersebut supaya
menyembah Dia Sang Pencipta.</i></blockquote>
<br />
Gonjang-ganjing Jemaah Ahmadiyah Indonesia sedang mencapai puncaknya akhir-akhir ini; berbarengan dengan usia organisasi damai ini yang sedang mencapai 105 tahun, juga bertepatan dengan 105 tahun Kebangkitan Nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jemaah Ahmadiyah berada hampir di 200 negara di dunia, termasuk sudah 88 tahun mereka berada di Indonesia. Di Bulan Mei pada tahun ini, jemaah Ahmadiyah di seluruh dunia mensyukuri 100 (27 Mei 1908 – 27 Mei 2013) tahun usia berdirinya Khilafat Akhir Zaman yang di emban oleh komunitas paling sabar ini. Didirikan oleh Hazrat Mirza Ghulam Ahmad yang mengaku sebagai Al-Masih Mau'ud-Imam Mahdi-Isa Al-Masih yang di janjikan, dinubuatkan oleh Nabi/Rasul yang paling mulia seantero dunia Nabi Besar Muhammad Rosulullah SAW di 1400 tahun silam.<br />
<br />
Di tanggal 26 Mei 1908 Hazrat Mirza Ghulam Ahmad wafat, lalu sehari kemudian, 27 Mei 1908 di teruskan oleh Khalifah ke satu Hazrat Hakim Nuruddin, lalu kedua, ketiga, keempat dan sekarang komunitas kerohanian ini di pimpin oleh Khalifah kelima Hazrat Masroor Ahmad. Komunikasi searah di lakukan oleh pemimpinnya melalui saluran televisi (MTA- Muslim Televisi Ahmadiyah) yang dapat di terima dengan jernih melalui teknologi murah antena parabola di seluruh permukaan bumi, tidak tanggung-tanggung 24 jam penuh tanpa iklan, mereka memancarkan siaran dengan menyewa 7 (tujuh) satelit di luar angkasa sana, siapapun dapat melihat perkembangan komunitas ini yang benar-benar memperlihatkan organisasi Islam yang sejuk, damai dan indah.<br />
<br />
Di seluruh dunia komunitas Ahmadiyah mencapai kurang lebih 200 juta orang; hampir sama dengan penduduk Indonesia. Negara yang paling banyak pengikut ini ada di daerah asal Bilal ra. yaitu di belahan benua Afrika, kemudian di benua Eropa, di antaranya negara Perancis, Inggris, Belanda, Italia, German; di benua Eropa ini orang-orang berbondong-bondong mulai melirik Islam yang Rahmatan lil alamin, di benua Amerika, juga kawasan Arab tidak ketinggalan, lalu di benua Asia yang paling banyak berada di India sendiri, kemudian Pakistan dan di Indonesia ada sekira 500 ribu.<br />
<br />
Dakwah Ahmadiyah di seluruh dunia adalah menyampaikan misi yang disyariatkan kepada Yang Mulia Nabi Besar Muhammad Rosulullah SAW, yaitu mencapai Kemenangan Islam di Akhir Zaman ini, lalu bagaimana Kemenangan Islam yang di syiarkan oleh Ahmadiyah itu? Syiar Kemenangan Islam itu bukanlah memenangkan dan merebut sebuah bangunan mesjid, sebidang tanah atau harta benda. Kemenangan ini bukan melalui sebuah pertempuran yang dimenangkan di laut, udara atau daratan. Kemenangan ini bukan melalui sebuah peperangan diatas hamparan gurun Mesopotamia atau pegunungan Afghanistan. Kemenangan ini bukan kemenangan melawan suatu kelompok tertentu. Bukan, sama sekali bukan! Yang dimaksud dengan kemenangan Islam ini ialah menaklukkan hati. Yaitu menaklukkan dan meyakinkan setiap orang agar ia sadar bahwa ia mempunyai Khaliq Sang Pencipta, yang telah menciptakan orang tersebut supaya menyembah Dia Sang Pencipta.<br />
<br />
Kemenangan ini ialah untuk melatih seseorang agar belajar tidak mementingkan diri sendiri, agar belajar bermurah hati dan berbudi luhur, dan melatih seseorang dengan cara-cara penuh dengan sifat maaf, penolong dan kasih sayang. Bagi Jemaah Ahmadiyah adalah suatu keberhasilan atau prestasi jika seseorang telah belajar berkorban demi kepentingan orang lain (donor darah, donor mata, dll), apabila seseorang telah merasa simpati kepada orang miskin, kepada orang yang tidak mampu dan kepada orang sakit, apabila seseorang telah belajar berkorban dan menolong orang lain siapapun di dunia ini. Apabila ia mempunyai hasrat, ia hanya berhasrat untuk memohon pengampunan dari Tuhannya. Inilah yang dimaksud dengan kemenangan Islam.<br />
<br />
Jemaah Ahmadiyah melakukan Jihad yang membawa pesan-pesan perdamaian. Jihad atau peperangan mereka dilancarkan untuk kebaikan generasi yang akan datang. Peperangan mereka dilancarkan untuk melawan ketamakkan dan sifat mementingkan diri sendiri. Peperangan mereka dilancarkan untuk melawan segala bentuk kekejaman, terorisme dan kebodohan. Peperangan mereka dilancarkan untuk melawan kemiskinan. Peperangan mereka semata-mata dilancarkan melawan philosophy perang itu sendiri, perang melawan hawa nafsu sendiri, dan peperangan ini dilancarkan untuk mencapai keunggulan perdamaian.<br />
Jadi, prinsip Ahmadiyah, adalah kemenangan Islam saat ini hanya akan dapat di capai bila di barengi kekuatan doa yang dapat menaklukkan hati manusia. Inilah senjata Ahmadiyah yang tidak akan pernah dapat ditangkis. Jihad mereka ialah satu-satunya jihad untuk menyebarkan pesan kecintaan dan kasih sayang, untuk menciptakan sebuah revolusi rohani sebagaimana yang di ajarkan dan dilakukan oleh Nabi Besar Muhammad Rasulullah SAW dan para sahabat beliau, melalui contoh-contoh teladan mereka. Mereka telah menjadi contoh hidup bagi ajaran Islam yang indah dan sangat menarik. Jika Islam berarti damai, dan jika Islam membawa pesan kecintaan bagi segenap umat manusia, maka Islam akan mampu memperlihatkan phenomena perdamaian dan kecintaan bagi seluruh dunia.<br />
<br />
Siapa tak kenal dengan Sir Muhammad Zafrulah khan? Seorang pejabat Pakistan, mantan Menteri Luar Negeri, Ketua Majlis Umum PBB, Ketua Mahkamah International yang dikenal oleh warga dunia, beliau adalah seorang Ahmadi. Suatu kali seseorang bertanya kepada Chaudhry Muhammad Zafrullah Khan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Chaudhry Sahib, Anda telah mendapatkan kesuksesan dalam hidup Anda dan mendapat begitu banyak Karunia dari Allah Ta'ala dalam hidup Anda. Dapatkah Anda mengatakan kepada saya, apa rahasia dibalik semua itu?". Tanpa ragu-ragu dan berpikir panjang beliau langsung memberikan jawaban, "Sebab selama hidup saya, saya taat kepada Khalifah."</blockquote>
<br />
Lalu siapa juga tak kenal, Prof DR. Abdus Salam, ahli fisika, orang Islam pertama di dunia yang meraih hadiah bergengsi peraih Nobel, beliau pun penganut Ahmadiyah yang mukhlis. Di Indonesia siapa tak kenal Olich Solichin juara tim badminton piala Thomas, beliau dari Tasikmalaya, latihannya di sebuah Gedung Balai pertemuan di perempatan Nagarawangi. Lalu Arif Rahman Hakim yang di kenal sebagai Pahlawan Ampera, dll, beliau-beliau ini orang Ahmadi.<br />
<br />
Berkali-kali komunitas rohaniah Ahmadiyah menerangkan bahwa, kitab suci komunitas Ahmadiyah bukanlah Tadzkirah, tetapi Al-Quranul Karim 30 juz, 114 surat, 6.666 ayat, itulah kitab pegangan yang paling utama mereka. Coba lihat Al-Quran yang di cetak oleh DEPAG , yang biasa di bagikan ketika umat Islam Indonesia pergi naik Haji, bacalah bagian bab "Terjemahan ke dalam bahasa Barat", di situ tertera tulisan "menggabungkan diri dengan Ahmadiyah yang salah satu kegiatannya menterjemahkan Al-Quran,…". Terjemahan Al Quran Suci dan tafsirnya di sebarkan ke berbagai bahasa di dunia ketika dikomandoi oleh Khalifatul Masih Ahmadiyah kedua yaitu Hazrat Bashirudin Mahmud Ahmad.<br />
<br />
Prof. Dr. Hamka, tidak asing lagi bagi masyarakat kita, seorang alim terkemuka, berpengaruh dan termasuk orang yang tidak setuju kepada Ahmadiyah. Namun demikian Prof. Dr. Hamka berkata dan menulis tentang Jasa Ahmadiyah seperti berikut:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Adapun Kaum Ahmadi (Ahmadiyah) dan Usahanya Menyebarkan Islam di benua Eropa dan Amerika, dengan dasar ajaran mereka, faedahnya bagi Islam ada juga. Mereka Menafsirkan Qur'an ke dalam bahasa-bahasanya yang hidup di Eropa. Padahal di zaman 100 tahun yang lalu masih merata kepercayaan tidak boleh menafsirkan Qur'an. Penafsiran Qur'an dari kedua golongan Ahmadiyah itu membangkitkan minat bagi golongan yang Menginginkan Kebangkitan Ajaran Muhammad kembali buat memperdalam selidiknya tentang Islam .." [<b>Pelajaran Agama Islam</b>, hal. 199, cetakan pertama 1956, Penerbit Bulan Bintang].</blockquote>
<br />
Dr. H Abdul Karim Amarullah alias Haji Rasul, ayahanda Dr. Hamka, salah satu ulama terkemuka di negara kita pada zamannya dan tidak sepaham dengan Mubaligh Ahmadiyah di Sumatera Barat tahun 1925/1926. Sekalipun tidak setuju Ahmadiyah namun beliau TIDAK SEGAN MEMUJI DAN MENGAKUI JASA DAN UPAYA Ahmadiyah meng-Islamkan kaum Keristen.<br />
<br />
Beliau mengatakan dalam sebuah bukunya [Al-Qaulush-Shahih hal. 149, Bukit Tinggi, 1926]:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Di atas nama Islam dan kaum Muslimin sedunia kita memuji sungguh kepada pergerakan Ghulam Ahmad tentang mereka banyak menarik kaum Nasrani (Keristen) masuk agama Islam di tanah Hindustan dan lain- lain tempat..". Dalam Almanak Muhammadiyah hal. 42 tahun 1347 Hijriah; "Mubaligh-mubaligh Ahmadiyah telah bermukim di Barat, sangat keras mengembangkan agama Islam dan meratakan pengajarannya, begitullah berangsur-angsur terus menerus yang datang pada kemudiannya, hingga di antara mubaligh itu ada yang menuju pusatnya kaum Keristen di tanah Roma, Italia dan hendak di-Islamkannya …".</blockquote>
<br />
H. Agus Salim dan H.O.S Cokroaminoto "Kongres Serikat Islam 26-29 januari 1928 di Jogjakarta memperingati hari S.I. 15 tahun. Sebagai dimaksudkan dahulu itu, diadakan juga Majelis Ulama itu, tetapi Muhammadiyah tidak mau turut duduk di Majelis itu sebenarnya Majelis S.I. adanya, jadi di luar organisasi ini, tidak mempunyai kekuasaan apa-apa. Di Kongres itu dibicarakan juga tafsir Qur'an yang sedang dikerjakan oleh Cokroaminoto. Dari penerbitan-penerbitan pertama, ternyatalah bahwa tafsir itu didasarkan atas Tafsir Ahmadiyah. Lantaran ini timbullah dalam kalangan sendiri perlawanan yang keras. Salim menerangkan, bahwa dari segala jenis tafsir Qur'an, yaitu dari kaum kuno, kaum Muktazilah, ahli sufi dan golongan modern (di antaranya Ahmadiyah, Wahabi baru, dan kaum Theosofi), Tafsir Ahmadiyah-lah yang paling baik untuk memberi kepuasan kepada pemuda-pemuda Indonesia yang terpelajar". [Mr. A.K. Pringgodigdo, <i>Sejarah Pergerakkan-pergerakan Rakyat Indonesia</i>, 1946, cetakan kelima, halaman 47, Penerbit Pustaka Rakyat]<br />
<br />
Prof. Dr. Hasbullah Bakry; Seorang penulis terkenal, Ulama dan Guru Besar Hukum Islam dan Perbandingan Agama mengatakan:<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Akhirulkalam kami berpendapat Ghulam Ahmad adalah ulama besar, seperti ulama besar lainnya sedangkan pengikutnya adalah umat Islam tanpa perlu diragukan Islamnya, dan salah besar mereka yang menganggap kafir. Semoga Allah SWT. menguatkan selanjutnya pendapat kami ini dengan menggerakkan para ulama lainnya dalam membelanya, amin".[<b>Pedoman Islam di Indonesia</b>, hal. 441, cetakan ke lima 1990, Penerbit Universitas Indonesia, Press).</blockquote>
<br />
Ir. Soekarno (Presiden RI Pertama) menulis:<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Ahmadiyah adalah besar pengaruhnya, juga di luar India. Ia bercabang di mana-mana, ia menyebarkan banyak perpustakaannya ke mana-mana. sampai di Eropa dan Amerika orang baca ia punya buku- buku, sampai di sana ia sebarkan punya propagandis-propagandis. Corak ia punya Sistem adalah memprogandakan Islam dengan cara apologetis, yakni mempropagandakan Islam dengan mempertahankan Islam itu terhadap serangan-serangan dunia Nasrani; mempropagandakan Islam dengan membuktikan kebenaran Islam di hadapan kritikannya dunia Nasrani, ya ... Ahmadiyah adalah salah satu faktor penting di dalam pembaharuan pengertian Islam di India, dan satu faktor penting pula di dalam mempropagandakan Islam di benua Eropa khususnya, di kalangan kaum intelektuil seluruh dunia umumnya." [<b>Di bawah Bendera Revolusi</b> hal. 388, 398, cetakan keempat, jilid pertama]</blockquote>
<br />
Dan sekarang di tahun 2008, Televisi MTA menayangkan 3 orang negro dari belahan benua Afrika mengumandangkan dengan penuh kedamaian " <i>La Ilaha Ilallah, Muhamadun Rasulullah" </i>" La Ilaha Ilallah, Muhamadun Rasulullah" " La Ilaha Ilallah, Muhamadun Rasulullah"<br />
<br />
Di seluruh belahan dunia, di manapun orang-orang Ahmadiyah berada berkeyakinan dengan kuat , Tiada Tuhan selain Allah, dan yang tak dapat di tawar lagi Muhammad adalah RosulNya.<br />
<br />
Note:<br />
Tulisan ini ditulis oleh Ahmad Nata pada tahun 2008<br />
sehingga ada data-data, khususnya tanggal yang kami ubah.<br />
<br />Jusmanhttp://www.blogger.com/profile/07155933794313781819noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-8557611283620774930.post-16016395823899722332013-05-28T09:43:00.000+07:002015-02-19T11:19:42.885+07:00Tinjauan 100 tahun ke-Khalifah-an AhmadiyahOleh<b> Monsura A. Sirajee</b>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;">
<img alt="Khilafah Ahmadiyah" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7bYCjb_WXboAWYZNJ36MaoCcVk4-YMpRgpqfUyBUnXNlPMU_5suvqmqNU8PM9WNBJslR1Y-6pOAEDjYH24_8YAZOxFcOwXm8A1spEKuvMABKxMrnJhhpyxh93jEvG2gRqd7wIq-M6rPE/s200/sitara-e-ahmadiyya.jpg" height="200" title="" width="194" /></div>
</div>
Dalam sebuah pidato yang disampaikan oleh Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad pada tahun 1921, beliau menyatakan: <i>"Al-Masihil Mau'ud telah menaburkan benih. Benih yang diberkahi tersebut telah ditakdirkan untuk menjadi sebuah pohon besar yang sarat dengan buah-buah yang berlimpah. Ingatlah bahwa kemajuan masa depan akan tergantung pada khilafat</i>." Dan faktanya sekarang Jamaah <b>Ahmadiyah</b> telah merayakan Jubilee Khilafat, buah dari lembaga ini begitu nyata dan melimpah. Jamaah <b>Ahmadiyah</b> telah diberkati dengan bimbingan di bawah kepemimpinan lima khalifah yang beberkat, yang masing-masing telah berhasil berkhidmat berdasarkan kebutuhan waktu. Persatuan, struktur organisasi, keamanan, meningkatnya persaudaraan dan kepastian, masing-masing adalah hasil dari lembaga yang diberkati ini.
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>Detik-detik Menentukan </b><br />
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
27 Mei pagi 1908, segera setelah wafatnya Al-Masihil Mau'ud Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad pada tanggal 26 mei, telah melahirkan era baru bagi Ahmadiyah. Di detik-detik menentukan dalam sejarah, Jamaah yang masih seumur jagung diliputi kekhawatiran akan masa depan Ahmadiyah. Meskipun banyak orang yang yakin bahwa kewafatan Hadhrat Ahmad akan merupakan tanda kematian Ahmadiyah. Tetapi dengan berkat dan rahmat Allah taala, sebagaimana Islam dilindungi oleh Khalifatur-Rasyidin sepeninggal Rasulullah saw, Allah taala juga memberikan berkat yang sama bagi Ahmadiyah dalam bentuk Khilafat Ahmadiyah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Hadhrat Hakim Nuruddin" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbUz4KM5Dj5_fb3fwMAths-e0ToCE4egfzkOHNwpxijok_99my4zZ8IaMjBk-CaF3bQ7N_SPprxHvc1RMHmV0TjtIBk2By6NmgUaK1Sfpx_GpR8FZu65e7DluiP0boU0-zKWvpYK1FrC8/s200/Hadhrat+Alhaj+Hakim+Nuruddin.jpg" height="200" title="Hazrat Al-Haj Maulana Hakeem Nuruddin" width="170" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Seperti Abu Bakar r.a<br />
Hadhrat Hakeem Nuruddin,<br />
Khalifatul Masih I ditakdirkan<br />
untuk membentuk persatuan<br />
yang sangat diperlukan <br />
bagi jamaah yang masih rentan.</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Seperti Abu Bakar ra, Hadhrat Hakeem Nuruddin, Khalifatul Masih awwal ditakdirkan untuk membentuk persatuan yang sangat diperlukan bagi jamaah yang masih rentan. Semangat yang ada pada waktu itu adalah kebutuhan akan seorang pemimpin yang bisa memberikan rasa solidaritas, dan menurut Muhammad Zafrullah Khan, karunia Allah telah diberikan pada Hadhrat Nuruddin untuk melakukan perannya dengan baik. Pada saat kewafatanya, pada bulan Maret 1914, Ahmadiyah telah sepenuhnya terjaga dari gangguan dan disintegrasi. <b>Hadhrat Nuruddin </b>telah meletakkan perhatian khusus pada pendidikan dan tabligh pesan-pesan Masih Mau'ud melalui pena (tulisan). Semasa hidup Mirza Ghulam Ahmad, telah diputuskan bahwa hal yang terpenting dari generasi baru ulama Islam yang akan menggantikan yang lama adalah melanjutkan penyebaran Islam. Karena itu Khalifatul Masih I mendirikan departemen ta'lim khusus, Dan pada 1 maret 1909 diletakkan batu pertama bagi Madrasah Ahmadiyah. Meskipun kekhalifahan beliau relatif singkat, pencapaian pekerjaan-pekerjaan Hadhrat Nuruddin belum pernah terjadi sebelumnya. Ahmadiyah berani menghadapi 'tantangan' yang dilemparkan oleh beberapa anggota Ahmadiyah yang terkemuka dan terus maju ke depan setelah keberhasilan di bawah bimbingan dan pembinaan dari khalifah pertama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>Khalifah II: Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad </b><br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad, Reformer yang dijanjikan menghadapi penentangan yang bahkan lebih gencar dari Khalifah pertama, dan hanya beberapa hari sebelum berlalunya Khalifah Pertama, Mahmud Ahmad merasakan bahaya perpecahan. Banyak yang mengutuk lembaga khilafat. Ketika beliau terpilih beberapa orang menuduh bahwa pemilihan adalah hasil dari manuver manusia dan manipulasi. Meskipun menghadapi beberapa kendala awal, di bawah kepemimpinan dinamis Khalifah, Jamaah Ahmadiyah berkembang dengan pesat. 52 tahun kekhalifahan beliau penuh dengan prestasi yang luar biasa, suatu tanda yang menunjukkan pertolongan Allah. Ahmadiyah telah bersatu di bahwa Khalifah Pertama dan sekarang waktunya untuk berkembang, pada saat yang sama juga mengatur departemen internal. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Segera setelah menjadi khalifah beliau mengumumkan bahwa tugas pertamanya adalah tabligh Islam. Salah satu prestasi yang terbesar adalah terjemahan Kitab Suci Alquran. Selama kekhlifahan beliau Alquran diterjemahkan ke beberapa bahasa yang berbeda, dengan konsep universalitas Islam - agama untuk semua umat manusia - dalam pikirannya, beliau berkeinginan untuk memperluas aksesibilitas Alquran, sehingga mereka yang tidak tahu bahasa Arab bisa memahami kemuliaan dan kebijaksanaan dari Kitab Ilahi dalam bahasa mereka masing-masing. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sangat luar biasa, pencapaian prestasi yang menakjubkan ini hanya merupakan puncak gunung es bagi Ahmadiyah. Lebih dari 30 masjid dibangun hanya di Timur dan Afrika barat saja. Lebih banyak lagi dibangun di tempat-tempat seperti Washington DC, Hamburg, Frankfurt, Zurich, Den Haag, London, Denmark dan Swedia selama kekhalifahan beliau. 57 perguruan tinggi dan sekolah dijalankan dengan sukses di berbagai negara dan 112 surat kabar dan majalah diterbitkan dalam berbagai bahasa dunia. Salah satu surat kabar tersebut adalah Al Fazl, yang dengan cepat berjalan dari mingguan ke tiga mingguan dan akhirnya menjadi surat kabar harian. Sebagai hasil dari kontributor saudara-saudari ahmadi yang begitu banyak dan dibawah bimbingan editor mereka, Hadhrat Mushlih Mau'ud, delapan halaman setiap hari telah menjadi sarana untuk pendidikan akhlak masyarakat, perkembangan Islam dan pelestarian sejarah jemaat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain upaya penyebaran Islam, Khalifah II juga mengatur perbaikan internal yang besar dengan struktur organisasi jemaat. Untuk mengkonsolidasikan dan mengatur jemaat, beliau mendirikan Anjuman pusat dan daerah yang diatur sedemikian rupa untuk membuat mereka mampu memikul tugas dan tanggung jawab jamaah. Organisasi seperti Khuddamul Ahmadiyah (organisasi laki-laki umur 15-40 tahun), Anshorulah (Laki-laki umur 40 tahun keatas) dan Lajnah Ima-ullah (Badan Perempuan Ahmadiyah) didirikan sehingga tarbiyat dapat diberikan berdasarkan badan-badan. Karena semangat yang membara dari jamaah, banyak hal yang dicapai dan lembaga khilafat berjaya.<br />
<br /></div>
<table border="0" style="width: 500px;">
<tbody>
<tr>
<td style="text-align: center;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCXnGMGNZsx-mY1-nheR9NzLrIVaAmZyPdskuV8wlN92sD5s7cC2JFY3DIxV-kVF1ZAI3R7aSPG_Q5cqo92GuO-VLdbBcPOfiUm7SCZfWHmMpzExR6L-0-7Qq0oTOnv7C7OTcDtwbRZDE/s1600/Mirza+Basyiruddin+Mahmud+Ahmad.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCXnGMGNZsx-mY1-nheR9NzLrIVaAmZyPdskuV8wlN92sD5s7cC2JFY3DIxV-kVF1ZAI3R7aSPG_Q5cqo92GuO-VLdbBcPOfiUm7SCZfWHmMpzExR6L-0-7Qq0oTOnv7C7OTcDtwbRZDE/s320/Mirza+Basyiruddin+Mahmud+Ahmad.jpg" height="320" width="198" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Seperti Khalifah Pertama, <br />
Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmud<br />
Ahmad, menghadapi oposisi bahkan lebih dan lebih dari sebelumnya<br />
Khalifah Kedua merasakan <br />
bahaya perpecahan.</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr>
</tbody></table>
</td>
<td style="text-align: center;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbs-dp4BscxwDYfbE12rmkEADEE6jLDlAWUV90QVWkc-tdPjIVOzdwKnm3TC3Pcf49LVST7pRJx0vyUZnUrQW2t552p5gSrhLNwG26IRvc5a7Hzj9O6pp6KLsbpuXq4c3jWXNgTcfbciY/s1600/Mirza+Nasir+Ahmad.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbs-dp4BscxwDYfbE12rmkEADEE6jLDlAWUV90QVWkc-tdPjIVOzdwKnm3TC3Pcf49LVST7pRJx0vyUZnUrQW2t552p5gSrhLNwG26IRvc5a7Hzj9O6pp6KLsbpuXq4c3jWXNgTcfbciY/s320/Mirza+Nasir+Ahmad.jpg" height="320" width="210" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dengan karunia Allah, kekuatan jamaah di bawah kepemimpinan Hadhrat Mirza Nasir Ahmad Khalifatul Masih III meningkat. <br />
Di Afrika Barat, beliau mendirikan <br />
sejumlah sekolah dan rumah sakit<br />
di bawah sebuah program bernama<br />
Skema Nusrat Jehan</td></tr>
</tbody></table>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Khalifah III: Hadhrat Mirza Nasir Ahmad </b><br />
<b><br /></b>
Dengan berlalunya Khalifah ke II Ahmadiyah telah bergerak melewati setiap ancaman perpecahan dalam Ahmadiyah. Keseragaman dan organisasi telah menjadi fokus utama dari khalifah pertama dan kedua. Sekarang Ahmadiyah memiliki tantangan yang berbeda: 'lautan' saudara muslim yang belum memiliki pemimpin yang terbimbing berupa lembaga khilafat. Dengan karunia Allah, kekuatan Ahmadiyah di bawah kepemimpinan Hafiz Mirza Nasir Ahmad, Khalifatul Masih III tetap bertahan. Dalam tahun-tahun pertama masa jabatan beliau, Khalifah III mampu memperkenalkan beberapa proyek baru termasuk Waqf Arzi, yang diciptakan untuk menggalakkan kegiatan belajar dan mengajar Alquran serta menanamkan pengetahuan agama untuk anggota lokal Ahmadiyah. Selanjutnya pada tahun 1965 Khalifatul Masih III mendirikan Yayasan Fazli Umar untuk mengenang Khalifatul Masih II. Tujuan utama lembaga ini adalah bantuan dalam pekerjaan penelitian, upaya pertablighan, pendidikan dan kesejahteraan ekonomi. Selama waktu ini, seruan yang dibuat Mirza Nasir Ahmad adalah mengumpulkan 2,5 juta rupee sebagai modal yayasan. Para anggota Ahmadiyah berpartisipasi dalam upaya ini dengan antusias dan akhirnya terkumpul biaya sampai 5,2 juta rupee pada tahun 1970. Pengikut Ahmadiyah sekali lagi menampilkan pengabdian setia ketika Khalifatul Masih III mengumumkan skema untuk pengembangan aktifitas Gerakan Afrika Barat melalui pembentukan sejumlah sekolah dan rumah sakit. Skema baru tersebut bernama Skema Nusrat Jehan (nama istri Masih Mau'ud) dan Khalifah menghimbau kepada anggota Ahmadiyah untuk mengumpulkan 100.000 poundsterling selama periode tiga tahun. Beliau juga menghimbau para guru Ahmadi dan dokter untuk menjadi sukarelawan untuk pengkhidmatan di negara-negara Afrika. Sekali lagi respon anggota Ahmadiyah dalam memberikan pengorbanan harta serta menjadi relawan sangat mengejutkan. Sekolah dan rumah sakit didirikan di Nigeria, Ghana, Liberia, Gambia dan Sierra Leone. Upaya gerakan ini tidak hanya memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan di daerah terpencil yang sama sekali tanpa ada fasilitas tersebut, tetapi yang lebih penting adalah kontak personal para dokter ahmadi dan pekerja lain dengan penduduk setempat telah terjalin ikatan yang kuat dari persaudaran internasional. Altruistik alami anggota Ahmadiyah dan dedikasi untuk semua skema adalah bukti luar biasa kekuatan Ahmadiyah- kekuatan yang telah dan masih sangat penting untuk menghadapi tantangan yang dihadapi Ahmadiyah dari Muslim radikal mainstream.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Tidak diragukan lagi, prestasi emas Hadhrat Mirza Nasir Ahmad adalah bimbingan yang beliau berikan kepada jamaah ketika Pakistan menyatakan Jemaat Ahmadiyah sebagai "Non Muslim minoritas". Setelah beberapa kekerasan anti Ahmadiyah terjadi di seluruh negeri, Perdana Menteri Pakista Bhutto dengan mengambil langkah politik yang menguntungkan, ia secara paksa menyatakan Ahmadiyah sebagai minoritas melalui legislasi. Selama itu, bahkan para pemilik toko diminta untuk tidak menjual persediaan-persediaan yang sangat diperlukan kepada para Ahmadi, dan sebagai akibatnya, para anggota jemaat tidak diberi kebutuhan dasar seperti makanan dan minuman. Pada tahun 1974 Ahmadiyah menghadapi gelombang penentangan kedua dari Anti Ahmadiyah. Selama periode ini rumah-rumah Ahmadi banyak yang dijarah dan dibakar, para anggota diboikot dan senjumlah anggota Ahmadiyah dibunuh. Namun demikian, Khalifah Nasir Ahmad meyakinkan para pengikut Ahmadiyah berulang-ulang bahwa penentangan ini hanya akan memperkuat keimanan mereka sebagaimana Rasulullah saw tercinta dan para pengikut beliau yang benar diuji dengan cara yang sama. Dengan karunia Allah taala jamaah dibawah kekhalifahan Hadhrat Mirza Nasir Ahmad, Khalifatul Masih III memenuhi semua tantangan yang berat ini dengan tabah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Khalifah IV: Mirza Tahir Ahmad</b><br />
<b><br /></b>
Gerakan Ahmadiyah dalam Islam terus menunjukkan kemajuan yang cepat dibawah kepemimpinan dan bimbingan Khalifah keempat, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad, yang terpilih pada tahun 1982. Ahmadiyah benar-benar tumbuh secara eksponensial selama kekhalifahan beliau. Lebih dari 5.200 masjid dibangun di seluruh dunia termasuk di negara-negara seperti Guatemala, Indonesia, Mauritius, Jerman, Trinidad dan Kepulauan Fiji, sebagai hasilnya Jemaat Ahmadiyah telah didirikan di 189 negara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada 3 April 1987 Mirza Tahir Ahmad mengusulkan kepada para anggota Ahmadi untuk mendedikasikan anak-anak mereka guna kepentingan Islam sebelum mereka lahir. Para anggota Ahmadi antusias menerima inisiatif ini sejak pertamanya. Pada tahun 2000, 20.515 anak telah terdaftar ke dalam proyek ini dan jumlahnya meningkat dari hari ke hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika mantan diktator terkenal dari Pakistan, Jendral Zia-ul Haq melarang penerbitan banyak buku, majalah dan surat kabar jemaat, Hahdrat Mirza Tahir Ahmad meluncurkan Televisi Muslim pertama, Muslim Television Ahmadiyya (MTA) pada 21 Agustus 1992 dari London. MTA telah ditonton oleh jutaan orang di lima benua dan begitu leluasa untuk mengatakan bahwa tidak ada pemimpin dunia yang khutbahnya ditonton dengan penuh kerinduan dan secara regular oleh para pengikutnya yang setia. Adalah penting untuk dicatat bahwa khutbah jumat setiap minggu diterjemahkan secara bersamaan ke dalam enam bahasa. Setahun setelah berdirinya MTA, Baiat Internasional pertama disiarkan dan sekarang diselenggarakan setiap tahun selama Jalsah Salanah Inggris pada bulan Juli. Acara ini disaksikan oleh jutaan anggota di seluruh dunia. Melalui MTA, suara Ahmadiyah mencapai penjuru dunia karena karena rahmat dan karunia Allah taala.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun yang sama MTA didirikan, Jemaat Ahmadiyah mendirikan organisasi sosial yang disebut Humanity First, yang merupakan organisasi kemanusiaan yang memberikan bantuan kepada semua orang tanpa memandang ras, agama atau politik. Apa yang khusus dari Humanity First adalah sebuah organisasi sukarela yang bergerak di bidang bantuan bencana dan pengembangan masyarakat. Tidak satu pun relawan mereka menerima kompensasi moneter untuk berjam-jam kerja dan pengeluaran pribadi mereka. Namun organisasi ini telah efektif merespon banyak bencana termasuk gempa bumi 1999 di Turki, Badai Katrina dan Rita, Tsunami Asia, Monsoon Bangladesh, Gempa Pakistan dan banyak lagi. Inilah kekuatan unik yang memungkinkan Humanity First untuk mengarahkan lebih dari 93% dari seluruh dana yang dihimpun untuk proyek-proyek kemanusiaan yang mereka kerjakan. Dengan menciptakan sebuah organisasi yang berfokus pada kebutuhan daripada kebangsaan, kemauan baik dan persaudaraan dikembangkan antara pemberi bantuan serta penerima bantuan, sehingga bisa menghilangkan setiap keberatan atau prasangka dari masing-masing pihak yang memungkinkan. Oleh karena itu Jamaah Ahmadiyah satu langkah lebih maju di jalan kebenaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menghadapi semangat baru yang makin tinggi di dalam tubuh Ahmadiyah, pemerintah dan ulama Islam di Pakistan mengadakan gelombang penentangan lain, berupa pembatasan dan penganiayaan. Kekhalifahan Mirza Tahir Ahmad menghadapi tingkat baru penentangan baik skala nasional maupun internasional dan diskriminasi, sampai beliau terpaksa harus mengungsi dari pakistan. Meskipun menghadapi segala halangan ini, gerakan Jemaat Ahmadiyah dalam Islam terus menunjukkan kemajuan signifikan di bidang tabligh, terjemahan Alquran, penerbitan literatur Islam dan semangat spiritual yang meningkat diantara para anggota Ahmadiyah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<table border="0" style="width: 500px;"> <tbody>
<tr>
<td><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicYOHiJj0I_T42n3OZYaFZ9p_Wi1kDWm78gs2bK71URkVM-8sR2C1VxslrBAA675AgCJHlIi_fBt9kTPcO0XjG8zkgc0ENnbdFsVeF8eKr1i_pkGFJoC-2JIrR7JLFG6ebEupf2PqpU1s/s1600/Mirza+TAhir+Ahmad.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicYOHiJj0I_T42n3OZYaFZ9p_Wi1kDWm78gs2bK71URkVM-8sR2C1VxslrBAA675AgCJHlIi_fBt9kTPcO0XjG8zkgc0ENnbdFsVeF8eKr1i_pkGFJoC-2JIrR7JLFG6ebEupf2PqpU1s/s320/Mirza+TAhir+Ahmad.jpg" height="320" width="215" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jamaah Muslim Ahmadiyah<br />
terus mendapatkan kemajan pesat<br />
dibawah kepemimpinan dan bimbingan<br />
Khalifah ke IV, Hahdrat Mirza TAhir Ahmad</td></tr>
</tbody></table>
</td>
<td><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9xV4zzEtkW3IFkn-Se2uk7Mc_uABGQq5mGTziLVMfWRLvEbY9HZNy8M74MjHSKB3ujw8gQXSRiwqzO4jGuD5ZPNK2OizG_DcUqwMqeLnulEiT0mUwoXu5GoEd87IasCJuAhj_oE6Y1C8/s1600/Mirza+Masroor+Ahmad.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9xV4zzEtkW3IFkn-Se2uk7Mc_uABGQq5mGTziLVMfWRLvEbY9HZNy8M74MjHSKB3ujw8gQXSRiwqzO4jGuD5ZPNK2OizG_DcUqwMqeLnulEiT0mUwoXu5GoEd87IasCJuAhj_oE6Y1C8/s320/Mirza+Masroor+Ahmad.jpg" height="320" width="215" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pada tanggal 22 April 2003,<br />
dengan terpilihnya khalifah ke V,<br />
Hahdrat Mirza Masroor Ahmad<br />
Ahmadiyah memulai era baru dalam Islam</td></tr>
</tbody></table>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />
<b>Khalifah V: Mirza Masroor Ahmad </b><br />
<b><br /></b>
Seperti disebutkan sebelumnya, ada banyak kesamaan antara generasi pertama umat Islam dan Ahmadi Muslim. Keduanya telah (dan masih) dianiaya tanpa henti, keduanya memiliki pemimpin yang terpaksa meninggalkan tanah air mereka dan yang paling penting keduanya sangat berkembang dibawah bimbingan lembaga khilafat. Apa yang berbeda adalah ketika pada tahun 2003 Allah tetap memberkati Ahmadiyah dengan institusi Khilafah setelah khalifah keempat. Muslim awal terpaksa kehilangan pembentukan khilafah setelah khalifah keempat, karena mereka mengundang ketidaksenangan Allah. Tidak seperti sebelumnya, pada tanggal 22 April 2003 dengan terpilihnya khalifatul masih V atba Jamaah Muslim Ahmadiyah telah memulai era baru dalam Islam, yang telah membedakan Ahmadiyah dari semua agama lain. Hanya dalam lima tahun masa kekhalifahan, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad telah mencapai banyak hal. Beliau telah memberikan penekanan yang besar pada pembacaan Alquran, karena Alquran adalah pembimbing terbesar Ahmadiyah, sehingga umat Islam bisa sekali lagi meningkatkan standar keimanan dari pendahulu kita. Khalifah juga memberikan bimbingan kepada jamaah dengan kebijaksanaan dan kesabaran saat skeptisisme global yang besar dan permusuhan terhadap Islam. Allah telah menganugerahkan kepada para hambanya dengan memungkinkan mereka untuk berpartisipasi dalam lembaga khilafat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Filsuf Yunani Aristoteles pernah berkata, "Jika anda ingin mengerti sesuatu, amatilah awal perkembangannya." Memang begitu halnya, kita merayakan Yubilium Khilafat, apakah yang lebih baik untuk memuliakan lembaga yang diberkati ini daripada merefleksikan sejarah emas dan progressive Ahmadiyah? banyak hal yang telah dicapai dalam 100 tahun khilafat - saking banyaknya sulit untuk memilih dan memilah skema atau kejadian yang layak disebutkan. Tentu saja semua pantas dan itulah mengapa penting untuk diingat bahwa institusi Khilafah bukanlah suatu bantuan jangka pendek melainkan berkah jangka panjang dengan karunia yang berlipat ganda. Setiap perayaan Hari Khilafah adalah hari bagi anggota ahmadi untuk memuji Allah atas apa yang telah dikaruniakan-Nya kepada kita. Semoga Allah menganugerahkan kepada kita kekuatan untuk terus berpegang pada tali Allah, sehingga pohon Khilafat yang menjulang yang terus berlimpah dengan buah-buahnya, insyallah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
"Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dari antara kamu dan berbuat amal shaleh, bahwa Dia pasti akan menjadikan mereka itu khalifah di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan khalifah orang-orang yang sebelum mereka ; dan Dia akan meneguhkan bagi mereka agama mereka, yang telah Dia ridhai bagi mereka ; dan niscaya Dia akan menggantikan mereka sesudah ketakutan mereka dengan keamanan. Mereka akan menyembah Aku, dan mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu dengan Aku. Dan barangsiapa ingkar sesudah itu, mereka itulah orang-orang yang durhaka. (An-Nuur:56)</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terjemah: Khaeruddin Ahmad Jusmansyah</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: <a href="http://www.muslimsunrise.com/dmddocuments/2008_iss_2.pdf" rel="nofollow" target="_blank">muslimsunrise.com</a><br />
<br /></div>
Jusmanhttp://www.blogger.com/profile/07155933794313781819noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-8557611283620774930.post-14236499484546309582013-03-22T10:00:00.000+07:002015-04-01T21:54:38.435+07:00Bagaimana Cara Mengetahui Adanya TuhanSayed Hameedullah Nusrat Pasha<br />
Rabwah, Pakistan<br />
<br />
Para utusan Tuhan telah menegaskan keyakinan mereka kepada Tuhan. Begitu juga dengan orang-orang suci. Orang-orang beriman awam pun tampaknya juga cukup yakin tentang kayakinan mereka. Disisi lain dari kalangan agnostik mereka mengakui dengan terus terang bahwa mereka tidak tahu apakah Tuhan itu ada atau tidak, sementara orang-orang ateis sama sekali menyangkal keberadaan Tuhan. Jadi ada semua spektrum dari orang-orang yang mewakili berbagai tingkat iman dan kepastian mengenai eksistensi Tuhan. Relevansi masalah kepastian yang berkaitan dengan Tuhan ini adalah pada kenyataan bahwa tingkat kepastian tersebut berpengaruh besar, baik terhadap standar ibadah kita maupun perilaku kita dalam cara yang sangat mendalam.<br />
<br />
Kepastian mengenai entitas apapun, baik itu wujud Tuhan maupun keberadaan suatu benda, dimulai dari tingkat deduksi logis. Tingkat berikutnya adalah persepsi langsung. Selanjutnya tingkat yang lebih jauh yaitu tingkat keterlibatan personal secara komplit.<br />
<br />
<h3>
Ilmul-Yaqiin</h3>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiX4jPOiyM8imNajJKRyTpVAomE34ZB8QNLb1ILcPnuMpZffYrazgDf94RpSgaI7KHbAsHclBeBXRWvd8rFj_yU10OOUOnHEw7KtjEsgBYE-TWIWb8yAC7OojKYOdqnvhHFqsGVy9dV7Ic/s1600/eksistensi+tuhan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Apakah Tuhan ada" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiX4jPOiyM8imNajJKRyTpVAomE34ZB8QNLb1ILcPnuMpZffYrazgDf94RpSgaI7KHbAsHclBeBXRWvd8rFj_yU10OOUOnHEw7KtjEsgBYE-TWIWb8yAC7OojKYOdqnvhHFqsGVy9dV7Ic/s1600/eksistensi+tuhan.jpg" title="Apakah Tuhan Ada" /></a></div>
Keberadaan TuhanPikiran manusia dibekali dengan fakultas (kemampuan) untuk menarik kesimpulan logis dengan menerapkan rasionalitas terhadap informasi yang tersedia dan fakta yang pasti. Dengan kemampuan ini, pikiran manusia dapat menarik kesimpulan yang logis yang dapat diterima. Sebuah peribahasa umum yang berbunyi 'dimana ada asap disana ada api', merangkum semua pemikiran ini. Pengetahuan tentang eksistensi, bentuk dan sifat dari api yang sudah ada dalam diri seseorang, akan menjadikannya mampu untuk menyimpulkan bahwa adanya api tersebut karena telah melihat ciri atau tandanya - asap adalah salah satunya. Kesaksian adanya asap akan mengarahkan setiap pikiran rasional untuk menyimpulkan adanya api, karena pengetahuan umum; 'dimana ada asap disitu ada api'. Mereka yang yang mengetahui api menghasilkan asap akan membuat kesimpulan akan adanya api ketika ia melihat asap. Oleh karena itu prasyarat untuk tingkat kepastian ini adalah 'ilmu/pengetahuan'. Istilah Bahasa Arab untuk 'ilmu' adalah 'ilm dan Bahasa Arab untuk 'kepastian' adalah 'yaqiin'. Dengan demikian istilah Arab yang digunakan oleh Al-Qur'an untuk kepastian yang berdasarkan pengetahuan adalah 'ilmul-yaqiin.<br />
<br />
Kita baca dalam Al-Qur'an "Sekali-kali tidak! Jika kamu mengetahui hakikat itu dengan ilmu yakin.(102:5). Pada tingkat ilmul-yaqiin, orang beriman dan para pencari Tuhan yakin kepada Tuhan bukan karena merasakan langsung wujud-Nya, namun berdasarkan deduksi dari fakta-fakta yang terletak dalam batas-batas pengetahuannya. Pada dasarnya ia percaya pada hal ghaib yang dalam istilahnya adalah 'imaan bil Ghaib, yang berarti 'percaya pada yang ghaib'. Meskipun para pencari Tuhan belum merasakan keberadaan Tuhan; gambaran Tuhan dalam hatinya yang membuatnya gelisah, banyaknya kesaksian yang meyakinkan tentangke beradaan Tuhan yang diberikan oleh banyak orang yang jujur dan suci, keberadaan dan kesempurnaan tertib alam semesta, penerimaan doa-doanya di saat-saat kesusahan dan transfer ilmu yang bersifat ghaib dari sumber Yang Maha Ghaib kepada manusia seperti dirinya, membawanya kepada kesimpulan akan keberadaan Tuhan. Ia memang belum melihat api itu sendiri, tetapi setelah menyaksikan asap, ia berkesimpulan bahwa api memang harus ada.<br />
