Siapakah Khalifah Islam saat ini?
Tetapi fakta ini ternyata memantik kemarahan umat Islam, mereka tidak setuju google manampilkan hasil pencarian yang mengarah pada Hazrat Mirza Masroor Ahmad.
Mereka kemudian melakukan suatu campaign dan petisi untuk menghapus hasil pencarian tersebut di Google dan Wikipedia. Tetapi terlepas dari campaign mereka yang mungkin berhasil menghapus keyword tersebut, tetapi kita kembali ke pertanyaan sebenarnya dari keyword di atas, ‘Siapakah Khalifah Islam saat ini? Dan jika Hazrat Mirza Masroor Ahmad bukan Khalifah Islam saat ini, maka siapakah orangnya? Dan mungkinkah umat Islam saat ini memilih satu pemimpin tunggul untuk diikuti oleh seluruh umat Islam?
Pentingnya Persatuan Islam
Tetapi sebelum pertanyaan ini terjawab, ada hal yang lebih penting juga, yaitu tidak adanya persatuan di dalam Islam. Mengapa? Sebelum Islam bersatu dalam satu kesatuan, maka terpilihnya satu pemimpin susah untuk terwujud.
Misalnya, jika umat Islam berkumpul memilih satu pemimpin, yang dihadiri berbagai perwakilan seluruh umat Islam, maka pertemuan itu akan sulit mencapai kesepakatan, karena faktanya saat ini setiap aliran saling bertentangan satu sama lain.
Kita kesampingkan dulu Ahmadiyah yang dituduh non-Muslim, setiap aliran Islam tidak hanya saling menyatakan kafir, tetapi kebencian dan dendam satu sama lain tergambar jelas dalam tulisan-tulisan mereka.
Misalnya permusuhan sengit antara Barelwi dan Deobandi yang telah berlangsung lebih dari 100 tahun. Dari Brelwi mengeluarkan fatwa mengkafirkan Deobandi, Sebaliknya Deobandi memfatwa kafir Brelwi.
Kemudian yang paling nyata adalah perbedaan antara Sunni dan Syiah. Sunni percaya bahwa setelah Rasulullah wafat maka digantikan oleh khulafaur rasyidiin yang empat. Sebaliknya Syiah berpandangan Rasullah (shallallahu 'alaihi wasallam) digantikan oleh 12 Imam, yang pertama adalah Ali (ra). Menurut Syiah Dua belas Imam atau Imamiyyah, penolakan atau ketidaktaatan kepada salah satu dari 12 imam merupakan pengkhianatan yang setara dengan penolakan pada Rasulullah. Oleh karena itu Syiah menolak kekhalifahan dari 3 khalifah dari khulafaur rasyidiin.
Jadi jika pemimpin Islam yang terpilih berasal dari Syiah, bagaimana dengan kaum Sunni mendamaikan perbedaan mendasar ini?
Atau jika kita kerucutkan pada Ahlus Sunnah wal Jamaah, apakah ketika dipilih seorang pemimpin di antara mereka, apakah semua yang menyatakan diri sebagai Ahlu Sunnah wal Jamaah akan menerimanya?
Khalifah Ahmadiyah
Sebagai perbandingan jika ditanyakan kepada anak-anak ahmadi di seluruh dunia, siapa pemimpin mereka, maka jawabannya sama, yaitu Hazrat mirza masroor Ahmad.
Tidak ada yang salah dengan google dan wikipedia, karena mereka hanya melihat satu pemimpin yang tunggul dalam Islam, yaitu seorang pejuang Islam yang dari satu negara ke negara lain menyuarakan pesan damai Islam, memberi arahan kepada para pemimpin negara tentang pesan sejati Alquran dan Rasulullah saw.
Mirza Masroor Ahmad berbicara di Parlemen Inggris, Parlemen Eropa, Capitol Hill, Parlemen Kanada, Parlemen Belada, Markas Besar UNESCO dan banyak lagi. Beliau menyampaikan supaya manusia mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, membangun keadilan dan perdamaian sejati dalam masyarakat sesuai yang diajarkan alquran dan sunnah.
Selanjutnya beliau secara pribadi berkirim surat kepada para pemimpin politik dan agama yang berisi pesan damai Islam dan tentang resolusi damai untuk berbagai pemasalahan dunia sesuai ajaran alquran dan sunnah Rasulllah.
Jadi menjawab pertanyaan siapakah khalifah saat ini adalah suatu hal yang susah untuk konteks Islam masa kini, tetapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana supaya Islam ini bersatu.
Bersatu di bawah panji Rasulullah, bersatu menyebarkan tauhid, menuntut manusia pada jalan ketakwaan, memajukan umat Islam dan menciptakan perdamaian.
***
Kekhalifahan Ahmadiyah adalah kekhalifahan non-politik yang didirikan pada 27 Mei 1908 setelah wafatnya pendiri Ahmadiyah, Mirza Ghulam Ahmad, sosok Imam Mahdi yang dijanjikan.
Khilafah Ahmadiyah sangat berbeda sekali dengan angan-angan sebagian kelompok Islam yang mamahami Khilafah sebagai kekuasaan politik dan militer di seluruh dunia. Khilafah Ahmadiyah tidak bersifat politik; tetapi bersifat rohani dan keagamaan.
Tujuannya untuk menuntun manusia kepada jalan ketakwaan, membawa persatuan bangsa-bangsa di dunia, dan untuk menciptakan perdamaian dan keamanan dengan cara menjaga kemerdekaan, kehidupan dan kehormatan seluruh umat manusia!
Saat Umat Islam menunggu kedatangan Imam Mahdi yang akan melancarkan Jihad dengan kekerasan terhadap orang-orang kafir, Khilafah Ahmadiyah memegang motto “Love for all, hatred for none”.
yurtdışı kargo
ReplyDeleteresimli magnet
instagram takipçi satın al
yurtdışı kargo
sms onay
dijital kartvizit
dijital kartvizit
https://nobetci-eczane.org/
5UNE