<br />
<h3>
'Ainul-Yaqiin</h3>
<br />
Dari peribahasa umum 'dimana ada asap disitu ada api', tingkat pengetahuan yang lebih tinggi akan keberadaan api akan semakin dimengerti dengan cara pengamatan langsung. Pada tingkat kepastian ini dilakukan dengan persepsi langsung bukan dengan deduksi logis. Setelah seseorang telah benar-benar melihat nyala api, ia sudah tidak lagi bergantung pada penyimpulan keberadaan api dari asap yang dihasilkan. Dia sekarang telah melihat api secara langsung. Asap mungkin masih ada, tetapi tidak lagi digunakan sebagai bukti dari keberadaan api. Istilah bahasa Arab untuk 'melihat' adalah 'ain, karenanya Bahasa Arab untuk 'kepastian berdasarkan pengataman/kesaksian' adalah 'ainul-yaqiin.<br />
<br />
Kita baca dalam Al-Qur'an "..Kemudian kamu pasti akan melihatnya dengan mata yakin." (102: 8) Ayat ini menarik perhatian kita pada fakta bahwa pada tingkat ainul-yaqiin, seorang beriman yakin kepada Tuhan dengan cara apa yang secara kiasan disebut dengan 'melihat secara langsung' (direct perception)" penampakan Tuhan. Bagi manusia, yang indera fisiknya hanya menanggapi stimulus materi, menyaksikan penampakan Tuhan jelas bukan dalam arti pertemuan fisik dengan wujud Tuhan. Menyaksikan Penampakan Tuhan hanya dapat berarti menjadi saksi akan manifestasi Keilahian-Nya yang nampak dengan jelas. Masifestasi tersebut meliputi penerimaan ajaib dari doa-doanya dan 'penyatuan ilahiah'. Doa-doa orang beriman mulai menemukan pengabulan yang berlimpah. Ketika ia berdoa untuk sesuatu, ia menemukan limpahan karunia Ilahi mengarah pada doanya. Ia juga mulai mendapatkan mimpi yang benar, mimpi yang benar-benar tergenapi, serta kasyaf-kasyaf (visions) dan wahyu dengan kata-kata langsung dalam keadaan terjaga. Ketika perjumpaan tersebut menjadi sering dan berkali-kali, jiwa manusia kemudian secara kiasan telah menjadi 'wajah spiritual Tuhan'. Oleh karena itu pada tingkat kepastian ini, orang beriman tidak lagi bergantung pada kesimpulan logis mengenai keberadaan Tuhan. Pada tingkat ini, seolah-olah ia telah melihat sendiri Tuhan dengan mata kepalanya sendiri. Meskipun keadaan 'iman bil ghaib' terus berlaku, orang beriman menjadi lebih dekat lagi dengan dunia ghaib daripada ketika ia berada pada tingkat ilmul-yakiin.<br />
<br />
Kembali pada analogi nyala api, kita dapat memahami bahwa pada tingkat ilmu-yaqiin para pencari akhirnya melihat api. Logika dari peribahasa 'dimana ada asap ada api' pada tingkat ini sedikit berelevansi dengan aksioma. Para pencari Tuhan pada titik ini, dalam arti kiasan telah melihat Tuhan.<br />
<br />
<h3>
Haqqul-Yaqiin</h3>
<br />
Melanjutkan analogi perjalanan manusia menuju nyala api, dan kepastiannya yang meningkat secara bertahap tentang keberadaan api; sekarang kita melanjutkan untuk membahas tingkat kepastian tertinggi yang manusia bisa capai, baik itu berkaitan dengan nyala api dari skenariao yang sedang dibahas maupun tentang keberadaan Wujud Tuhan. Ketika seseorang yang mencari api telah menyaksikan api, ia telah mencapai tingkat persepsi yang melibatkan salah satu dari lima inderanya, dalam hal ini penglihatan. Dengan demikian tingkat pengetahuan yang lebih tinggi secara logis akan melibatkan persepsi melalui semua inderanya. Ini bukan berarti bahwa pencari api harus membakar dirinya menjadi abu untuk mencapai tingkat pengetahuan ini, tetapi untuk menunjukkan bahwa pada tingkat pengetahuan yang paling tinggi memang akan mengerahkan semua panca indera.<br />
<br />
Mari kita asumsikan bahwa sosok protagonis kita yang terus berjalan ke arah api, yang mana ia telah menyaksikan sendiri dengan matanya, dan pada akhirnya ia memasukkan dirinya sendiri ke dalam nyala api tersebut. Pada titik ini ia telah merasakan sifat dari api dengan sarana tidak hanya oleh satu melainkan semua akal sehatnya. Menerapkan analogi ini kepada para pencari Tuhan, kita dapat menjelaskannya bahwa ketika para pencari mempersepsikan Sifat-Sifat Allah, melalui keterlibatan maksimal akal sehatnya, baik jasmani maupun rohani, saat itulah ia telah mencapai tingkat kepastian tertinggi mengenai Tuhan. Hal ini kemudian dapat dikatakan bahwa ia telah mencapai tingkat Haqqul Yaqiin. Bahasa Arab untuk "kebenaran mutlak" (absolute truth) adalah Haqq. sedangkan bahwa Arab untuk kepastian seperti yang telah kita bahas adalah Yaqiin. Oleh karena itu istilah Haqqul Yaqiin menunjukkan tingkat kepastian yang sempurna tentang Tuhan.<br />
<br />
Kita baca dalam Al-Qur'an, "..Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar. (56:95) Pada tahap ini orang beriman yakin kepada Tuhan karena ia telah merasakan sifat-sifat Tuhan secara lebih lengkap, seolah-olah semua cara persepsi yang tersedia baginya telah sampai pada hubungan langsung dengan Keindahan dan Kemuliaan Tuhan. Pada tahap ini orang beriman telah diberkati dengan limpahan yang lebih besar berupa wahyu Ilahi. Pada tahap ini, doa sang pencari Tuhan begitu derasnya diterima dan dijawab, dimana setiap doa menjadi sebuah keajaiban dalam dirinya sendiri. Nabi Allah dan orang-orang suci berada dalam wilayah kepastian agung ini. Ini adalah tingkat tertinggi dari iman dan kepastian.<br />
Tema ini telah dibahas secara menarik dan mendalam secara rinci oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad dalam risalah bersejarahnya "Haqeeqatul Wahy" dimana beliau menulis:<br />
<br />
"...Allah, Yang Maha Pengasih dan Penyayang, telah menanamkan di dalam jiwa manusia kehausan untuk mengenal Allah. Demikian pula, Dia telah memberkati sifat manusia dengan dua fakultas yang memungkinkan manusia mencapai pencerahan yang sempurna - yaitu kemampuan intelektual yang letaknya di dalam otak dan kemampuan spiritual yang bersemayam dalam hati. Kemampuan-kemampuan spiritual berfokus pada pemurnian hati. Kemampuan-kemampuan spiritual cenderung untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang mana hal itu tidak bisa sepenuhnya diakses oleh fakultas intelektual manusia.." 1<br />
<br />
Endnotes<br />
<br />
1. Haqeeqatul Wahy, p.6, in Ruhani Khaza’in, vol.22, p.8<br />
<br />
Sumber : www.reviewofreligions.org<br />
Terjemah: Jusman
Jusmanhttp://www.blogger.com/profile/07155933794313781819noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-8557611283620774930.post-80097893662710361682013-03-16T09:30:00.000+07:002015-04-01T21:58:06.650+07:00Mukjizat Al-Qur'an dan Rasulullah saw<br />
Zia Shah MD<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
Seorang yang buta huruf, yang tidak bisa baca tulis, ia belum pernah menjadi penulis sebuah buku semisal puisi, aturan hukum, sebuah buku doa umum, atau Alkitab, dan dihormati sampai hari ini oleh keenam suku bangsa seluruh umat manusia sebagai keajaiban kemurnian gaya, kebijaksanaan dan kebenaran. Itu adalah sebuah keajaiban dari Muhammad (saw)- 'keajaiban yang berjalan', dan memang ini keajaiban. 1 (Reginald Bosworth Smith)</blockquote>
</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Di abad 21 ini warga dari sebuah negara Eropa, yaitu para pemilih Swiss telah mendukung pelarangan pembangunan masjid dengan menara di negara mereka. Al-Qur'an, yang diturunkan di gurun Arabia pada abad ketujuh, telah menyatakan bahwa tujuan peperangan defensif adalah untuk mempertahankan kesucian biara-biara, gereja, sinagog dan Masjid. Al-Qur'an menyebut tempat ibadah umat Islam terakhir di list ini. [2] Apakah Al-Qur'an suatu Mukjizat atau bukan?</div>
<br />
Toleransi beragama bukanlah satu-satunya ajaran dimana Al-Qur'an unggul dalam hal ini dibandingkan buku-buku sekular maupun kitab-kitab agama. Sejak 1983 setengah juta orang telah meninggal di Amerika dikarenakan kecelakan lalu lintas terkait alkohol, untuk menyebutkan hanya satu masalah dari alkohol [3] Al-Qur'an dengan tegas melarang alkohol, menyelamatkan orang-orang beriman dari sumber kejahatan ini. Apakah ini keajaiban atau bukan?<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6qPKB33O1Trl_PQ2gYOEZhRtmSD8J13Kt4YJdjeRWLusRliQwmyy47RnT2KAakISntIsm-0MwyHQJSq9TdntEfHFPro0-lnme5_vIu8UNhxVeehCwkfWJzOABNbhNCTrPq_4-RDQ8_hY/s1600/alquran+karim.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="keajaiban dan mukjizat alquran" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6qPKB33O1Trl_PQ2gYOEZhRtmSD8J13Kt4YJdjeRWLusRliQwmyy47RnT2KAakISntIsm-0MwyHQJSq9TdntEfHFPro0-lnme5_vIu8UNhxVeehCwkfWJzOABNbhNCTrPq_4-RDQ8_hY/s320/alquran+karim.jpg" height="132" title="Alquran" width="320" /></a><br />
Demikian pula Sir Godfrey Higgins menulis,<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Menurut hukum Muhammad segala bentuk perjudian sangat tegas dilarang. Manfaat dari hukum ini pasti tidak akan ada yang menyangkal. Ia akan menjauhkan dari semua kebaikan akhlaknya. Karena dikatakan bahwa ia hanya disalin dari Alkitab. Saya belum mengamati larangan terhadap kebiasaan buruk ini, baik dalam dekalog (sepuluh perintah Allah) maupun Injil.[4] </blockquote>
Sekarang 15 juta orang menunjukkan tanda-tanda kecanduan judi di Amerika, yang mengakibatkan diri mereka sendiri dan masyarakat dengan kesengsaraan. Al-Qur'an telah memangkas kejahatan ini dari akarnya. Apakah Al-Qur'an ajaib atau tidak?<br />
<br />
Muhammad yang mencela dan menyalin moralitas dari Injil<br />
<br />
Sir Godfrey Higgins menulis dalam hal pertahanan oleh Nabi Muhammad saw: <br />
<br />
"Seorang filusuf mungkin akan menduga bahwa ketika Muhammad saw telah mengambil manfaat dari ajaran moral yang sangat baik dari Kristianisme, ia merasa, tidak hanya mengambil yang baik, tetapi juga meninggalkan kejahatan, mengadopsi moralitas, juga menghidari kehidupan merahib yang pada zamannya dunia penuh dengan pertumpahan darah dan penderitaan, dan dengan cepat menempatkannya pada keadaan yang paling merendahkan derajat kebodohan" [5]. Al-Qur'an telah melarang cara hidup monastik dalam kalimat yang jelas. (Alhadid: 28) 1400 tahun kemudian Gereja Katolik setuju dalam negosiasi dengan Gereja Anglikan. [7] [8] Setiap kali kita membandingkan Al-Qur'an dengan Alkitab, Al-Qur'an selalu terdepan, bukankan ini suatu keajaiban?<br />
<br />
Al-Qur'an diturunkan di tengah-tengah masyarakat yang hidup di abad ketujuh namun memiliki 800 ayat yang menekankan pada studi alam. Bukankah ini suatu keajaiban? Ia telah mengantisipasi baik tentang <i>Big Bang </i>maupun tentang semua makhluk hidup membutuhkan kandungan air.<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Tidaklah orang-orang yang ingkar melihat bahwa seluruh langit dan bumi keduanya dahulu suatu massa yang menggumpal, lalu Kami pisahkan keduanya ? Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup dari air. Apakah mereka tidak mau beriman ? [9] </blockquote>
Bukankah ini suatu keajaiban?<br />
<br />
Al-Qur'an telah diturunkan di tengah-tengah masyarakat dimana sedikit sekali yang bisa membaca dan menulis, tetapi kemurnian teksnya telah terjaga selama lebih dari 14 abad. Klaim seperti itu tidak kita jumpai untuk Alkitab. Fakta-fakta ini diteliti dalam artikel lainnya, <b>Kompilasi Alquran ke Dalam Sebuah Teks</b>. (insyallah menyusul, pent). Apakah ini bukan suatu keajaiban?<br />
<br />
Al-Qur'an telah mengeluarkan tantangan bersejarah tidak hanya untuk zaman Nabi saw sendiri tetapi juga untuk semua orang di semua zaman:<br />
<blockquote class="tr_bq">
Katakanlah, “Seandainya berhimpun manusia dan jin untuk mendatangkan yang semisal Alquran ini, tidaklah mereka akan sanggup mendatangkan yang sama seperti ini, walaupun sebagian mereka kepada sebagian yang lain sebagai penolong.” [10] </blockquote>
Tantangan tersebut tetap bertahan sampai 14 abad setelah turunnya. Orang-orang memandangnya dengan negatif dan mulai mengkritik Al-Qur'an dengan satu atau beberapa alasan. Tetapi itu hanyalah angan-angan mereka dan bentuk paranoia dan tidak ada langkah yang nyata. Fakta dan realitas dalam hal ini adalah tetap bahwa tantangan Al-Qur'an ini telah keluar dan tidak ada penulis yang telah mencoba untuk menyambut tantangan ini, dengan cara yang akan bertahan oleh ujian waktu. Sebuah kitab yang dikaitkan dengan seorang yang tak terpelajar dan belum ada yang berani menerima tantangan ini! <br />
<br />
Profesor Laura Vaglieri yang menjabat sebagai Profesor Kebudayaan Arab dan Islam di Naples Eastern University menulis:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Meskipun lawan-lawan Islam telah diundang oleh Muhammad saw untuk menulis sebuah kitab yang sama dengan beliau atau minimal beberapa bagian surat... tidak ada yang mampu menghasilkan sesuatu yang bisa berdiri sebanding dengan Al-Qur'an, mereka berusaha menentang Rasulullah saw dengan tangan mereka tetapi gagal dalam menyaingi keunggulan Al-Qur'an [11] </blockquote>
Tidakkah ini suatu keajaiban?<br />
<br />
Filsuf jerman Johann Wolfgang Von Goethe berkata,<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Betapa kita sering mempelajari al-Qur’an, mula-mula selalu menimbulkan jijik, kemudian secara bertahap timbul suatu ketertarikan, ia menakjubkan dan akhirnya pada akhirnya timbul suatu kekuatan yang mengagumkan" 12 13. </blockquote>
Profesor LAura Vaccia Vaglieri menjelaskan:<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Keajaiban luar biasa Islam adalah Al-Qur'an, dimana tradisi yang secara konstan dan tidak terputus terus mengirimkan kepada kita berita tentang kepastian absolut. Ini adalah sebuah kitab yang tidak bisa ditiru. Setiap ekspresinya bersifat komprehensif, namun dalam ukuran yang pas, tidak terlalu panjang tidak terlalu pendek.Gaya bahasanya original, tidak ada model untuk gaya bahasa tersebut dalam sastra Arab pada zaman yang mendahuluinya. Efek yang dihasilnya pada jiwa manusia diperoleh tanpa bantuan adventif melalui keunggulannya sendiri yang melekat.</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Ayat-ayatnya sama-sama fasih sepanjang teks, bahkan ketika terkait dengan hal-hal seperti perintah dan larangan yang tentu akan memperngaruhi nadanya. Kisah para nabi, deskripsi awal dan akhir dunia, penyebutan dan penggambaran atribut Ilahi yang berulang tetai dilakukan dengan cara yang begitu mengesankan yang tidak melemahkan efek.Teksnya mengalir dari satu topik ke topik lainnya tanpa kehilangan kekuatannya. Kedalamanan dan keindahan, suatu kualitas yang umumnya tidak bisa bersatu, tetapi disini ia menyatu,di mana masing-masing tokoh retorika menemukan aplikasi yang sempurna. Bagaimana bisa kitab luar biasa ini menjadi karya Muhammad, seorang Arab yang buta huruf yang sepanjang hidupnya walaupun hanya dua atau tiga ayat pun tidak ada yang mengungkapkan kualitas yang puitis? [14] </blockquote>
Apakah ini bukan suatu keajaiban?<br />
<br />
Bernard Shaw yang dianugerahi Hadiah Nobel untuk sastra 1925 mengatakan:<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Saya selalu menempatkan agama Muhammad [saw] di penghargaan tertinggi karena daya keindahannya. ini adalah satu-satunya agama tampaknya bagi saya yang memiliki kemampuan asimilasi ke fase eksistensi perubahan yang membuatnya menarik baik setiap masa. Saya telah memprediksi tentang agama Muhammad, bahwa ia akan diterima oleh Eropa suatu saat nanti karena sudah dapat diterima saat ini." [15]</blockquote>
Apakah ini bukan suatu keajaiban <br />
<br />
Laura Vaccia Vaglieri, Profesor di Universitas Naples lebih lanjut menekankan:<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Untuk kitab ini, selain pada kesempurnaan dalam bentuk dan metodenya, ia membuktikan diri telah melampaui batas imitasi bahkan dalam hal substansinya. Di dalamnya antara lain kita membaca perkiraan peristiwa masa depan, dan deskripsi peristiwa yang telah terjadi sejak berabad-abad sebelumnya tetapi umumnya telah diabaikan. Ada referensi yang sering pada hukum alam, berbagai sains baik agama maupun sekular. Kami menemukan ada sebuah toko besar ilmu pengetahuan yang berada diluar kapasitas manusia yang paling cerdas, atau filosof yang paling besar dan politisi yang paling kuat. Untuk semua alasan ini Al-Qur'an tidak bisa menjadi karya seorang yang tak berpendidikan, yang menghabiskan hidupnya di tengah-tengah masyarakat yang jauh dari orang-orang belajar dan agama, seorang yang selalu bersikeras bahwa ia hanyalah seorang laki-laku yang hanya seperti yang lain, dan dengan demikian tidak dapat melakukan mukjizat kecuali ia memiliki bantuan dari Allah yang Maha Kuasa. Al-Qur'an bisa memiliki sumbernya hanya melalui Dia Yang mengatahui segala sesuatu di langit dan di bumi [16 ]</blockquote>
Apakah ini keajaiban atau bukan?<br />
<br />
Saya mengajak para pembaca Kristen dalam kata-kata Reginald Bosworth Smith,<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Untuk membedakan antara yang aksidental dan esensial, yang fana dan yang kekal, diatas semua itu, secara terus menerus dengan meletakkan cermin di atas diri sendiri, dan mencoba untuk memastikan bahwa seseorang yang sesuai dengan prinsip besar Kristen yaitu menilai dan memperlakukan orang lain seperti halnya ia ingin dinilai dan diperlakukan; adalah resep untuk menilai urusan dengna cara yang adil dan tidak bias. Al-Qur'an menatakan mengenai pengetahuan yang tidak terbatas dan wawasan yang terkandung dalam kitab suci: "Katakanlah, “Sekiranya lautan menjadi tinta untuk menuliskan kalimat-kalimat Tuhan-ku, niscaya akan habis lautan itu sebelum kalimat-kalimat Tuhan-ku habis, sekalipun Kami datangkan sebanyak itu lagi sebagai tambahan.” [18 ]</blockquote>
Ini adalah pengalaman yang Goethe alami setelah berulang kali memahami Al-Qur'an.<br />
<br />
Almasih di zaman ini, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad menjelaskan:<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Al-Qur'an bukan saja tak tertandingi karena keindahan komposisinya, tetapi tak tertandingi karena semua klaim keunggulan yang meliputinya dan itu adalah kebenaran, apa saja yang berasal dari Allah keunikannya tidak saja karena satu kualitas tetapi karena semua kualitasnya. Mereka yang tidak menerima Al-Qur'an sebagai kebenaran dan wawasan abadi yang komprehensif, maka ia tidak menghargai Al-Qur'an sebagaimana harusnya ia dihargai. </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Sebuah tanda yang diperlukan untuk mengakui Firman Suci dari Allah taala adalah ia harus unik dalam semua kualitasnya, setelah kami amati bahwa apapun yang berasal dari Allah adalah bersifat unik dan tak tertandingi walaupun hanya sebutir gandum, dan kekuatan manusia tidak ada yang bisa menandinginya. Menjadi tak tertandingi maksudnya adalah menjadi tak terbatas, artinya suatu barang menjadi tak tertandingi hanya ketika keajaiban dan kualitasnya tak terbatas dan tak ada habisnya. Seperti yang baru saja kami katakan, karakteristik ini ditemukan dalam segala hal yang diciptakan oleh Allah taala. Misalnya jika keajaiban dari daun pohon diselidiki selama seribu tahun, periode itu akan habis tetapi keajaiban dari daun tersebut tidak akan berakhir. Hal itu karena ia telah mewujud melalui kekuasaan yang tak terbatas, harus terdiri dari keajaiban dan kualitas yang tak terbatas. [19] </blockquote>
Apakah ini bukan suatu keajaiban atau tidak?<br />
<br />
Ruang ini tidak memungkinkan saya untuk melanjutkannya. saya mengajak pembaca untuk meninjau sebuah terjemahan Al-Qur'an dalam bahasa Inggris 5 volume dalam bentuk web 20. Untuk keterangan lebih lanjut kunjungi :<a href="http://www.alislam.org/quran/">http://www.alislam.org/quran/</a><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: x-small;">[1] Reginald Bosworth Smith, Mohammed dan Mohammedanism, 1889 edisi. Halaman 290.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">[2] Al Quran 22:42.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">[3] http://www.alcoholalert.com/drunk-driving-statistics.html</span><br />
<span style="font-size: x-small;">[4] Godfrey Higgins Esq, Permintaan maaf untuk kehidupan dan karakter Mohamed nabi atau terkenal. Tahun publikasi 1829. Halaman 35. Dicetak oleh G. Smallfield, Hackney. Buku ini tersedia di Archive.org tersebut.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">[5] Sir Godfrey Higgins Esq, Permintaan maaf untuk kehidupan dan karakter Mohamed nabi atau terkenal. Tahun publikasi 1829. Halaman 30. Dicetak oleh G. Smallfield, Hackney.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">[6] Al Quran 58:23.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">[7] http://www.bbc.co.uk/worldservice/news/2009/11/091121_anglicans_nh_kv.shtml</span><br />
<span style="font-size: x-small;">[8] http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/8405437.stm</span><br />
<span style="font-size: x-small;">[9] Al Quran 21:31.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">[10] Al Quran 17:88.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">[11] Laura Veccia Vaglieri. Sebuah Interpretasi Islam. Pertama kali diterbitkan pada tahun 1957. Goodward buku, 2004. Halaman 42-44.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">[12] RVC Bodley. Rasul. Hari ganda dan Company Inc, 1946. Halaman 237.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">[13] http://www.alislam.org/quran/Quran-and-non-Muslims-20080128MN.pdf</span><br />
<span style="font-size: x-small;">[14] Laura Veccia Vaglieri. Sebuah Interpretasi Islam. Pertama kali diterbitkan pada tahun 1957. Goodward buku, 2004. Halaman 42-44.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">[15] Muhammad dan ajaran Quran By Davenport John, Mohammad Amin Diterbitkan oleh Sh. Muhammad Ashraf, 1964. Asli dari University of California, Didigitalkan oleh Google.com pada Des 5, 2008, 127 halaman.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">[16] Laura Veccia Vaglieri. Sebuah Interpretasi Islam. Pertama kali diterbitkan pada tahun 1957. Goodward buku, 2004. Halaman 42-44.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">[17] Reginald Bosworth Smith, dalam pengantar, Mohammed nya dan Mohammedanism. 1.889 edisi.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">[18] Al Quran18: 110.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">[19] Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad. Karamat-us-Sadiqin, Ruhani Khaza'in, Vol. 7, hlm 60-62.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">[20] http://www.alislam.org/quran/</span><br />
<br />
Sumber: <b><a href="http://islamforwest.org/2011/11/27/the-holy-quran-as-the-miracle-of-the-holy-prophet/" target="_blank">IslamForWest.org/</a></b><br />
Terjemah: <b>Jusman </b><br />
<br />
<br />Jusmanhttp://www.blogger.com/profile/07155933794313781819noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-8557611283620774930.post-91534307238825343742013-03-09T08:49:00.001+07:002015-04-01T22:00:35.020+07:00Kejujuran, Bukti Kebenaran Nabi Muhammad Rasulullah saw<br />
<br />
<b><a href="http://1artikelislam.blogspot.com/2013/06/rasulullah-saw-dan-emansipasi-wanita.html" target="_blank">Rasulullah </a></b>saw memiliki tingkat derajat kekuatan rohani dan kesempurnaan batin serta akhlak yang sempurna (QS 68:4), sehingga tidak heran kalau beliau dijadikan sebagai teladan bagi umat manusia. (QS 33:21). Segala nilai akhlak tinggi berpadu pada pribadi beliau dalam suatu keseluruhan yang sempurna lagi serasi. Siti ‘Aisyah r.a., istri Rasulullah saw. yang sangat berbakat, ketika pada sekali peristiwa diminta menerangkan peri keadaan Rasulullah saw.,, “Beliau memiliki segala keagungan akhlak yang disebut dalam Al-Qur'an sebagai ciri-ciri istimewa seorang abdi Allah yang sejati” (Bukhari)<br />
<br />
Salah satu hal penting dari akhlak Nabi Muhammad saw adalah <b>kejujuran</b>. Kejujuran adalah satu barometer untuk menilai kebenaran risalah kenabian para utusan Allah. Yaitu sosok yang terkenal jujur yang mana para musuh para nabipun mengakuinya - maka tidak mungkin ia tiba-tiba membawa kebohongan yang mengatasnamakan Tuhan. Hal itulah yang disinggung di dalam Al-Qur’an berkaitan dengan Rasulullah saw: <br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgToN909vs3y_iA91nEU4apFd3x7FapFr6T1B9TYaN7YaET62r8kCsQULADDvHhZiYwLpfmbF9u3LRU7rlys-0OfCGyYoda_VD_-W_Zbb3hUWp2GaXaEauLFJP7ZxuYKIJGzxB2Atw1TCE/?imgmax=800" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kejujuran Rasulullah" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgToN909vs3y_iA91nEU4apFd3x7FapFr6T1B9TYaN7YaET62r8kCsQULADDvHhZiYwLpfmbF9u3LRU7rlys-0OfCGyYoda_VD_-W_Zbb3hUWp2GaXaEauLFJP7ZxuYKIJGzxB2Atw1TCE/?imgmax=800" style="border-color: -moz-use-text-color; border-style: none; border-width: 0px; display: inline;" title="Rasulullah" /></a><br />
<blockquote>
Katakanlah: "Jikalau Allah menghendaki, niscaya aku tidak membacakannya kepada kalian dan Allah tidak (pula) memberitahukannya kepada kalian. Sesungguhnya aku telah tinggal bersama kalian beberapa lama sebelumnya. Maka apakah kalian tidak memikirkannya?" (QS 10:17). </blockquote>
<br />
Dengan kata lain Rasulullah saw hendak mengatakan Saya bukanlah orang yang berdusta dan mengada-ada. Lihatlah, saya selama 40 tahun sebelumnya tinggal di antara kalian. Apakah kalian telah membuktikan kedustaan saya atau saya sebagai orang yang mengada-ada? Jika tidak seharusnya kalian berpikir dan timbul pemahaman bahwa seorang yang sampai hari ini tidak pernah berdusta dalam corak apapun dan sekecil apapun, maka bagaimana mungkin tiba-tiba pada hari ini ia berdusta atas nama Tuhan?" <br />
<br />
<h3>
<b>Pengakuan akan Kejujuran Rasulullah saw</b></h3>
<br />
Kejujuran Rasulullah saw sendiri telah diakui tidak saja oleh orang terdekat beliau tetapi oleh para musuh beliau sendiri. <br />
<br />
<h3>
<b>Kejujuran di Masa Muda </b></h3>
<br />
Di masa muda, jauh sebelum pendakwaan beliau sebagai nabi, para pemuka Arab telah mengakui kejujuran Rasulullah saw dan menyebutnya sebagai al-amin. Hal itu dapat kita jumpai dalam peristiwa pemugaran Ka’bah, suku-suku berselisih tentang siapa yang paling berhak memindahkan Hajar Aswad, sampai akhirnya diambil kesimpulan bahwa siapa yang datang paling pertama kesokan harinya maka apapun keputusannya, itulah yang akan diterima. Keesokan harinya ternyata yang datang pertama kali adalah Nabi Muhammad saw. Maka mereka yang melihat Rasulullah saw yang datang pertama, mereka langsung mengatakan: – haa dzal amiin (ini adalah orang yang jujur), kita senang karena orangnya adalah Muhammad (saw.)". Tetapi dalam pelaksanaannya Nabi Muhammad saw tidak egois melainkan beliau menyuruh untuk membawa sehelai kain, yang mana setiap pemuka suku masing-masing memegang setiap sudut kain dan mengangkat Hajar Aswad secara bersama-sama. (Assiratunnabawiyyah li ibni Hisyam isyaaratu abi umayyata bitahkiimi awwali daakhilin fakaana Rasulullah saw. ) <br />
<br />
<h3>
<b>Kesaksian Siti Khadijah r.a.</b></h3>
<br />
Kemudian perhatikanlah akhlak Nabi muhammad Rasulullah saw di masa muda yang beliau jalani. Setelah Khadijah r.a mendengar perihal kebenaran tutur kata, kejujuran dan keluhuran budi pekerti beliau (saw) maka beliau (r.a.) mempercayakan kepada Nabi Muhammad saw untuk berniaga dengan menyerahkan hartanya kepada beliau saw. Dalam perjalanan itu Maisarah, pembantu Siti Khadijah r.a., juga ikut bersama beliau saw. Pada saat kembalinya, Maisarah menceriterakan ihwal perjalanan beliau saw. Setelah mendengar kisah perjalanan itu Khadijah sangat terkesan dengan kisah perjalanan itu. Maka kemudian beliau menyuruh mengirim pinangan kepada Rasulullah saw. Beliau terkesan karena beliau (saw.) sangat memperhatikan ikatan tali kekerabatan, terpandang di masyarakat, seorang yang jujur dan memiliki budi pekerti yang luhur serta senantiasa berkata benar. (<i>Assiratunnabawiyyah liibni Hisyam hlm. 149.) </i><br />
<br />
<h3>
<b>Kesaksian Istri</b></h3>
<br />
Istri-istri merupakan pemegang rahasia baik buruknya perilaku suami, merekalah yang dapat memberikan kesaksian akan kondisi rumah tangga dan urusan-urusan sehari-hari; kesaksian mereka itulah yang bisa dipegang dan memiliki nilai bobot yang dapat dijadikan standar. Begitu juga yang tertera dalam sebuah riwayat Ummul mu'minin, Aisyah ra dalam meriwayatkan tentang turunnya wahyu pertama kepada Rasulullah saw. Menyebutkan bahwa Rasulullah saw. Menumpahkan kerisauan beliau kepada Ummulmu'minin Khadijah r.a. saat turunnya wahyu pertama. Maka seraya menghibur kepada beliau Khadijah r.a. berkata kepada beliau: "Tidaklah seperti apa yang Tuan Pikirkan. Selamat sejahtera atas Tuan. Demi Allah, Allah tidak akan pernah menghinakan Tuan. Tuan menyambung tali ikatan silaturrahmi dan senantiasa berkata benar dan berperilaku dan berbudi pekerti baik. (kitabutta'biir awwalu bab maa bada'a bihi Rasulullaah saw minal wahyi arru'ya shaalihah. ) <br />
<br />
<h3>
<b>Kesaksian Abu Bakar Shiddiq r.a.</b></h3>
<br />
Kemudian perhatikanlah kesaksian sahabat beliau. Sahabat yang dari sejak kecil bermain bersama-sama, tumbuh remaja hingga dewasa, yakni Abu Bakar r.a.. Sahabat ini dalam setiap keadaan senantiasa membenarkan beliau dan hanya melihat dan mendengar beliau saw. sebagai seorang yang senantiasa menekankan akan kebenaran. Oleh karena itu di dalam benak beliau sama sekali tidak dapat terbayangkan bahwa Rasulullah dapat mengucapkan kata-kata dusta.<br />
<br />
Sebagaimana tertera dalam sebuah riwayat bahwa Abu Bakar r.a ketika mendengar pendakwaan beliau sebagai nabi maka kendati berbagai penjelasan telah diberikan oleh Rasulullah saw., beliau r.a. tidak meminta argumentasi; sebab sepanjang hidup beliau r.a. inilah yang beliau saksikan bahwa beliau saw. senantiasa berkata jujur. Beliau hanya bertanya kepada Rasululah saw. bahwa apakah benar beliau saw. telah mendakwakan diri sebagai nabi? Maka Rasulullah ingin terlebih dulu memberikan penjelasan, tetapi dalam setiap kali ingin memberikan keterangan, inilah yang beliau tanyakan bahwa "Berilah jawaban kepada saya ya atau tidak". Atas jawaban ya yang Rasulullah saw berikan, beliau mengatakan: <br />
<br />
<blockquote>
"Di hadapan saya terbentang seluruh kehidupan Tuan di masa lalu. Oleh karena itu bagaimana saya bisa dapat mengatakan bahwa seorang hamba Allah yang senantiasa berkata benar tiba-tiba menjadi orang yang berdusta kepada Tuhan?" (Dalaailunnubuwwah lil Baihaqi jilid 2 hlm. 164 darul kutub alilmiyyah Bairut) </blockquote>
<br />
<h3>
<b>Kesaksian Pihak Lawan</b></h3>
<br />
Kejujuran Rasulullah saw diakui juga oleh musuh-musuh beliau sendiri, tetapi tidak seperti halnya Abu Bakar Siddiq yang menerima beliau dengan suatu pemikiran yang dilandasi hati yang bersih – yaitu seseorang yang selalu berkata benar maka tidak mungkin dia tiba-tiba berdusta untuk hal yang sangat besar yaitu berdusta atas nama Tuhan - para musuh Rasulullah saw kendati di satu sisi mengakui kejujuran dan kelurusan Rasulullah saw tetapi mereka tidak bisa menangkap rahasia dibalik pengakuan kejujuran dari mereka tersebut.<br />
<br />
Satu contohnya adalah ketika terjadi usaha stigmatisasi pada diri Nabi Muhammad saw. Para pemuka Quraisy berkumpul yang di dalamnya terdapat Abu Jahal dan musuh yang paling besar beliau Al-Akhdhar bin Haris. Salah seorang berkata bahwa hendaknya Rasulullah (saw) dianggap sebagai tukang sihir atau beliau dinyatakan sebagai seorang yang pendusta, maka Nadhar bin haris berdiri lalu berkata, <br />
<br />
"Hai kelompok Quraisy! Kalian terperangkap dalam suatu masalah yang untuk menghadapinya tidak ada cara yang kalian dapat tempuh. Muhammad (saw) di antara kalian adalah seorang pemuda yang kalian paling cintai, merupakan pemuda yang paling benar dalam ucapan. Di antara kalian merupakan orang yang paling jujur. Kini kalian telah melihat tanda-tanda umur di keningnya dan amanat yang dibawanya dan kalian mengatakan bahwa itu adalah sihir? Di dalam dirinya tidak ada bau-bau sihir. Kamipun telah melihat tukang tenung. Kalian mengatakan bahwa dia adalah seorang theosopi (yang berbicara dengan jin/kahin), kamipun telah melihat theosopi (tukang jin/kahin). Dia sama sekali bukanlah ahli teosopi (kahin). Kalian mengatakan bahwa dia adalah seorang penyair. Dia sama sekali bukanlah seorang penyair. Kalian mengatakan bahwa dia adalah orang gila, tetapi di dalam dirinya sama sekali tidak ada tanda-tanda orang gila. Hai kelompok Quraisy, renungkanlah, kalian tengah berhadapan dengan suatu masalah yang besar". (Assiratunnabawiyyah li-ibni Hisyam hlm. 224. ) <br />
<br />
<h3>
<b>Kesaksian Abu Jahal</b></h3>
<br />
Kemudian satu kesaksian lain yaitu kesaksian musuh beliau, Abu Jahal. Ali r.a meriwayatkan bahwa Abu Jahal berkata kepada Nabi saw, <br />
<blockquote>
"Kami tidak mengatakan engkau dusta. Namun, kami menganggap dusta ajaran yang engkau bawa". </blockquote>
Apabila hati sudah tertutup, jika akal seseorang tidak bekerja lagi maka baru seperti itulah yang dia akan katakan. Oleh karena itulah Allah berfirman, "Cobalah gunakan sedikit akal kalian, apakah seorang yang benar dapat mengajarkan ajaran yang dusta? Orang yang benar tentu yang pertama dilakukannya adalah berdiri melawan ajaran yang tidak benar." <br />
<br />
<h3>
<b>Kesaksian Abu Sufyan</b></h3>
<br />
Ibni Abbas r.a meriwayatkan bahwa Abu Sufyan bin Harb memberitahukan kepada beliau bahwa "Pada saat saya pergi ke Syam bersama kafilah para pedagang, Raja Romawi Heraklius memanggil kafilah kami supaya dia bisa menanyakan beberapa pertanyaan berkenaan dengan Rasulullah saw. Abu Sufyan memberikan keterangan mengenai pembicaraan beliau di istana Raja Roma kepada Heraklius bahwa "Dia (Heraklius) menanyakan kepada saya beberapa pertanyaan. Salah satu diantara pertanyaan itu adalah bahwa: Apakah sebelum pendakwaannya kalian telah menuduh dia berkata dusta? <br />
<br />
Sebagai jawaban kepadanya saya mengatakan bahwa kami tidak pernah menuduhnya berdusta. Maka Heraklius berkata bahwa ketika kamu memberikan jawaban dalam bentuk negative (kata tidak), maka saya dapat memahami dalam keadaan seperti itu tidak pernah terjadi bahwa seseorang yang tidak pernah berdusta kepada siapapun tetapi tetapi kepada Tuhan dia berdusta".<br />
<br />
Heraklius bertanya, "maa dzaa ya'murukum - apa yang Muhammad perintahkan kepada kalian?" Abu Sofyan menjawab, "Dia memerintahkan kepada kami, sembahlah Allah yang merupakan sembahan yang benar dan Tuhan Yang Esa dan janganlah menyekutukan-Nya dengan apapun dan tinggalkanlah apa yang nenek-moyang kalian katakan. Dan dia memerintahkan kepada kami untuk melakukan shalat, senantiasa berkata benar, menjadi orang yang suci bersih dan memperhatikan ikatan tali silaturrahmi". Maka selanjutnya Heraklius mengatakan bahwa "Apa yang engkau katakan jika itu benar maka tidak lama lagi dialah yang akan menjadi pemilik dimana tempat kaki saya berpijak sekarang ini". (Bukhari kitab badul wahyi nomor 7. ) <br />
<br />
<h3>
<b>Kehebatan Ru'ub (Kharisma) Rasulullah saw.</b></h3>
<br />
Kendati tidak beriman, terdapat pengaruh wibawa kebenaran beliau saw, yang menggetarkan hati para penentang. Dan mereka senantiasa dalam keresahan bahwa seandainya perkataan dan ajaran yang dibawa oleh Muhammad (saw) benar maka apa yang akan terjadi dengan mereka. <br />
<br />
Berkenaan dengan ini terdapat sebuah riwayat dimana pada suatu kali orang-orang Quraisy mengirimkan Utbah seorang pemuka Quraisy sebagai delegasi Quraisy untuk menghadap Rasulullah saw.. Dia berkata, <br />
<br />
"Kenapa engkau mencela sembahan kami, dan mengapa mengatakan nenek moyang kami sesat? Apapun keinginan Anda akan kami penuhi dengan syarat berhentilah engkau dari hal-hal tersebut". Rasulullah saw. mendengarkan semua perkataannya dengan tenang dan sabar. Ketika dia telah mengatakan semuanya, maka Rasulullah saw. membaca beberapa ayat surah -- Haa miim Fushshilat. Ketika beliau sampai kepada ayat bahwa "Aku memperingatkan kalian dengan azab kaum 'Ad dan kaum Tsamud", maka Utbah mencegah beliau, supaya berhenti dan dengan rasa ketakutan dia segera bangkit dan pergi. <br />
<br />
Sesampainya kepada orang Quraisy ia berkata, “Apakah kalian mengetahui bahwa Muhammad saw. apabila dia mengatakan sesuatu maka dia tidak pernah berdusta. Saya khawatir jangan-jangan akan turun azab kepada kalian yang dia peringatkan kepada kalian.” Semua para pemuka itu setelah mendengar ini menjadi terdiam. (Assiratul halbiyyah dari Allamah Burhanuddin jilid I hlm. 303 cetakan Bairut. ) <br />
<br />
<h3>
<b>Kesaksian Para Pemuka Qurays</b></h3>
<br />
Kemudian kesaksian akan kebenaran beliau tidak hanya keluar dari orang perorag saja bahkan semua kaum memberikan kesaksian akan kebenaran ucapan beliau. Ketika perintah wa andzir ‘asyiira takalaqrabiin–" Dan berilah kepada kerabat-kerabat engkau yang terdekat, apa yang Allah telah turunkan kepada engkau". Maka Rasulullah saw. naik ke bukit Safa dan dengan suara lantang beliau memanggil nama-nama semua kabilah Quraisy. Ketika semua orang berkumpul maka beliau bersabda bahwa, <br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Hai Quraisy! Jika saya memberitahukan kepada kalian bahwa di belakang gunung itu ada lasykar yang bersembunyi yang tidak lama lagi akan melakukan penyerangan terhadap kalian, apakah kalian akan meyakini kata-kata saya?" </blockquote>
<br />
Padahal ketinggian bukit tersebut tidak dapat memungkin untuk dijadikan sebagai tempat persembunyian, tetapi oleh sebab mereka mengetahui bahwa Muhammad (saw) tidak pernah berdusta, semua dengan suara bulat mengatakan ya, kami pasti akan mempercayainya, sebab kami senantiasa mendapatkan engkau sebagai orang yang selalu berkata benar.<br />
<br />
Maka beliau saw kemudian bersabda lagi, "Kalau begitu dengarlah, saya memberitahukan kepada kalian bahwa lasykar azab Tuhan telah sampai kepada kalian, berimanlah kepada Tuhan dan hindarilah diri kalian dari azab Ilahi". (<i>Sirat Khatamunnabiyyin Pengarang Hadhrat Mirza Basyir Ahmad MA hlm. 128.</i> ) <br />
<br />
Kali ini setelah mendengar kata-kata ini orang-orang Quraisy meninggalkan tempat itu dan mereka mulai mengolok-olok dan mentertawakan ajaran beliau. Tetapi satu hal yang pasti mereka sama sekali tidak mengatakan bahwa beliau pendusta. Jika ada kata-kata yang keluar dari mulut mereka maka itu adalah bahwa beliau senantiasa berkata benar dan sungguh beliau senantiasa berkata benar. Standar dan mutu kebenaran beliau sedemikian tinggi, jelas dan terang sehinga tidak mungkin timbul masalah bahwa ada yang bisa menuduh beliau berdusta, kendati secara isyarah sekalipun. <br />
<br />
Setelah membaca sebagian dari kesaksian-kesaksian diatas siapa yang bisa mengatakan bahwa beliau bukanlah seorang yang berkata benar dan bukan seorang Nabi Allah. Tidak ada yang dapat mengatakan hal seperti itu ini, kecuali yang hati, telinga, dan matanya telah dicap dan telah ditutupi tirai, tidak ada lagi yang dapat mengatakan hal seperti itu. Dan Rasulullah saw. sendirilah yang menzahirkan kebenaran dan kejujuran itu dan tidak hanya menyebarkan bahkan di dalam hati orang yang mengimani beliaupun beliau ciptakan di dalam hati mereka pun beliau penuhi dengan sepenuh-penuhnya. <br />
<br />
Dan dengan mengatakan kebenaran dan dengan mengimani kebenaran itulah banyak sekali orang-orang di masa-masa awal siap untuk menemui ajalnya. Tetapi mereka mengatakan yang benar itu benar. Sebagaimana saya telah katakan bahwa suatu ajaran yang tinggi dan untuk memeriksa karakter orang yang membawanya sangat perlu melihat juga standar kebenaran dalam kehidupan orang itu. Dan standar ini yang paling besar kita dapat lihat adalah di dalam kehidupan Rasulullah saw..<br />
<br />
Standar kebenaran beliau di masa kanak-kanak dan ketika telah dewasa sangat tinggi sekali, yang mengenainya kita telah melihat kesaksiannya dalam berbagai kesempatan. Musuhpun kendati tidak yakin terhadap ajaran beliau dan tidak yakin kepada Tuhan namun setelah mendengar peringatan dari pihak beliau, setelah mendengar sesuatu yang memperingatkan maka mereka menjadi ketakutan. Semoga kejujuran itu juga menjadi standar kita dalam semua bidang kehidupan. Aamiin. <br />
<br />
Sumber: <b>Khutbah Jumat Hazrat Mirza Masroor Ahmad, Khalifah Islam dan Pemimpin Jemaat Ahmadiyah seluruh dunia</b>. Tanggal 2 Muharram 1426 H di Masjid Baitul-Futuh, Morden, London, Inggris <br />
Terjemah Mln. Komaruddin Syahid <br />
Disadur oleh: Jusman
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Flh4.ggpht.com%2F-w0sqx4MTE88%2FUTqVNxlSMNI%2FAAAAAAAADAw%2Fyv7BuXy9dXU%2Frasulullah%25252520saw9_thumb.jpg%3Fimgmax%3D800&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgToN909vs3y_iA91nEU4apFd3x7FapFr6T1B9TYaN7YaET62r8kCsQULADDvHhZiYwLpfmbF9u3LRU7rlys-0OfCGyYoda_VD_-W_Zbb3hUWp2GaXaEauLFJP7ZxuYKIJGzxB2Atw1TCE/?imgmax=800" -->Jusmanhttp://www.blogger.com/profile/07155933794313781819noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-8557611283620774930.post-91900365372342142252013-03-01T09:00:00.000+07:002015-04-01T22:09:50.474+07:00KONSEP JIHAD DALAM ISLAMOleh: Bilal Atkinson - Inggris.<br />
Penterjemah: A.Q. Khalid<br />
<br />
‘Dan tentang orang-orang yang berjuang untuk bertemu dengan Kami, sesungguhnya Kami akan memberi petunjuk kepada mereka pada jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang berbuat kebajikan.’ (S.29 Al-Ankabut:69)<br />
<br />
Kata bahasa Arab yaitu Jihad yang dikemukakan dalam ayat Al-Quran ini diterjemahkan sebagai ‘berjuang.’ Kata Jihad itu memang secara relatif pendek sekali tetapi implikasinya luar biasa dalam masyarakat Islam secara keseluruhan dan dalam kehidupan pribadi seorang Muslim. Jihad sebagaimana diperintahkan dalam Islam bukanlah tentang membunuh atau dibunuh tetapi tentang bagaimana berjuang keras memperoleh keridhaan Ilahi. Baik individual mau pun secara kolektif, Jihad merupakan suatu hal yang esensial bagi kemajuan ruhani.<br />
<br />
Kata Jihad itu sama sekali tidak mengandung arti bahwa kita selalu dalam keadaan siap untuk berkelahi atau melakukan perang. Hal itu sama sekali jauh dari kebenaran dan realitas. Arti kata Islam sendiri berarti kedamaian dan semua usaha dan upaya kita sewajarnya diarahkan kepada penciptaan kedamaian serta harmoni di antara sesama kita, dalam komunitas dan dalam masyarakat secara keseluruhan.<br />
<br />
Dalam kamus, kata Jihad diartikan sebagai berjuang tetapi juga sebagai ‘perang suci.’ Dalam kamus bahasa Inggris (Oxford Reference Dictionary) malah Jihad diartikan sebagai ‘perang untuk melindungi Islam dari ancaman eksternal atau untuk siar agama di antara kaum kafir.’ Kata suci dan perang sebenarnya tidak sinonim satu sama lain, bahkan saling bertentangan karena tidak ada yang suci pada dampak dan kengerian peperangan. Sangat menyedihkan bahwa kata ‘Jihad’ ini di masa kini sudah demikian disalah-artikan oleh bangsa-bangsa Barat, khususnya dalam media mereka. Sepintas, kesalah-pahaman demikian bisa dimengerti karena dalam milenium terakhir ini ada beberapa kelompok Muslim ekstrim dimana pimpinan mereka menterjemahkan ‘Jihad’ sebagai Perang Suci. Mereka mengenakan kata Jihad itu pada segala perang yang mereka lakukan, apakah untuk tujuan politis, ekonomi atau pun motivasi ekspansi. Akibat dari kesalahan istilah demikian, agama Islam secara keliru telah dituduh mendapatkan pengikutnya melalui cara pemaksaan dan laku kekerasan.<br />
<br />
Kata Jihad itu sendiri dalam Al-Quran digunakan dalam dua pengertian: – Jihad fi Sabilillah – berjuang keras di jalan Allah, – Jihad fi Allah – berjuang keras demi Allah. Arti kata yang pertama menyangkut perang mempertahankan diri dari musuh kebenaran ketika mereka berusaha memusnahkan agama ini, sedangkan pengertian kata yang kedua adalah berusaha atau berjuang keras guna memenangkan keridhoan dan kedekatan kepada Allah s.w.t.. Kata yang kedua itu lebih mengandung signifikasi keruhanian yang lebih tinggi dibanding kata yang pertama.<br />
Berjuang melawan sifat dasar yang buruk dalam diri sendiri yaitu melawan nafsu dan kecenderungan kepada kejahatan.<br />
<br />
Berjuang melalui karya tulis, bicara dan membelanjakan harta guna penyiaran kebenaran Islam serta mengungkapkan keindahannya kepada non-Muslim.<br />
<br />
Berjuang melawan musuh kebenaran, termasuk di dalamnya perang membela diri.<br />
Rasulullah s.a.w. mengistilahkan kedua Jihad yang pertama sebagai Jihad Akbar sedangkan yang ketiga sebagai Jihad Ashgar (Jihad yang lebih kecil). Suatu ketika saat kembali dari suatu peperangan, beliau menyatakan: ‘Kalian telah kembali dari Jihad yang kecil (berperang melawan musuh Islam) untuk melakukan Jihad yang lebih besar (berperang melawan nafsu rendah). (Khatib)<br />
<br />
<h3>
Jihad Ashgar</h3>
<br />
Kami akan menjelaskan terlebih dahulu Jihad yang kecil yaitu Jihad Ashgar sebelum mengulas Jihad Akbar. Usia Muhammad Rasulullah s.a.w. adalah empat puluh tahun saat datang panggilan Ilahi. Wahyu dan perintah pertama yang diterima beliau sebagai bagian dari Al-Quran adalah:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
‘Bacalah dengan nama Tuhan engkau yang telah menciptakan; menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah ! Dia Tuhan engkau adalah Maha Mulia; yang mengajar dengan pena; mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya.’ (S.96 Al-Alaq:1-5)</blockquote>
<br />
Perintah pertama Allah s.w.t. ini jelas sekali menyuruh beliau untuk menyebarkan ajaran Islam, baik secara lisan mau pun tulisan dan bukan dengan kekerasan, bukan dengan pedang atau pun tindakan agresif apa pun. Kata yang pertama saja sudah menyatakan untuk menyampaikan pesan, memaklumatkan ke seluruh dunia akan wahyu dan ajaran Allah s.w.t. melalui keluhuran Al-Quran.<br />
<br />
Tak lama kemudian Rasulullah s.a.w. diperintahkan untuk menyatakan secara terbuka dan merata segala apa yang diwahyukan kepada beliau. Upaya beliau menyampaikan pesan Ilahi ini kepada masyarakat sekeliling beliau di Mekah ternyata hanya membuahkan cemooh dan memancing kekerasan. Pada awalnya hanya ada empat orang yang beriman kepadanya dan ketika hal ini didengar penduduk Mekah, mereka lantas saja menertawakan dan mencemooh. Dengan bertambah banyaknya ayat Al-Quran yang diwahyukan, tambah banyak pula orang-orang yang tertarik dan mengikuti pesan baru itu, terutama para pemuda, yang lemah dan yang tertindas dalam masyarakat Mekah. Apalagi wanita, dimana mereka tertarik kepada agama baru ini karena agama tersebut memberikan harga diri dan kehormatan kepada mereka di tengah bapak, suami dan putra-putra mereka, suatu hal yang belum pernah mereka nikmati sebelumnya mengingat mereka terkadang diperlakukan lebih buruk dari hewan.<br />
<br />
Keberhasilan Rasulullah s.a.w. ini berimbas buruk terhadap diri beliau dan para pengikut awal. Penduduk Mekah melancarkan laku aniaya yang tambah lama tambah kejam dan buas dengan berjalannya waktu. Mereka menjadi ketakutan bahwa agama baru itu akan mengakar kuat dan agama serta budaya mereka sendiri menjadi hancur karenanya. Karena rasa takut itulah maka penduduk Mekah yang kafir itu lalu menghunus pedang dan berpesta menjagal para hamba Allah yang setia dan benar. Jalan-jalan di kota Mekah menjadi merah oleh darah umat Muslim, namun mereka ini tetap saja tidak membalas. Kerendahan hati dan sikap istiqomah mereka malah mendorong para penganiaya tersebut untuk bertindak lebih kejam lagi dimana mereka memperlakukan umat Muslim dengan cara aniaya dan pelecutan yang ekstrim. Banyak orang tua yang harus menyaksikan anaknya dibantai di depan mata mereka sendiri dan beberapa orang tua disalib di depan mata anak-anaknya.<br />
<br />
Apa yang menjadikan orang-orang itu beriman kepada Rasulullah s.a.w., seorang laki-laki yang pada waktu itu tidak memiliki kekuasaan atau pun kekayaan, beliau jelas tidak ada menghunus pedang guna memaksa pengikutnya untuk beriman kepadanya dan pesan yang dibawanya. Satu-satunya ‘pedang’ yang digunakan Rasulullah s.a.w. hanyalah Al-Quran, sebuah pedang ruhani, pedang kebenaran, yang secara alamiah telah menarik hati mereka yang tidak percaya, tanpa suatu agresi dalam bentuk apa pun. Demikian itulah keindahan, keagungan dan daya tarik Islam serta diri Muhammad yang menyiratkan kebaikan dan kasih sehingga mereka ini bersedia menyerahkan nyawa untuk itu. Adalah orang-orang non-Muslim, terutama penduduk Mekah, yang telah mengangkat pedang fisik mereka untuk menyerang umat Muslim guna memaksa mereka kembali kepada ajaran dan agama lama mereka.<br />
<br />
Setelah Rasulullah s.a.w. hijrah ke Medinah, kekejaman bangsa kafir Quraish malah tambah melampaui batas. Mereka lantas membunuhi para pengikut lemah yang masih tertinggal di Mekah, termasuk wanita dan anak-anak yatim. Meski Rasulullah s.a.w. beserta banyak dari para sahabat telah hijrah ke Medinah, tetap saja mereka tidak dibiarkan hidup damai. Tetap saja mereka ini diganggu terus di tempat yang baru itu. Pada saat itu agama Islam yang baru muncul itu ditingkar musuh di segala penjuru dan terancam kepunahan. Berkenaan dengan keadaan seperti itulah maka perintah pertama tentang Jihad kecil lalu diwahyukan kepada Rasulullah s.a.w.:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
‘Telah diperkenankan untuk mengangkat senjata bagi mereka yang telah diperangi, disebabkan mereka telah diperlakukan dengan aniaya dan sesungguhnya Allah berkuasa menolong mereka.’ (S.22 Al-Hajj:39)</blockquote>
<br />
Para ulama sependapat bahwa ini adalah ayat pertama yang memberi izin kepada umat Muslim untuk mengangkat senjata guna melindungi diri mereka. Ayat ini meletakkan dasar-dasar yang menjadi pedoman bagi umat Muslim dalam melakukan perang defensif. Jelas dikemukakan disitu alasan yang telah mendorong segelintir umat Muslim tidak bersenjata dan sarana lainnya untuk berperang mempertahankan diri setelah menderita dengan sabar sekian lamanya. Mereka menderita aniaya terus menerus selama bertahun-tahun di Mekah dan masih terus diburu kebencian meski telah hijrah ke Medinah. Alasan utama umat Muslim mengangkat senjata adalah karena mereka telah diperlakukan dengan aniaya. Mereka telah menderita tak terbilang lagi aniaya musuh dan perang telah dipaksakan terhadap mereka.<br />
<br />
Ayat Al-Quran berikutnya menegaskan inferensi tersebut dimana dinyatakan bahwa izin untuk berperang diberikan karena umat Muslim telah diusir dari rumah mereka:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
‘Orang-orang yang telah diusir dari rumah-rumah mereka tanpa hak, hanya karena mereka berkata, “Tuhan kami ialah Allah.” Dan sekiranya tidak ada tangkisan Allah terhadap sebagian manusia oleh sebagian yang lain, maka akan hancurlah biara-biara serta gereja-gereja Nasrani dan rumah-rumah ibadah Yahudi serta masjid-masjid yang banyak disebut nama Allah di dalamnya. Dan pasti Allah akan menolong siapa yang menolong-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, Maha Perkasa.’ (S.22 Al-Hajj:40)</blockquote>
<br />
Secara spesifik Al-Quran menegaskan bahwa bentuk Jihad ini adalah berperang melawan mereka yang telah menyerang Islam terlebih dahulu, dimana ayat-ayat Al-Quran lainnya juga menguatkan hal ini. Umat Muslim hanya boleh mengangkat senjata untuk membela diri terhadap mereka yang telah terlebih dahulu menyerang dan hanya jika umat Muslim memang tertindas dan teraniaya. Hal inilah yang menjadi sukma dan esensi daripada Jihad Islamiah yang sekarang ini banyak disalah-artikan. Jelas tidak benar sama sekali jika dikatakan bahwa Rasulullah s.a.w. hanya memberikan pilihan kepada umat untuk bai’at atau mati, Islam atau pedang.<br />
<br />
Jihad dengan pedang yang terpaksa dilakukan Rasulullah s.a.w. serta umat Muslim awal karena tekanan keadaan yang khusus, adalah suatu phasa yang bersifat selintas dalam penegakan fondasi Islam. Mereka yang berusaha menghancurkan Islam dengan pedang, akhirnya punah karena pedang juga. Kecuali ada suatu bangsa atau negara yang memaklumkan perang terhadap umat Muslim dengan tujuan memupus Islam dari muka bumi, tidak ada perang atau pertempuran yang dilakukan umat Muslim yang bisa disebut sebagai Jihad. Tujuan dari umat Muslim dalam mengangkat senjata tidak pernah untuk mengkaliskan siapa pun dari rumah atau harta benda atau pun kemerdekaan mereka. Jihad perang hanya dibenarkan untuk membela diri guna menyelamatkan Islam dari suatu kehancuran, menegakkan kemerdekaan berpendapat disamping juga untuk membantu mempertahankan tempat-tempat ibadah umat agama lain dari kerusakan atau penghinaan. Singkat kata, tujuan utama dari perang yang dilakukan umat Muslim adalah guna menegakkan kebebasan beragama dan beribadah, membela kehormatan diri dan kemerdekaan terhadap serangan tidak beralasan, dan itu pun kalau ada alasan bahwa hal tersebut akan terjadi lagi.<br />
<br />
Umat Muslim di masa awal tidak memiliki pilihan lain kecuali berperang karena mereka terpaksa harus melakukannya. Perang yang bersifat agresif sejak dulu mau pun kini tetap dilarang oleh Islam. Kekuatan politis negeri-negeri Muslim tidak boleh digunakan untuk ambisi atau pengagulan pribadi, tetapi hanya untuk perbaikan kondisi rakyat yang miskin serta demi pengembangan perdamaian dan kemajuan. Contoh akbar mengenai hal ini ada pada saat Rasulullah s.a.w. beserta para pengikut beliau kembali ke Mekah dengan kemenangan. Beliau berbicara kepada penduduk Mekah, menyampaikan:<br />
<br />
‘Kalian telah melihat betapa sempurnanya janji Allah. Sekarang beritahukan kepadaku hukuman apa yang pantas dikenakan kepada kalian atas segala kekejaman dan kebengisan kalian terhadap mereka yang kesalahannya hanyalah karena mereka telah mengajak kalian untuk menyembah Tuhan yang Maha Esa? Mendengar itu penduduk Mekah menjawab: “Kami ingin engkau memperlakukan kami seperti Yusuf memperlakukan saudara-saudaranya yang bersalah.” Mendengar permohonan tersebut, Rasulullah s.a.w. langsung menjawab “Demi Allah, kalian tidak akan dihukum sekarang ini dan tidak juga dimurkai.” (Hisham)<br />
<br />
Al-Quran menyatakan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
‘Dan, perangilah mereka itu, sehingga tak ada lagi fitnah dan supaya agama menjadi seutuhnya bagi Allah. Tetapi, jika mereka berhenti, maka sesungguhnya Allah swt. Maha Melihat apa-apa yang mereka kerjakan.’ (S.8 Al-Anfal:39)</blockquote>
<br />
Ayat di atas menjelaskan kalau perang hanya boleh dilanjutkan sepanjang masih ada laku aniaya dan manusia belum bebas menganut agama yang mereka sukai. Jika musuh-musuh Islam menghentikan perang maka umat Muslim juga harus berhenti pula.<br />
<br />
Bangsa yang paling pantas mendapat hukuman sesungguhnya penduduk Mekah itulah. Kalau Islam memang disiarkan melalui tekanan senjata, maka kejadian kemenangan umat Rasulullah s.a.w. atas Mekah merupakan saat paling tepat guna mengayunkan pedang untuk pembalasan dan penaklukan agar orang-orang masuk ke dalam Islam. Tetapi nyatanya tidak demikian, penduduk Mekah tunduk bukan karena pedang tetapi karena kasih sayang. Kasih kepada diri Rasulullah s.a.w. dan kecintaan pada ajaran Al-Quran yang mencerahkan kalbu.<br />
<br />
Al-Quran menyatakan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
‘Tidak ada paksaan dalam agama. Sesungguhnya jalan benar itu nyata bedanya dari kesesatan. . .’ (S.2 Al-Baqarah:256)</blockquote>
<br />
Ayat di atas mengingatkan umat Muslim secara jelas dan gamblang untuk tidak menggunakan kekerasan dalam menarik non-Muslim ke dalam agama Islam. Dijelaskan juga alasannya mengapa kekerasan itu tidak perlu digunakan yaitu karena jalan yang benar telah nyata bedanya dari jalan kesesatan sehingga tidak ada pembenaran untuk menggunakan kekerasan. Rasulullah s.a.w. secara tegas diingatkan Allah s.w.t. agar tidak menggunakan kekerasan dalam upaya memperbaiki masyarakat. Status beliau ditegaskan dalam ayat Al-Quran:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
‘Maka nasihatilah, sesungguhnya engkau hanya seorang pemberi nasihat. Engkau bukan penjaga atas mereka.’ (S.88 Al-Ghasyiyah:21-22)</blockquote>
<br />
Ajaibnya ayat di atas itu diwahyukan di Mekah di masa awal himbauan Rasulullah s.a.w. dimana beliau telah diisyaratkan akan memperoleh kekuasaan besar tetapi jangan menggunakannya untuk memaksakan kehendak diri beliau atas orang lain. Pada intinya Rasulullah s.a.w. tidak pernah menarik orang ke dalam agama Islam dengan kekuatan pedang tetapi melalui laku takwa, kasih dan pengabdian beliau kepada Allah s.w.t. yang telah menaklukkan hati para musuh sedemikian rupa sehingga mereka yang tadinya berniat membunuhnya malah kemudian tunduk di kaki beliau dan mempertahankan beliau dari serangan para musuh.<br />
<br />
Pada saat haji perpisahan, Rasulullah s.a.w. dalam penutupan Khutbah Perpisahan beliau menyatakan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
‘Seperti halnya bulan ini suci, tanah ini tanah suci dan hari ini hari suci, demikian pula halnya Tuhan telah menjadikan jiwa, harta benda dan kehormatan tiap-tiap orang juga suci. Merampas jiwa seseorang atau harta bendanya atau menyerang kehormatannya adalah tidak adil dan salah, sama halnya seperti menodai kesucian hari ini, bulan ini dan daerah ini. Apa yang kuperintahkan pada hari ini dan di daerah ini berarti bukan hanya untuk hari ini. Perintah-perintah ini adalah untuk sepanjang masa. Kalian diharapkan mengingat dan bertindak sesuai dengannya sampai kalian meninggalkan alam dunia ini dan berangkat ke alam nanti untuk menghadap Khalik-mu.’</blockquote>
<br />
Sebagai penutup beliau bersabda:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
‘Apa-apa yang telah kukatakan kepada kalian, sampaikanlah ke pelosok-pelosok dunia. Mudah-mudahan mereka yang tidak mendengarku sekarang akan mendapatkan faedah lebih daripada mereka yang telah mendengarnya.’ (Sihah Sitta, Tabari, Hisyam dan Khamis)</blockquote>
<br />
Kepedulian Rasulullah s.a.w. yang sangat atas kesejahteraan umat manusia dan penciptaan kedamaian di seluruh dunia sungguh tidak ada batasnya. Adalah suatu tragedi bahwa dalam masa sekitar seribu tahun terakhir ini para pemuka dan negeri Muslim, sebagian besar telah mengabaikan hakikat ajaran Al-Quran dan Rasulullah s.a.w. semata-mata hanya untuk pemuasan keserakahan dan nafsu kekuasaan atau mencari kekayaan. Mereka berperang satu sama lain untuk memperebutkan kekayaan duniawi dan melalui laku lajak mereka telah menganiaya orang-orang yang tidak berdosa. Secara culas mereka telah mengkhianati bangsanya sendiri dan sesama negeri Muslim hanya untuk mendapatkan kekayaan moneter dan kekuasaan dari musuh-musuh Islam. Sebagian besar dari pemuka ruhani dan duniawi telah menyesatkan bangsanya sendiri dan membawa kebusukan dalam tubuh, fikiran dan jiwa masyarakat. Pada masa kini, beberapa anak muda Muslim secara konyol telah ‘dicuci otaknya’ sehingga menganggap laku barbar, teror, bunuh diri dan pembunuhan yang mereka lakukan akan menjadikan mereka mendapat derajat syuhada. Sesungguhnya mereka ini telah membawa kebusukan ke ambang pintu agama yang katanya mereka cintai. Nama Islam sekarang tidak lagi bernuansa kedamaian melainkan disinonimkan dengan laku teror.<br />
<br />
Sebagian besar negara-negara di dunia pernah melancarkan perang politis tetapi kelihatannya hanya negeri-negeri Muslim yang melaksanakan perang Jihad dimana mereka telah membantai satu sama lainnya. Berkaitan dengan itu perlu kiranya disinggung juga kejadian di New York (peristiwa 11 September) dan apa yang terjadi di Afghanistan dan Timur Tengah dimana ‘Jihad Islam’ telah dilancarkan membabi-buta oleh organisasi-organisasi Muslim ekstrim terhadap bangsa-bangsa non-Muslim.<br />
<br />
Rasulullah s.a.w. ada mengingatkan bahwa umat Muslim di akhir zaman, terutama para pemuka mereka, akan jauh sekali dari hakikat Islam dan bahkan sebagian dari mereka akan menjadi seburuk-buruknya mahluk. Para pemuka ini akan menyesatkan para muda-mudi Muslim yang sebenarnya memiliki intelegensi cukup. Para pemuka ini mendidik dan mengindoktrinasi mereka bahwa jika mereka menyerahkan nyawa dalam apa yang mereka katakan sebagai jalan Islam, maka mereka ini akan langsung masuk surga sebagai suhada. Betapa bohongnya mereka itu dan betapa menipunya. Mestinya umat Islam bertanya kepada para pemuka itu “Atas kewenangan siapa kalian ini membuat pernyataan seperti itu?” Wahai muda-mudi Muslim yang diperintahkan melakukan tindakan mengerikan demikian, kalau seperti kata mereka itu bahwa kalian akan jadi suhada dan masuk surga, katakanlah kepada mereka silakan tunjukkan teladannya dengan melakukannya sendiri. Tanyakan kepada mereka itu ‘Mengapakah kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan?’ (S.61 Ash-Shaf: 2)<br />
<br />
Laku demikian sama sekali tidak bisa disebut sebagai suatu amal saleh, bahkan lebih merupakan pencemaran nama Islam serta pendurhakaan terhadap firman Tuhan. Al-Quran jelas menyatakan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
‘Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta bendamu antara sesamamu dengan jalan batil, kecuali yang kamu dapatkan dengan perniagaan berdasar kerelaan di antara sesamamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang terhadapmu.’ (S.4 An-Nisa: 29)</blockquote>
<br />
Kata-kata ‘janganlah kamu membunuh dirimu’ melarang keras tindakan bunuh diri. Disamping itu apakah mungkin laku pembunuhan orang-orang tidak berdosa dianggap sebagai amal saleh yang akan memberikan izin seorang Muslim masuk pintu surga? Yang pasti adalah membuka jalan ke pintu neraka! Abu Zaid bin Thabit bin Dhahak meriwayatkan bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
‘Barangsiapa yang bersumpah palsu dan tidak mengatakan keadaan yang sebenarnya, sesungguhnya ia bukan dari pengikut Islam sebagaimana ia menganggap dirinya. Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan sebuah alat maka ia akan disiksa dengan alat itu pada Hari Penghisaban. Seseorang tidak boleh bersumpah tentang sesuatu yang bukan haknya. Mengutuk seorang mukminin sama saja dengan membunuhnya.’ (Bukhari, Kitab Adab, bab Memanggil dengan nama buruk dan mengutuk)</blockquote>
<br />
Dengan demikian para pria dan wanita yang menyebut dirinya Muslim yang berencana membunuh dirinya atau mengajak orang lain untuk bunuh diri dengan menggunakan bom sehingga menyebabkan matinya orang-orang yang tidak berdosa, perhatikanlah ayat Al-Quran dan Hadith dari Penghulu kalian. Bukan derajat suhada yang akan kalian peroleh tetapi neraka jahanam.<br />
<br />
Terorisme di abad modern ini sama sekali bertentangan dengan visi dan penafsiran tentang hakikat Jihad Islamiah. Perang politis tidak bisa disebut sebagai Jihad. Teriakan Jihad terdengar berulang-ulang dan dari berbagai penjuru. Namun apa sebenarnya makna Jihad yang dimaksud Allah s.w.t. dan Rasul-Nya? Apa yang menjadi Jihad di masa kini yang patut kita ikuti? Al-Quran mengemukakan Jihad lain yang disebut sebagai Jihad Akbar sebagai:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
‘Janganlah mengikuti orang-orang kafir dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al-Quran ini dengan jihad yang besar.’ (S.25 Al-Furqan:52)</blockquote>
<br />
Jihad akbar dan hakiki menurut ayat ini adalah melaksanakan dan mengajarkan isi Al-Quran.Sekarang ini bukan lagi masanya menghunus pedang tetapi saatnya menggunakan hujjah. Apa yang dimaksud dengan hal ini dan bagaimana caranya kita harus masuk dalam medan laga agar manusia menyadari keindahan Islam dan ajarannya? Salah satu jawabannya adalah dengan memahami makna dari Jihad Fiallah atau Jihad Akbar yaitu Jihad terhadap nafsu dan kecenderungan buruk dalam diri kita, khususnya perjuangan kita melawan Syaitan. Inilah yang dimaksud dengan Jihad hakiki, Jihad individual guna memperbaiki diri menjadi saleh dan hamba Allah serta merobah Syaitan-syaitan dalam diri kita menjadi Muslim yang muttaqi agar kita bisa menarik orang lain ke dalam agama Islam. Al-Quran menyatakan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
‘Barangsiapa berjuang maka ia berjuang untuk dirinya pribadi, sesungguhnya Allah Maha Kaya, bebas dari sekalian mahluk-Nya.’ (S.29 Al-Ankabut:6)</blockquote>
<br />
Ayat ini menggambarkan apa yang dimaksud sesungguhnya dengan seorang Mujahid, yaitu orang yang berjuang di jalan Allah. Wawasan agung dan luhur yang dilaksanakan secara konsisten dan konstan dalam praktek aktual itulah yang dimaksud sebagai Jihad dalam terminologi Islam, sedangkan orang yang melaksanakan dan mengamalkannya disebut sebagai Muhajid. Kita ini harus menjadi teladan yang sempurna dari ajaran Islam dan untuk itu kita harus memahami ajaran Al-Quran serta sunah Rasul. Rasulullah s.a.w. menyatakan bahwa sebaik-baik pernyataan dari keimanan yang hakiki adalah orang lain selalu terpelihara dan hidup damai karena perlindungan kita. Islam disebut agama yang terbaik ialah jika semua orang aman dari kita dan kita tidak pernah mencederai mereka baik dengan tangan atau pun lidah (Bukhari, Kitabul Iman).<br />
<br />
Hadith itu merupakan kesimpulan dan teladan sempurna untuk kehidupan kita di dalam masyarakat. Wajib bagi setiap Muslim bahwa perilakunya harus menjadi teladan dan tidak ada siapa pun yang akan dirugikan dengan cara apa pun. Hal ini menjadi bagian dari keimanan dan senyatanya menjadi dasar dalam hubungan kita dengan Allah s.w.t.. Sebagai seorang mukminin sejati, kita tahu bahwa tujuan utama dalam kehidupan ini adalah mendekati Allah s.w.t.. Hidup ini singkat sekali dan sebelum kita sadari, separuh usia sudah lewat dengan cepatnya. Kita mengetahui dari Al-Quran bahwa hubungan seperti itu bisa diciptakan, namun juga dinyatakan bahwa kita harus berjuang mencarinya. Jika kita perhatikan kehidupan duniawi, kita bisa melihat upaya perjuangan seperti apa yang harus dilakukan guna mencapai keberhasilan. Cara yang sama dengan berjuang di jalan Allah akan menuntun kita pada pertemuan dengan Wujud-Nya.<br />
<br />
Semestinya kita menilik ke dalam batin sendiri dan melihat berapa banyaknya waktu dan upaya yang dikeluarkan bagi keruhanian setiap harinya. Apakah ada kita berupaya setengah atau bahkan seperempat dari tenaga dan waktu yang dikeluarkan untuk dunia? Apakah hati kita sesungguhnya mendambakan kasih Allah sebagaimana halnya mendambakan kemewahan dunia? Apakah ada kita menghabiskan waktu yang banyak untuk berdoa, membaca Al-Quran, membelanjakan harta dan waktu di jalan Allah? Apakah hati kita ada menangis melihat penderitaan saudara-saudara kita dan apakah ada kita berupaya datang kepada mereka dengan tulus hati menyampaikan pesan Ilahi? Adakah kita mematuhi sepenuhnya ketentuan dan peraturan dalam Kitabullah, karena sesungguhnya tidak ada petunjuk yang lebih baik daripadanya. Semua ketentuan dan peraturan tersebut adalah bagi kemaslahatan kita sendiri. Siapa yang mengetahui jalan Allah yang terbaik kecuali Allah sendiri? Kita semestinya mematuhi kaidah Ilahi guna memastikan bahwa kita terpelihara dari pengaruh jahat internal mau pun eksternal diri kita serta mencerahkan perjalanan ruhani. Semua itu memerlukan perubahan dalam kebiasaan dan gaya hidup yang selama ini dianut. Fikiran dan pandangan perlu diubah dan dimodifikasi. Upaya demikian adalah berat dan melelahkan tetapi semua perjuangan memang berat dan menyakitkan adanya.<br />
<br />
Orang-orang yang hidup berdasarkan pedoman Tuhan dan selalu berjuang di jalan-Nya maka mereka menjadi teladan hidup dari hamba-hamba Allah. Mereka kelihatan menonjol dibanding lingkungannya. Ada perubahan sempurna dalam internal dan eksternal pribadi mereka sehingga orang-orang lain akan terpana dan menghormati mereka karena adanya nur Ilahi yang bersinar dari wajah mereka. Mereka itu senyatanya menjadi bukti hidup dari ayat Al-Quran bahwa:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
‘Dan tentang orang-orang yang berjuang untuk bertemu dengan Kami, sesungguhnya Kami akan memberi petunjuk kepada mereka pada jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang berbuat kebajikan.’ (S.29 Al-Ankabut:70)</blockquote>
<br />
Kata Jihad itu mencakup keseluruhan aktivitas positif yang harus dilakukan seorang Muslim dan kita semua harus berlaku sebagai Mujahid yang secara istiqomah memperbaiki diri. Berjuang demi Allah membutuhkan tekad bulat dan keteguhan hati, dimana hal ini tidak mungkin bisa dicapai tanpa keimanan, pemahaman dan keyakinan yang hakiki kepada Wujud Maha Agung yang Maha Kuasa serta kepastian adanya kehidupan setelah kematian. Jika seorang Muslim meyakini bahwa keimanannya itu benar adanya, agama yang dianutnya itu juga benar maka ia tidak perlu takut kepada orang-orang yang berusaha menariknya keluar dari keimanan demikian. Sebaliknya, ia harus menerima mereka di rumahnya dengan senang hati dan melalui amal dan kata yang saleh, insya Allah, bisa menarik mereka ke dalam agamanya.<br />
<br />
Sebelum masuk menjadi Muslim Ahmadiyah sekitar 14 tahun yang lalu, saya selalu berusaha selama hampir dua tahun untuk menarik seorang teman Ahmadi ke dalam agama Kristen. Teman ini sama sekali tidak mengambil sikap permusuhan, malah ia banyak mengajarkan kepada saya kebenaran agamanya dalam kata dan amal perbuatan, sehingga akhirnya tidak saja saya malah jatuh cinta kepada agama Islam, bahkan aku mencintai teman ini sebagaimana seseorang mencintai saudara kandungnya sendiri. Ia selalu menempatkan agama dan kewajiban agama di muka segalanya, bahkan kepentingan keluarganya sendiri. Melalui kata-kata dan amalnya yang saleh serta mengikuti teladan Rasulullah s.a.w. ia ini tidak saja berhasil menyeru saya tetapi juga banyak orang Inggris lainnya ke dalam Islam yang hakiki. Ia melaksanakan Jihad hakiki, tidak dengan kekerasan tetapi dengan ajakan yang lembut. Ia banyak mengalami rintangan namun kesabaran dan sifat istiqomahnya, terlebih lagi kecintaannya kepada sang Khalik, telah menjadikan dirinya sebagai penyeru kepada Allah yang paling berhasil. Pedih hati ini menyaksikan laku ketidakadilan yang ditimpakan bangsa-bangsa Barat terhadap umat dan negeri-negeri Muslim. Tetapi lebih menyedihkan lagi menyaksikan tindakan orang-orang yang menyebut dirinya Muslim yang mencanangkan Jihad terhadap siapa pun yang tidak sependapat dengan penafsiran mereka tentang ajaran Islam dimana mereka melakukan tindak kekejaman yang memalukan atas nama Islam. Bagaimana bisa mereka menarik minat orang lain kepada agama Islam?<br />
<br />
Betapa menyedihkan dan memalukan bahwa seorang yang asing sama sekali dan tidak pernah merugikan kita dan sedang menjalankan perintah kedinasannya, lalu ditembak mati tanpa alasan sehingga isterinya menjadi janda, anak-anaknya menjadi yatim serta tempat tinggalnya menjadi rumah berkabung. Hadith mana dan ayat Al-Quran mana yang memerintahkan tindak laku yang keji seperti itu? Apakah ada seorang saja ulama yang bisa memberikan jawaban atas pertanyaan ini? Umat awam yang tidak berpengetahuan, begitu mendengar kata Jihad lalu menjadikannya sebagai pembenaran untuk memenuhi nafsu pribadi mereka sendiri.<br />
<br />
* Bilal Atkinson adalah seorang Inggris pensiunan polisi dan sekarang menjadi Amir Muballigh Wilayah Ahmadiyah dari bagian Timur Laut Inggris.<br />
<br />
<i><br /></i>
<i> Sumber: <a href="http://www.reviewofreligions.org/download/RR200209.pdf#page=23" rel="nofollow" style="color: #6aa84f;" target="_blank">www.reviewofreligions.org</a>
</i>Jusmanhttp://www.blogger.com/profile/07155933794313781819noreply@blogger.com34tag:blogger.com,1999:blog-8557611283620774930.post-65213786730249093762013-02-20T09:00:00.000+07:002015-04-01T22:11:38.095+07:00Memeriksa Keaslian ALKITAB dan AL-QUR'AN<div style="text-align: justify;">
<b>Oleh Zikrullah T. Ayyuba</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah studi Alkitab mengungkapkan bahwa Alkitab tidak mengandung kata-kata yang tepat yang diwahyukan dan diucapkan oleh para nabi seperti Musa dan Nabi Isa. Alkitab telah ditulis oleh berbagai penulis selama periode berabad-abad, yang pada waktu itu juga banyak mengalami perubahan.</div>
<br />
Dr Stanley Cook menulis:<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
"Kesalahan manusia (<i>fallibility</i>) menjadi faktornya, Alkitab tidak bebas dari kontradiksi dan kesalahan, dan sama sekali tidak sesuai dengan nilai-nilai agama secara menyeluruh. (<i>Introduction to the Bible</i>. h.193)</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian dalam Britannica Encyclopedia edisi kesebelas menerangkan di bawah judul Bible:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
"Tak dapat diragukan lagi bahwa sejumlah besar perubahan telah dimasukkan ke dalam teks Ibrani". Kita lihat dari sejarah Israel bahwa pada masa Nebukadnezar kitab-kitab Israel dibakar dan dimusnahkan. Kemudian ditulis ulang oleh Nabi Ezra: "Ia terlupakan dan Ezra memperbaruinya". (p. 322, Vol. V, <i>Jewish Encyclopaedia</i>)</blockquote>
</div>
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSHPk6ap93cDbmajiCzR43tKeZaDpaJ1TQpiG4nJx8TsOr3j9pU5mdya-iIp0uW7Z0zO7E5f2v1_mZX4mksLzy3UeHHPdpUldmNyT1M7odwXC9gdaJLWotb_Vj7vA4fpZpxoIEIpP3nkg/s1600/alkitab+dan+alquran.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Al-Qur'an dan Alkitab" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSHPk6ap93cDbmajiCzR43tKeZaDpaJ1TQpiG4nJx8TsOr3j9pU5mdya-iIp0uW7Z0zO7E5f2v1_mZX4mksLzy3UeHHPdpUldmNyT1M7odwXC9gdaJLWotb_Vj7vA4fpZpxoIEIpP3nkg/s320/alkitab+dan+alquran.jpg" height="240" title="Al-Qur'an dan Alkitab" width="320" /></a>Lebih lanjut pada halaman yang sama ditulis:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Ia menunjukkan keraguannya mengenai kebenaran dari beberapa kata dari teks dengan menempatkan titik diatasnya. Haruskah Elihah, katanya, menyetujui teks, poin yang akan diabaikan. Haruskah ia menolak, kata-kata yang meragukan untuk dihapus dari teks."</blockquote>
<br />
Hal ini tidak memerlukan komentar lebih lanjut dari saya. Hal ini jelas menunjukkan bahwa secara umum Perjanjian Lama tidak bisa lagi dianggap sebagai Firman Allah yang terjaga keotentikannya. Demikianlah keadaan perjanjian lama.<br />
<br />
Begitupun Perjanjian Baru yang memiliki kondisi yang sama. Tidak ada jaminan tentang kapan tepatnya ia ditulis. Kita tahu bahwa pada hari-hari pertama setelah kepergian Yesus mereka kemudian menunggu kedatangannya kembali. Sementara mereka yang telah tinggal bersama Yesus telah meninggalkan dunia ini dan pada saat yang sama tidak ada tanda-tanda beliau akan kembali, maka dirasa perlu bahwa Injil harus ditulis untuk keperluan orang-orang yang tidak bisa mendengar dari orang-orang yang tinggal bersama Yesus. Seorang sarjana Oxford mencatat:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Hal penting pertama yang harus diperhatikan adalah bahwa belum ada Injil yang tertulis sampai bertahun-tahun setelah Yesus. Injil Markus adalah Injil yang paling awal yang diakui secara umum. Umumnya menetapkan penulisan tesebut telah dilakukan sekitar 65 SM. Peristiwa penyaliban umumnya dianggap telah terjadi sekitar 29 SM atau 30 SM. Jadi Injil ada sekitar tiga puluh lima tahun kemudian setelah riwayat-riwayat itu tercatat. Injil-injil lainnya ditulis kemudian... Selama tahun-tahun awal setelah selamatnya Yesus dari kematian, tidak ada catatan tertulis yang dibuat tentang kehidupan dan ajaran beliau. Beberapa ucapan yang paling mencolok yang mungkin diwujudkan adalah berupa liturgi sederhana. Setelah itu, tahun demi tahun berlalu dan ingatan semakin redup, maka dirasakan perlu untuk mencatat sabda-sabda beliau ke dalam bentuk tulisan... Tulisan-tulisan telah didasarkan pada ingatan para murid yang tinggal bersama Yesus dan yang mendengar sabda-sabdanya, jadi ingatan dan tradisi adalah dasar dari injil kita sekarang dibangun. </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Harus kita sadari bahwa adalah hal yang tidak mungkin bahwa suatu cerita yang disebarkan secara mulut ke mulut - bahkan ketika hal itu dilakukan dalam waktu dekat ketika terjadinya peristiwa - tidak akan mengalami beberapa modifikasi. Hal ini tidak dapat dihindari bahwa narasi atau ucapan yang disampaikan dari mulut ke mulut untuk peristiwa yang telah terjadi hampir tiga puluh tahun pasti mengalami perubahan dalam prosesnya. Selain itu kita harus ingat bahwa di zaman kuno itu adalah kebiasaan umum bahwa para penulis sejarah yang paling telitipun memasukkan ke dalam mulutnya suatu karakter, diantaranya mereka menulis kata-kata yang mereka anggap sesuai dengan kondisi tanpa berniat untuk menyiratkan bahwa itulah kata yang tepat. Dan juga tidak ada keraguan dari para penulis sejarah pada kesempatan itu untuk memodifikasi catatannya sedemikian rupa untuk membawa keluar sudut pandang tertentu yang ingin tekankan dalam tulisannya. </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Tidak ada keraguan bahwa Injil yang telah ditulis bukan hanya untuk tujuan penulisan tetapi juga untuk dedikasi yang telah tertanam dalam sikap pikiran. Kami tidak menjamin bahwa narasi dan ucapan seperti yang diberikan dalam Injil selalu mewaili apa yang terjadi sebenarnya dan apa yang sebenarnya dikatakan. (<i>The Story Behind the Gospel</i> by Bernard M.Allen)</blockquote>
<br />
Thomas Paine menulis dalam bukunya '<i>The Age of Reason</i>':<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Konsili Nicea dan Laodikia diadakan sekitar 350 tahun setelah Kristus, dan kitab-kitab Perjanjian Baru sekarang kemudian dipilih secara ya atau tidak seperti kita melakukan pemilihan dalam hukum. Banyak sekali kitab yang ditolak setelah mayoritas memilih tidak. Beginilah bagaimana Perjanjian Baru terbentuk... Jadi inilah barangkali, mereka memutuskan melalui pemungutan suara mana kitab dari koleksi mereka yang harus dianggap sebagai firman Tuhan dan mana yang ditolak. Mereka menolak sebagiannya, mereka memilih yang lainnya yang dianggap ragu-ragu menjadi sebuah kitab yang disebut Apokripa, dan kitab-kitab yang dipilih dengan suara terbanyak terpilih menjadi firman Allah. Haruskah mereka memilih sebaliknya, semua orang, setelah menyebut diri mereka Kristen, untuk percaya kepada yang lain, untuk kepercayaan yang dipilih oleh yang lain." Kita membaca dalam Peakes Commentary on the Bible: "Kita tidak memiliki teks Kitab Suci yang final dan tanpa meragukan yang bisa kita anggap sebagai versi asli. Versi asli sudah lama musnah.." (h.4)</blockquote>
<br />
Jika klaim Perjanjian baru adalah benar bahwa semua kitabnya diilhamkan oleh Allah." (II Timotius 3:16) lalu mengapa Gereja harus memutuskan dengan cara pemungutan suara mana buku yang diilhamkan dan mana yang bukan. Hal ini telah ditegaskan oleh teman-teman Kristen kita bahwa lima kitab pertama dari Alkitab telah ditulis oleh Musa di bawah Ilham Ilahi. Tetapi bagaimana hal ini bisa terjadi ketika kita menjumpai di bagian akhir dari kitab kelima terakhir Nabi Musa tersebut seperti ini:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN. Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.(Ulangan 34:5-6)</blockquote>
<br />
Dari sini jelas nampak bahwa Musa bukanlah sosok penulis yang mengilhamkannya bahkan untuk disebut hanya sebagai penulis, karena tidak mungkin beliau menulis tentang kematiannya sendiri. Bahkan begitu lama waktu berlalu sebelum kitab tersebut ditulis, tidak ada yang tahu keberadaan makamnya!<br />
<br />
Demikian juga kitab berikutnya tidak mungkin ditulis oleh Joshua seperti yang tertulis di bagian akhirnya:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Dan sesudah peristiwa-peristiwa ini, maka matilah Yosua bin Nun, hamba TUHAN itu, ketika berumur seratus sepuluh tahun. (yosua 24:29)</blockquote>
<br />
<b>Keotentikan Al-Qur'an </b><br />
<br />
Jika Umat Islam sering membandingkan kitab suci mereka dengan kitab agama lain, hal itu tidak lain karena keaslian dari Alquran. Sebagaimana Firman Allah taala yang menyatakan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Ini adalah kitab yang sempurna, tidak ada keraguan di dalamnya, yang merupakan petunjuk bagi orang-orang yang benar." (2:3)</blockquote>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Sesungguhnya, Kami Yang telah menurunkan Peringatan Alquran ini, dan sesungguhnya Kami baginya adalah Pemelihara. [15:10)]</blockquote>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Zikir, Alquran, ketika itu datang kepada mereka, dan Sesungguhnya itu adalah Kitab yang mulia. Kebatilan tidak dapat mendekatinya, baik dari depannya maupun dari belakangnya. Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana, Maha Terpuji. (41:42-43)</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Dia-lah yang menurunkan Kitab kepada engkau (3:8)</blockquote>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Segala puji bagi Allah swt., Yang telah menurunkan atas hamba-Nya Kitab ini dan tidaklah Dia menjadikan baginya kebengkokan. 18:2)</blockquote>
<br />
Ayat-ayat Al-Qur'an diatas menunjukkan dengan jelas bahwa Al-Qur'an adalah Firman Allah yang benar. Disamping itu bahasa dan gaya Al-Qur'an sedemikian rupa sehingga dengan mudah untuk diingat. Tidak saja para sahabat Rasulullah saw yang telah melakukan itu dengn cara menghafalnya tetapi juga sampai sekarang ratusan bahkan ribuan umat Islam telah melakukannya juga dan membacanya secara teratur agar ingatan mereka tetap segar terhadap ayat-ayat Al-Qur'an.<br />
<br />
Karakteristik Al-Qur'an adalah ia membantah setiap keberatan yang diajukan terhadapnya oleh lawan-lawannya misalnya mengatakan bahwa Rasulullah saw lah yang telah mengarangnya sendiri. Allah taala menantang mereka dalam Al-Qur'an:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Dan jika kamu dalam keraguan tentang apa yang telah Kami turunkan kepada hamba Kami, maka buatlah satu Surah yang semisalnya, dan ajaklah pembantu-pembantumu selain Allah swt., sekiranya kamu memang orang-orang yang benar. [2:24)</blockquote>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Apakah mereka mengatakan, “Ia telah mengada-adakannya? ”Katakanlah, Bawalah sebuah Surah yang semisalnya. dan panggillah siapa saja yang kamu mampu selain Allah swt. jika memang kamu orang-orang benar. (10:39)</blockquote>
<br />
Tantangan ini belum ada yang menanggapi. Tidak diragukan lagi banyak kritikus telah berusaha untuk membantah klaim Islam tersebut tetapi tidak ada yang telah memenuhi tantangan tertentu bahkan hanya untuk menghasilkan satu ayat yang lebih baik dari standar bahasa Arab dalam Al-Qur'an. Bagaimanapun mereka tidak mampu melakukannya karana Allah sendiri yang telah menetapkan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Katakanlah, “Seandainya berhimpun manusia dan jin untuk mendatangkan yang semisal Alquran ini, tidaklah mereka akan sanggup mendatangkan yang sama seperti ini, walaupun sebagian mereka kepada sebagian yang lain sebagai penolong.” (17:89)</blockquote>
<br />
Tidak hanya memiliki teks Al-Qur'an yang terjaga keotentikannya dengan baik tetapi juga untuk menjaga semangat dan maknanya dalam setiap abad Allah telah mengirimkan seorang reformer rohani dari kalangan umat Islam yang mencapai hubungan langsung dengan Tuhan dan menghidupkan kembali iman Islam melalui ketaatan sempurna kepada kitab suci Al-Qur'an dan Nabi Muhammad saw sehingga hal ini menunjukkan tanda yang jelas dari eksistensi Tuhan dan Firman-Nya yang hidup. Ini adalah suatu keistimewaan Islam yang unik. Tak heran, karena itu bahwa Al-Qur'an merupakan manifestasi dari firman Tuhan yang hidup. Dalam zaman ini Allah taala telah membangkitkan Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Almasih yang dijanjikan dan pendiri dari Ahmadiyah dalam Islam untuk menjelaskan kebenaran dan keunggulan Al-Qur'an. Beliau mengatakan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Bagian-bagian sempurna keselamatan telah dibukakan hanya oleh Al-Qur'an, yang lain semuanya hanyalah bayangan. Oleh karena itu kalian harus mempelajari Al-Qur'an dengan penuh perhatian dan pikiran yang mendalam dan kalian harus mencintainya seperti kalian tidak pernah mencintai hal apapun yang lain.."</blockquote>
<br />
Karakteristik lainnya dari Al-Qur'an adalah dalam hal nubuatan. Al-Qur'an penuh dengan nubuatan yang berkesan dalam pikiran para pengikutnya. Beberapa nubuatan luar biasa telah dipenuhi sementara yang lain masih menunggu untuk digenapi.<br />
<br />
Dalam Al-Qur'an telah menjelaskan tentang jasad Firaun:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Maka pada hari ini Kami akan menyelamatkan engkau menjadi suatu Tanda bagi orang-orang sesudah engkau. Dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia sangat lengah terhadap Tanda-tanda Kami.” (10:93)</blockquote>
<br />
Ayat ini mengacu pada Firaun yang sombong yang telah tenggelam beserta para tentaranya setelah tindakannya yang lalim dan agresif mengejar Musa dan kaum Bani Israel. Ketika malapetaka yang menenggelamkannya ia mengakui dan menyatakan keyakinannya terhadap Tuhan Musa. Tetapi hal itu sudah terlambat. Meski begitu Allah taala menunjukkan belas kasih kepadanya dan berjanji untuk menyelamatkan tubuhnya sebagai tanda bagi mereka yang datang setelahnya. Ini adalah kenyataan yang luar biasa bahwa dari semua kitab suci agama lain hanya Al-Qur'an yang menyebutkan fakta ini. Alkitab maupun buku sejarah tidak ada yang menyebutkan hal ini. Dengan cara yang indah Al-Qur'an Firman Allah telah terbukti benar. Setelah selang lebih dari 3000 tahun tubuh Firaun yang sama telah ditemukan di Mesir sekitar pergantian abad ke 20. Sekarang jasadnya telah diabadikan di Museum Kairo. Namanya adalah Meneptah.<br />
<br />
Selanjutnya Al-Qur'an telah menubuatkan tentang Persia yang akan dikalahkan oleh bangsa Romawi dan kemudian akan dikalahkan oleh kaum Muslim:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Aku, Allah Yang Maha Mengetahui. Telah dikalahkan bangsa Romawi. Di negeri yang dekat dan mereka sesudah kekalahan mereka, akan memperoleh kemenangan, Dalam beberapa tahun. Bagi Allah swt. kedaulatan sebelum dan sesudah-nya. Dan pada hari itu akan bergembira orang-orang mukmin. Dengan pertolongan Allah swt. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dia Maha perkasa, Maha Penyayang. (30:2-5)</blockquote>
<br />
Orang Persia sudah hampir memasuki kekaisaran Romawi dan pada 615 mereka telah mencapai gerbang Konstantinopel. Mereka telah menaklukkan Palestina, Suriah dan Mesir. Bangsa Romawi berada dalam kekalutan setelah menderita kekalahan demi kekalahan. Sepertinya mereka memang ditakdirkan untuk itu. Namun pada tahun 624 Bangsa Romawi bangkit menyerang kembali dan menghancurkan Persia yang kemudian juga ditaklukkan oleh kaum Islam.<br />
<br />
Terdapat juga nubuatan besar mengenai bergabungnya dua lautan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Dia telah membuat kedua lautan mengalir. Keduanya akan bertemu, Di antara keduanya ada pembatas, keduanya tidak saling melampaui. (55:20-21)</blockquote>
<br />
Nubuatan itu telah benar-benar tergenapi dengan adanya pembangunan Terusan Suez dan Terusan Panama yang masing-masing menghubungkan Laut Mediterania dan Laut Merah dan antara Samudera Atlantikdan Samudera Pasifik.<br />
<br />
Terdapat juga nubuatan tentang kemajuan besar dalam ilmu astronomi (81:12) dan pengembangan besar-besaran dalam bidang ilmu geologi dan minerologi dan komunikasi antar planet. Al-Qur'an juga menyebutkan orang-orang yang akan mendapatkan kekuatan materi yang besar sehingga mereka akan menaklukkan setiap rintangan yang mereka temui. Allah berfirman dalam Al-Qur'an :<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Hingga ketika dibukakan tembok untukYajuj dan Majuj dan mereka dari setiap tempat yang tinggi tersebar luas. (21:97)</blockquote>
<br />
Yajuj dan Ma'juj mengacu pada kekuatan-kekuatan besar yang terdiri dari Rusian dan Amerika pada khususnya. Kita membaca dalam Al-Qur'an:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Segera Kami akan memperhatikan kamu, hai dua golongan yang kuat. (55:32)</blockquote>
<br />
Penggambaran pada ayat ini adalah tertuju pada negara-negara Barat saat ini yang berdasarkan pencapaian mereka dan strategi politik mereka pada kegelapan waktu yang dijanjikan, diperoleh atribut yang sama.<br />
<br />
Sumber:<br />
<b>THE REVIEW of RELIGIONS</b><br />
VOL. LXXXIII NO.9 SEPTEMBER 1988<br />
Link:<span style="color: #6aa84f;"> </span><a href="http://www.reviewofreligions.org/download/RR198809.pdf#page=14" rel="nofollow" style="color: #6aa84f;" target="_blank">http://www.reviewofreligions.org/download/RR198809.pdf#page=14</a><br />
Terjemah: Jusman<br />
<br />
<br />
<br />Jusmanhttp://www.blogger.com/profile/07155933794313781819noreply@blogger.com75tag:blogger.com,1999:blog-8557611283620774930.post-91915185428635638782013-02-07T11:11:00.000+07:002015-04-01T22:13:42.847+07:00Menjawab Beberapa Keberatan Tentang Islam<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu kehormatan bagi saya dapat berbagi beberapa pemikiran kepada kalian semua pada tema yang sangat relevan yaitu Apa pesan-pesan Islam, Agama damai yang banyak disalahpahami oleh orang-orang pada masa-masa sekarang.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Upaya membangun perdamaian adalah salah satu dari hal yang paling mendapatkan perhatian pada saat ini. Tetapi sayangnya perdamaian tidak kita jumpai dimanapun. Banyak terjadi peperangan di berbagai tempat. Begitu juga begitu banyak permasalahan dan krisis yang serius yang dihadapai umat manusia, dan semua orang begitu mendambakan jalan menuju kedamaian abadi sehingga mereka dapat menikmati kehidupan mereka di dunia ini dan juga ketika mereka kembali kepada Sang Pencipta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Islam menyajikan perdamaian nyata bagi seluruh umat manusia, Kami tidak mengklaim bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang menyajikan kedamaian, kami juga tidak mengklaim Islam memonopoli suatu kebenaran. Kami mengakui bahwa semua agama yang benar diajarkan dan dikirim oleh Allah taala, mereka membawa pesan perdamaian karena mereka semua berasal dari satu pencipta yang sama yang merupakan sumber kedamaian sepanjang masa. Tetapi Islam sangat berbeda karena Islam secara harfiah berarti damai. Hal itu menyajikan pesan perdamaian dengan kejelasan yang penuh dan kebijaksanaan yang mendalam. Islam berarti penyerahan diri kepada kehendak dan perintah Allah dan karena mengikuti ajaran-ajarannya, orang dapat mendapatkan kedamaian setiap saat.</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Keberatan Islam" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGoLVWm61C8xxgWhBG-ymvnsZVZGlWzO6qiWSO5yPHxiyE4q3ANCPN-c43-7J3lGQTKbXjQ3RoIN9CtN8J-juyrUiWK2IEBPZ0YwvK5JWxGPVKWYkzm_rYJvQNNSoh8bpOK0Of_rpaecg/s320/keberatan+islam.jpg" height="255" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Islam, agama yang paling banyak disalahpahami" width="320" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Islam adalah agama yang paling banyak disalahpahami </td></tr>
</tbody></table>
Sayangnya pada saat ini Islam sedang di persepsikan sebagai agama teror, agama yang penuh dengan penumpahan darah, dan sebagian orang – sebagian besar diantaranya – benar-benar menganggap Islam sebagai agama yang mengajarkan kebencian antara satu dengan lainnya, antar negara dengan negara lain. Padahal sebaliknya Islam adalah pendukung terbesar perdamaian dan Rasulullah saw adalah pembela terbesar dalam perdamaian sepanjang masa, dalam menyebarkan perdamaian untuk seluruh umat manusia.<br />
<br />
Ada dua sumber utama untuk memahami Islam. Yang pertama adalah Al-Qur'an yang merupakan kitab suci Islam, wahyu lisan dari Allah taala yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw. yang digambarkan sebagai pedoman bagi seluruh umat manusia (Q.S. 2:185). Alquran juga telah digambarkan sebagai “rahmah” (Q.S. 16:89) yang berarti rahmat.<br />
<br />
Dan yang kedua adalah contoh mulia dari pendiri suci Islam Nabi Muhammad saw (hadits). Beliau saw adalah perwujudan perdamaian dan dinyatakan sebagai personifikasi rahmat bagi seluruh umat manusia (Q.S 21:107). Sayangnya pada kedua sumber tersebut, Alquran dan hadits Nabi Muhammad saw - banyak orang yang belum mengerti sepenuhnya.<br />
<br />
Sebagai contoh belum lama ini, Anggota parlemen di Belanda membuat pernyataan bahwa menurut pemahamannya (tentunya ini keliru) setengah dari Alquran harus dibuang ke laut. Mengapa? Dia mengatakan: “Saya percaya bahwa Alquran mengajarkan perang dan kebencian, pertumpahan darah serta terorisme.” Apakah ada tuduhan yang lebih besar yang dikaitkan pada Alquran yang merupakan perwujudan dari ajaran-ajaran damai? Padahal kenyataannya Alquran tidak lain mengajarkan perdamaian, persatuan dan penghormatan terhadap kerukunan hidup antar umat manusia.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpeZ3-5OxfKhZ6aybjiqxxVaXVenHgWf4whu1bB38ddjAaiqN5hb9HsQd5q4VNwcprsrhEWuv9T1KspRNHaPd6t1rTIspQVQEkmPK5LTJ0lo1nS9rEiXBExVJnP7PhQsHSFzXHlB3yMMs/s1600/ghana+islam+damai.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpeZ3-5OxfKhZ6aybjiqxxVaXVenHgWf4whu1bB38ddjAaiqN5hb9HsQd5q4VNwcprsrhEWuv9T1KspRNHaPd6t1rTIspQVQEkmPK5LTJ0lo1nS9rEiXBExVJnP7PhQsHSFzXHlB3yMMs/s320/ghana+islam+damai.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
Hari ini saya ingin menyajikan beberapa pernyataan dari Alquran untuk mendukung bahwa Alquran sebenarnya adalah pesan perdamaian, jauh dari pesan kebencian, kekerasan dan pertumpahan darah.<br />
<br />
Pertama-tama, Alquran telah mengatakan: <i>Tidak ada paksaan dalam urusan agama.</i>” (Q.S 2:256) Ini secara jelas menyatakan bahwa orang-orang dari seluruh dunia benar-benar bebas untuk memilih keyakinan mereka, mana saja yang mereka suka dan senang untuk menjalankannya. Dan dan tak seorangpun di muka bumi ini dengan cara apapun memaksa orang lain untuk menerima Agama Islam. Alquran menyatakan bahwa kebebasaan berkeyakinan adalah hak dasar dari semua manusia. Mereka bisa percaya pada agama apapun yang mereka suka dan mereka dapat menjadi pengikut setiap keyakinan yang mereka yakini.<br />
<br />
Alquran menyatakan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Inilah hak dari Tuhan-mu ; maka barangsiapa menghendaki, maka berimanlah, dan barangsiapa menghendaki, maka ingkarlah.” (Q.S 18:29)</blockquote>
<br />
Begitu tegasnya disebutkan bahwa Islam kebenaran dan dinyatakan bahwa: Orang yang ingin mempercayai - nya biarkan mereka percaya dan mereka yang tidak ingin percaya biarkan mereka menyangkalnya. Tidak ada paksaan dalam berkeyakinan. Orang-orang diberi pilihan bebas. Jadi Islam tidak memiliki instrumen pemaksaan untuk mengubah keyakinan seseorang agar memeluk Islam.<br />
<br />
<b>Hukuman Murtad Dalam Islam</b><br />
<br />
Kemudian muncul pertanyaan bahwa jika seorang muslim ingin meninggalkan Islam apa yang akan terjadi padanya? Ada sebuah kepercayaan keliru yang dihubungkan dengan Alquran, beberapa orang yang sayangnya termasuk orang Islam sendiri, mempunyai pemikiran bahwa Al-Qur'an mengatakan bahwa orang semacam itu harus dipenggal. Padahal kenyataannya justru kebalikan dari itu. Alquran dimanapun tidak pernah menyebutkan bahwa hukuman murtad adalah membunuh orang yang bersangkutan. Alquran menyatakan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, kemudian ingkar, kemudian beriman lagi, kemudian ingkar lagi, kemudian kian bertambah dalam kekufuran, sekali-kali Allah swt. tidak akan mengampuni mereka dan tidak pula akan menunjukkan jalan lurus kepada mereka. (Q.S. 4:137) </blockquote>
<br />
Orang bisa membayangkan bahwa jika hukuman murtad adalah dengan jalan pembunuhan, maka apakah memungkinkan bagi seseorang yang murtad, kembali ke pangkuan Islam untuk kedua kalinya? Jika hukumannya adalah hukuman mati – seperti yang mereka katakan – maka akan menutup kemungkinan bagi seseorang untuk kembali kepada Islam. Namun Alquran jelas menyatakan bahwa sangat mungkin bagi seorang Islam yang meninggalkan agamanya karena beberapa alasan bisa kembali pada keyakinannya jika ia menginginkannya. Pilihan dan opsi selalu ada disini. Tidak ada hukuman karena kemurtadan dan juga tidak ada paksaan apapun kepada siapa saja untuk menerima Islam.<br />
<br />
Menurut Islam, agama adalah masalah pilihan. Jika seseorang senang dengan kebenaran Islam dan mereka puas, tentu saja mereka sangat dipersilahkan dan bergabung dengan Islam. Tetapi jika mereka memutuskan untuk tidak melakukannya, maka tidak ada paksaan dan bahkan jika setelah masuk Islam kemudian mereka ingin pergi, maka merekapun bisa pergi. Allah taala sendiri yang akan menilai hal ini dalam kehidupan yang akan datang tetapi tak seorangpun memiliki kewenangan untuk mengeluarkan hukuman bagi yang murtad.<br />
<br />
<b>Hukuman Penghujatan Terhadap Islam</b><br />
<br />
Pertanyaan selanjutnya yang sangat sering ditanyakan adalah hukuman penghujatan dalam Islam. Ini adalah satu hal lagi yang merupakan tuduhan besar dalam menentang Islam. Pertanyaannya adalah bahwa jika seseorang melakukan suatu penghujatan terhadap Allah taala, Rasulullah saw, Alquran atau hal-hal sakral dalam Islam dengan menggunakan bahasa kotor atau menunjukkkan rasa tidak hormat dengan cara apapun, maka apa hukuman untuk itu? Hal ini dikatakan dan diyakini oleh banyak orang termasuk orang Islam sendiri bahwa hukuman bagi penghujatan adalah hukuman mati. Pernyataan seperti itu sama sekali tidak benar.<br />
<br />
Alquran sama sekali tidak menyebutkan bahwa hukuman untuk penghujatan adalah hukuman mati bahkan hukuman yang lebih rendah sekalipun. Dan sebenarnya tidak ada hukuman duniawi bagi kejahatan ini. Tidak diragukan lagi, menurut Islam penghujatan merupakan bentuk kejahatan yang sangat tercela dan menyakitkan hati, namun hukuman untuk ini sepenuhnya ada di tangan Allah taala. Allah mungkin akan menghukum pelakunya di kehidupan ini atau di kehidupan akhirat. Kami percaya bahwa setiap orang akan bertanggungjawab di hadapan Allah. Pada hari akhir nanti, Allah yang akan menjadi hakim, tetapi Allah tidak memberi hak kepada siapapun dalam kehidupan ini untuk memberikan hukuman apapun. Saya kutip disini referensi dari Alquran:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Kamu pasti akan di uji dalam hartamu dan jiwamu, dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang menyakitkan hati dari orang-orang yang telah diberi Alkitab sebelummu dan dari orang-orang musyrik. Dan jika kamu bersabar dan bertakwa, maka hal demikian sungguh merupakan urusan keteguhan hati.” (Q.S 3:186)</blockquote>
<br />
Tidak ada disebutkan jenis hukuman apapun disini. Allah taala mengatakan bahwa berbagai hal yang menyakitkan akan dikatakan tentang kalian. Seorang Muslim hanya diminta menunjukkan kesabaran ketika mereka mendapatkan penghinaan dengan cara apapun. Tetapi tidak disebutkan bentuk penghukuman apapun terhadap para penghujat.<br />
<br />
Lebih lanjut Alquran menyatakan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Dan, sesungguhnya Dia telah menurunkan kepadamu di dalam Kitab ini bahwa apabila kamu mendengar Ayat-ayat Allah swt. diingkarnya dan dicemoohkannya, maka janganlah kamu duduk bersama mereka sebelum mereka beralih ke dalam percakapan lainnya. Jika demikian, sesungguhnya kamu niscaya semisal mereka. Sesungguhnya Allah swt. akan menghimpun orang-orang munafik dan orang-orang kafir semua di dalam Jahannam.” (Q.S 4:140)</blockquote>
<br />
Allah taala menyatakan bahwa ketika seseorang dengan suka hati melakukan penghujatan, satu-satunya tindakan dari orang-orang beriman adalah jangan terus menemani orang tersebut dan duduk bersama mereka lagi. Dan sekali lagi sama sekali tidak disebutkan hukuman bagi penghujatan .<br />
<br />
<b>Hubungan Muslim dengan Pengikut Agama lain</b><br />
<br />
Pertanyaan lain yang mengganggu pikiran banyak orang adalah bagaimana ajaran Islam tentang hubungan dengan pengikut-pengikut agama lain. Apakah Islam mengajarkan Muslim untuk menunjukkan rasa hormat dan kasih sayang terhadap mereka?<br />
<br />
Alquran memberikan pedoman yang cukup mengenai hal ini.<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Katakanlah, “Hai Ahli-kitab, marilah kepada satu kalimat yang sama di antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah kecuali kepada Allah swt., dan tidak pula kita mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, dan [a] sebagian yang lain sebagai Tuhan selalin Allah swt..” Tetapi, jika mereka berpaling, maka katakanlah, “Jadilah saksi bahwa kami orang-orang yang menyerahkan diri kepada Tuhan” ” (Q.S 3:64</blockquote>
<br />
Ini adalah semangat kerjasama yang Islam telah tanamkan antara kalangan umat Islam untuk mengundang pengikut agama lain secara bersama-sama atas dasar umum untuk bekerjasama dalam upaya mencapai saling menghormati dan menghargai.<br />
<br />
Pada subyek yang sama, Alquran menyatakan lebih lanjut:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Dan, tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa; dan janganlah kamu tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan. Dan bertakwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.” (Q.S 5:2)</blockquote>
<br />
Perlu dicatat disini bahwa Islam tidak menyebutkan ajakan kerjasama ini dengan mempertimbangkan agama tertentu. Jika ajakan itu ditujukan kepada Islam berupa perbuatan baik untuk tujuan mulia, Alquran mengatakan bahwa anda harus selalu menerimanya. Ajakan tersebut mungkin dari Yahudi, seorang Kristen, seorang Hindu, Budha atau penganut agama apapun atau bahkan dari seorang atheis; Islam mewajibkan kaum muslimin untuk maju dan bekerjasama. Mereka hanya harus melihat alasan mengapa mereka diundang, bukan melihat siapa yang mengundang untuk melakukan hal tersebut.<br />
<br />
Islam telah memberikan prinsip emas yang dapat diikuti dan bermanfaat bagi seluruh umat manusia. Islam mengajarkan bahwa segala urusan harus didasarkan pada keadilan.<br />
<br />
Alquran menyatakan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu berdiri teguh karena Allah, menjadi saksi dengan adil; dan janganlah kebencian sesuatu kaum mendorong kamu bertindak tidak adil. Berlakulah adil; itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah swt. Sesungguhnya, Allah swt. Maha Mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan.” (Q.S 5:8)</blockquote>
<br />
Ini membuat hal yang sangat jelas bahwa Islam memerintahkan pengikut sejatinya, kendatipun dengan musuh sekalipun mereka harus selalu bersikap adil. Apakah mungkin agama yang mengajarkan ajaran kerukunan dan kerjasama yang indah ini – bisa mendorong kekerasan atau kebencian terhadap orang lain?<br />
<br />
Pada titik ini, izinkah saya menyebutkan bagian nasehat yang sangat penting dari Pendiri Jamaah Ahmadiyah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad. Beliau telah menjelaskan prinsip fundamental ini, karena tujuan utama kedatangannya adalah untuk menghidupkan kembali ajaran Islam dan pekerjaan menyebarkan ajaran Islam untuk seluruh dunia. Dalam menjelaskan semangat sejati kerjasama dan membantu orang lain Beliau berkata:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Ini adalah prinsip kami untuk bersimpati pada seluruh umat manusia. Jika seseorang melihat kebakaran di rumah tetangga Hindu, dan ia tidak bangun membantu memadamkannya, saya katakan kepada kalian dengan sebenarnya bahwa dia bukan dari ku. Jika salah satu pengikutku melihat seorang Kristen terbunuh dan dia tidak pergi menolongnya, saya katakan pada kalian dengan sebenarnya bahwa dia bukan dari kita…Saya katakan dengan bersumpah dan kesungguhan bahwa saya tidak memiliki permusuhan dengan siapapun…Jika ada seseorang mencaci makiku, saya tujukan keluhanku kepada Tuhan, bukan pada pengadilan lainnya. Meskipun dari semua itu, adalah kewajiban kita untuk memiliki rasa simpati pada seluruh umat manusia.” (Siraj-e-Muneer, Ruhani Khaza’in, jilid 12,. Hal.28).</blockquote>
<br />
<b>Tindakan ketika Islam diserang</b><br />
<br />
Mari kita ambil pertanyaan penting lain yang umumnya diajukan oleh banyak orang. Mereka mengatakan bahwa sementara Islam tidak mendukung kekerasan, perang, kebencian terhadap orang lain dan tidak memperkenankan setiap agresi terhadap orang lain. Kemudian jika orang lain mengambil inisiatif dan memulai agresi terhadap orang Islam, maka apa yang harus dilakukan?<br />
<br />
Sekali lagi saya mengacu pada Alquran untuk jawabannya. Alquran menyatakan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Dan perangilah di jalan Allah swt., orang-orang yang memerangimu, namun jangan kamu melampaui batas, Sesungguhnya Allah swt. tidak mencintai orang-orang yang melampaui batas. (Q.S. 2:190)</blockquote>
<br />
Izin untuk melawan adalah hak dasar manusia. Izin tersebut diberikan pada umat Islam ketika mereka benar-benar diserang. Ketika Rasulullah saw dipaksa untuk hijrah dari Mekkah ke Madinah, penduduk kafir Mekkah tetap saja tidak membiarkan Rasulullah saw dan pengikut beliau dalam suasana aman begitu saja. Sebaliknya mereka terus menerus menyerang beliau saw ; dan hampir semua pertempuran terjadi di sekitar Madinah. Hal ini jelas menunjukkan siapa aggresor sebenarnya.<br />
<br />
Perlu dicatat bahkan izin yang diberikan untuk pertama kalinya dalam sejarah pada umat Islam untuk melawan adalah dalam rangka membela diri, ketika mereka benar-benar diserang. Mereka diizinkan untuk membela dan melindungi kehormatan, harta, hidup dan agama mereka. Alquran menyatakan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Telah diizinkan bagi mereka yang telah diperangi, disebabkan mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah berkuasa menolong mereka. (QS 22:39)</blockquote>
<br />
Bahkan dalam hal izin ini, betapa humanis dan murah hatinya ajaran Islam, bahwa izin ini tidak boleh melampaui batas. Alquran menyatakan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Barangsiapa menyerang kamu, seranglah dia sepadan dengan serangannya kepadamu; dan bertakwalah kepada Allah swt., dan ketahuilah bahwa Allah s.w.t. beserta orang-orang bertakwa. (QS 2:194)</blockquote>
<br />
Islam, pembela terbesar perdamaian – telah memastikan bahwa reaksi dan respon terhadap agresi tidak boleh malampaui batas. Meskipun Muslim diizinkan untuk melawan agresi, tetapi diperintahkan kepada mereka bahwa ketika musuh menghentikan peperangan mereka melakukan gencatan senjata, Muslim, menang atau kalah harus menyetujui untuk menghentikan aksi bertahan mereka. Alquran menyatakan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Tetapi, jika mereka berhenti, maka tidak ada permusuhan kecuali terhadap orang-orang aniaya. ” (QS 2:193)</blockquote>
<br />
Saya telah sajikan disini beberapa contoh dari ajaran Islam sebagaimana disebutkan dalam Alquran. Suatu hal yang jelas menunjukkan bahwa Islam tidak satupun menyebutkan ajaran yang mendorong terorisme atau peperangan melawan orang lain.<br />
<br />
Satu hal yang harus ditambahkan disini untuk menjernihkan kesalahpahaman. Pada saat ini sebagian orang melakukan berbagai tindakan terorisme yang sayangnya mengatasnamakan Islam. Saya akan mengatakan bahwa ini hanya beberapa gelintir orang yang mengkhianati agama mereka sendiri melalui tindakan yang bertentangan dengan Islam. Dengan demikian, mereka melakukan tindakan yang sangat merugikan untuk keyakinan mereka sendiri. Mereka yang melakukan kekejaman dan tindak teroris terhadap orang lain atas nama Islam, tidak pernah diizinkan untuk membajak nama Islam yang indah, juga tidak bisa dijadikan sebagai duta Islam. Mereka adalah pelanggar dan layak dikutuk keras dan dihukum berat atas tindakan agresi dan menodai citra Islam yang indah.<br />
<br />
Sebagai faktanya, definisi seorang muslim sejati menurut hadits Nabi saw adalah bahwa seorang muslim adalah dia yang dari tangan dan lidahnya, tidak mengganggu, merugiakan atau membahayakan orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa hanya orang damai yang benar-benar dapat menjadi seroang Muslim. Sedangkan orang-orang yang melakukan kekejaman, agresi dan tindakan barbar lainnya, walaupun dilakukan atas nama Islam – tidak layak disebut Muslim.<br />
<br />
Contoh dari Rasulullah saw dalam hal ini sangat cemerlang dan paling baik. Beliau adalah duta perdamaian par excellence untuk seluruh umat manusia. Beliau tidak pernah memulai perang apapun sepanjang hidupnya. Beliau adalah orang yang selalu berusaha untuk membangun perdamaian antara orang-orang yang bertikai. Tetapi ketika lawan melancarkan agresi terhadap dirinya dan menyerang Madinah, Beliau tidak ada pilihan kecuali mengangkat senjata untuk membela diri. Sebagian besar pertempuran defensif seperti itu terjadi di Madinah (ketika Rasulullah saw telah hijrah untuk menghindari kekejaman kafir Qurays di Mekkah, pent) yang membuktikan bahwa alih-alih sebagai agresor, Rasulullah saw selalu menjadi korban agresi.<br />
<br />
Akhirnya saya ingin mengatakan bahwa pesan Islam sebenarnya adalah sebuah pesan damai untuk seluruh umat manusia. Ini adalah undangan terbuka bagi semua untuk datang dan mencari cahaya dari pesan Islam. Saya meyakinkan mereka semua, melalui cahaya yang kekal yang diberikan oleh Allah, mereka akan mampu menerangi hati mereka. Dengan hati mereka yang dipenuhi cahaya Ilahi dan perdamaian, mereka akan mampu membangun perdamaian di sekitar mereka.<br />
<br />
Jadi mari kita semua bekerja sama untuk pembentukan perdamaian. Mari kita bergandengan tangan bersama-sama. Kita semua harus bekerja sama untuk tujuan mulia menegakkan perdamaian ini sehingga kita benar-benar dapat hidup dan menikmati surga damai di bumi. Semoga Allah memungkinkan kita untuk melakukannya. Semoga Allah memberkati kita semua, aamiin.<br />
<br />
<b>* Tulisan ini ditulis oleh Ataul Mujeeb Rasded, Imam Masjid Ahmadiyah London, Pada kesempatan Perayaan 100 tahun Khilafah Ahmadiyah yang dihadiri oleh Presiden Mauritius, Aneerood Jugnauth pada 13 Desember 2008.</b><br />
<br />
Sumber: <a href="http://www.reviewofreligions.org/1518/islam-is-not-a-religion-of-terror/" rel="nofollow" target="_blank">www.reviewofreligions.org</a><br />
<br />
Penterjemah: Khaeruddin Ahmad Jusmansyah<br />
<br />Jusmanhttp://www.blogger.com/profile/07155933794313781819noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8557611283620774930.post-50812792469331812212013-02-03T12:57:00.000+07:002015-04-01T22:14:17.924+07:00KETINGGIAN AKHLAK RASULULLAH SAW.<br />
<br />
<u>SHIRATUN NABI:</u><br />
<b>"SEBUAH PERMENUNGAN TERHADAP</b><br />
<b>KETINGGIAN AKHLAQ RASULULLAH SAW."</b><br />
<br />
Untuk Menyegarkan Keimanan<br />
Oleh : <b>Muhaimin Khairul Amin</b><br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Sesungguhnya kamu dapati suri tauladan yang sebaik-baiknya dalam Pribadi Rasulullah, bagi orang-orang yang mengharapkan bertemu dengan Allah dan hari kiamat dan yang banyak-banyak mengingat Allah." (QS. Al-Ahzab : 21)</blockquote>
<br />
Saudara-saudaraku yang mulia,<br />
<br />
Tentu saudara-saudaraku yang mulia mengenal siapa Rasulullah Saw. dan memang harus mengenal beliau Saw. Ada pepatah yang mengatakan kalau tak kenal maka tak sayang. Yang lebih penting lagi menurut penulis yang lemah ini, "kalau tak kenal, maka kenalilah !"<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikG4MR7O_v2jrgYbrtpgkClMztI7F1V6mt-tK7S1tVgE6jgGmrCnHSImZcLkblGYsM1Y2e9gQfAvFIzIBeZp7wSmAixUi3PN9ADXF024oSewSsCyURg-_y0ktw249u124LUSPnxxFKcaw/s1600/muhammad+saw.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikG4MR7O_v2jrgYbrtpgkClMztI7F1V6mt-tK7S1tVgE6jgGmrCnHSImZcLkblGYsM1Y2e9gQfAvFIzIBeZp7wSmAixUi3PN9ADXF024oSewSsCyURg-_y0ktw249u124LUSPnxxFKcaw/s200/muhammad+saw.jpg" height="200" width="200" /></a>Sebagaimana yang kita ketahui bersama, Rasulullah Saw. adalah seorang nabi yang kedatangannya telah dinubuwatkan oleh nabi-nabi dan kitab terdahulu. Kita baca di dalam Bible, <b>Matius pasal I ayat 23</b> yang merupakan penggenapan dari nubuatan Yesaya Pasal 7 ayat 14, dimana disana dikabarkan akan adanya seorang perempuan muda yang akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan diberi nama<i> Immanuel</i>. <i>Immanuel</i> itulah yang dalam Matius diartikan '<i>Allah bersama kita</i>'. Dan kita tahu bahwa perempuan muda yang dimaksud disini adalah Siti Aminah r.a. yakni ibundanya nabi Muhammad Saw. yang menikah sewaktu masih muda, dan melahirkan Muhammad Saw. sewaktu muda dan meninggalnya pun sewaktu masih muda. Adapun nubuatan berkenaan dengan nama "Immanuel" yang berarti "<i>Allah beserta kita</i>", ini telah terbukti ketika Nabi Saw. bersama Abu Bakar r.a. terkepung musuh di Gua Tsur, Tuhan tetap beserta mereka. Rasulullah Saw. bersabda kepada Abu bakar r.a. sebagaimana diwahyukan didalam Al-Qur'an surah At-taubah: 40 " <i>Laa Tahzan Innallaaha Ma'anaa</i>" (Janganlah kau berduka cita wahai Abu Bakar ! Sesungguhnya Allah beserta kita). Dan ini bukanlah kejadian yang kebetulan, akan tetapi sebuah rencana Tuhan untuk menggenapi nubuatan "Immanuel".<br />
<br />
Kemudian dalam Bibel Perjanjian Lama, kitab <i><b>Ulangan Pasal 18 :18</b></i>, kita juga membaca nubuatan tentang kedatangan Rasulullah Saw. yang sifat-sifatnya dijelaskan seperti nabi Musa a.s.<br />
<br />
Nabi Musa kira-kira 2000 tahun sebelum kedatangan Rasulullah Saw. pernah menubuwatkan tentang kedatangan Nabi Muhammad Saw., dalam <i><b>Kitab Ulangan Pasal: 33 : 2</b></i>:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Berkatalah ia "Tuhan datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari syeir, ia tampak bersinar dari pegunungan paran, dan ia datang dengan 10. 000 orang Kudus. Di tangan kanannya memegang undang-undang yang sangat kuat." </blockquote>
<br />
Yang dimaksud datang dengan 10.000 malaikat adalah pada peristiwa "Fatah Mekkah", di mana Rasulullah Saw. dengan pasukan umat Islam yang jumlahnya 10.000 orang mengepung dan merebut kembali kota Mekkah dar kekuasaan kaum kafir Quraisy pada masa itu. Dan yang dimaksud di tangan kanannya memegang undang-undang yang sangat kuat, adalah "Kitab Syari'at Al-Qur'an.". Dalam <b><i>Injil Matius P 23: 39 </i></b>tertulis bahwa Nabi Isa as. 600 tahun sebelum kelahiran Rasulullah Saw., pernah bersabda:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Karena Aku Berkata kepadamu, bahwa daripada masa ini, tiada lagi kamu melihat aku, sehingga kamu berkata : " Mubaraklah ia yang datang dengan nama Tuhan." </blockquote>
<br />
Dan kita ingat, bahwa yang dimaksud datang dengan nama Tuhan adalah Rasulullah saw., yakni wahyu pertama saja yang turun kepada Rasulullah Saw., adalah "<i>IQRA BISMI RABBIKAL LADZIY KHOLAQ</i>" (Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan).<br />
<br />
Di dalam kitab <i><b>Tiong Yong</b></i> milik umat yang beragama Kong Hucu, pada Bab Ke-30, ada penjelasan juga mengenai kedatangan seorang nabi yang sifat-sifatnya terangkum dalam diri Rasulullah Saw. nubuatan itu antara lain:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Hanya seorang Nabi yang sempurna dapat terang pendengarannya, jelas penglihatannya cerdas dan bijaksana, maka cukuplah ia menjadi pemimpin. Keluasan hatinya, kemurahannya, keramahtamahannya, dan kelemahlembutannya cukup untuk meliputi segala sesuatu (kita kenal beliau sebagai Rahmatal Lil'aalamiin). Semangat yang berkobar, keperkasaannya, kekerasan hatinya dan ketahan-ujiannya cukup untuk mengemudikan pekerjaan besar. Kejujurannya, kemuliaannya, ketengahannya, dan kelurusannya cukup untuk mendapatkan hormat. Ketertibannya, keberesannya, ketelitiannya, dan kewaspadaannya cukup untuk membedakan segala sesuatu. Kebajikannya tersebar luas, dalam, terang, dan mengalir tiada henti-hentinya, ibarat air keluar dari sumbernya. Keluasannya seolah langit, ketenangannnya dan kedalamannya bagai tanpa batas. Maka rakyat yang melihatnya tiada yang tidak menghormatinya. Rakyat yang mendengar kata-katanya, tiada yang tidak menaruh percaya (kita kenal beliau sebagai al-amiin) dan rakyat yang mengetahui perbuatannya, tiada yang tidak bergembira. Maka gema namanya meluas meliputi dalam negeri, berberita sehingga ke tempat bangsa Ban dan Bek, sampai ke mana saja perahu dan kereta dapat mencapai, tenaga manusia dapat menempuhny yang dinaungi langit, yang didukung bumi, yang disiari matahari dan bulan, yang ditimpa salju dan embun, semua makhluk yang berdarah dan bernafas, tiada yang tidak menjunjung inggi dan mencintainya. Maka dikatakan telah manunggal dengan Tuhan. </blockquote>
<br />
Seorang astronom dan ahli sejarah amatir, Michael H. Hart dalam bukunya "<i>The hundred</i>" beliau kemukakan 100 tokoh berpengaruh di dunia, dan paling atas yakni nomer wahid menurutnya adalah Rasulullah Saw., yang ke dua Isaac New Ton dan yang ke-tiga adalah Yesus (Tuhannya sendiri), ke-50 Hadhrat Umar Bin Khattab. <br />
<br />
Nah hadirin, Al-Qur'an sendiri mengatakan : "<i>Laqad Kaana Lakum Fii Rasuulillaahi Uswatun Hasanah………</i>.."(Al-Ahzab :21).<br />
<br />
Dahulu ketika Rasulullah Saw. diutus ke dunia ini, keadaan dunia pada masa itu diliputi oleh kegelapan yang sangat hebat. Jazirah arab pada zaman itu merupakan pusat segala macam kejahatan, sampai-sampai kondisi itu digambarkan oleh Al-Qur'anul Kariim :<br />
<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Surah Ar-Rum : 42)</blockquote>
<br />
Kerusakan akhlak telah meluas di daratan maupun di lautan disebabkan apa yang telah diusahakan oleh tangan-tangan manusia.<br />
<br />
Hz. Masih Mau'ud menjelaskan bahwa " Sebelum kebangkitan rasulullah saw. keadaan bangsa arab pada saat itu sudah rusak, segala macam bentuk kejahatan terdapat pada masa itu, seperti perzinahan, perjudian dan mabuk-mabukan, tetapi anehnya kejahatan itu tidak dianggap sebagai dosa, bahkan dianggap seperti hal yang biasa saja. Kejahatan yang pernah terjadi sejak nabi Adam a.s. sampai zaman akhir kesemuanya itu terdapat di zaman kedatangan Rasulullah Saw.<br />
<br />
Dalam kegelapan itulah Rasulullah Saw. diutus untuk menerangi alam semesta ini dengan sinar kenabiannya. Beliau bagaikan sinar yang memancar di tengah-tengah malam kegelapan yang menyinari alam sekitarnya. Para ahli Mekkah mengenal beliau sejak kecil sebagai "<i>Al-amin</i>" dan "<i>Shiddiq</i>" yakni paling jujur dan paling benar. Beliau menjadi contoh terbaik dalam hal kejujuran dan kesucian di tengah-tengah masyarakat yang penuh dengan keburukan moral dan akhlaq. Kecintaan dan kasih sayang beliau terhadap makhluk Allah, memancar dari diri beliau secara fitrati. Al-Qur'an menggambarkannya : <br />
<br />
Bahwa kebaikan yang ada dalam fitrat beliau telah siap menyinari alam semesta sebelum beliau menyentuh nur syari'at. Dan nur syari'at yang telah memancarkan Nur Fitratnya menjadi bulan purnama yakni "<i>Nuurun 'Ala Nuur."</i><br />
<br />
<b>Pengkhidamatan Rasulullah saw pada Semua Orang</b><br />
<br />
Rasulullah Saw. senantiasa mengkidmati semua orang. Sanak saudara, fakir, miskin, yatim piatu, tamu, dan orang-orang susahpun beliau khidmati.<br />
<br />
Sekali peristiwa: Seorang nenek tua sedang menggendong beban yang berat. Rasulullah Saw. bersabda, Ibu! Berikanlah beban itu pada saya, biar saya yang membawa sampai tujuan. Melihat itu nenek tadi menjadi heran, siapa gerangan pemuda ini, pada zaman yang jahil seperti ini masih ada yang mau memperhatikan saya yang sudah teramat tua. Akhirnya setelah sampai di tujuan, nenek itu berkata "Hai anak muda yang baik hati, saya tidak bisa ngasih apa-apa kecuali satu nasehat, di Mekkah ada seorang tukang sihir yang bernama Muhammad. Kamu harus menjauhinya supaya kamu selamat. Rasulullah Saw. tersenyum dan bersabda "Nek, Muhammad yang dimaksud itu akulah orangnya yang selalu difitnah orang sebagai tukang sihir. Seketika itu juga nenek tua tadi merasa malu dan kemudian mengucapkan 2 <i>kalimah syahadat </i>dan masuk Islam. Mari kita perhatikan kehidupan suci Rasulullah Saw. yang seperti ini. Akhlaq beliau begitu tinggi dan walaupun beliau memiliki kharisma yang tinggi, akan tetapi sekiranya ada seorang wanita yang lemah menyuruh beliau berdiri, maka beliau akan tetap berdiri.<br />
<br />
<b>Rasulullah saw dan Pengkhidmatan terhadap Tamu</b><br />
<br />
Dalam
mengkhidmati tamu, beliau tidak pandang bulu baik kawan maupun lawan,
kenal ataupun tidak sebelumnya, muslim ataupun kafir, maka beliau
melayaninya dengan penuh pengkhidmatan. Dalam suatu kejadian, ada
seorang yahudi yang datang kepada beliau dan berbincang-bincang begitu
lamanya dengan beliau hingga larut malam sehinggaYahudi ini menginap di
rumah beliau. Karena dia minum susu terlalu banyak, ia sakit perut dan
berak di atas tempat tidurnya. Iapun merasa malu kemudian pergi tanpa
izin dan lupa kalau pedangnya ketinggalan di tempatnya menginap.
Bagaimana Rasulullah Saw ? beliau merasa menyesal karena semalam tamunya
telah merasa menderita, lalu beliaupun membersihkan tempat tidur itu
dengan tangan beliau sendiri. Sahabat yang melihatnya tidak tega dan
meminta supaya sahabatlah yang membersihkannya bukan Rasulullah Saw.
tetapi Rasulullah Saw. bersabda "<i>Tamu yang datang semalam adalah tamuku, maka adalah hak saya untuk melayaninya." </i>Tak
lama kemudian tamu itu datang kembali untuk mengambil pedangnya dan
Rasulullah saw. menanyakan kesehatannya. Melihat kejadian itu, spontan
tamu itu mengucapkan 2 <i>kalimah syahadat </i>dan masuk Islam. Inilah satu contoh <i>akhlak fadhilah </i>Rasulullah
Saw. dalam hal mengkhidmati tamu. Pertanyaannya, sekarang adakah
manusia di dunia ini yang memiliki akhlak yang begitu tinggi dalam
menerima tamu seperti Rasulullah Saw ??<br />
<br />
<br />
<b>Rasulullah saw dan Toleransi Beragama</b><br />
<br />
Kebaikan besar lainnya yang telah dilupakan bangsa Arab maupun manusia di zaman sekarang adalah akhlak mulia yang ada kaitannya dengan toleransi beragama, saling menghargai satu sama lain. Satu ketika sekujur mayat orang Yahudi sedang diusung melewati Rasulullah Saw. tiba-tiba Rasulullah Saw. berdiri menghormati mayat orang Yahudi itu. Sahabat berkata ya Rasulullah, mengapa engkau berdiri, ini <i>kan </i>jenazah orang Yahudi. Rasulullah Saw. menjawab, Yahudi juga manusia, kitapun harus menghormatinya. Subhanallah ! betapa tinggi akhlak Rasulullah Saw. Andai saja kaum muslimin bisa mencontoh akhlaq beliau Saw., tentu tidak akan ada yang namanya saling menghina, saling mengkafirkan, apalagi saling mengganggu dan menyerang satu sama lain. Akan tetapi faktanya masih jauh dari harapan kita, jauh panggang daripada api, seibarat langit dengan sumur yang sangat jauh berbeda. <br />
<br />
<b>Perlakuan Rasulullah saw terhadap Musuh</b><br />
<br />
Tidak ada orang sebaik Rasululah Saw. yang senantiasa berbuat baik terhadap mereka yang bukan saja musuh beliau, akan tetapi kepada orang yang haus akan darah beliau dan darah para sahabatnya sekalipun. Ketika terjadi Fatah Mekkah, Rasulullah mengampuni orang-orang yang dulunya melempari beliau dengan kotoran unta, menghalangi jalan beliau dengan duri-duri, menganiaya beliau dan berusaha membunuh beliau serta para sahabatnya. Pada hari itu beliau bersabda:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Wahai penduduk Mekkah! Hari ini tidak ada pembalasan terhadap kalian. "<i>Laa Tatsriiba 'alaikumul Yaum</i>."Kalian semua bebas! </blockquote>
<br />
Beliau kembali ke tanah airnya guna memenuhi nubuwatan dalam kitab suci Taurat, bahwa Ruhul Qudus akan datang dan di tangan kanannya memegang syari'at yang amat kuat dan ia akan ditemani oleh 10.000 orang-orang kudus. Kita lihat apa yang terjadi tatkala kota Mekkah ditaklukkan dalam misi damai ini? Beliau memasuki kota Mekkah dengan lasykar besar beserta 10.000 orang-orang suci, para sahabat Rasulullah Saw.<br />
<br />
Kalau pada tahun 1099 Tentara Salib, tentara musyrik dengan kejam dan tanpa perikemanusiaan telah membantai 70.000 muslim laki-laki, begitupula tentara Inggris pada tahun 1874 yang juga berperang di bawah bendera perang Salib, ketika menaklukkan pantai Emas di Afrika, ribuan orang yang tak berdosa mereka bunuh secara kejam. Namun ketika kota Mekkah ditaklukkan, Allah taala berfirman:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Engkau pasti akan memasuki Masjidil haram dengan aman dan tanpa pertumpahan darah dan tanpa ada rasa cemas dan ketakutan baik dari pihak kawan maupun lawan."</blockquote>
<br />
Ketika Nabi Muhammad saw. berhadapan dengan kaum Quraisy beliau bertanya: "Apa yang kalian harapkan daripadaku atasmu?" mereka menjawab : "Perlakukanlah kami sebagaiman Yusuf as. memperlakukan saudara-saudaranya." Maka Nabi Muhammad berkata: "laa Tatsriba 'alaikumul yaum (tidak akan ada yang akan menyalahkan kalian hari ini)." Hari ini kalian benar-benar kubebaskan, tidak ada dendam, dengki di hati, tidak ada rasa permusuhan dan tidak pula ada rasa takut dan cemas.<br />
<br />
Nabi Muhammad Saw. benar-benar memberikan pengampunan kepada seluruh musuh beliau tanpa pandang bulu dengan budi yang luhur, beliau telah membuang ingatan-ingatan tentang masa lampau yang penuh dengan ejekan, penganiayaan, bahkan beliau memperlakukan lawan-lawan yang paling terkemuka dengan pertimbangan yang luhur, sangat adil bahkan dengan pengampunan yang penuh rasa persahabatan.<br />
<br />
Ikrima adalah putera Abu jahal, termasuk salah seorang yang sangat membenci Islam. Mendengar Islam telah menang, waktu lasykar Islam telah memasuki kota Mekkah. Ia berniat akan melarikan diri ke Abbsenia. Isterinya adalah seorang Muslimat dalam hati ( ia belum secara terang-terangan beriman). Ia memohon kepada Rasulullah Saw. agar suaminya diampuni. Kemudian ia segera mengejar suaminya yang hampir naik kapal yang akan berlayar ke Abbsenia. Katanya: "<i>Wahai suamiku, engkau akan melarikan diri dari orang yang baik hati dan sangat penyantun? </i>Ia meyakinkan suaminya, bahwa Nabi Muhammad pasti mengampuninya. Akhirnya Ikrima memutuskan untuk mengurungkan niatnya untuk pergi ke Abbsenia dan segera kembali ke Mekkah, menjumpai Nabi Muhammad Saw." Aku mendengar dari isteriku bahwa engkau telah memberikan ampunan kepada orang jahat seperti aku ini." Ikrima yakin, bahwa orang yang mau memaafkan musuh besarnya, tidak mungkin orang itu seorang pendusta. Maka ia segera menyatakan Bai'at dan mengucapkan kalimah syahadat, masuk ke dalam Islam. Karena malu Ikrima tertunduk. Nabi Muhammad menghiburnya : "Ikrima saudaraku, aku bukan saja member maaf kepadamu tetapi sebagai bukti penghargaanku, aku ingin menanyakan kepadaku, apa yang dapat kuberikan kepadamu?" Ikrima menjawab: "Tidak ada yang lebih baik yang kuharapkan kecuali anda berdoa kepada Tuhan untuk memberikan ampunan kepadaku atas segala dosa dan kekejaman yang telah kuperbuat kepadamu. Kemudian Rasulullah Saw.pun berdo'a:<br />
<br />
"Yaa Allah ampunilah sikap tidak bersahabat Ikrima yang sudah-sudah kepadaku, ampunilah segala ucapan buruk yang telah ia ucapkan dengan mulutnya. Selesai berkata demikian lalu Rasulullah saw.bangkit dan mengenakan jubah beliau kepada Ikrima dan bersabda: "Siapapun yang datang kepadaku dan beriman kepada Allah, maka ia bersamaku. Rumahku adalah rumahnya dan rumahku juga.<br />
<br />
Diantara orang-orang yang diperintahkan untuk mendapatkan hukuman mati adalah seoarang penduduk Mekkah yang bernama Habbar, karena ia telah memutuskan tali pelana unta yang ditunggangi Hazrat Zainab, puteri Rasulullah saw. yang tengah mengandung. Karena terjatuh dari unta waktu itu, maka beliau keguguran kandungannya tidak lama kemudian meninggal dunia. Itulah suatu tindakan yang tak berperikemanusiaan yang telah dilakukan oleh Habbar. Sekarang Habbar sendiri menghadap rasulullah Saw. dan berkata: "Yaa Rasulallah aku melarikan diri ke Iran, tetapi timbul dalam pikiranku, bahwa Allah telah membersihkan kita dari kepercayaan Musyrik kita dan menyelamatkan kita dari kematian rohani. Daripada aku pergi kepada orang-orang lain, untuk memohon perlindungan, bukankah lebih baik aku menghadap Rasulullah saw sendiri, mengakui dan mnyesali perbuatan buruk dan dosa-dosaku itu dan kemudian memohon ampunanmu? Rasulullah saw. sangat terharu atas pernyataan Habbar tersebut dan bersabda; "Habbar, jika Tuhan telah menanamkan dalam hatimu kecintaan terhadap Islam, bagaimana mungkin bagiku untuk menolak memberikan ampunan kepadamu. Maka aku memaafkan segala yang telah engkau perbuat sebelum ini.<br />
<br />
Kisah seorang wanita Yahudi yang berusaha meracuni Nabi Muhammad saw. ia mencari tahu makanan apa yang paling disukai Rasullah Saw., yaitu daging sembelihan bagian bahunya. Lalu wanita itu memasak hidangan daging tersebut dicampur dengan racun keras yang dapat mematikan. Wanita tersebut menemui Rasulullah saw., beliau menyapa wanita tersebut, "Adakah sesuatu yang dapat kulakukan untuk mengkhidmatimu? Wahai wanita !" Jawabnya: "Ada wahai Adul Qasim, aku berharap anda akan sudi menerima pemberianku. Ketika beliau akan bersantap, maka daging panggang tersebut diletakkan di hadapan beliau, lalu beliau mengambil sekerat. Seorang sahabat beliau bernama Bisyr bin Bara bin al-Ma'rur juga mengambil sekerat dan memakannya. Sahabat yang lain hampir akan mengambilnya juga namun dicegah oleh Rasulullah saw. beliau mengatakan, bahwa daging ini sepertinya sudah diracuni. Ibnu Bisyr juga mengatakan demikian. Melihat Rasulullah Saw. mengambil sekerat, beliau pun mengambilnya namun berharap, lebih baik kalau Rasulullah saw. tidak memakannya. Menurut riwayat, Biysr Barra setelah memakan daging tersebut jatuh sakit dan tak lama kemudian meninggal dunia. Rasulullah Saw. kemudian memanggil wanita Yahudi tersebut dan menanyakan padanya, mengapakah engkau meracuniku? Wanita tersebut menanyakan bagaimana beliau tahu akan hal itu. Beliau menjawab, bahwa tanganku mengatakan hal ini padaku. Akhirnya wanita tersebut mengakui perbuatannya. Rasulullah saw. bertanya, mengapakah kamu melakukan itu terhadapku? Dia mengatakan, bahwa kaumku berperang melawan anda dan keluargaku ada yang meninggal duniia dalam pertempuran itu. Maka kuputuskan bahwa aku akan meracunimu dengan keyakinan bahwa anda adalah penipu. Maka anda akan mati dan kami akan aman. Tetapi jika anda seorang yang benar, sebagai Nabi Allah, maka Allah pasti akan memelihara anda. Mendengar kejujuran wanita itu, kemudian Rasulullah saw. memaafkan wanita itu. Sejarah menyatakan bahwa wanita Yahudi tersebut kemudian masuk Islam. Damai di hati damai di bumi, Love for all Hatred for None.<br />
<br />
Saudaraku yang mulia ! Melalui coretan pena yang beberkat ini, penulis yang teramat lemah menyeru kepada para pemikir dan pencatat sejarah, andaikata ada yang dapat berakhlaq seperti Rasulullah Saw. maka tunjukkanlah! Siapakah ia? Siapakah orang yang akhlaknya bisa menandingi Rasulullah Saw? ketika malaikat datang kepada Rasulullah Saw. dan menawarkan diri untuk menghancurkan penduduk Thaif yang sudah membuat Rasulullah Saw. menderita sampai wajah dan sekujur badan beliau berlumuran darah sepanjang jalan, akan tetapi mari kita perhatikan, apa yang disabdakan junjungan kita Rasulullah Saw.?<br />
<br />
Wahai Jibril, Tidak ! sabda beliau. Tujuan saya bukan untuk menghancurkan penduduk Thaif, tapi supaya mereka menyembah Allah Ta'ala. Beliau kemudian berdo'a "<i>Allahummahdii Qaumii Fainnahum Laa ya'lamuun."</i><br />
<br />
Inilah akhlak fadhilah Rasulullah Saw. yang telah mengadakan revolusi serta reformasi secara besar-besaran di dunia ini. Sangat disayangkan, akhlak beliau yang begitu tingginya banyak dilupakan oleh manusia pada umumnya. Kita semua faham, kedatangan beliau untuk kedua kalinya dalam wujud Hazrat Masih Ma'ud adalah untuk menghidupkan agama dan menegakkan syariat, membawa manusia menuju Tuhan-Nya yang hakiki. Alangkah lebih bagus lagi, jika setelah membaca tulisan ini, kita bertafakkur sejenak dan bertanya kepada diri sendiri. Dapatkah sekarang aku membuka halaman baru dalam "Kitab Hidupku?" Siapakah orang yang pernah kutolong dalam hidupku? Masihkah ada orang yang kutolong? Selama hidupku, terhadap siapakah aku pernah bertindak tidak adil, dan siapakah yang pernah kulukai perasaannya? Adakah yang dapat kuperbuat untuk memperbaiki kesalahan-kesalahanku ini? Saudara-saudariku, kita tidak menerima upah atau ganti rugi untuk bantuan yang kita berikan, dengan demikian itu kita membina diri untuk menjadi "Mukmin Sejati". Kita tidak bekerja untuk seorang majikan, melainkan untuk meraih Ridha Allah Ta'ala. Berhasil tidaknya misi kita, sebagian besar bergantung pada budi pekerti (akhlaq), kesopanan dan kesusilaan, yakni tabi'at diri kita sendiri, sehingga kita dapat senantiasa memberi pengaruh yang baik bagi orang lain.<br />
<br />
Akhlaq seorang muslim di masyarakat, dan ketaqwaan di hadapan Allah Swt. Seibarat sayap bagi burung yang biasa terbang. Burung, apabila kedua sayapnya patah, maka tak mungkin bisa terbang menghantarkan dirinya pergi ke suatu tempat tujuan. Demikian juga dengan seorang muslim, apabila akhlaq dan ketaqwaannya bobrok, ia tak mungkin mendapatkan derajat kemuliaan baik di ligkungan masyarakat maupun di pandangan Allah Swt.<br />
<br />
Hazrat Masih mau'ud berkata: "Tujuan Hakiki dari agama ialah menyampaikan manusia kepada pengenalan yang sejati kepada Allah SWT. pencipta alam semesta, yang dengan pengenalan ini akan menyampaikan manusia kepada maqam keyakinan yang dapat membakar kecintaan yang semu selain cinta kepada Allah Swt.sehingga terlahirlah rasa kasih sayang terhadap makhluk-Nya. Dan mulailah ia memakai jubah kesucian diri."<br />
<br />
Untuk tujuan suci dan mulia inilah Nabi Muhammad Saw. bersabda tentang diri beliau: "<i>Innamaa Bu'itstu liutammima makaarimal Akhlaaq." </i>Artinya: Aku diutus oleh Allah untuk menyempurnakan nilai-nilai akhlaq yang mulia. Hazrat Masih Mau'ud di dalam Qashidahnya melukiskan pula:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Beliau adalah Aal-Hadi pembawa hidayah yang sejati dan juga seorang perwira yang gagah berani. Kaum cerdik cendekiawan pun berbondong-bondong bergabung menjadi pengikutnya, dan rela memisahkan diri dari orang-orang yang dikasihinya di negerinya dan mereka meninggalkan nafsu dan juga kepribadian lamanya bahkan berani melepaskan tangannya dari harta benda mereka yang fana. Dan Allah pun menyelamatkan mereka dari taufan. Orang-orang memusuhi dan menghantam mereka dengan penyiksaan dan penganiayaan. Namun, berkat pertolongan dan inayah Tuhan yang mannan (amat pengasih), mereka diselamatkan dari taufan hebat itu. Harta benda dan kekayaan mereka habis dirampas, namun Allah menggantinya dengan kekayaan rohani dan keimanan yang benar. Dahulu mereka itu hanyalah kaum yang hina ibarat sampah, lalu Nabi Muhammad saw. menjadikan mereka sebagai emas murni, intan dan permata. Dahulunya mereka itu ibarat padang sahara yang kering dan gersang, lalu dalam waktu singkat dirubahnya menjadi taman indah dan kebun lestari yang banyak memberikan buah-buahan. Kehidupan yang gelap diganti dengan alam kehidupan yang penuh cahaya dan harapan serta kebesaran Tuhan. Keasyikan terhadap dunia yang memabukkan berganti dengan kemabukan fana fillah dan fana-firrasul. Istilah Rasulullah saw. tentang para sahabat beliau dikatakan : sahabat-sahabatku cemerlang bagaikan bintang-bintang di langit, siapapun yang engkau ikuti, maka engkau akan mendapatkan petunjuk. Nabi Muhammad Saw. berhasil menciptakan kelompok insan-insan suci yang mendapat jaminan dari langit sebagai orang-orang yang berhasil dalam kehidupannya menerima keridhaan allah Swt. yaitu : Allah merasa Ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya.</blockquote>
Kesimpulan dari uraian di atas dijelaskan oleh Allah Swt. dalam Alqur'an:<br />
<br />
<i>"Muhammad Rasulullah Saw. dan orang-orang yang beserta dengannya sangat keras terhadap orang-orang kafir, namun diantara sesama mu'min mereka saling kasih-mengasihi dan cinta-mencintai."</i><br />
<br />
Kehidupan mereka dalam kesehariannya diisi dengan ibadah, melakukan rukuk dan sujud semata-mata untuk meraih keridhaan Allah, sehingga terlihat tanda membekas sujud di keningnya. Tentang mereka itu sudah disebutkan sebelumnya baik di dalam Taurat maupun Injil yang dimisalkan bagaikan tanaman yang subur yang berbuah lebat yang menyenangkan hati penanamnya dan membuat marah hati orang-orang kafir.<br />
<br />
Itulah salah satu bukti keberhasilan Rasulullah Saw. mencapai derajat rohani yaitu maqam "Syahid", artinya sebagai penyaksi akan adanya wujud Allah Swt. yang Esa. Sebagai seorang rasul berliaupun mengemban tugas sebagai mubasysyir (pemberi khabar suka) dan juga sebagai nadzir (pemberi peringatan kepada kaumnya). Selain itu beliau pun mengemban tugas sebagai penggembala umat sebagai Dai Ilallah. <br />
<br />
Akhirnya, penulis yang teramat banyak memiliki kelemahan ini mengajak saudara-saudari yang mulia, marilah kita berakhlak seperti akhlahnya Rasulullah Saw. , mari kita tersenyum seperti senyumnya Rasulullah Saw., mari kita realisasikan nasehat-nasehat beliau sebagai "<i>Uswatun Hasanah</i>" dalam kehidupan sehari-hari. Sabda beliau "<i>Qul Inkuntum Tuhibbunallah Fattabiuwnii</i>" Mudah-mudahan kita bisa mengikuti apa-apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw. dan para sahabatnya. Aamiin.<br />
<br />
<br />Jusmanhttp://www.blogger.com/profile/07155933794313781819noreply@blogger.com13tag:blogger.com,1999:blog-8557611283620774930.post-49000038483238223942013-01-30T10:00:00.000+07:002015-04-01T22:14:53.751+07:00Pengaruh Kehidupan Rasulullah saw bagi Umat Islam<div style="text-align: justify;">
<span style="color: navy;">Mubashar Ahmad, MA, LLB</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai pendiri agama besar dunia, <b>Rasulullah saw</b> memiliki pengaruh yang luar biasa dalam sejarah hidup manusia. Beliau saw telah memulai peradaban baru dan memberikan suatu pengaruh pribadi yang sangat besar pada jutaan umat Islam selama empat belas abad terakhir. Tidak ada pemimin agama lain seperti Zoroaster, Laozi, Mahavira, Musa as, Gautama, Buddha atau Nabi Isa as yang memiliki pengaruh terhadap perilaku sehari-hari se-komprehensif dan mendalam seperti yang diperlihatkan Nabi Muhammad saw dengan memberikan contoh teladan dalam bidang agama dan duniawi. Selama umat Islam mengikuti akhlak Beliau saw, maka mereka akan mendapatkan kemajuan dalam segala bidang kehidupan. Dan kapanpun, dimanapun mereka lalai mengikutinya, mereka akan mendapatkan kerugian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Shalat lima waktu adalah salah satu contoh dari teladan Rasulullah saw, dan sampai saat ini hal tersebut telah diikuti oleh umat Islam seluruh dunia. Mereka yang tinggal di dekat Masjid, ketika mendengar panggilan azan maka mereka akan bersiap untuk menunaikan shalat subuh berjamaah. Dengan mencontohkan sendiri, Rasulullah saw menunjukkan bagaimana membersihkan beberapa bagian tubuh seseorang sebagai persiapan sebelum menunaikan shalat, yaitu dengan melakukan wudhu. Pertama dia mencuci tangan dengan air tiga kali, kemudian berkumur dan membersihkan bagian dalam hidungnya dengan air tiga kali, mencuci seluruh wajahnya, tangan hingga siku, membasuhkan air di tangan ke atas kepala, membersihkan telinga dengan ujung jarinya, membersihkan belakang leher, dan pada akhirnya membasuh kedua kaki masing-masing tiga kali. Dalam berwudhu dibaca doa: "<i>Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci’ </i>(HR. At-Tirmidzi 1/78). Cara wudhu beserta doa wudhu kini telah mapan diikuti diseluruh dunia Islam dan dipraktekkan oleh umat Islam dalam kehidupan sehari-hari mereka.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFNsf9FU3p-2CnJxgQV5Bql_SzUTeIo56JBAWddQN2YARkwOghQkOlqhGlMQPuzi0hOiO5qXyly3ekFBDWKfg4gAxop6aszTp3KeeO9jgEYe4yM-AIFkuWBQjlrvfRnPq-vPfLuGks2ik/s1600/pengaruh+rasulullah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFNsf9FU3p-2CnJxgQV5Bql_SzUTeIo56JBAWddQN2YARkwOghQkOlqhGlMQPuzi0hOiO5qXyly3ekFBDWKfg4gAxop6aszTp3KeeO9jgEYe4yM-AIFkuWBQjlrvfRnPq-vPfLuGks2ik/s320/pengaruh+rasulullah.jpg" height="132" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Panggilan azan dimulai oleh Rasulullah saw setelah Beliau membangun masjid pertama. Beliau saw meminta para sahabat untuk merekomendasikan cara yang baik untuk memanggil umat Islam ke masjid ketika waktu shalat tiba. Atas saran salah seorang sahabat, Beliau saw menerapkannya dalam kalimat-kalimat azan dan meminta Bilal ra mengumandangkan azan dengan keras. Sejak saat itu Beliau saw sendiri datang ke masjid saat mendengar azan dan hal ini dipraktekkan oleh umat Islam di seluruh dunia. Umat Islam dibangunkan pada saat subuh dengan mendengar azan - hal pertama yang mereka dengar dalam mengawali hari baru. Tidak hanya itu Rasulullah saw juga menganjurkan kepada umat Islam untuk mengucapkan kalimah azan ke telinga bayi yang baru lahir sebagai pesan spiritual pertama yang bayi harus dengar, dan hal ini sekarang telah dipraktekkan di setiap kelahiran anak seorang Muslim.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah saw membangun masjid pertama Islam di Madinah sebagai tempat beribadah secara berjamaah dan sebagai tempat pensucian rohani, juga sebagai tempat dimana Beliau saw bisa mengajarkan ajaran Islam dan nilai-nilai akhlak kepada para pengikut Beliau saw. Masjid ini dikenal sebagai Masjid Nabawi (Masjid nabi). Tidak ada catatan dalam sejarah bahwa Nabi Musa as, Mahavira, Gautama, Budha, Zoroaster atau Nabi Isa as telah membangun Sinagog, Kuil atau Gereja selama hidup mereka. Tidak ada candi Hindu selama periode Weda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengikuti sunnah dari Rasulullah saw, tradisi membangun masjid berkembang dengan sangat cepat di seluruh dunia Islam - dari padang pasir Arabia sampai ke Afrika Utara dan Spanyol di Barat. Sampai ke India, Indonesia dan China di Timur. Kemudian di dalam kerajaan Islam yang luas, masjid-masjid megah dibangun, yang beberapa diantaranya tercatat memiliki keajaiban arsitektur. Beberapa Masjid yang bersejarah adalah: The Dome of Rock/Kubah Shakhrah dan Masjid Al-Aqsa (Palestina), Masjid Agung Damaskus (Syiria), Masjid Agung Cordoba (Spanyol), Masjid Qurawiyan di Fez (Maroko), Masjid al Azhar Kairo (Mesir), Masjid Suleimania Istambul (Turki), Masjid e-Jami dan Masjid Shah di Isfahan (Iran), Masjid Badhahi di Lahore (Pakistan), Masjid Jamia di Delhi (India) dan Masjid Agung 'Xi an (Cina). Hampir tidak ada kota, wilayah atau kota di dunia Islam yang tidak ada masjid. Dan tidak diragukan lagi masjid memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan sehari-hari umat Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah saw sendiri secara pribadi mengikuti setiap kata dari bimbingan Al-Qur'an yang diwahyukan kepada Beliau dan Beliau saw kemudian mengajarkan bagaimana melaksanakan perintah-perintah Al-Qur'an dalam bentuk praktek. Di lain pihak tidak ada catatan khusus bagaimana dan kapan para pendiri agama lain biasa beribadah selama hidup mereka. Para sahabat Rasulullah saw secara teliti mencontoh dan mengikuti praktek Rasulullah saw dengan tulus. Beberapa dari antara mereka bahkan menuliskan apa yang mereka lihat atau dengar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semua bahan penting dari shalat wajib - baik bacaan maupun gerakan- diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah saw. Kemana menghadap ketika shalat, bagaimana niat awal shalat, bagaimana mengatur <i>saf </i>di belakang imam, bagaimana <i>ruku', i'tidal, </i>sujud dan duduk serta mengakhiri shalat - semua aspek tersebut dicontohkan secara detail oleh Rasulullah saw dan dan hal itu dipraktekkan oleh umat Islam selama berabad-abad. Sebelum dan atau setelah shalat wajib lima waktu Rasulullah saw juga biasa melaksanakan shalat tambahan (<i>nawafil</i>) di masjid atau di rumah Beliau saw sendiri. Shalat-shalat tambahan itu biasa dikenal dengan shalat <i>sunnah. </i>Setiap orang Islam menganggap penting hal ini guna mengikuti sunnah Rasulullah saw. Selain itu Rasulullah saw sangat menekankan untuk mengerjakan shalat Jumat. Waktu pelaksanaan shalat jumat, khutbah dan detail-detail lain seputar shalat Jumat telah diajarkan oleh Beliau saw dan hal itu telah diterapkan oleh umat Islam sampai sekarang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain mencontohkan sendiri dan mengajarkan shalat sehari-hari dan shalat Jumat, Rasulullah saw juga mencontohkan perintah-perintah lain - seperti puasa di bulan Ramadhan, membayar zakat kepada orang miskin dan yang membutuhkan dan menunaikan ibadah haji ke Baitullah di Mekkah. Beliau saw telah menjelaskan semua segi tanggung jawab agama secara praktek untuk menunjukkan bagaimana cara melaksanakannya. Tidakan yang tepat dan ajaran-ajaran yang jelas tentang rukun Islam telah menjadi bahan pedoman bagi tiap umat Islam untuk membentuk kehidupan mereka yang baik sehari hari. Kemurahan hati Beliau saw dalam membantu mereka membutuhkan, meningkatkan ibadah kepada Allah selama bulan puasa, ibadah haji, merayakan hari raya Idul Fitri dan memberikan hewan kurban selama Idul Adha - semua terdokumentasikan dengan baik. Sunnah Beliau saw telah sangat mempengaruhi kehidupan umat Islam. Tanpa keraguan bahwa tidak ada komunitas agama lain yang memiliki panutan dalam pribadi pendiri agama mereka yang bisa diikuti dalam praktek keagamaan mereka saat ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesucian tubuh, pakaian, lingkungan dan tempat ibadah selalu ditekankan dalam Islam oleh Rasulullah saw sebagai kebutuhan bagi kesucian jiwa.Rasulullah saw biasa mengatakan bahwa agama dibangun diatas kebersihan. Dan kesucian adalah kunci ibadah. Al-Qur'an menyatakan: </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (2:222). </div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sehingga hal ini menjadi praktek universal Islam untuk memakai pakaian yang bersih sementara mereka beribadah sehari-hari. Mandi adalah rutinitas Nabi dan Beliau saw mewajibkan dalam keadaan tertentu seperti setelah hubungan suami istri, Beliau saw juga menganjurkan umat Islam untuk mandi sebelum pergi di hari besar seperti hari Jumat dan Idul Fitri. Dan dalam mengikuti kebiasaan Rasulullah saw banyak umat Islam menggunakan minyak wangi, dan menghindari makanan yang berbau kuat sebelum menghadiri acara-acara tertentu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Para sahabat juga mencontoh etika sosial Rasulullah saw. Sebagai contoh, sebagian besar umat Islam mencoba mengikuti sopan santun di meja makan. Beliau saw biasa mencuci tangan sebelum makan, makan dengan tangan kanan dan makan hidangan yang ada di hadapannya. Beliau saw mengajarkan: “<i>Wahai anakku, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.</i>” (HR Bukhari no. 5376 dan Muslim 2022). Beliau saw mengikuti perintah Al-Qur'an (2:168) untuk makan makanan yang halal dan thayyib (yang baik). Beliau saw sendiri tidak pernah menyentuh setiap yang haram. "<i>Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah</i>". (2:173). Untuk tidak memberatkan para pengikut beliau, beliau saw menetapkan prinsip bahwa segala sesuatu adalah halal kecuali yang jelas dilarang oleh hukum. Tidak hanya itu Al-Qur'an menyatakan: .."<i>Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya.</i> (2:173). Rasulullah saw juga mencontohkan makanan yang tidak berlebihan dalam mentaati perintah Al-Qur'an "<i>makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.</i> (7:32). Rasulullah saw biasa mengambil makanan sebanyak yang ia bisa makan dengan nyaman dan tidak meninggalkan sisa makanan di piring setelah selesai makan. Beliau saw minum dengan perlahan dengan tiga jeda. Beliau saw tidak pernah mencela makanan yang ditawarkan kepadanya. Setelah makan Rasulullah saw selalu mencuci tangan dan mengucapkan syukur kepada Allah. Selain itu Beliau saw menekankan bahwa tidak saja makanan yang dimakan itu harus halal tetapi - uang yang dipakai untuk membeli makananpun juga harus halal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap kali dua orang Muslim bertemu mereka saling mengucapkan salam. Salam yang Rasulullah saw biasa ucapkan ketika bertemu yaitu dengan mengucapkan <i>Assalamalaikum</i>' yang berarti "Damai sejahtera bagi kamu." Jawaban terhadap ucapan itu juga diajarkan oleh Rasulullah saw yaitu '<i>waalaikum salam</i>' yang berarti: "kesejahteraan juga bagi engkau'. Jika bertemu dengan seseorang Beliau saw biasa menjabat tangan. Kebiasaan ini secara universal diterapkan dalam kehidupan sehari-hari umat Islam di seluruh dunia. Selain itu Rasulullah saw selalu mengingat Allah di saat penting sehari-harinya. Beliau saw menggunakan kalimat Al-Qur'an yang singkat untuk mengungkapkan niat atau perasaannya, suka cita atau kesedihan. Sebelum memulai sesuatu yang penting Beliau saw biasa membaca <i>bismillah.</i> Saat tercapai tujuan atau mengekspresikan cinta dan suka cita beliau saw selalu memuji Allah dengan mengucapkan <i>Alhamdulillah</i>. Untuk mengekspresikan kebahagiaan dan apresisi melihat sesuatu yang indah dan yang patut dipuji atau menerima kabar baik Beliau saw selalu mengatakan <i>masyaallah</i> atau <i>subhanallah</i>. Dalam Al-Qur'an dinyatakan bahwa pada saat pengambilan keputusan orang tidak boleh melupakan Tuhan dan jangan egois dengan hanya tergantung pada keputusan sendiri. Al-Qur'an mengajarkan: Dan jangan engkau sekali-kali berkata tentang sesuatu, “<i>Aku pasti akan mengerjakannya esok hari Kecuali bila Allah swt. menghendaki.</i>” (18:23-24). Rasulullah saw selalu menerapkan hal ini dengan mengatakan insyallah ketika berbicara tentang segala harapan masa depan atau rencana, dan setiap muslim yang baik melakukan hal yang sama. Ini telah menjadi bagian ucapan sehari hari mereka. Demikian pula pada saat-saat mendapatkan kerugian atau kesedihan Rasulullah saw biasa mengatakan: "<i>Sesungguhnya kami kepunyaan Allah swt. dan sesungguhnya kepada-Nya kami akan kembali</i> (2:156). Kalimat Al-Qur'an ini selalu diucapkan oleh semua umat Islam ketika mendengar berita sedih khususnya pada saat mendengar berita kematian seseorang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diantara etika sosial terdapat begitu banyak yang dipengaruhi oleh kebiasaan Rasulullah saw terhadap perilaku sehari-hari umat Islam yang agaknya mustahil untuk menuliskannya dalam sebuah artikel pendek. Kerukunan Beliau saw di masyarakat, keramahtamahan, penghormatan terhadap tamu dan orang yang lebih tua, mencintai yang lebih muda, membantu orang lain, peduli terhadap tetangga, mengunjungi orang sakit dan bersimpati pada orang yang mengalami musibah - adalah beberapa contoh dari akhlak Beliau saw. Beliau saw dianiaya, berbagai upaya dilakukan selama hidupnya dan peperangan ditimpakan pada Beliau saw dan para sahabat. Tanggapan Beliau saw selalu dengan kesabaran, keteguhan, keberanian, kegigihan dan pengampunan. Beliau saw juga memperlihatkan contoh teladan sebagai seorang pemimpin, legislator, hakim, sebagai seorang panglima dan kepala negara yang sukses. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tetapi diatas semua hal itu Beliau saw telah menunjukkan bagaimana mengajak umat manusia untuk tunduk kepada kehendak Allah taala dan bagaimana mengajak mereka menuju perdamaian dan keselamatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Qur'an merangkum akhlak Beliau saw dalam kata-kata berikut: </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
"Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)." (6:162-163)</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: <a href="http://www.muslimsunrise.com/index.php?option=com_content&task=view&id=15&Itemid=29" rel="nofollow" style="color: #6aa84f;" target="_blank">Muslim Sunrise</a></div>
<div style="text-align: justify;">
Terjemah: Jusman</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Jusmanhttp://www.blogger.com/profile/07155933794313781819noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8557611283620774930.post-4813432333586025682013-01-24T17:53:00.000+07:002015-04-01T22:15:29.997+07:00Peran Takwa Dalam Membentuk Perdamaian<div style="text-align: justify;">
Salah satu ajaran di Al-Quran yang paling ditekankan dibanding dengan ajaran-ajaran lainnya adalah tentang <b>takwa</b>
dan menjaga diri sendiri. Adapun sebabnya adalah karena takwa dapat menciptakan daya kekuatan bagi manusia untuk
menghindarkan diri dari setiap keburukan, dan takwa memberi kekuatan
kepada manusia untuk maju kedepan dalam amal kebaikan. Jadi takwa sejati adalah jaminan bagi manusia untuk mendapatkan keselamatan.
Dan untuk terlindung dari setiap macam fitnah atau cobaan, takwa adalah
sarana kekuatan yang paling ampuh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang yang bertakwa akan terlindung dari
banyak sekali bahaya pertengkaran dan permusuhan; dibandingkan dengan mereka yang tidak bertakwa yang banyak terlibat di dalam pertengkaran dan perselisihan,
sehingga kadang-kadang sampai membawa kepada kerusakan dimana-mana. Dan disebabkan
berbagai prasangka buruk dan sifat terburu-nafsu dapat menimbulkan
perpecahan dikalangan bangsa, sehingga memberi kesempatan terhadap para
penentang untuk melakukan serangan. Jadi dalam konteks sosial takwa memegang peranan penting dalam pembentukan kedamaian dan keharmonisan di masyarakat dengan menjadi benteng dari berbagai keburukan sosial, tidak itu saja mereka yang bertakwa akan senantiasa melakukan berbagai kebajikan yang produktif bagi masyarakat umum. </div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8x45q0HSfp6hm_znm0ms-32A5sb6_Bd-unJgSYprVG0BQQAIVP0QNJKkEo_bCNDjQW1HdCO5ksI1ayhw7CFK84VC3h_aKXScwZTs5GB88GoGUzIqOu2BDtFyErbDLrQ46ATv6ZsgJ99g/s1600/takwa.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="peran takwa dalam perdamaian" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8x45q0HSfp6hm_znm0ms-32A5sb6_Bd-unJgSYprVG0BQQAIVP0QNJKkEo_bCNDjQW1HdCO5ksI1ayhw7CFK84VC3h_aKXScwZTs5GB88GoGUzIqOu2BDtFyErbDLrQ46ATv6ZsgJ99g/s200/takwa.jpg" height="150" title="Takwa " width="200" /></a></div>
<div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam konteks agama takwa merupakan dasar pokok Agama Islam. Jika kita lihat dari <i>tarikh </i>Islam, ketika umat Islam <i>awwalin </i>memegang teguh takwa maka mereka mampu menyebarkan keselamatan dari Allah
taala ke seluruh dunia. Dan orang-orang yang berjiwa suci pun terus menerus menyertai mereka sehingga Islam terus berkembang
ke negara-negara Asia, sampai negara-negara Timur Jauh. Selanjutnya
Islam mendapat kemajuan sampai ke benua Afrika dan benderanya terus
berkibar sampai ke negara-negara Eropa.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akan tetapi tatkala takwa semakin
berkurang, keamanan dan kedamaian diganti dengan sikap mementingkan
diri sendiri, kecintaan dan kasih sayang berganti dengan
kekacauan dan kebencian, maka umat Islam menjadi kosong dan
hampa dari berkat-berkat ketakwaan yang Allah taala tanamkan
didalam hati orang-orang Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah taala – melalui perantaraan
Rasulullah saw – telah menurunkan ajaran yang terakhir kepada
Yang Mulia Rasulullah saw untuk mengikis habis kekacauan dan kerusuhan.
Sekarang juga ajaran inilah yang ditampilkan untuk merubah kegelapan
menjadi cahaya terang-benderang. Sekarang juga ajaran inilah yang
diamalkan untuk menyebar luaskan keselamatan dan mencegah keburukan dan
kerusuhan. Meskipun orang-orang Islam zaman sekarang banyak yang telah
terhindar dan hampa dari berkat-berkat ini, yang disebabkan oleh takwa
yang lepas dari dalam hati mereka, dan tindakan mementingkan diri
sendiri serta kebencian, setiap hari kian terus meningkat. Akan tetapi
Allah taala telah berjanji kepada Nabi Muhammad saw pembawa syari’at
terakhir, untuk memenangkan Agama Islam diatas agama-agama lain
diseluruh dunia. Dan bagaimanapun Allah taala tidak akan menarik kembali
janji-Nya ini. Jika terjadi kelemahan didalam usaha itu, maka
penyebabnya hanyalah karena kosongnya takwa di dalam kalbu orang Islam.
Di dalam Islam tidak terdapat sesuatu kekurangan apapun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Maka dengan ketakwaan yang teguh dari umat Islam-lah
yang akan mampu mengembalikan warisan iman yang sudah menghilang dari
dalam kalbu umat Islam itu. Maka kewajiban setiap muslim untuk menyebar
luaskan amanat keselamatan ke setiap penjuru dunia. Dan pengertian ini
harus disematkan ke dalam hati setiap orang bahwa Islam bukanlah agama
terorisme, atau agama kekerasan, melainkan agama yang mengembangkan
kecintaan dan kasih-sayang. Islam menegakkan ajaran kedamaian dan
keselamatan disetiap lapisan masyarakat. Di tingkat negara dan
bangsa-bangsa di dunia, Islam menegakkan ajaran kedamaian dan
keselamatan yang begitu indah sehingga tidak ada yang mampu
membandingkan dengan ajaran agama lain dan memang tidak akan dapat
dibandingkan dengan agama apapun di dunia. Dan tidak pula agama lain
mampu menegakkan ajaran seperti itu. Dengan mengamalkan ajaran yang
indah seperti inilah kedamaian dan keamanan dunia dapat ditegakkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak perang dunia ke II, untuk menegakkan kedamaian dan keamanan
dunia telah dibentuk sebuah perkumpulan dengan nama <i>United Nations
Organization</i> (UNO) atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) namun kita
lihat bagaimana hasilnya. Didalam perserikatan itu para pakar yang
cerdas-cerdas bekerja sama membuat berbagai macam program dan
rencana-rencana yang besar, mendirikan berbagai macam komite, mendirikan
konsul keamanan, supaya melalui konsul ini keamanan
dunia dapat ditegakkan dan persengketaan antara negara dapat
diselesaikan, mengadakan survey tentang ekonomi karena hal ini dapat
menjadi sebab timbulnya kerusuhan juga, dan untuk itupun telah didirikan
sebuah konsul tersendiri. Dan juga telah didirikan juga sebuah
pengadilan Internasional, dan lain sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Akan tetapi walaupun telah dibentuk
berbagai macam komite, kita menyaksikan apa yang tengah terjadi didalam
dunia sekarang ini, mereka menghadapi kegagalan. Semua kegagalan itu
disebabkan tidak adanya taqwa didalam hati mereka. Beberapa Bangsa
menjadi sombong dan takabbur disebabkan mempunyai kekayaan, kekuatan
ekonomi, kekuatan politik, kekuatan ilmu pengetahuan lebih dari
bangsa-bangsa lain, atau menganggap diri mereka menjadi negara yang
paling aman di dunia sehingga merasa lebih unggul daripada negara lain.
Mereka membagi kedudukan wakil tetap dan kedudukan wakil non tetap
atau sementara, sehingga tidak mungkin akan terjadi keadilan diantara
mereka tanpa ada pandangan mata rohani, tanpa pertolongan Allah taala
dan tanpa adanya ketakwaan. Karena keputusan mayoritas mempunyai
kekuasaan, maka jika kepada kelompok yang kuat ini diberi kekuasaan
untuk membuat keputusan, keputusan itu tidak dapat menjadi penyebar
keselamatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga kita senantiasa menjadi orang-orang yang berpegang teguh dalam takwa.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
Jusmanhttp://www.blogger.com/profile/07155933794313781819noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8557611283620774930.post-15109097350209392232013-01-17T08:12:00.001+07:002015-04-01T22:19:16.236+07:00Respon Nyata Menanggapi Film anti Islam the Innocence of Muslim<br />
<span style="font-size: small;"><i style="color: #999999;">Ratusan Ribu pamflet telah dibagikan, puluhan seminar, simposium, kuliah umum, pameran-pameran dan berbagai kampanye masif tentang wujud suci <a href="http://1artikelislam.blogspot.com/2009/10/hadits-hadits-tentang-kasih-sayang.html" target="_blank"><b>Rasulullah saw</b></a> telah dilakukan di seluruh dunia, sebagai upaya tandingan dari propaganda anti Islam yang telah melecehkan <a href="http://1artikelislam.blogspot.com/2013/01/nabi-muhammad-rasulullah-dalam-pandangan-non-muslim.html" target="_blank"><b>Nabi Muhammad saw</b></a>. Berikut akan kami sampaikan upaya tersebut</i></span><b><span style="font-size: small;"><i style="color: #999999;">.</i></span></b><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>Upaya Nyata di Seluruh Dunia Dalam Membela Kehormatan Rasulullah saw Oleh Jemaat Ahmadiyah</b></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Saat ini sebuah kampanye besar sedang berlangsung di semua cabang <a href="http://1artikelislam.blogspot.com/2012/05/tinjauan-100-tahun-khilafah-ahmadiyah.html" style="color: #93c47d;" target="_blank">Jamaah Ahmadiyah</a> di seluruh dunia - yang sekarang telah didirikan di lebih dari 200 negara - untuk menyajikan kepada dunia citra sejati dari wujud mulia <b>Rasulullah saw </b>dan Islam dengan cara yang damai, rasional dan penuh kasih sayang melalui pameran-pameran, konferensi, penyebaran brosur, ceramah, penyebaran literatur seminar-seminar perdamaian lintas agama dan dengan menunjukkan ajaran Islam dalam bentuk amalan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0A8jVgx9BjPbn2c2ZlsM4kQBqqS6sO_r91xQVJXqgLtat7rzSrFhe1DYwTaiMp38ofumZPHOgJANz8zO9S1G7s-j2NQS4gjsgWXnDx-lA1EDHTVjWiZmQkIocAwF4FV7jYVvJZ7_RnH4/s1600/rasulullah+saw.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Muhammad Rasulullah saw" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0A8jVgx9BjPbn2c2ZlsM4kQBqqS6sO_r91xQVJXqgLtat7rzSrFhe1DYwTaiMp38ofumZPHOgJANz8zO9S1G7s-j2NQS4gjsgWXnDx-lA1EDHTVjWiZmQkIocAwF4FV7jYVvJZ7_RnH4/s320/rasulullah+saw.jpg" height="200" title="Membela Rasulullah " width="186" /></a>Sejak awal berdiri Jamaah Ahmadiyah telah melakukan upaya tersebut. Namun, upaya tersebut kini telah semakin meningkat pasca munculnya film <i>Innocence of Muslims. </i>Dalam beberapa halaman selanjutnya kami akan menggambarkan beberapa upaya Jamaah Muslim Ahmadiyah yang telah dilakukan sejak munculnya film anti-Islam, dan akan menampilkan bagaimana Muslim sejati bereaksi dalam situasi seperti itu. Ini hanya sebagian kecil dari banyak reaksi di seluruh dunia yang sedang dilakukan oleh Jamaah Ahmadiyah. Kami pilihkan contoh kecil dari berbagai negara.</div>
<br />
<b>KANADA</b><br />
<br />
<div style="border-radius: 12px; border: 1px solid #ddd; margin: 20px auto; padding: 0 0 10px 10px; position: relative; text-align: center; width: 98%;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPB-lMi_HZ5d_7lsuw94kLUmzkabFUsIM1j1uC6IW_l3HvxspOrguZu7Q8-un3wF6_9LvHoJFKsuvrk2rR4qI_4Yp1evWFqy4Hw8H0PwxxlKV1Kl_osEe8N5WYAkRLRFXwFj_f8CU3Ws4/s1600/Canada-1.jpg" rel="GRlightbox[Canada-1]" title="Tulis teks di sini!"><img alt="Kanada1" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPB-lMi_HZ5d_7lsuw94kLUmzkabFUsIM1j1uC6IW_l3HvxspOrguZu7Q8-un3wF6_9LvHoJFKsuvrk2rR4qI_4Yp1evWFqy4Hw8H0PwxxlKV1Kl_osEe8N5WYAkRLRFXwFj_f8CU3Ws4/s1600/Canada-1.jpg" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(119, 119, 119); border-radius: 5px 5px 5px 5px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); box-shadow: 0pt 0pt 4px rgb(0, 0, 0); height: 80px; margin: 10px 10px 0pt 0pt; padding: 4px; width: 100px;" title="Ahmadiyah Kanada 1" /></a>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEwBUwwvY0mN7iSt-mbFByrJtWDp12j5dYDR2Cijii1PMRiIjD07-ZuIKfU3THCI6NSt8qembdWaL6BrLTMiz1U4os_IEkgte_L3f6xaEaK44kcNl7o47knDEE4831EjI6PeVwO59Fzr8/s1600/Canada-2.jpg" rel="GRlightbox[Canada-1]" title="Tulis teks di sini!"><img alt="Ahmadiyah Kanada 2" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEwBUwwvY0mN7iSt-mbFByrJtWDp12j5dYDR2Cijii1PMRiIjD07-ZuIKfU3THCI6NSt8qembdWaL6BrLTMiz1U4os_IEkgte_L3f6xaEaK44kcNl7o47knDEE4831EjI6PeVwO59Fzr8/s1600/Canada-2.jpg" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(119, 119, 119); border-radius: 5px 5px 5px 5px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); box-shadow: 0pt 0pt 4px rgb(0, 0, 0); height: 80px; margin: 10px 10px 0pt 0pt; padding: 4px; width: 100px;" title="Ahmadiyah Kanada 2" /></a>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaPjyl7MIQQNQ3sYGytNn_0izYhwB5i9_Pisqq8nwznvjzFZWGS3lUHvaqHJLcL7j4IkelFJ_kFpH5GU9FJ0sZawLlE3eetbRyl-FatvYpTWzBYldRF4DDx5PuNHDAuJgRHcwFRPTR_l8/s1600/Canada-3.jpg" rel="GRlightbox[Canada-1]" title="Tulis teks di sini!"><img alt="Ahmadiyah Kanada 3" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaPjyl7MIQQNQ3sYGytNn_0izYhwB5i9_Pisqq8nwznvjzFZWGS3lUHvaqHJLcL7j4IkelFJ_kFpH5GU9FJ0sZawLlE3eetbRyl-FatvYpTWzBYldRF4DDx5PuNHDAuJgRHcwFRPTR_l8/s1600/Canada-3.jpg" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(119, 119, 119); border-radius: 5px 5px 5px 5px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); box-shadow: 0pt 0pt 4px rgb(0, 0, 0); height: 80px; margin: 10px 10px 0pt 0pt; padding: 4px; width: 100px;" title="Ahmadiyah Kanada 3" /></a>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu4hQlZvHkdFVmYOkBRodFDWwSX50rop9fAgmHvV4KfotqxkH-vjR2Rw8LS6mnT6sYDrKUdBpq9tHksmcdyuFY50XLrCuXPDfm-dsm5Lp3NMvcvdmloQnGIRSHZzu-EHWAasf3wgq1X8g/s1600/Canada-4.jpg" rel="GRlightbox[Canada-1]" title="Tulis teks di sini!"><img alt="Ahmadiyah Kanada 4" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu4hQlZvHkdFVmYOkBRodFDWwSX50rop9fAgmHvV4KfotqxkH-vjR2Rw8LS6mnT6sYDrKUdBpq9tHksmcdyuFY50XLrCuXPDfm-dsm5Lp3NMvcvdmloQnGIRSHZzu-EHWAasf3wgq1X8g/s1600/Canada-4.jpg" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(119, 119, 119); border-radius: 5px 5px 5px 5px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); box-shadow: 0pt 0pt 4px rgb(0, 0, 0); height: 80px; margin: 10px 10px 0pt 0pt; padding: 4px; width: 100px;" title="Ahmadiyah Kanada 4" /></a>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqF0sbwH7SSQaRmpU1E_loJNduFjuW12KUttGQp06rFGg1rkZbKjhOs_TK901_2aFsQvlWCNGJrHd5YgxxEitTZMCrJ-lYEfszDsIrcNXZCB19s6R_hTVJq18EqJ8Jo8qrLucKEHUGTfY/s1600/Canada-5.jpg" rel="GRlightbox[Canada-1]" title="Tulis teks di sini!"><img alt="Ahmadiyah Kanada 5" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqF0sbwH7SSQaRmpU1E_loJNduFjuW12KUttGQp06rFGg1rkZbKjhOs_TK901_2aFsQvlWCNGJrHd5YgxxEitTZMCrJ-lYEfszDsIrcNXZCB19s6R_hTVJq18EqJ8Jo8qrLucKEHUGTfY/s1600/Canada-5.jpg" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(119, 119, 119); border-radius: 5px 5px 5px 5px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); box-shadow: 0pt 0pt 4px rgb(0, 0, 0); height: 80px; margin: 10px 10px 0pt 0pt; padding: 4px; width: 100px;" title="Ahmadiyah Kanada 5" /></a>
</div>
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>Lebih dari <b>40 kegiatan edukasional</b>, seperti fokus pada simposium Islam, seminar lintas agama, konferensi tentang sejarah <b>Rasulullah saw </b>dan pameran-pameran Al-Qur'an dan kehidupan <b>Rasulullah saw </b>telah digelar di seluruh Kanada, dimana diterangkan kepada mereka tentang status sebenarnya Rasulullah saw. </li>
</ul>
<br />
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>Telah dilakukan <b>pertemuan-pertemuan kepada lebih dari 50 pemimpin Islam</b> dari berbagai latar belakang etnis. Setiap kelompok mendukung langkah yang diambil oleh Jamaah Ahmadiyah dan <b>mereka secara pasti mengatakan bahwa hanya Ahmadiyah yang benar-benar mampu menanggapi serangan terhadap Islam.</b></li>
</ul>
<br />
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>Pada tanggal 14 Oktober, ribuan Ahmadi, pria, wanita mendatangi rumah-rumah (<i>door-to-door</i>) di <b>114 kota Kanada</b>. Lebih dari <b>300.000 ribu pamflet </b>yang dibuat khusus telah dibagikan. <b>Lebih dari 20 media</b>, termasuk televisi dan surat kabar telah meliput upaya ini.</li>
</ul>
<br />
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li><b>Surat-surat yang menyatakan consern Ahmadiyah telah dikirimkan ke semua anggota parleman Kanada,</b> dimana sebagai hasilnya dua pernyataan telah dibuat dalam mendukung Jamaah Ahmadiyah. Dan pertemuan telah diadakan dengan Sekretaris Deputi Kementerian Luar Negeri. Diskusi pribadi juga telah diadakan dengan anggota-anggota parlemen baik yang sekarang maupun terdahulu.</li>
</ul>
<br />
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>Sebuah acara<i> Siratun Nabi</i> yang berjudul "<i>Muhammad saw - Kisah Mengagumkan Nabi Muhammad saw</i>" telah diadakan pada tanggal 20 November 2012 di pusat Kota Toronto di Thomson Roy. Lebih dari <b>2000 tamu menghadiri acara ini</b>. Ribuan lainnya menyaksikan secara streaming.</li>
</ul>
<br />
<br />
<b>INGGRIS</b><br />
<br />
<div style="border-radius: 12px; border: 1px solid #ddd; margin: 20px auto; padding: 0 0 10px 10px; position: relative; text-align: center; width: 98%;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDMT_aBUnGr6Z0yB-dsOFM6cTiA1DhLwj87zyQ-J0D1UDMKvH5wUhUp3XmcGnqBH3-twC9ccL1u8kQEYjVmgOcTyzxVC6xNOCv5fwosVKu3etqVgAg4QOI0e-inMheur9xJ9GXxUvzBFY/s1600/UK-1.jpg" rel="GRlightbox[UK-1]" title="Tulis teks di sini!"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDMT_aBUnGr6Z0yB-dsOFM6cTiA1DhLwj87zyQ-J0D1UDMKvH5wUhUp3XmcGnqBH3-twC9ccL1u8kQEYjVmgOcTyzxVC6xNOCv5fwosVKu3etqVgAg4QOI0e-inMheur9xJ9GXxUvzBFY/s1600/UK-1.jpg" style="background: #777; border-radius: 5px; border: 1px solid #ddd; box-shadow: 0 0 4px #000; height: 80px; margin: 10px 10px 0 0; padding: 4px; width: 100px;" /></a>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivPbuozGjQ3F-iiGe2YvFLndztyFY_fsGTVN-VBXIteb8_5_G5M1lHJuXKpYNJRNghtnDPi2pBneBkq4oCL6zR3aCyO7_iXYJ-rR-8bwNG3vt9hdIOa0pNpMz969jeKaq3LIeY562cRMA/s1600/UK-2.jpg" rel="GRlightbox[UK-1]" title="Tulis teks di sini!"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivPbuozGjQ3F-iiGe2YvFLndztyFY_fsGTVN-VBXIteb8_5_G5M1lHJuXKpYNJRNghtnDPi2pBneBkq4oCL6zR3aCyO7_iXYJ-rR-8bwNG3vt9hdIOa0pNpMz969jeKaq3LIeY562cRMA/s1600/UK-2.jpg" style="background: #777; border-radius: 5px; border: 1px solid #ddd; box-shadow: 0 0 4px #000; height: 80px; margin: 10px 10px 0 0; padding: 4px; width: 100px;" /></a>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi2KhWOBiDwQcCGFA1r2gwEH-UQt6sPU7VU_bRcVJpKT4ImrLwTxrTb7gYyYoZo_WQJPkf6x8HtugcKO2HMG0xyYN3trsejAH6Onq6UWr6iJp1Gm5ZeTLj9PGSIH2w-i03wConJHZH9s0/s1600/UK-3.jpg" rel="GRlightbox[UK-1]" title="Tulis teks di sini!"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi2KhWOBiDwQcCGFA1r2gwEH-UQt6sPU7VU_bRcVJpKT4ImrLwTxrTb7gYyYoZo_WQJPkf6x8HtugcKO2HMG0xyYN3trsejAH6Onq6UWr6iJp1Gm5ZeTLj9PGSIH2w-i03wConJHZH9s0/s1600/UK-3.jpg" style="background: #777; border-radius: 5px; border: 1px solid #ddd; box-shadow: 0 0 4px #000; height: 80px; margin: 10px 10px 0 0; padding: 4px; width: 100px;" /></a>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgGW8JBEEFTfJUmYAcIt7DZKnL1txiju-H4db98JqmyeQMX3gRuX1LpsGcYvZIcUTh-zXoIXZ-ruECzPF3LClSZ0uffShypvL633accG71dh9wF5Sqq2F0bw78JT6ZLDPypcyWHsiG56s/s1600/UK-4.jpg" rel="GRlightbox[UK-1]" title="Tulis teks di sini!"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgGW8JBEEFTfJUmYAcIt7DZKnL1txiju-H4db98JqmyeQMX3gRuX1LpsGcYvZIcUTh-zXoIXZ-ruECzPF3LClSZ0uffShypvL633accG71dh9wF5Sqq2F0bw78JT6ZLDPypcyWHsiG56s/s1600/UK-4.jpg" style="background: #777; border-radius: 5px; border: 1px solid #ddd; box-shadow: 0 0 4px #000; height: 80px; margin: 10px 10px 0 0; padding: 4px; width: 100px;" /></a>
</div>
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>Pada saat Khutbah Jumat saja di UK, sejumlah media dunia datang untuk bertemu Khalifah Ahmadiyah setelah khutbah, diantaranya Sky News, Sky Arabic, BBC News, BBC Newsnight, New Zealand TV, French TV, Reuters, Getty Images, London News Pictures, Press Association, Wimbledon Guardian, The Guardian (nasional), BBC Radio.</li>
</ul>
<br />
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li><b>55.000 salinan <a href="http://www.reviewofreligions.org/8300/true-love-for-the-holy-prophetsa/" style="color: #6aa84f;" target="_blank">Khutbah Jumat</a></b><a href="http://www.reviewofreligions.org/8300/true-love-for-the-holy-prophetsa/" target="_blank"><span style="color: #6aa84f;"> (yang memuat tentang tanggapan terhadap film </span><i style="color: #6aa84f;">Innocence of Muslim,</i><span style="color: #6aa84f;"> terj.)</span> </a><b>telah dicetak dan dikirim ke semua anggota parlemen</b> dan pejabat lainnya dan berbagai kontak lainnya. Lebih dari<b> 30.000 eksemplar selebaran "Nabi Muhammad saw</b>" saat ini sedang didistribusikan.</li>
</ul>
<br />
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>Sebuah <b>kampanye di 50 bus </b>telah diluncurkan di pusat kota London pada tanggal 29 Oktober yang membawa pesan <b>ISLAM: Freedom of Speech with Respect</b>. Sebuah <b>selebaran baru tentang kebebasan berbicara</b> telah diterbitkan dan <b>20.000 eksemplar</b> telah didistribusikan.</li>
</ul>
<br />
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>Sebuah iklan satu halaman penuh tentang akhlak mulia Rasulullah saw telah diusahakan untuk masuk ke beberapa surat kabar nasional dan lokal. <b>18 banner khusus tentang Rasulullah saw </b>telah disiapkan untuk pameran di seluruh kota-kota.</li>
</ul>
<br />
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li><b>5 kuliah umum</b> tentang Rasulullah saw telah diselenggarakan di universitas-universitas ternama inggris. <b>15 seminar</b> telah diselenggarakan oleh <i>Lajnah Imaillah</i> (Badan Wanita Ahmadiyah). <b>10 publikasi surat kabar </b>dan<b> 5 wawancara radio</b> telah diadakan. Seminar-seminar dan pameran lainnya telah dilakukan di sejumlah perpustakaan di seluruh Inggris.</li>
</ul>
<br />
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>Sebuah acara pertemuan khusus <i>Siratun Nabi</i> telah diselenggarakan oleh Ahmadiyah di Inggris di Tahir Hall, Masjid Baitul Futuh yang menarik kehadiran para anggota parlemen, pejabat, profesor, doktor, guru dan warga setempat.</li>
</ul>
<br />
<b>JERMAN</b><br />
<br />
<div style="border-radius: 12px; border: 1px solid #ddd; margin: 20px auto; padding: 0 0 10px 10px; position: relative; text-align: center; width: 98%;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis5VvvhGzOTRGNGMwY5CEwRFS3Us_DfwVFU7Rb7YJOkZi4MLLmwCenph4WCSJ5V2jfZG83W10T8HSGVwaAsZL5bFkH_S4V_6lPR9zdkB_jv2_X9px7UC62pAbZSgWkOnCJq8GFj616cHQ/s1600/Germany-1.jpg" rel="GRlightbox[gadisku-1]" title="Tulis teks di sini!"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis5VvvhGzOTRGNGMwY5CEwRFS3Us_DfwVFU7Rb7YJOkZi4MLLmwCenph4WCSJ5V2jfZG83W10T8HSGVwaAsZL5bFkH_S4V_6lPR9zdkB_jv2_X9px7UC62pAbZSgWkOnCJq8GFj616cHQ/s1600/Germany-1.jpg" style="background: #777; border-radius: 5px; border: 1px solid #ddd; box-shadow: 0 0 4px #000; height: 80px; margin: 10px 10px 0 0; padding: 4px; width: 100px;" /></a>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinctOlx3CVWc_ke2RjO8ItEI12nwrs2R2OjC-6NNvzdYWCRpawmJ_Hah-d6VvgAOT1VF8_G-jaVXXNm5XkyGtJ_9t-iC70joqvBesqv8oVxPNbEMSTzQrlJZrJz7C24NSRNuCbuShzvuw/s1600/Germany-2.jpg" rel="GRlightbox[gadisku-1]" title="Tulis teks di sini!"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinctOlx3CVWc_ke2RjO8ItEI12nwrs2R2OjC-6NNvzdYWCRpawmJ_Hah-d6VvgAOT1VF8_G-jaVXXNm5XkyGtJ_9t-iC70joqvBesqv8oVxPNbEMSTzQrlJZrJz7C24NSRNuCbuShzvuw/s1600/Germany-2.jpg" style="background: #777; border-radius: 5px; border: 1px solid #ddd; box-shadow: 0 0 4px #000; height: 80px; margin: 10px 10px 0 0; padding: 4px; width: 100px;" /></a>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2Q-YjG-DuP0Ke9XlNzipYmbd4i8l7fpus1pLbIbxxKPbKqM7yckBNM_SVCea181silgU1PO1iSfout4UejYCIPLqdGqVKCbMV54wxu7SltBO9NtWGw-LvC2rvPvDhcsRI9qfSW7fXH1w/s1600/Germany-3.jpg" rel="GRlightbox[gadisku-1]" title="Tulis teks di sini!"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2Q-YjG-DuP0Ke9XlNzipYmbd4i8l7fpus1pLbIbxxKPbKqM7yckBNM_SVCea181silgU1PO1iSfout4UejYCIPLqdGqVKCbMV54wxu7SltBO9NtWGw-LvC2rvPvDhcsRI9qfSW7fXH1w/s1600/Germany-3.jpg" style="background: #777; border-radius: 5px; border: 1px solid #ddd; box-shadow: 0 0 4px #000; height: 80px; margin: 10px 10px 0 0; padding: 4px; width: 100px;" /></a>
</div>
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>3 Oktober 2012 merupakan "<i>Open Mosque Day</i>". Kegiatan ini dilakukan di 80 cabang Jamaah Ahmadiyah Jerman. Lebih dari 6000 tamu telah berkunjung ke Masjid Ahmadiyah. Umpan balik yang penting dari program ini adalah menjadi cara yang tepat untuk memberikan reaksi terhadap film itu.</li>
</ul>
<br />
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>Menurut laporan awal, lebih dari 23.000 eksemplar <a href="http://www.reviewofreligions.org/8300/true-love-for-the-holy-prophetsa/" rel="nofollow" target="_blank">Khutbah Jumat</a> (yang memuat tentang tanggapan terhadap film <i>Innocence of Muslim,</i> terj.) telah dibagikan. Lebih dari 1000 orang telah membaca Khutbah ini di website Ahmadiyah Jerman. Lebih dari 35 Acara Siratun Nabi telah dirancang.</li>
</ul>
<br />
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>Press release tentang Khutbah Jumat (yang memuat tentang tanggapan terhadap film <i>Innocence of Muslim,</i> terj.) yang terdiri dari ringkasan khutbah telah dikirim ke media. Dua surat kabar online telah mencetak Press Release secara penuh dan cabang-cabang lokal Ahmadiyah telah menyebarkannya ke media-media lokal. 2 surat kabar dan saluran televisi telah menayankan interview dari perwakilan Ahmadiyah dengan topik pada film.</li>
</ul>
<br />
AMERIKA SERIKAT<br />
<br />
<div style="border-radius: 12px; border: 1px solid #ddd; margin: 20px auto; padding: 0 0 10px 10px; position: relative; text-align: center; width: 98%;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNz0_RVA37sfW32saELCqL7SXI4g2sPOourPQdBwk98unsS8B1X2PTMFIIA57TEjJtCxIi-VjbS2TGazfZd5Q3WpE0EdWg8gaohCUpBnAv6KFpjZ2MYNsPP73d9Y3ucmOXIKOiWfnRnms/s1600/USA-1.jpg" title="Tulis teks di sini!"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNz0_RVA37sfW32saELCqL7SXI4g2sPOourPQdBwk98unsS8B1X2PTMFIIA57TEjJtCxIi-VjbS2TGazfZd5Q3WpE0EdWg8gaohCUpBnAv6KFpjZ2MYNsPP73d9Y3ucmOXIKOiWfnRnms/s1600/USA-1.jpg" style="background: #777; border-radius: 5px; border: 1px solid #ddd; box-shadow: 0 0 4px #000; height: 80px; margin: 10px 10px 0 0; padding: 4px; width: 100px;" /></a>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBzgMpgsefTKkH6spaSqMP0QG49XF15m2IeywTwHtG2KzopPBJCAMrYKyJQfURZEoqj2sILfK_rxDbr2x0jgBA1O92o15sziySoEXL7r7fYue0TYpCJCw8rWG8etzSVqJCXCaudS4x7Vs/s1600/USA-2.jpg" rel="GRlightbox[gadisku-1]" title="Tulis teks di sini!"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBzgMpgsefTKkH6spaSqMP0QG49XF15m2IeywTwHtG2KzopPBJCAMrYKyJQfURZEoqj2sILfK_rxDbr2x0jgBA1O92o15sziySoEXL7r7fYue0TYpCJCw8rWG8etzSVqJCXCaudS4x7Vs/s1600/USA-2.jpg" style="background: #777; border-radius: 5px; border: 1px solid #ddd; box-shadow: 0 0 4px #000; height: 80px; margin: 10px 10px 0 0; padding: 4px; width: 100px;" /></a>
</div>
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>Sebuah kampanye besar dengan tema "<i>I Love Muhammad</i>" sedang berlangsung, yang akan digunakan sebagai pin bros atau ikat kepala. Selebaran juga akan disebarkan. Pemakaian slogan dalam bentuk apapun akan menarik perhatian orang yang membawa pamflet.</li>
</ul>
<br />
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>Cetak ulang buku <i>Life of Muhammad</i> dalam jumlah besar sedang dalam pengerjaan untuk didistribusikan secara gratis. Khutbah Jumat 21 September 2012 telah diterbitkan dalam bentuk 50.000 pamflet dan upaya pendistribusian sedang direncanakan.</li>
</ul>
<br />
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>Buku <i>Life of Muhammad</i> telah hadir di iBookstore, Kindle store dan iPhone. <i>Muhammad the Liberator of Women</i> juga telah hadir di iBook, iPhone dan Kindle.</li>
</ul>
<br />
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>29 buah tulisan yang berbeda, opini editorial dan wawancara live tentang menanggapi film oleh anggota Ahmadiyah Amerika telah dimuat dan disiarkan di media Amerika.</li>
</ul>
<span style="background-color: #f3f3f3;"></span><br />
<br />
GHANA<br />
<br />
<div style="border-radius: 12px; border: 1px solid #ddd; margin: 20px auto; padding: 0 0 10px 10px; position: relative; text-align: center; width: 98%;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzLGrh1rlUePDj6ZMfdmDwkw8P2N_Qokt7WneLeVK1nS5FfoKnAC1UnF1RnAS1KCQl5ZgAec2AqbY80R-lG9mWhGiij6JJbiikRsHkqBS9ngCLJ1ujs3OK0Cg6XEC5ROTSG1xws6oDTBU/s1600/Ghana-1.jpg" title="Tulis teks di sini!"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzLGrh1rlUePDj6ZMfdmDwkw8P2N_Qokt7WneLeVK1nS5FfoKnAC1UnF1RnAS1KCQl5ZgAec2AqbY80R-lG9mWhGiij6JJbiikRsHkqBS9ngCLJ1ujs3OK0Cg6XEC5ROTSG1xws6oDTBU/s1600/Ghana-1.jpg" style="background: #777; border-radius: 5px; border: 1px solid #ddd; box-shadow: 0 0 4px #000; height: 80px; margin: 10px 10px 0 0; padding: 4px; width: 100px;" /></a>
</div>
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>Maulvi Wahab Bin Adam, Amir Jamaah Muslim Ahmadiyah Ghana dan juga sebagai anggota Dewan Perdamaian Nasional Gana, telah menulis artikel untuk menggambarkan teladan hidup Rasulullah saw yang merujuk pada Khutbah Jumat 21 September dan telah diterbitkan di <i>Daily Graphic, the Chronicle, the Ghanaian Times dan the Daily Guide</i>. Ringkasan Khutbah 21 September telah dirilis dalam bentuk press release dan dipublikasikan dalam Daily Graphic dan the Ghanaian Times. Secara kesluruhan artikel dan siaran pers mencapai pembaca sekitar 145 000 orang.</li>
</ul>
<br />
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>Siaran pers dari Khutbah Jumat dan artikel oleh Maulwi W. Adam telah disiarkan melalui televisi di Ghana dan Radion GBC. Untuk jangkauan secara nasional, jaringan televisi dan stasiun radio saja bisa mencakup penonton sebanyak 10 juta orang. Stasiun radion Peace FM juga menyiarkan release yang mencakup 50 persen Ghana.</li>
</ul>
<br />
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>20.000 salinan Khutbah Jumat 21 September 2012 telah disiapkan untuk disebarkan. Simposium telah diselenggarakan di Accra dan 10 daerah lain di Ghana untuk menyajikan aspek kehidupan Rasulullah saw kepada orang-orang dari semua lapisan masyarakat.</li>
</ul>
<br />
<b>INDONESIA</b><br />
<br />
<div style="border-radius: 12px; border: 1px solid #ddd; margin: 20px auto; padding: 0 0 10px 10px; position: relative; text-align: center; width: 98%;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtSJLAHafw9S1v8CdnB8pyUjMbRvC7ylFuv_orWyV0k1XOMdjXQSaKwmSAJNDxBzUDP4cANvdYohK_jRYc__JU8mxKcmfk4pqyHMUo6PGV2tvG2MedfUrQFBYeyTEfrfuZhe_H9MMaKqc/s1600/Indonesia-1.jpg" title="Tulis teks di sini!"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtSJLAHafw9S1v8CdnB8pyUjMbRvC7ylFuv_orWyV0k1XOMdjXQSaKwmSAJNDxBzUDP4cANvdYohK_jRYc__JU8mxKcmfk4pqyHMUo6PGV2tvG2MedfUrQFBYeyTEfrfuZhe_H9MMaKqc/s1600/Indonesia-1.jpg" style="background: #777; border-radius: 5px; border: 1px solid #ddd; box-shadow: 0 0 4px #000; height: 80px; margin: 10px 10px 0 0; padding: 4px; width: 100px;" /></a>
</div>
<br />
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>Toiman, Kepala Himpunan Mahasiswa Islam mengatakan: "Ini adalah pandangan yang sangat baik dan hal ini harus dibahas sehingga setiap pengikut dari semua agama dapat berpikir dengan baik, bukan dengan cara kekerasan."</li>
</ul>
<br />
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>Martin, kepala Komite Nasional Pemuda Indonesia mengatakan: Setiap pemimpin sebuah organisasi harus memiliki sudut pandang mengenai hal ini (respon terhadap film Innocence of Muslims). Ahmadiyah memiliki sudut pandang yang sangat baik. Ini adalah tugas yang sangat sulit bagi Ahmadiyah untuk menjelaskan kepada orang-orang tentang kebenaran Ahmadiyah, karena orang hanya mendapatkan informasi di media, yang mendeskreditkan teman-teman Ahmadi."</li>
</ul>
<br />
Bapak Niam, kepala MUI di Sintang, Kalimantan Barat mengatakan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Ini harus ditanggapi dengan cara yang baik, bukan dengan cara kekerasan. Meskipun kita sebagai Islam sangat marah, tetapi sebaiknya kita tidak menanggapinya dengan kekerasan. Semasa hidup Rasulullah saw, seorang Badui kencing dan meludah di Masjid Rasulullah saw. Dia tidak dibunuh, tetapi diajarkan sopan santun. Meskipun MUI memiliki pendangan dan sudut pandang yang berbeda, namun dalam hal ini kita memiliki pandangan yang sama."</blockquote>
<br />
INDIA<br />
<br />
<div style="border-radius: 12px; border: 1px solid #ddd; margin: 20px auto; padding: 0 0 10px 10px; position: relative; text-align: center; width: 98%;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE85eVsmoFNKtwcbUfz0eld26fwlVQ0NY_pJ5Jq3a0BPlaVccpDuv71HrFubnW0LWFcsw6PiJ2U9E8MjkAwaYcTaWiJ9o7a6GdFpVrVWLD1_cEuf_6h32YD8-UpnOya8SVj0sKRPJvcwM/s1600/India-1.jpg" title="Tulis teks di sini!"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE85eVsmoFNKtwcbUfz0eld26fwlVQ0NY_pJ5Jq3a0BPlaVccpDuv71HrFubnW0LWFcsw6PiJ2U9E8MjkAwaYcTaWiJ9o7a6GdFpVrVWLD1_cEuf_6h32YD8-UpnOya8SVj0sKRPJvcwM/s1600/India-1.jpg" style="background: #777; border-radius: 5px; border: 1px solid #ddd; box-shadow: 0 0 4px #000; height: 80px; margin: 10px 10px 0 0; padding: 4px; width: 100px;" /></a>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiisg0PgVBv0xP-xEFZ5qfCz8UN57_BkbQ00c3sc1jZlrw_tin6RMvssydXbJwXGsszNhlvnswZld2yapgGlM-hVBCdJEULq3uot8zm_uC_jSpfCqMahkkq8G4fHBtRJNB7ijWmSPGQbXc/s1600/India-2.jpg" rel="GRlightbox[gadisku-1]" title="Tulis teks di sini!"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiisg0PgVBv0xP-xEFZ5qfCz8UN57_BkbQ00c3sc1jZlrw_tin6RMvssydXbJwXGsszNhlvnswZld2yapgGlM-hVBCdJEULq3uot8zm_uC_jSpfCqMahkkq8G4fHBtRJNB7ijWmSPGQbXc/s1600/India-2.jpg" style="background: #777; border-radius: 5px; border: 1px solid #ddd; box-shadow: 0 0 4px #000; height: 80px; margin: 10px 10px 0 0; padding: 4px; width: 100px;" /></a>
</div>
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>60.000 selebaran dalam bahasa Urdu dan Inggris telah disebarkan di seluruh India.</li>
</ul>
<br />
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>Sejumlah Cabang-cabang Jamaah Ahmadiyah di India juga telah menggelar Konferensi Perdamaian. Di Qadian, di distrik Gurdaspur konferensi perdamaian yang penting telah digelar. Semua pejabat termasuk para jurnalis telah diundang dan diperkenalkan tentang sisi-sisi keindahan Rasulullah saw. Diskusi tentang upaya perdamaian telah dan menghormati semua pemimpin dan pendiri suci agama telah dilaksanakan </li>
</ul>
<br />
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>Buku <i>Life of Muhammad</i> saw telah diterjemahkan ke 9 bahasa daerah di India dan telah dikirim sebagai hadiah ke perpustakaan, politisi dan tokoh terkemuka dll.</li>
</ul>
<br />
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>Cabang-cabang dari Jamaah Muslim Ahmadiyah di seluruh India telah menggelar Pertemuan Siratun Nabi untuk menyajikan berbagai aspek kehidupan Rasulullah saw kepada non-Muslim.</li>
</ul>
<br />
<div style="background-color: #f3f3f3;">
Sebuah pameran "ISLAM FOR PEACA" telah digelar, dimana disajikan tentang kahidupan Rasulullah saw.</div>
<br />
<br />
<b>BANGLADESH</b><br />
<br />
<div style="border-radius: 12px; border: 1px solid #ddd; margin: 20px auto; padding: 0 0 10px 10px; position: relative; text-align: center; width: 98%;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsmhdxJYWXJmtZ94XLvFNQLjpAsKMYFXtYswaM9WhB_XW5ZrYD9igQ4Rl1UJWmcHFfUL07LzQb91lSvlLGSw1-f6F9GzrzD2ok5KCkp3QcgFY-VUx0FitgDBEDzAuMv4jUJJT_kA5wtDA/s1600/Bangla-1.jpg" title="Tulis teks di sini!"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsmhdxJYWXJmtZ94XLvFNQLjpAsKMYFXtYswaM9WhB_XW5ZrYD9igQ4Rl1UJWmcHFfUL07LzQb91lSvlLGSw1-f6F9GzrzD2ok5KCkp3QcgFY-VUx0FitgDBEDzAuMv4jUJJT_kA5wtDA/s1600/Bangla-1.jpg" style="background: #777; border-radius: 5px; border: 1px solid #ddd; box-shadow: 0 0 4px #000; height: 80px; margin: 10px 10px 0 0; padding: 4px; width: 100px;" /></a>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOiYhJfB74aCx1gajci7nKmoKxagmDq3dXnhXr6W4P2ZA-6U_-6Yrgj1V4AIcvfvfwEqVCnjQSqx-eyAfZB_d10pBBveS71i9dZZFSpSlSTVz9Mt1LAmVkkwRhJ-1PwQm2g-H2StLN6tk/s1600/Bangla-2.jpg" rel="GRlightbox[gadisku-1]" title="Tulis teks di sini!"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOiYhJfB74aCx1gajci7nKmoKxagmDq3dXnhXr6W4P2ZA-6U_-6Yrgj1V4AIcvfvfwEqVCnjQSqx-eyAfZB_d10pBBveS71i9dZZFSpSlSTVz9Mt1LAmVkkwRhJ-1PwQm2g-H2StLN6tk/s1600/Bangla-2.jpg" style="background: #777; border-radius: 5px; border: 1px solid #ddd; box-shadow: 0 0 4px #000; height: 80px; margin: 10px 10px 0 0; padding: 4px; width: 100px;" /></a>
</div>
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>Pada tanggal 23 Oktober undangan telah dikirim oleh Profesor Meer Mubasher Ali dari Jamaah Ahmadiyah kepada tokoh-tokoh terkemuka dan pejabat di kediamannya di Dhaka. Diantara para undangan, ada seorang anggota parlemen, mantan menteri dan ahli hukum, beberapa aktivis HAM, para advokat dan pengacara Mahkamah Agung Bangladesh dan beberapa wartawan senior. Mereka dibagikan pidato Khalifah Ahmadiyah di Capitol Hill pada 27 Juni 2012 dan diberi salinan Khutbah Huzur tanggal 21 September 2012. Mereka menerima dengan antusias dan banyak berkomentar dengan mengatakan bahwa ini adalah tindakan yang tepat atas nama Islam yang dilakukan oleh Hazrat Mirza Masroor Ahmad aba.</li>
</ul>
<br />
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>Salinan Khutbah Jumat dan pidato di Capitol Hill telah dikirim ke seluruh Komisaris Distrik 64 (DC) dan Superintenden Kepolisisn (SP).</li>
</ul>
<br />
<ul style="background-color: #f3f3f3;">
<li>Upaya seperti ini dilakukan di seluruh Bangladesh secara intens. Baru-baru ini, Inspector General of Prisons Brigadier General (Retd.) Ashraful Islam Khan dalam pertemuannya dengan anggota senior Jamaah Ahmadiyah bertanya tentang keyakinan Ahmadiyah mengenai Nabi Muhammad saw. Sebagai tanggapan beliau diberi Khutbah tanggal 21 September dan diminta untuk membahasnya secara rinci untuk memahami kedalaman dan ketulusan cinta Ahmadiyah terhadap Rasulullah saw.</li>
</ul>
<br />
Terjemah: Jusman<br />
Sumber: <a href="http://www.reviewofreligions.org/8294/the-worldwide-practical-response-of-the-ahmadiyya-muslim-community/" rel="nofollow" target="_blank">Review of Religions</a><br />
<br />Jusmanhttp://www.blogger.com/profile/07155933794313781819noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8557611283620774930.post-39236448210408097512013-01-09T11:31:00.000+07:002015-04-01T22:20:30.988+07:00Nabi Muhammad Rasulullah saw Dalam Pandangan non-MuslimDikutip dari khutbah <b></b><a href="http://www.reviewofreligions.org/authors/mirza-masroor-ahmad/" rel="nofollow" style="color: #6aa84f;" target="_blank"><b>Hazrat Mirza Masroor Ahmad</b></a><br />
<b>sumber:<span style="color: #6aa84f;"> </span><a href="http://www.reviewofreligions.org/8287/the-holy-prophetsa-in-the-eyes-of-non-muslims/" rel="nofollow" style="color: #6aa84f;" target="_blank">www.reviewofreligions.org</a></b><br />
<br />
<b></b>Pada saat ini orang-orang (khususnya non-Muslim) banyak mengajukan berbagai macam keberatan dan kritikan terhadap diri Rasulullah saw atau terhadap ajaran beliau. Hal itu disebabkan karena hati mereka kosong dari keadilan atau mereka tidak tahu sedikit pun tentang sirah (riwayat hidup) Rasulullah s.a.w., atau mereka tidak mau berusaha sedikitpun untuk mengetahui riwayat hidup beliau saw. Maka kewajiban kitalah untuk mengemukakan riwayat hidup Rasulullah s.a.w. yang sangat beberkat itu kepada dunia. Dan untuk melaksanakan hal itu kita harus menggunakan berbagai sarana dan prasarana.<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adalah fitrat manusia bahwa dia akan lebih mudah mendengar pendapat tentang sesuatu dari orang-orang yang sama atau sebangsa daripada mendengar dari orang lain. Dan terkait dengan Rasulullah saw orang-orang non-Muslim akan lebih terpengaruh oleh pendapat bangsa mereka sendiri dari pada harus mendengar tentang Rasulullah s.a.w. dari seorang Islam. Oleh sebab itu sudut pandang tentang sirah Rasulullah s.a.w. yang ditulis oleh cendekiawan atau para penulis yang terkenal dari bangsa mereka sendiri harus diperdengarkan langsung kepada mereka. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwl9tF8SH8GErHa5zDsi_mHtkUJk6Zo4S1qJPUWnLlakcGJJjZgqBRiY2kxVtcOVfWrvvau4FcF_Jmbq_fg6HY5MRNbEEUdmNit7nNa2VlK3utLtsZaMR5JM5b5HICH9HwQFcOHaljB8U/s1600/Non-Muslims.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Non Muslim dan Rasulullah saw" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwl9tF8SH8GErHa5zDsi_mHtkUJk6Zo4S1qJPUWnLlakcGJJjZgqBRiY2kxVtcOVfWrvvau4FcF_Jmbq_fg6HY5MRNbEEUdmNit7nNa2VlK3utLtsZaMR5JM5b5HICH9HwQFcOHaljB8U/s320/Non-Muslims.jpg" height="282" title="Rasulullah di mata non muslim" width="320" /></a>Pada hari ini saya akan membacakan Sirah Rasulullah s.a.w. yang disusun oleh orang-orang Barat yang terkesan oleh Sirah atau kepribadian Rasulullah s.a.w.. Diantara mereka memang merupakan musuh Islam dan giat memusuhi Islam namun mereka telah menulis dengan jujur tentang sirah Rasulullah s.a.w.. </div>
<br />
<h3>
<b>Pendapat Positif tentang Nabi Muhammad s.a.w.: </b></h3>
<br />
<b>George Sale dan Spanhemius</b><br />
<br />
George Sale, seorang penulis yang menerjemahkan Al-Qur’an ke dalam Bahasa Inggris telah menulis di bukunya ‘<i>The Koran</i>’ di bagian ‘<i>The Reader</i>’. Bagian itu bukan dalam rangka membenarkan tentang Islam. <br />
Begitu pula seorang penulis bernama Spanhemius. Ia juga seorang penentang Islam. Tapi ia menulis,<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: right;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpBLgx9enlND3N4Nu3V0Wr_0Zgp3gLmQ1z-5L9dGflLy9pAy4rcm3B0ihA2ZysQuE5J7at447KDQC9szmPcif4M5NpuXdiU5FU66kmAeeXX7wiReDjNg_hi-fNok16oFd3JwqshZH7bzs/s1600/george+sale.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="George Sale" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpBLgx9enlND3N4Nu3V0Wr_0Zgp3gLmQ1z-5L9dGflLy9pAy4rcm3B0ihA2ZysQuE5J7at447KDQC9szmPcif4M5NpuXdiU5FU66kmAeeXX7wiReDjNg_hi-fNok16oFd3JwqshZH7bzs/s1600/george+sale.jpg" title="" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
”Muhammad [s.a.w.] memiliki kemampuan fitrati yang sangat luhur, sangat rupawan, cerdas dan berpandangan jauh ke depan, sangat disegani dan pencinta serta pelindung orang-orang miskin. Dalam menghadapi musuh selalu berada di garis depan dengan gagah berani. Yang sangat menonjol adalah beliau sangat menjunjung tinggi, sangat menghormati dan mencintai Tuhannya. Membenci orang-orang pendusta, pelaku maksiat, orang-orang pelaku ghibat dan pelaku sumpah dusta, pemboros, serakah dan sangat keras menentang pelanggar hukum dan pemberi kesaksian dusta. Sangat tegas mengajar kejujuran, dermawan, kasih-sayang, rasa syukur, menghormati orang tua dan para leluhur, dan sangat sibuk dalam memuji keagungan Tuhan.” <span style="font-size: xx-small;">[1]</span></div>
</blockquote>
<br />
Semua orang yang menulis ini (sekalipun telah menyatakan pujian-pujian yang sangat baik), di tempat lainnya juga melemparkan tuduhan-tuduhan yang tidak wajar kepada Rasulullah s.a.w.. <br />
<b><br /></b>
<b>Pendapat: Stanley Lane-Poole; H. G Wells dan De Lace O’Leary </b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMPTTkNOluyBpggZaYf5PEvry0JVSa_tDaskQqdyPumSexy7nYzSImAP5kiqBHk7se0ZvnKzVVSb7JFZi1axgtsrYsQUmYuSmC1fMZVZCeD1wRwB6GDvBIUhg082ILUpjJPXLn7i_wvXw/s1600/Poole.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMPTTkNOluyBpggZaYf5PEvry0JVSa_tDaskQqdyPumSexy7nYzSImAP5kiqBHk7se0ZvnKzVVSb7JFZi1axgtsrYsQUmYuSmC1fMZVZCeD1wRwB6GDvBIUhg082ILUpjJPXLn7i_wvXw/s1600/Poole.jpg" /></a></div>
Penulis lain <b>Stanley Lane-Poole</b> telah menulis;<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Beliau memaafkan orang-orang Qurays untuk tahun-tahun kesedihan dan cemoohan kejam yang telah ditimpakan mereka kepada beliau, dan memberikan pengampunan kepada seluruh penduduk Mekkah.. Dengan demikian Muhammad [saw] kembali memasuki kota kelahirannya. Dari semua sejarah penaklukan tidak ada kemenangan yang sebanding dengan yang satu ini." <span style="font-size: xx-small;">[2]</span></blockquote>
<br />
<b>H. G Wells</b> seorang penulis sejarah (sejarawan) telah menulis dalam bukunya yang berjudul ‘<i>Outline of History</i>’,<br />
<blockquote class="tr_bq">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzMPOUkDczdx2ElLaiQHBgBvj7rtK0oDF8nHtJcUd49L3plaPQC1c8MSMwtzhQ5KTIj72-OTjCnNQuIS93dR7Oqvez0m5cBsIOHn7zCgRvC5aOmSikecyjnfssxK1GOWcuFXFvhmHCX5Y/s1600/Wells.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzMPOUkDczdx2ElLaiQHBgBvj7rtK0oDF8nHtJcUd49L3plaPQC1c8MSMwtzhQ5KTIj72-OTjCnNQuIS93dR7Oqvez0m5cBsIOHn7zCgRvC5aOmSikecyjnfssxK1GOWcuFXFvhmHCX5Y/s1600/Wells.jpg" /></a></div>
Sebuah bukti kebenaran yang besar tentang Nabi ini adalah bahwa orang yang paling banyak mengetahui tentang pribadi beliau-lah yang pertama beriman kepada beliau… Muhammad [s.a.w.] sekali-kali bukanlah seorang pendusta… Dan hakikat ini tidak dapat dibantah bahwa dalam dalam Islam terdapat banyak sekali kelebihan dan keistimewaan dan memiliki banyak sekali sifat yang agung…. Nabi Islam ini telah meletakkan asas kemasyarakatan dimana kezaliman dan kekejaman telah dihapuskan.” <span style="font-size: xx-small;">[3]</span></blockquote>
<br />
Selanjutnya, De Lace O’Leary dalam bukunya ‘<i>Islam at the Cross roads</i>’ (Islam di Persimpangan-Persimpangan Jalan) menulis:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin5yoXn25_JhV9Mn_MkC9wtvTM7jANZ_UKX0_r7O6OmDEK-SPx7lDn6mFBGdxrdB7OKb55QRlkGaKpa0B9xANGiOHApSieNAjcUmHM18ML-m6XBt8ymfQCkMjbdzD47JdhvmmqViTRhoQ/s1600/Lacy.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin5yoXn25_JhV9Mn_MkC9wtvTM7jANZ_UKX0_r7O6OmDEK-SPx7lDn6mFBGdxrdB7OKb55QRlkGaKpa0B9xANGiOHApSieNAjcUmHM18ML-m6XBt8ymfQCkMjbdzD47JdhvmmqViTRhoQ/s1600/Lacy.jpg" /></a></div>
“Sejarah telah dengan terbuka menyatakan bahwa bagi para ahli sejarah adanya kisah yang menyebut kaum Muslimin demikian menyukai kekerasan lalu mendapatkan kemenangan serta memaksakan Islam diantara bangsa-bangsa dengan pedang merupakan sebuah kisah aneh dan mengherankan.” <span style="font-size: xx-small;">[4]</span></blockquote>
Demikianlah yang ditulis oleh para sejarawan, bahwa kemenangan dengan pedang adalah mustahil. Ini cerita yang aneh.<br />
<b><br /></b>
<b>Pendapat: Mahatma Gandi ; Letnan Jenderal Sir John Bagot Glubb</b><br />
<br />
<b>Mahatma Gandi </b>di dalam suratkabar ‘<i>Young India</i>’ menulis:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhimeHKTIeve8bfBoXmFIuydK8Hm92X8JzPnp468EyprL1Sb1nrON_G5wEPRjXYETwCtQoREhGylzGD45Iom0Qt19JhPdADADLX_Udw_asu892U4blAnbFFU5zaqFoK2UWLAiUlW_qBWn0/s1600/Gandhi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhimeHKTIeve8bfBoXmFIuydK8Hm92X8JzPnp468EyprL1Sb1nrON_G5wEPRjXYETwCtQoREhGylzGD45Iom0Qt19JhPdADADLX_Udw_asu892U4blAnbFFU5zaqFoK2UWLAiUlW_qBWn0/s1600/Gandhi.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya ingin sekali mengetahui segala sesuatu mengenai manusia itu yang telah memerintah jutaan orang tanpa penentangan. Setelah mempelajari kehidupannya, bertambahlah saya yakin bahwa di zaman itu Islam telah memenangkan hati orang-orang tidak dengan pedang, akan tetapi dengan kesederhanaan sang Rasul itu, beliau biasa bekerja dengan riang gembira, sangat teguh dan teliti dalam memenuhi janji, sangat erat hubungannya dengan sahabat dan pengikutnya, pemberani dan sangat meyakini sempurnanya misinya, inilah hal-hal yang membuat beliau dapat menyingkirkan semua kesulitan dan semua orang menyertainya. Ketika saya telah menyelesaikan bab kedua membaca buku mengenai perjalanan hidup Rasul ini, saya pun menjadi demikian bersedih dikarenakan telah tamatnya buku itu." <span style="font-size: xx-small;">[5]</span></div>
</blockquote>
<br />
<b>Letnan Jenderal Sir John Bagot Glubb</b> yang wafat pada tahun 1986 menulis:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6-rFnlazTi5hREW7uz7ijZD7WYazijvZDW04LS9lwzaYUePxRRyZULbRx5wxLIUr0XIZY7hyphenhyphenwxAJJ8ORhE6vurtCkzTzIYkONG4Zm5jjtpDsRmwSL4aBPGLbsPHxWM7EdpeeZkWDQqFc/s1600/Glubb.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6-rFnlazTi5hREW7uz7ijZD7WYazijvZDW04LS9lwzaYUePxRRyZULbRx5wxLIUr0XIZY7hyphenhyphenwxAJJ8ORhE6vurtCkzTzIYkONG4Zm5jjtpDsRmwSL4aBPGLbsPHxWM7EdpeeZkWDQqFc/s1600/Glubb.jpg" /></a></div>
“Pendapat apapun yang dikemukakan oleh pembaca buku (yang ditulis oleh beliau) tidak dapat diingkari bahwa Muhammad [s.a.w.] mempunyai persamaan pengalaman rohaniah dengan para leluhur dan orang-orang suci Kristen yang sangat mengherankan telah tercatat dalam Kitab Perjanjian lama dan Kitab Perjanjian baru. </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Boleh jadi mempunyai persamaan dengan para leluhur dan orang-orang suci penerima wahyu dan kasyaf dari agama Hindu dan Agama-agama lainnya juga. Lagi pula, pengalaman seperti itu merupakan tanda bagi permulaan kehidupan orang-orang suci dan mulia. Menganggap peristiwa-peristiwa seperti itu sebagai penipuan diri sendiri nampaknya sebuah penilaian yang tidak patut, sebab banyak sekali pengalaman seperti itu dialami oleh orang-orang suci yang sudah lampau yang telah beribu tahun lamanya dan ribuan mil jauhnya yang tidak pernah diketahui atau pernah didengar oleh satu sama lain. Namun, sekalipun demikian, dalam peristiwa-peristiwa itu terdapat persamaan satu sama lain yang luar biasa. Sebuah pendapat tidak masuk akal apabila persamaan semua ru’ya atau kasyaf yang sangat mengherankan itu dianggap telah dibuat-buat oleh diri mereka sendiri. Sekalipun mereka saling tidak mengenal satu sama lain.” <span style="font-size: xx-small;">[6]</span></blockquote>
<br />
Selanjutnya dia telah menulis tentang orang-orang Muslim awalin yang ke hijrah ke Abessinia katanya:<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
“Dari daftar dapat diketahui bahwa semua orang yang telah masuk Islam pergi ke Abyssinia dan Muhammad [s.a.w.] tentu tinggal bersama dengan hanya beberapa orang pengikut saja di tengah-tengah masyarakat Mekkah yang sedang keras memusuhi beliau. Dari keadaan demikian membuktikan bahwa beliau [s.a.w.] memiliki standar tinggi dalam hal akhlak, keberanian serta keyakinan yang sangat tangguh.” </blockquote>
</div>
<b><br /></b>
<b>Pendapat: John William Draper; William Montgomery</b><br />
<br />
<b>John William Draper</b> di dalam bukunya ‘<i>History of The Intelectual Development of Europe</i>’ menulis:<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMI4FogUkB-ttSqkGYfI7iEZvCgi9MvwgjAS_vYJlpDJbU4p9cFvCsEofNxylQQruwFpCWPW9sR54QOCIRBYYWJOt1mCrThRoV47CMJlIFUyuPP4KpjhwDZQzHLbfNDsYKhrw8htmrPnA/s1600/Draper.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMI4FogUkB-ttSqkGYfI7iEZvCgi9MvwgjAS_vYJlpDJbU4p9cFvCsEofNxylQQruwFpCWPW9sR54QOCIRBYYWJOt1mCrThRoV47CMJlIFUyuPP4KpjhwDZQzHLbfNDsYKhrw8htmrPnA/s320/Draper.jpg" height="320" width="246" /></a></div>
“Empat tahun setelah kematian Justinian, A.D. 569 di Mekkah Arabia, telah lahir seorang yang telah meninggalkan banyak sekali kesan agung terhadap manusia dan dia adalah Muhammad [s.a.w.], yang kebanyakan orang-orang Eropa menganggapnya ‘pendusta’. .. Akan tetapi beliau memiliki kelebihan dan keistimewaan yang telah menentukan perjalanan nasib berbagai bangsa. Beliau seorang prajurit yang bertabligh, mempunyai kefasihan berbicara sangat tinggi dan gagah berani di medan peperangan. Agama beliau hanyalah “Tuhan adalah Tunggal” (Ikhtisar agama hanya satu yaitu Tuhan itu Satu)… Untuk menjelaskan kebenaran ini, beliau tidak membahas dengan lisan saja, namun beliau membuat masyarakat Islam lebih baik dengan mengajar para pengikutnya dalam praktik tentang kebersihan, rajin menunaikan shalat, melaksanakan puasa dan amal-amal saleh lainnya. Beliau mengutamakan derma diatas perkara-perkara lainnya.” <span style="font-size: xx-small;">[7]</span><br />
<br /></blockquote>
</div>
<br />
<b>William Montgomery</b> seorang Orientalis telah menulis didalam sebuah bukunya ‘<i>Muhammad at Medina</i>’,<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAPdVAiA6FM-ZPd62_ykomE0R13FQ4y5MVXzvlHmSN5dm9_ZnJ4h9eYMZTsMwId3L7UiCaHX_dMCChg1yY70VqURXA6jcG_cIGEKl5Y8yFLQv38dKPqXRyuov05JXHYexHVl5WJeD3FiI/s1600/Watt.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAPdVAiA6FM-ZPd62_ykomE0R13FQ4y5MVXzvlHmSN5dm9_ZnJ4h9eYMZTsMwId3L7UiCaHX_dMCChg1yY70VqURXA6jcG_cIGEKl5Y8yFLQv38dKPqXRyuov05JXHYexHVl5WJeD3FiI/s1600/Watt.jpg" /></a></div>
“Lebih banyak merenungkan Sirat Muhammad [s.a.w.] dan Tarikh awal permulan Islam, manusia akan merasa lebih kagum dan heran menyaksikan kemenangan dan kemajuan sangat luas yang telah diraih oleh beliau. Situasi seperti pada waktu itu telah dijumpai oleh beliau yang sangat jarang sekali dijumpai oleh orang-orang lain, sehingga beliau seorang insan yang sangat cocok dan sesuai sekali dengan keadaan zaman pada waktu itu. Jika beliau tidak mempunyai pandangan jauh ke depan, sebagai negarawan, tidak mempunyai kemampuan yang istimewa untuk menjalankan pemerintahan, tidak tawakkal kepada Allah dan tidak yakin sepenuhnya bahwa Allah Ta’ala telah mengutus beliau [s.a.w.] maka kisah kehidupan beliau yang sangat penting dan patut dikenang itu akan terlupakan oleh Tarikh. </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Saya sangat berharap semoga hasil penelitian riwayat hidup beliau yang saya susun ini akan menolong dan menambah segar dalam memberikan penilaian dan penghargaan terhadap salah seorang Bani Adam yang sangat agung dan sangat mulia ini.” <span style="font-size: xx-small;">[8]</span><br />
<br /></blockquote>
</div>
Perlu diketahui bahwa kesaksian mengenai Nabi [s.a.w.] ini diberikan oleh seorang yang tidak pernah melihat sendiri Nabi s.a.w..<br />
<br />
<b>Pendapat Reginald Bosworth Smith</b><br />
<br />
Selanjutnya, sejarawan Kristen terkenal, <i>Reginald Bosworth Smith,</i> telah menulis:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDbEkKKyh37lYRPNVZxWPyOD0ZTVpJZJzWhUP15D0fs2UaIQ6kdaq3T41jX01pWfXla356n8ndccfe4UF9pxYFETIcS4STdhCSIEgi5OYLEnDBY-swKqWzjmQA0Qx15xDP4xhEGVZ_ktU/s1600/Smith.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDbEkKKyh37lYRPNVZxWPyOD0ZTVpJZJzWhUP15D0fs2UaIQ6kdaq3T41jX01pWfXla356n8ndccfe4UF9pxYFETIcS4STdhCSIEgi5OYLEnDBY-swKqWzjmQA0Qx15xDP4xhEGVZ_ktU/s400/Smith.jpg" height="400" width="236" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
“Sebagai Pemimpin agama dan negara, dan berkualitas sebagai Governor (bakat dan kemampuan memerintah), dan dua kepribadian Raja dan Kaisar telah terkumpul dalam satu pribadi Muhammad [s.a.w.]. Beliau seorang Pope (Paus) tapi tanpa kebesaran sebagai Pope, beliau seorang Kaisar namun tanpa pasukan kebesaran Kaisar. Jika di dunia ada orang yang berhak berkata bahwa tanpa pasukan tentara pengawal kebesaran, tanpa pasukan Pengawal Istana dan tanpa pengawal pribadi, hanya atas nama Allah Ta’ala menegakkan keamanan dan kedamaian di atas dunia, maka tiada lain orang itu hanyalah Muhammad [s.a.w.]. Beliau memperoleh semua kekuatan tanpa dukungan siapapun.” <span style="font-size: xx-small;">[9]</span></div>
</blockquote>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya R. Bosworth Smith menulis dalam bukunya ‘<i>Muhammad and Muhammadanism</i>’:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
“Orang-orang yang mula-mula sekali menerima misi beliau adalah orang-orang yang betul-betul tahu pribadi beliau [s.a.w.], misalnya istri beliau, hamba sahaya beliau, saudara sepupu beliau dan sahabat beliau sejak lama. Tentang mana [] Muhammad [s.a.w.] sendiri berkata, ‘Diantara orang-orang yang mula-mula masuk Islam adalah manusia-manusia nomor satu yang tidak pernah mundur dalam menghadapi setiap jenis rintangan dan tidak pernah menyatakan gelisah.’ Seperti utusan-utusan Tuhan lainnya, takdir [] Muhammad [s.a.w.] tidaklah kecil [biasa saja], sebab, yang menolak keagungan beliau hanyalah orang-orang yang tidak mempunyai pengetahuan yang benar tentang jati diri beliau s.a.w..” <span style="font-size: xx-small;">[10]</span></blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya Bosworth juga menulis:</div>
<blockquote class="tr_bq">
“Muhammad [s.a.w.] bukan hanya melarang adat kebiasaan terlarang saja bahkan beliau menghapuskannya secara total. Seperti kebiasaan orang mengorbankan anak kecil yang disayanginya dengan membunuhnya, permusuhan berdarah, mengawini sejumlah perempuan tanpa batas, penganiayaan terhadap para sahaya yang tidak kenal henti, minum arak dan judi. (Jika beliau tidak bertindak demikian) maka adat kebiasaan buruk ini akan terus merebak tanpa mengenal berhenti sampai ke wilayah-wilayah Arab dan negara-negara sekitarnya.. (dan beliau telah mengakhiri semua.)” <span style="font-size: xx-small;">[11]</span></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya ia menulis:</div>
<blockquote class="tr_bq">
“[] Muhammad [s.a.w.] dalam kebaikan maksud dan tujuannya dan dalam semua kebaikan-kebaikannya mempunyai dasar iman yang sangat mendalam. Apa yang beliau kerjakan, orang lain tidak dapat melakukannya tanpa memiliki keyakinan yang sedalam-dalamnya.” (Yakni, keimanan dan keyakinan beliau yang besar atas kebenaran dakwah beliau dan pengutusan beliau dari Allah Ta’ala-lah yang membuat perubahan ini dapat terjadi.). <span style="font-size: xx-small;">[12]</span><span style="font-size: xx-small;"></span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
“Setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan beliau, menguatkan bukti bahwa beliau adalah seorang insan pecinta kebenaran, gelora semangat untuk berkarya (beramal) sambil bertahan dengan tabah dan sabar menghadapi berbagai macam kesulitan dan kesusahan yang akhirnya secara setapak demi setapak sampai ke tujuannya.” <span style="font-size: xx-small;">[13]</span><span style="font-size: xx-small;"></span></blockquote>
Selanjutnya ia menulis,<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Perkataan bahwa bangsa Arab di waktu itu memerlukan inqilaab (revolusi) atau dalam kata lain waktu untuk kedatangan seorang Rasul baru sudah tiba, jika memang demikian maka Muhammad-lah orangnya. Para penulis zaman sekarang yang mengemukakan pendapat tentang itu Springer telah membuktikan bahwa kedatangan Muhammad [S.a.w.] adalah sesuai dengan yang ditunggu-tunggu bertahun-tahun lamanya dan telah dinubuatkan juga.” <span style="font-size: xx-small;">[14]</span></blockquote>
Selanjutnya Bosworth Smith menjelaskan,<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Secara keseluruhan saya tidak merasa heran apabila terjadi banyak perubahan terhadap Muhammad [s.a.w.] disebabkan timbul berbagai macam keadaan, namun yang menakjubkan saya adalah keadaan kepribadian beliau sangat sedikit mengalami perubahan sekalipun dirundung dengan terjadinya berbagai macam peristiwa, sebagai penggembala kambing di belantara padang pasir, sebagai pedagang ke negeri Syam, pengalaman di hari-hari bersemedi (bertahannuts) di Gua Hira, sebagai Muslih (reformer) sebuah Jemaat minoritas ketika berada di Mekkah, di masa-masa pengasingan di Medinah, sebagai Pemenang yang gemilang, memiliki kedudukan sederajat dengan Kaisar dan Kisra Iran, kita dapat menyaksikan keteguhan hati dan ketabahan beliau [s.a.w.] berjalan secara konstan (tetap teguh). Keadaan luar Muhammad [s.a.w.] mengalami perubahan-perubahan namun keagungan pribadi dan akhlaki beliau sedikitpun tidak mengalami perubahan. Saya tidak yakin jika orang lain akan mampu menghadapi keadaan luar yang banyak sekali mengalami beraneka macam perubahan.” <span style="font-size: xx-small;">[15]</span></blockquote>
<br />
<b>Pendapat Washington Irving dan Sir William Muir</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-osjgfiC-rH9FkjqCrV_FN2KM8llkOnh68iOKy1GtloHUTIeyOlbOMLLerBDC4IcPjOAyB4uKoORCMgpRzZtkzb_ngpuxEj0BQxCQI4tc7b2XyHUFx8PJ1PcFZeMw6VJVLf4kW-0MsE4/s1600/Irving.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-osjgfiC-rH9FkjqCrV_FN2KM8llkOnh68iOKy1GtloHUTIeyOlbOMLLerBDC4IcPjOAyB4uKoORCMgpRzZtkzb_ngpuxEj0BQxCQI4tc7b2XyHUFx8PJ1PcFZeMw6VJVLf4kW-0MsE4/s320/Irving.jpg" height="320" width="230" /></a></div>
Washington Irving dalam bukunya ‘<i>Life of Muhammad</i>’ menulis:<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
“Dalam meraih kemenangan-kemenangan di waktu peperangan beliau [s.a.w.] tidak pernah menunjukkan kebanggaan, tidak pernah takabbur dan tidak pernah menunjukkan suatu kebesaran atau kemegahan. Jika dalam kemenangan itu ada unsur tujuan pribadi maka pasti beliau berlaku seperti itu. Di waktu memegang kekuasaan yang cemerlang pun beliau bersikap sederhana dan merendahkan diri sekalipun beliau dalam keadaan yang sangat sulit sehingga dalam kehidupan sebagai raja pun jika seseorang masuk kedalam ruangan rumah beliau dan melakukan penghormatan yang tidak perlu, beliau menyatakan tidak senang terhadapnya.” <span style="font-size: xx-small;">[16]</span> </blockquote>
</div>
<b>Sir William Muir</b>, yang disamping seorang Orientalis juga adalah seorang yang cukup menentang [Islam], beliau pun telah menulis:<br />
<blockquote class="tr_bq">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_x-Ec41P7SNz7kkGa7xhXAT15tZjkFc1_TeJkrxvqJ3jHdUeac7P5-3b8VlCwU26XygOfCQ0tIf5kK73j2k4rDyvFCHOBvFefmjhc6LJ7qF97FwUXddS32U2XzsNE0FAYnq_7j8xSHsE/s1600/Muir.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_x-Ec41P7SNz7kkGa7xhXAT15tZjkFc1_TeJkrxvqJ3jHdUeac7P5-3b8VlCwU26XygOfCQ0tIf5kK73j2k4rDyvFCHOBvFefmjhc6LJ7qF97FwUXddS32U2XzsNE0FAYnq_7j8xSHsE/s400/Muir.jpg" height="400" width="257" /></a> “Beliau menyempurnakan tiap-tiap pekerjaan beliau sendiri, dan kebiasaan beliau adalah tidak menjangkau apa-apa jika tidak betul-betul ada di hadapan beliau. Begitu juga kebiasaan beliau dalam pergaulan di tengah-tengah masyarakat apabila beliau sedang bercakap dengan seseorang sambil menatap mukanya maka beliau tidak menghadap kepadanya dengan separuh muka melainkan dengan sepenuh muka dan badan menghadap kepadanya dan dengan sikap yang serius kepadanya. Di waktu berjabat tangan beliau tidak melepaskan tangan sebelum orang lain melepaskan tangan beliau. Begitu juga bila beliau bercakap-cakap dengan orang yang asing tidak meninggalkannya di tengah percakapan dan tidak pula memalingkan telinga darinya.Beliau menjalani kehidupan dengan penuh kesederhanaan. Kebiasaan beliau adalah setiap memerlukan sesuatu, beliau lakukan dengan tangan beliau sendiri. Apabila memberi sedekah beliau berikan dengan tangan sendiri langsung kepada pengemis. Beliau membantu istri-istri beliau dalam pekerjaan rumah tangga... Para delegasi dan tamu-tamu yang datang dari luar daerah beliau sambut dengan ramah-tamah dan muka ceria sambil mengucapkan selamat datang kepada mereka dengan penuh hormat dan mesra. Beliau sangat mudah dihubungi laksana air sungai mengalir menuju tepi. Dalam menyambut kedatangan para delegasi dan dalam memecahkan perkara-perkara pemerintahan lainnya dapat dibuktikan dari Sejarah bahwa dalam diri Muhammad [s.a.w.] tersimpul semua kemampuan dan kebijaksanaan yang sempurna. Dari semua perkara yang mengherankan adalah beliau tidak dapat menulis.” </blockquote>
Selanjutnya, inilah tulisan William Muir,<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Yang mengherankan lagi, Muhammad [s.a.w.] mempunyai kesopanan dan pertimbangan akhlak yang luhur sekalipun terhadap pengikut yang dianggap rendah dan tidak begitu penting. Kerendahan hati, kebaikan, kesabaran, pengorbanan diri dan kemurahan menghiasi keindahan prilakunya dan menciptakan kecintaan dalam hati orang-orang di sekelilingnya. Beliau tidak suka menolak dengan mengeluarkan perkataan ‘tidak.’ Jika beliau tidak bisa memenuhi permintaan seseorang dengan jawaban yang positif beliau memilih sikap diam. Beliau tidak pernah menolak undangan sekalipun dari orang yang sangat miskin sekali. Dan beliau tidak pernah menolak hadiah sekecil apapun dari para sahabat beliau. Yang sangat menakjubkan lagi adalah apabila beliau berada di tengah-tengah suatu pertemuan setiap orang menganggap beliau tamu yang paling penting dan paling utama.<span style="font-size: xx-small;"> </span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Apabila beliau menjumpai seseorang telah meraih suatu kejayaan maka beliau dengan hangat menyambut sambil menjabat tangannya dan merangkulnya. Beliau dengan lemah lembut menyatakan rasa simpati terhadap orang-orang yang lemah dan miskin. Beliau berlaku sangat kasih sayang terhadap anak-anak kecil yang kerap kali mengerumuni beliau. Tanpa merasa enggan beliau mengucapkan salam terhadap anak-anak yang sedang bermain-main di tepi jalan. Di musim paceklik dimana banyak orang kelaparan beliau mengajak orang-orang makan bersama dan beliau selalu berusaha mencari kemudahan bagi orang lain. Kebaikan, kedermawanan dan kelemahlembutan tabiat beliau menembus dan menghiasi semua akhlak karimah beliau. </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Muhammad [s.a.w.] seorang kawan yang sangat setia. Beliau mencintai Abu Bakar lebih dari mencintai saudara sendiri. Kasih sayang terhadap Ali seperti saudara kandung sendiri. Zaid seorang sahaya beragama Kristen begitu lekat mencintai Muhammad [s.a.w.] sehingga ia enggan kembali kepada ibunya yang sedang sakit dan merindukannya dan memilih tinggal di Mekkah bersama beliau [s.a.w.]. Sambil melekatkan diri kepada Muhammad [s.a.w.] Zaid berkata: ‘Saya tidak akan meninggalkan engkau! Engkaulah ibu dan bapak saya!’ Persahabatan Muhammad berakhir sampai Zaid meninggal dunia, dan anaknya, Usamah diperlakukan secara istimewa oleh Muhammad [s.a.w.] demi menghormati ayahnya. </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Utsman dan Umar juga mempunyai hubungan yang istimewa dengan Muhammad [s.a.w.]. Di waktu Bai’at Ridwan di Hudaibyah demi keselamatan menantu yang istimewa itu beliau bertekad untuk menyerahkan jiwa-raga beliau sebagai bukti hubungan persahabatan yang sangat kuat dan erat sekali. Masih banyak lagi contoh kecintaan Muhammad tanpa ragu terhadap para sahabat beliau. Kecintaan beliau kepada siapapun, tidak syak lagi, sungguh pada tempatnya, dan kecintaan yang hangat dan sangat mendebarkan hati sungguh menjadi teladan bagi semua.”</blockquote>
Selanjutnya ia menulis:<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Di kala kekuatan dan kekuasaan sudah sampai ke puncaknya juga Muhammad [s.a.w.] tetap adil dan sederhana. Perlakuan lemah lembut terhadap musuh-musuh juga beliau tidak menguranginya sedikitpun, sehingga merekapun dengan senang hati menerima da’wa beliau. </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Kejahatan dan penganiayaan penduduk Mekkah secara terus-menerus terhadap beliau sampai waktu yang sangat panjang, diwaktu terjadi Fatah Mekkah menghendaki agar pembalasan terhadap mereka secara berdarah berhak dilakukan. Akan tetapi selain beberapa pelaku kejahatan beserta semua penduduk Mekkah telah dimaafkan oleh Muhammad [s.a.w.]. Dan semua kejahatan yang telah berlaku terhadap beliau dimasa lampau telah dilupakannya. Sekalipun pelaku-pelaku penghinaan, caci maki dan pengkhianatan itu bahkan orang yang sangat keras memusuhi beliau juga telah diperlakukan dengan pertimbangan yang sangat baik. </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Di Madinah, Abdullah bin Ubay bersama rekan-rekanya yang munafik yang selama bertahun-tahun melakukan pelanggaran dan hambatan-hambatan terhadap kegiatan Missi beliau dan selalu melukai perasaan hati beliau [s.a.w.], memberi ma’af kepada mereka juga merupakan teladan cemerlang yang patut ditiru. </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Begitu juga perlakuan lemah-lembut terhadap Kabilah-kabilah yang melakukan permusuhan keras dihadapan beliau dan sebelum terjadi Fatah Mekkah juga melakukan perlawanan yang sangat keras, terhadap mereka juga beliau berlaku sangat lunak.” <span style="font-size: xx-small;">[17]</span></blockquote>
<span class="" id="result_box" lang="id"><span class="hps">Meskipun ia</span> <span class="hps">menulis</span> <span class="hps">di beberapa tempat</span> <span class="hps">yang menentang</span><span class="hps"> Al-Qur'an</span> <span class="hps">dll</span>, di sini <span class="hps">ia menulis</span>:</span><br />
<blockquote class="tr_bq">
Untuk kebenaran Muhammad [s.a.w.] ada satu tanda pendukung kebenaran yang sangat kuat yaitu siapapun yang beriman dan masuk Islam pada awal permulaan da’wa beliau, mereka itu orang-orang yang memiliki perangai dan prilaku yang bermutu tinggi. Bahkan kawan-kawan dekat dan kaum keluarga beliau juga, yang betul-betul mengetahui seluk-beluk kehidupan beliau [s.a.w.], mereka tidak dapat melihat sedikit pun suatu kelemahan beliau seperti yang biasa dilakukan orang munafik, dimana gerak-gerik dan perangai di luar berlainan dengan yang diperbuat di dalam rumah tangga sendiri.” <span style="font-size: xx-small;">[18]</span> </blockquote>
<br />
<b>Pendapat Sir Thomas Carlyle</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFGEes3OS7rzeACZ7ZHtG4NR12qsTEX0vTqPZLN8z7pABAz_Cn1e03VZbQOUpYQ7bzafIVkZiIEElD9bZJovvRSJh-xdzKlOKImz8JDjT19x2oru89m3H-_SGuFLumhs4YmnilWaAnnZA/s1600/Crlyle.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFGEes3OS7rzeACZ7ZHtG4NR12qsTEX0vTqPZLN8z7pABAz_Cn1e03VZbQOUpYQ7bzafIVkZiIEElD9bZJovvRSJh-xdzKlOKImz8JDjT19x2oru89m3H-_SGuFLumhs4YmnilWaAnnZA/s1600/Crlyle.jpg" /></a></div>
<br />
Sir Thomas Carlyle menulis mengenai keadaan ummi beliau s.a.w.,<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Satu perkara yang tidak dapat dilupakan bahwa beliau tidak menerima pendidikan sekolah apapun. Sekalipun di sebuah sekolah yang disebut ‘school-learning’ pun beliau tidak pernah belajar. Kebudayaan menulis bagi Bangsa Arab adalah hal baru [kemudian]. Pendapat yang mengatakan bahwa Muhammad [s.a.w.] tidak pernah bisa menulis, adalah benar. Pendidikan beliau berlaku di sekitar pengalaman lingkungan padang Sahara dan bukit-bukit pegunungan tandus. Dengan sarana dunia terbatas, dari tempat yang gelap, dengan daya kekuatan mata dan daya pikir sendiri apa yang dapat diperolehnya? Lebih mengherankan lagi, apabila kita memikirkan hal itu, buku-buku pun tidak ada di sana. Di padang Sahara Arab yang sunyi senyap, seseorang tidak dapat mengetahui suatu ilmu apapun kecuali dengan tutur tinular (pembicaraan dari mulut ke mulut, dari satu keturunan ke keturunan selanjutnya) dan apa-apa yang dapat disaksikan oleh kedua matanya sendiri. Perkataan-perkataan hikmah kebijaksanaan yang sudah ada sebelum beliau atau yang suduh ada di daerah Arab yang lain, disebabkan tidak ada sarana untuk menyampaikannya kepada beliau, hal itu bagi beliau sama saja dengan tidak ada sama sekali. Dengan demikian manusia yang sangat agung ini tidak pernah mengadakan wawan-cakap langsung dengan penguasa atau pun ulama. Beliau tinggal seorang diri bersama alam di tengah-tengah Gurun Sahara tandus, dan alam dan poros pemikiran beliau terus dalam keadaan demikian.” <span style="font-size: xx-small;">[19]</span></blockquote>
Selanjutnya ia menulis mengenai pernikahan beliau dan hubungan rumahtangga beliau:<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Bagaimana beliau menjadi teman hidup Khadijah (r.a.)? Bagaimana beliau menjadi pelaksana bisnis seorang janda kaya raya, kemudian berjalan jauh memburu pasar-pasar di Negeri Syam (Suriah)? Bagaimana beliau melakukan itu semua? Setiap orang tahu betul bahwa beliau lakukan itu semua dengan sangat jujur dan ketangkasan serta kepakaran yang luar biasa. Mengapa timbul rasa hormat dan syukur dalam hati Khadijah (r.a.) kepada beliau? Kisah perkawinan mereka, sebagaimana para penulis Arab telah menguraikannya, adalah sangat mengesankan hati dan layak untuk diketahui. Umur Muhammad [s.a.w.] pada waktu itu 25 tahun sedangkan Khadijah 40 tahun. Dapat diketahui bahwa kehidupannya dengan wanita yang baik hati itu sangat bahagia, tenteram dan penuh kasih sayang satu sama lain. Beliau sangat mencintai Khadijah dengan kecintaan yang hakiki dan telah menjadi buah hati beliau sendiri. Beliau tidak mungkin disebut Nabi palsu sebab sepanjang kehidupan beliau sedikitpun tidak ada suatu yang mengundang kritik. Sepanjang kehidupan beliau sangat tenang dan tenteram, hingga masa muda beliau berlalu.” <span style="font-size: xx-small;">[20]</span></blockquote>
Selanjutnya Thomas Carlyle menulis,<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Perkara yang masyhur di kalangan kita orang-orang Kristen masa kini menuduh Muhammad [s.a.w.] seorang Nabi palsu dan pendusta. Agamanya semata-mata khayalan belaka dan palsu penuh dusta. Sekarang semua anggapan dan tuduhan orang-orang itu telah terbukti salah. Kata-kata dusta orang-orang Kristen yang penuh kebencian ditujukan terhadap Muhammad [s.a.w.], sekarang tuduhan itu betul-betul telah membuat noda hitam terhadap diri kita sendiri (Kristen). Dan Bahasa yang keluar dari mulut orang ini (Muhammad s.a.w.) telah menjadi sarana hidayah (petunjuk) bagi 180 juta manusia sejak 1200 tahun yang lalu. (Hal ini disampaikan pada di abad 19) Pada zaman sekarang ini tidak ada satu pun manusia yang perkataannya dipercayai orang lain melebihi ia [Nabi s.a.w.] yang dipercayai dan diimani oleh para pengikutnya. Menurut saya tidak ada yang lebih buruk dari pada tuduhan, bahwa orang ini telah menyebarkan agama dusta.” (<span class="" id="result_box" lang="id"><span class="hps">Dengan kata lain</span> <span class="hps">ini adalah</span> <span class="hps">pandangan yang sama sekali</span> <span class="hps">tidak benar</span><span class="">.</span></span>). <span style="font-size: xx-small;">[21]</span></blockquote>
<br />
<b>Pendapat Lamartime</b><br />
<br />
Seorang Filosof Prancis bernama Lamartime telah menulis dalam bukunya bernama ‘<i>History of Turkey</i>’ (Sejarah Turki) sebagai berikut:<br />
<blockquote class="tr_bq">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQZVuNSw1YRfsy_ewvq903Loa60o4jTU9iNMmgYhqn1Qt-VWAstrtzd3kzCqPPH7BazoTU1dlgNWyY3R7-AUFbXLkSe0_sgrFPwk5330R0Fru4AQUfUbBtzO2pimqPvddKxeSQ12ptN7Q/s1600/Lamartine.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQZVuNSw1YRfsy_ewvq903Loa60o4jTU9iNMmgYhqn1Qt-VWAstrtzd3kzCqPPH7BazoTU1dlgNWyY3R7-AUFbXLkSe0_sgrFPwk5330R0Fru4AQUfUbBtzO2pimqPvddKxeSQ12ptN7Q/s320/Lamartine.jpg" height="320" width="244" /></a></div>
“Jika untuk mengukur kepandaian seseorang ditetapkan tiga kriteria yaitu pertama, sejauh mana keagungan maksud dan tujuannya [cita-citanya], kedua, terbatasnya sarana yang dia miliki, ketiga, hasilnya yang agung. Maka sekarang di zaman modern ini siapakah yang dapat menandingi Muhammad [s.a.w.] dalam ketiga hal tersebut? Manusia berjiwa global yang hanya dengan beberapa gelintir pasukan tentara telah mengalahkan sejumlah kerajaan dan pemerintahan besar-besar yang telah menegakkan undang-undang pemerintahan duniawi namun telah porak poranda menghadapi pasukan tentera beliau. Akan tetapi Muhammad [s.a.w.] bukan hanya bala tentara dunia, semua undang-undang pemerintahan, negara-negara, berbagai macam bangsa dan suku-suku bangsa, melainkan semua penduduk dunia telah dihimpun olehnya menjadi satu. Selain dari itu beliau telah mengadakan reformasi tempat-tempat berkorban, ketuhanan, agama, itikad-itikad, pikiran-pikiran dan spirit manusia.Dasar hukum Muhammad [s.a.w.] hanya sebuah Kitab yang setiap hurufnya menjadi undang-undang. Orang itu menjadikan setiap pengguna bahasa dan setiap Bangsa sebagai satu kepribadian rohaniah.” <span style="font-size: x-small;">[22]</span></blockquote>
Selanjutnya Lamartime, filosof Prancis ini menulis,<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Muhammad [s.a.w.] seorang filosof, orator, utusan Tuhan, pakar hukum, panglima perang, juara diatas semua ahli pikir, pembaharu ajaran-ajaran rasional, penegak berpuluh-puluh macam pemerintahan menjadi satu pemerintahan. Sekarang cobalah, tentukanlah seorang pakar kemanusiaan untuk menilai dapatkah ia menemukan seorang manusia telah lahir di dunia lebih agung dari Muhammad [s.a.w.]?” <span style="font-size: x-small;">[23]</span></blockquote>
<b><br /></b>
<b>Pendapat John Devonport ;Michael H. Hart</b><br />
<br />
John Devonport menulis,<br />
<blockquote class="tr_bq">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKx9pgwTTh35Y2Z2VVDyVqk2K_CQ2binPa5tLbEL7UGCDWhHbpJxyX4mmUXDRaR97lagrzHdEai_wTjAm7vzEAJ-ssosECk7DXun72zqazg0xC0WYamMGnTUWv7Z2rV_mFOYgiVbfbZrQ/s1600/Davenport.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKx9pgwTTh35Y2Z2VVDyVqk2K_CQ2binPa5tLbEL7UGCDWhHbpJxyX4mmUXDRaR97lagrzHdEai_wTjAm7vzEAJ-ssosECk7DXun72zqazg0xC0WYamMGnTUWv7Z2rV_mFOYgiVbfbZrQ/s1600/Davenport.jpg" /></a></div>
“Apakah mungkin, jika kita pikir, orang ini (Muhammad s.a.w.), seorang reformer agung terhadap orang-orang musyrik di negerinya yakni para penduduk Arab yang secara keseluruhan terbenam ratusan tahun menyembah berhala-berhala memperbaiki menjadi penyembah Tuhan Yang Tunggal kemudian merombak mereka menjadi manusia-manusia Ilahi yang taat, kita menganggapnya sebagai Nabi palsu dan dusta? Dapatkah kita mengira semua misinya itu perbuatan makar yang dibuat-buat oleh nafsunya sendiri? Sekali-kali tidak! tanpa ragu sedikit pun Muhammad [s.a.w.] berjuang dengan gigih semenjak wahyu Ilahi pertama turun sampai akhir hayat beliau tiada lain sebabnya selain karena niat baik dan sifat jujur dapat dipercaya dan disebabkan demikian teguh kokohnya diri beliau. Orang-orang yang selalu dekat dengan beliau dan yang selalu mengadakan hubungan erat dengan beliau tidak pernah melihat adanya sifat pamer pada pribadi beliau.” <span style="font-size: x-small;">[24]</span></blockquote>
Selanjutnya ia menulis:<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Dengan penuh yakin secara sempurna dapat dikatakan bahwa jika putra-putra mahkota Barat menjadi Penguasa di Asia pengganti mujahidin Muslim dan Penguasa Bangsa Turki, mereka tidak akan dapat berlaku toleran terhadap orang-orang Muslim seperti orang-orang Muslim melakukannya terhadap orang-orang Kristen. Sebab, orang-orang non Kristen dijadikan oleh mereka target penganiayaan dengan kezaliman dan kefanatikan yang memuncak disebabkan perbedaan-perbedaan agama.” <span style="font-size: x-small;">[25]</span></blockquote>
Selanjutnya John Devenport menulis,<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Tidak ragu-ragu lagi bahwa diantara semua orang yang sangat adil dan berjaya tidak ada seorangpun mempunyai riwayat hidup seperti yang dimilki oleh Muhammad [s.a.w.] yang sangat rinci dan betul-betul asli dan bersih.” <span style="font-size: x-small;">[26]</span></blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE6F2nTzHYH7GTyZWGi7VSF6TcUBE-YirqyVWAxOEmtrvs_W3OSDZ6WUD3E9w4DIpTTRXH21ZWR7zSSIwGUD9vDnRhpttHROnho7fvYjc9KIUhsWvNde7AuZbRi4V_EHxoRX1ZZt_2WFE/s1600/Hart.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE6F2nTzHYH7GTyZWGi7VSF6TcUBE-YirqyVWAxOEmtrvs_W3OSDZ6WUD3E9w4DIpTTRXH21ZWR7zSSIwGUD9vDnRhpttHROnho7fvYjc9KIUhsWvNde7AuZbRi4V_EHxoRX1ZZt_2WFE/s1600/Hart.jpg" /></a></div>
<br />
<b>Michael Hart </b>dalam bukunya bertajuk ‘<i>The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History</i>’ menulis:<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Jatuhnya pilihan saya kepada Muhammad [s.a.w.] dalam urutan pertama daftar Seratus Tokoh yang berpengaruh di dunia mungkin mengejutkan sementara pembaca dan mungkin jadi tanda tanya sebagian yang lain. Tapi saya berpegang pada keyakinan saya, dialah Muhammad [s.a.w.] satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih sukses-sukses luar biasa baik ditilik dari ukuran agama maupun ruang lingkup duniawi. <span style="font-size: x-small;">[27]</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Apakah pengaruh Muhammad [s.a.w.] yang paling mendasar terhadap sejarah ummat manusia? Seperti halnya lain-lain agama juga, Islam punya pengaruh luar biasa besarnya terhadap para penganutnya. Itu sebabnya mengapa penyebar-penyebar agama besar di dunia semua dapat tempat dalam buku ini. </blockquote>
Ia menulis,<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Jika diukur dari jumlah, banyaknya pemeluk Agama Nasrani dua kali lipat besarnya dari pemeluk Agama Islam [pada waktu buku itu ditulis], dengan sendirinya timbul tanda tanya apa alasan menempatkan urutan Muhammad [s.a.w.] lebih tinggi dari Nabi Isa dalam daftar. </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
“Akan tetapi saya mempunyai dua alasan penting dibalik keputusan saya itu. Pertama, Muhammad [s.a.w.] memainkan peranan jauh lebih penting dalam pengembangan Islam ketimbang peranan Nabi Isa terhadap Agama Nasrani.. Biarpun Nabi Isa bertanggung jawab terhadap ajaran-ajaran pokok moral dan etika Kristen, (yakni, sampai batas tertentu Kristen berbeda dengan Yahudiyyat/Yudaisme), Saint Paul (Santo Paulus) memegang peran utama dalam mengembangkan teologi atau ilmu ketuhanan dan pembuat dasar baru penyebaran agama Kristen serta penulis utama sebagian besar Kitab Perjanjian Baru.</blockquote>
Kemudian ditulis:<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Sebaliknya dalam Agama Islam, yang bertanggung jawab terhadap semua kaidah akhlaki dan asas-asas pendidikan agama adalah Muhammad [s.a.w.]. Muhammad [s.a.w.] sendiri yang telah memberi bentuk terhadap seluk-beluk agama baru ini, dan beliau menjadi perancang dan pembangun dalam pendidikan serta pengajaran agama Islam.</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
“Selain dari itu, Kitab Suci orang-orang Muslim yakni Al-Qur’an yang ditulis oleh Muhammad menjadi bukti visi intuisinya [s.a.w.]”. (yakni penentang yang ini, ia menulis demikian) ia menulis, “Yang mengenainya beliau (yakni s.a.w.) berkata, ia [Al-Qur’an] dari Allah Ta`ala, diwahyukan kepadanya. Sebagian terbesar dari wahyu ini dihimpun [dihapal, disalin, ditulis] dengan penuh kesungguhan selama Muhammad [s.a.w.] masih hidup dan kemudian tak lama sesudah dia wafat dihimpun secara keseluruhan dan terlindungi [tak tergoyahkan]. Al-Quran dengan demikian berkaitan erat dengan pandangan-pandangan Muhammad [s.a.w.] serta ajaran-ajarannya, dan dengan demikian, dari beberapa segi, Al-Qur’an itu adalah perkataan beliau. Sebaliknya, tak ada satu pun kumpulan yang begitu terperinci dari ajaran-ajaran Isa yang masih dapat dijumpai di masa sekarang. Karena Al-Quran bagi kaum Muslimin sedikit banyak sama pentingnya dengan Injil bagi kaum Nasrani, pengaruh Muhammad [s.a.w.] dengan perantaraan Al-Quran teramatlah besarnya. </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Kemungkinan pengaruh Muhammad [s.a.w.] dalam Islam lebih besar dari pengaruh Isa dan St. Paul dalam dunia Kristen digabung jadi satu. Diukur dari semata-mata sudut agama, tampaknya pengaruh Muhammad [s.a.w.] setara dengan Isa dalam sejarah kemanusiaan. (Menurut pendapat mereka martabat Nabi Muhammad s.a.w. dan Nabi Isa a.s. adalah sama). <span style="font-size: x-small;">[28]</span></blockquote>
Selanjutnya iapun menulis:<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Lebih jauh dari itu (berbeda dengan Isa) Muhammad [s.a.w.] bukan semata pemimpin agama tapi juga pemimpin duniawi, akan tetapi Nabi Isa [a.s.] tidak mendapat kedudukan seperti itu.” Pendek kata, keteladanan beliau dalam setiap hal menggambarkan kepribadian beliau yang suci dalam corak yang semakin bertambah terang.</blockquote>
<b><br /></b>
<b>Pendapat Karen Armstrong</b><br />
<br />
Karen Armstrong dalam bukunya ‘<i>Muhammad-A Biography of the Prophet</i>’ menulis:<br />
<blockquote class="tr_bq">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibW5oAlJg6pssJFMT_gmmpqvJR18A46hJcyb9PJl3hzGzBP4BFr2WF63skPwfmYywZrkeO-TM1ZMyNPuA__y5g54-9UX68ycRwMdXmRqu0rmVGHPC1oZpO0-xqxDrsfWKX4xZyLZjyXx4/s1600/Armstrong.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibW5oAlJg6pssJFMT_gmmpqvJR18A46hJcyb9PJl3hzGzBP4BFr2WF63skPwfmYywZrkeO-TM1ZMyNPuA__y5g54-9UX68ycRwMdXmRqu0rmVGHPC1oZpO0-xqxDrsfWKX4xZyLZjyXx4/s400/Armstrong.jpg" height="400" width="235" /></a></div>
“Untuk mengajarkan masalah rohaniah berdasarkan tauhid, Muhammad [s.a.w.] secara amaliah harus memulai dari nol. Ketika beliau memulai menyampaikan misi dakwah nampaknya tidak mungkin dapat menyampaikannya di tengah-tengah bangsa Arab yang betul-betul tidak bersedia menerima ajaran Tauhid. Mereka itu tidak mampu untuk memahami ajaran yang sangat luhur ini.</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Sebenarnya memperkenalkan ajaran Tauhid kepada masyarakat yang beringas dan ganas itu betul-betul sangat berbahaya. Dan Muhammad [s.a.w.] sangat bernasib baik ketika jiwa beliau selamat terlepas dari bahaya keganasan mereka itu. Sesungguhnya nyawa Muhammad selalu berada dalam keadaan sangat berbahaya, dan selamatnya nyawa beliau merupakan mu’jizat dari Allah Ta’ala. Akan tetapi Muhammad [s.a.w.] tetap waspada dan berjaya. Sampai akhir hayat Muhammad [s.a.w.] berhasil menumpas serangan Kabilah ganas yang memusuhi beliau dan bagi masyarakat Arab tidak ada masalah pelik lagi tentang agama. Akhirnya Bangsa Arab sendiri betul-betul sudah siap untuk mengukir sejarah zaman baru mereka.” <span style="font-size: x-small;">[29]</span></blockquote>
Selanjutnya ia menulis mengenai agama Kristen atau Barat,<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Akhirnya orang-orang Baratlah, bukan orang Islam yang melarang mengadakan diskusi tentang Agama. Di zaman Inkuisisi dan perang Salib nampaknya Eropa berusaha sekuat tenaga menekan pendapat-pendapat yang timbul dari Bangsa lain, dan hukuman-hukuman yang dijatuhkan kepada para penentang mereka demikian kejamnya sehingga tidak terdapat tandingannya dalam sejarah suatu agama apapun. Kezaliman yang dilakukan terhadap para penentang pendirian mereka, kezaliman orang-orang Protestan terhadap orang-orang Katolik, sebaliknya kezaliman orang-orang Katolik terhadap orang-orang Protestan yang bernafaskan perbedaan-perbedaan akidah agama yang dalam sudut pandang kedua agama, Yahudiyyat dan Islam, hanyalah menyangkut urusan-urusan pribadi belaka. Akidah Kristen berbau bid’ah mengenai kepercayaan ketuhanan manusia tidak ada kaitannya dengan Yahudiyyat maupun Islam, tidak dapat diterima, bahkan membawa kepada kemusyrikan.” <span style="font-size: x-small;">[30]</span></blockquote>
<br />
<br />
<b>Pendapat Annie Besant dan Ruth Cranston</b><br />
<br />
Annie Besant dalam bukunya ‘<i>The Life and Teachings of Muhammad</i>’ menulis:<br />
<blockquote class="tr_bq">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV7Jm7Sky31TUERcsosLzmAl29Ut0B8fTXCybbpCvTlVrqJlHcdlV0afQgRIcLIkMg1H-YYtNyRM8eQa5mQHp98ger_xUgirZFTBV6Urn3H7w5ZpQYQnmNKvPTbFFaYbvjDo9rpSNpls0/s1600/Besant.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV7Jm7Sky31TUERcsosLzmAl29Ut0B8fTXCybbpCvTlVrqJlHcdlV0afQgRIcLIkMg1H-YYtNyRM8eQa5mQHp98ger_xUgirZFTBV6Urn3H7w5ZpQYQnmNKvPTbFFaYbvjDo9rpSNpls0/s1600/Besant.jpg" /></a></div>
“Tidak mungkin bagi seseorang yang telah mempelajari riwayat hidup dan akhlak Nabi Agung asal Arab ini dan dia mengetahui ajaran yang disampaikannya dan mengetahui bagaimana dia menjalani kehidupannya, tanpa memberi penghormatan terhadap Nabi agung dari antara nabi-nabi Allah ini. Apa yang sedang saya katakan ini mungkin orang-orang lain sebelumnya telah mengetahuinya. Akan tetapi bila saja saya membaca hal ini maka timbul perasaan baru dalam hati saya untuk menghormati Nabi Arabi yang agung ini dan nampak warna baru untuk memujinya.” <span style="font-size: x-small;">[31]</span></blockquote>
Ruth Cranston menulis dalam ‘<i>World Faith</i>’:<br />
<blockquote class="tr_bq">
Muhammad orang Arab itu [s.a.w.] tidak pernah menjadi orang yang memulai peperangan. Setiap perang yang beliau lakukan sifatnya membela diri. Apabila beliau berperang tujuannya hanyalah untuk menyelamatkan diri. Beliau berperang dengan cara dan menggunakan senjata sesuai zamannya. Dengan yakin dapat dikatakan bahwa tidak ada negara Kristen dari 140.000.000 orang pada hari ini (buku ini ditulis tahun 1949) yang telah membinasakan 120.000 orang sipil tak berdaya hanya dengan satu ledakan bom saja dapat melakukan tuduhan jahat terhadap seorang pemimpin agung yang telah melakukan penyerangan dan diserang di dalam seluruh peperangan yang telah membunuh hanya 500 atau 600 orang saja dianggap paling kejam. Membandingkan jumlah kematian di tangan Nabi Arabia [s.a.w.] di alam kegelapan abad ketujuh ketika manusia sedang haus darah satu sama lain dengan jumlah kematian di abad kita abad kedua puluh yang gilang-gemilang ini merupakan kebodohan. Tidak perlu diceritakan lagi pembantaian massal oleh orang-orang Kristen di zaman inkuisisi dan Perang Salib ketika para prajurit Kristen dengan bangga mencatat semua peristiwa ketika mereka berjalan di sela-sela mayat orang-orang tak beriman terendam darah sedalam mata kaki.” <span style="font-size: x-small;">[32]</span></blockquote>
<br />
<b>Pendapat Godfrey Higgins</b><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjer9Z9Ulgcgs8Sppp_qsmCXP3fjghJ58DE3-3hKUeY_G6qd9zebdBk60xesSRz2NqLWM9NQR7QxV7h1-5NtXcy6hlXPQFKzAMEOvTVghypfZlGXoXmQGCcCKqpXqFrpgEXhdasE1G8xso/s1600/Higgins.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjer9Z9Ulgcgs8Sppp_qsmCXP3fjghJ58DE3-3hKUeY_G6qd9zebdBk60xesSRz2NqLWM9NQR7QxV7h1-5NtXcy6hlXPQFKzAMEOvTVghypfZlGXoXmQGCcCKqpXqFrpgEXhdasE1G8xso/s1600/Higgins.jpg" /></a>Selanjutnya, Godfrey Higgins menulis:<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Mengenai hal ini, umumnya, tidak apa-apa bahwa mayoritas pendeta Kristen mencaci-maki agama Muhammad [S.a.w.] dikarenakan kefanatikan dan tidak adanya toleransi mereka. Itu adalah sangat mengherankan dan merupakan sebuah kemunafikan yang aneh. Siapakah yang mengusir orang-orang Muslim dari Spanyol hanya karena setelah mereka menjadi Kristen lalu dianggap bukan orang Kristen yang baik? Siapakah yang membunuh ribuan orang di Meksiko dan di Peru, dan menjadikan mereka budak hanya karena mereka tidak mau menjadi Kristen? Demikian berbeda dan tingginya keteladanan yang dilakukan oleh orang-orang Muslim saat mereka menguasai Yunani. Ratusan tahun mereka membiarkan orang-orang Yunani pada agama mereka, membiarkan kaum pendeta, para rahib dan biarawan beribadah dengan aman di gereja-gereja mereka.” <span style="font-size: x-small;">[33]</span></blockquote>
Pendek kata, penulis memperbandingkan antara kaum Kristen dan Muslim.<br />
Selanjutnya, Godfrey ini menulis lagi,<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Dalam sejarah seluruh khalifah Islam, kami tidak menemukan adanya Inquisisi sebagaimana biasa ia disebut demikian buruk. Satu kali pun peristiwa tidak terjadi bahwa dikarenakan pertentangan keyakinan atau suatu hal lalu memberikan hukuman mati, ‘Kenapa tidak menerima agama Islam?’” <span style="font-size: x-small;">[34]</span></blockquote>
Inilah pengaruh dari ajaran yang diberikan oleh Rasulullah S.a.w. kepada orang-orang Muslim.<br />
<br />
<b>Pendapat Edward Gibbon </b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRfZIod_8Jkp2Yv_fwl3IRcUWkzXbBoWTgI90UFJFhN7usDArSE56vOtnpDnDJ0BONSlzcHnKLHuWg5cyBkctnJi3aJ-0Ki3ojD4d5tiMHIHhu2a6PfU21IK8ZxlU7xtj11pqzDjj_79w/s1600/Gibbon.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRfZIod_8Jkp2Yv_fwl3IRcUWkzXbBoWTgI90UFJFhN7usDArSE56vOtnpDnDJ0BONSlzcHnKLHuWg5cyBkctnJi3aJ-0Ki3ojD4d5tiMHIHhu2a6PfU21IK8ZxlU7xtj11pqzDjj_79w/s1600/Gibbon.jpg" /></a></div>
<br />
Selanjutnya, dalam ‘<i>History of the Saracen Empire</i>’ karya Edward Gibbon tertulis bahwa,<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Bukan penyebaran agama beliau [s.a.w.] yang mengherankan kita melainkan terus menerus berdirinya agama ini. Muhammad [s.a.w.] yang telah memberikan kesan istimewa dan sempurna di Mekkah dan Madinah. Pengaruh yang ditinggalkan oleh Muhammad [s.a.w.] yang murni dan sempurna yang beliau letakkan di Mekkah dan Madinah itu, selama 12 abad revolusi pun, penganut baru Al-Qur`an baik di India, Afrika maupun Turki sampai sekarang masih tetap menjaganya. Mazhab dan akidah murid-murid Muhammad [s.a.w.] menguatkan wawasan teruji manusia, dan mereka tetap teguh melawan perasaan was-was. Sesungguhnya syahadat Islam itu demikian sederhana dan tidak dapat berubah, yaitu, “Aku beriman kepada satu Tuhan dan Rasul Tuhan [.a.w.].” Yakni, Laa ilaha Illallaah Muhammad Rasuluullaah. Ini adalah suatu gambaran, bahwa Tuhannya orang-orang Muslim itu bukanlah berhala. Penghormatan (pengikutnya) kepada Nabi Islam ini tidak melewati batas-batas standar sifat-sifat kemanusiaan, dan penghargaan dan semangat kebaikan para pengikutnya atas sabda-sabdanya yang kekal menghidupkan tetap berada dalam batas agama dan akal.” <span style="font-size: x-small;">[35]</span></blockquote>
<span class="" id="result_box" lang="id"><span class="hps">Apa yang ia</span> <span class="hps">katakan adalah</span> <span class="hps">bahwa</span> <span class="hps">di sisi lain</span> <span class="hps">orang-orang Kristen</span> <span class="hps">telah menjadikan </span><span class="hps">manusia menjadi</span> <span class="hps">tuhan</span>.</span><br />
<br />
Semoga dunia memahami kedudukan manusia teragung di dunia ini, berusaha untuk bernaung di bawah telapak kaki beliau s.a.w. [menjadi pengikut beliau s.a.w.] bukan menjauhi atau berusaha memusuhi dan mencemoohkan beliau s.a.w. agar dunia selamat dari azab Allah Ta’ala. Hanya dan hanya beliau s.a.w.-lah penyelamat dunia dan setiap hakikatnya juga dijelaskan oleh orang-orang non Muslim yang obyektif seperti telah saya jelaskan kepada saudara-saudara dari kutipan tulisan mereka dan masih ada lagi tak terhitung banyaknya.<br />
<br />
Kebenaran para nabi terdahulu juga telah terbukti melalui ajaran-ajaran beliau. Itulah kedudukan Khatamun Nubuwwah yang setiap orang Islam harus menyebarkannya kepada dunia.<br />
<br />
Dikutip dari khutbah <b></b><a href="http://www.reviewofreligions.org/authors/mirza-masroor-ahmad/" rel="nofollow" style="color: #6aa84f;" target="_blank"><b>Hazrat Mirza Masroor Ahmad</b></a><br />
<b>sumber:<span style="color: #6aa84f;"> </span><a href="http://www.reviewofreligions.org/8287/the-holy-prophetsa-in-the-eyes-of-non-muslims/" rel="nofollow" style="color: #6aa84f;" target="_blank">www.reviewofreligions.org</a></b><br />
Terjemah: Dildaar Ahmad Dartono<br />
<br />
<br />
<div>
<b>Endnotes References</b></div>
<ol>
<li><span style="font-size: xx-small;">George Sale. To the Reader. In: <i>The Koran: Commonly called the Alkoran of Mohammed</i>. J. B. Lippincott & Co., PA. pp.vi-vii (1860).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">Stanley Lane-Poole. Introduction. In: <i>Speeches and Table Talk of the Prophet Muhammad</i>. Macmillan & Co., London. p xlvi (1882).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">H.G. Wells. Part II: Muhammad and Islam. In: <i>The Outline of History. </i>University of Michigan Library., MI. p 269 (1920).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">De Lacy O’Leary. <i>Islam at the Crossroads</i>. Kegan Paul., London, p.8 (1923).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">Mahatma Gandhi. <i>Young India</i>. September 23<sup>rd</sup> 1924.</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">John Bagot Glubb. <i>The Life and Times of Muhammad</i>. Hodder & Stoughton. 1970 (reprint 2002).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">John Bagot Glubb. <i>The Life and Times of Muhammad</i>. Hodder & Stoughton. 1970 (reprint 2002).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">John William Draper, M.D., L.L.D. <i>A History of the Intellectual Development of Europe</i>. Harper and Brothers Publishers., NY. P.244 (1863).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">William Montgomery Watt. <i>Muhammad at Madina. </i>Oxford University Press<i>.</i> pp. 335 (1981).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">Rev. Bosworth Smith. Character of Mohammad. In: <i>MOHAMMAD AND MOHAMMADANISM</i>. Smith, Elder & Co., London. p. 235 (1876).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">Rev. Bosworth Smith. Character of Mohammad. In: <i>MOHAMMAD AND MOHAMMADANISM</i>. Smith, Elder & Co., London. p. 127 (1876).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">Rev. Bosworth Smith. Character of Mohammad. In: <i>MOHAMMAD AND MOHAMMADANISM</i>. Smith, Elder & Co., London. p. 125 (1876).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">Rev. Bosworth Smith. Character of Mohammad. In: <i>MOHAMMAD AND MOHAMMADANISM</i>. Smith, Elder & Co., London. p. 127 (1876).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">Rev. Bosworth Smith. Character of Mohammad. In: <i>MOHAMMAD AND MOHAMMADANISM</i>. Smith, Elder & Co., London. p. 133 (1876).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">Rev. Bosworth Smith. Character of Mohammad. In: <i>MOHAMMAD AND MOHAMMADANISM</i>. Smith, Elder & Co., London. p. 133 (1876).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">Washington Irving. <i>The</i> <i>Life of Mahomet</i>. Bernard Tauchnitz,. Leipzig. pp. 272-3(1850).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">Sir William Muir. <i>Life of Muhammad.(Volume IV). </i>Smith, Elder and Company., London.pp. 303-307 (1861).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">Sir William Muir. <i>Life of Muhammad.(Volume II). </i>Smith, Elder and Company., London.pp. 97-8 (1861).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">Thomas Carlyle. <i>On Heroes, Hero-Worship and the Heroic in History. </i>Wiley and Putnam., NY. p.47 (1846).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">Thomas Carlyle. <i>On Heroes, Hero-Worship and the Heroic in History. </i>Wiley and Putnam., NY. p.48 (1846).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">Thomas Carlyle. <i>On Heroes, Hero-Worship and the Heroic in History. </i>Wiley and Putnam., NY. pp.60-1 (1846).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">A. De Lamartine. <i>History of Turkey (English Translation). </i>D. Appleton &Co., NY. p.154 (1855-7).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">A. De Lamartine. <i>History of Turkey (English Translation). </i>D. Appleton &Co., NY. p.155 (1855-7)</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">John Davenport. <i>An Apology for Mohammed and the Koran</i>. J.Davy & Sons., London. p.139 (1869).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">John Davenport. <i>An Apology for Mohammed and the Koran</i>. J.Davy & Sons., London. p.82 (1869).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">John Davenport. <i>An Apology for Mohammed and the Koran</i>. J.Davy & Sons., London. (1869).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">Michael H. Hart. <i>THE 100: A RANKING OF THE MOST INFLUENTIAL PERSONS IN HISTORY</i>. Carol publishing group., p.3.</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">Michael H. Hart. <i>THE 100: A RANKING OF THE MOST INFLUENTIAL PERSONS IN HISTORY</i>. Carol publishing group., pp.8-9.</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">Karen Armstrong. <i>Muhammad – A Biography of the Prophet</i>. Harper Collins Publishers., NY. p.53-54 (1993).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">Karen Armstrong. <i>Muhammad – A Biography of the Prophet</i>. Harper Collins Publishers., NY. p.27 (1993).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">Annie Besant. <i>The Life and Teachings of Muhammad. </i>Theosophical Publishing House., India. p. 4 (1932).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">Ruth Cranston<i>. World Faith</i>. Harper and Row Publishers., NY. P. 155 (1949).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">Godfrey Higgins. <i>Apology for Mohammed</i>. Lahore. Pp. 123-4 (1829).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">Godfrey Higgins. <i>Apology for Mohammed</i>. Lahore. Pp. 52 (1829).</span></li>
<li><span style="font-size: xx-small;">Edward Gibbon, Simon Oakley. <i>History of the Saracen Empire</i>. Alex Murray & Son., London. P.54 (1870).</span></li>
</ol>
Jusmanhttp://www.blogger.com/profile/07155933794313781819noreply@blogger.com8